Minggu, 19 April 2020

JT 190420 : PIL Tepis Isu Kebangkrutan


Dunia bisnis itu sadis ya. Skali diumumkan bangkrut ato bermasalah, langsung aja jika perusahaan tersebut melantai di bursa, bisa anjlok harga sahamnya. Begitu juga di pasaran umum, langsung vendor pada garang nagih hutang.

Kali ini yang harus melakukan klarifikasi + menepis isu kebangkrutan adalah pihak Pacific International Lines (PIL) asal Singapura. Setelah sebelumnya dikabarkan menjual sejumlah aset anak perusahaan, PIL digosipkan bakal bangkrut. Nah loh ... Hoax banyak juga rupanya diluar sana.

Isu diatas muncul setelah PIL menjual aset hampir setara USD 1 M. Kenapa bagi PIL perlu diluruskan, karena jika dibiarkan liar bisa merembet kemana-mana. Apalagi PIL kini menduduki ranking ke-10 operator kontainer di dunia. Wajib hukumnya.

Direktur Pelaksana PIL, Teo Siong Seng Teo mengatakan, pihaknya menjual enam kapal kontainer berkapasitas 12.000 TEUs ke pihak Seaspan + Wan Hai, yang diumumkan pada bulan Maret, dengan harga "di atas nilai buku".

Serangkaian kesepakatan divestasi dalam beberapa bulan terakhir yang telah menghasilkan USD 1 Milyar tidak didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi utang, kata Teo kepada pihak Lloyd’s List, tetapi untuk merasionalisasi portofolio perusahaan milik keluarga dengan mempertimbangkan kekuatan ekonomi makro yang tidak menguntungkan.

PIL telah menjual pabrik kontainer yang dijalankan oleh anak perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, Singamas. Perusahaan juga telah menjual saham pelayaran di Pacific Direct Line (PDL) dan selusin kapal selama 16 bulan terakhir.

Bahwa sebelumnya PIL juga diisukan gak sanggup bayar bunker, sementara harga bunker sebelumnya sempat melambung sehingga pernyataan diluar sana sangat menyesatkan dan itu dibantah keras oleh pihak PIL.

Selanjutnya pihak PIL akan fokus di perdagangan utara-selatan ato selatan-selatan serta menghindari Asia-Eropa (AE) dan juga mulai menarik diri dari rute Trans Pasifik (TP), untuk itulah sejumlah kapal besarnya dijual. Gitu.

Selanjutnya PIL akan fokus di pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, Oceania + Amerika Selatan. PIL sepakat menjual 7 x 12.000 TEUs dari pesanan selusin, sementara 5 x 12.000 TEUs lainnya tetap akan dioperasikan sendiri di rute Laut Merah (Red Sea) + Afrika.

Demikian klarifikasi pihak PIL dan semoga gak termakan hoax ato isu samar di luar sana. Perkara mbayar hutang, pasti ada cuma gak semuanya lah, ada hitung2annya. Itu penjelasannya Teo. Siiiip.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar