Jumat, 28 Februari 2014

JT 280214 : “Mitsubishi” Gak Mau Disalahkan Atas “MOL Comfort”

Insiden tenggelamnya kapal “MOL Comfort” masih menyisakan banyak tanda-tanya. Yang paling utama : siapa konstruktor kapal kontainer yang dijalankan oleh “Mitsui O.S.K Lines” (MOL) ini ? Berpengalamankah dan ada segudang pertanyaan lain.

Asal tahu aja. Pembuatnya adalah galangan kapal ternama “Mitsubushi Heavy Industries” (MHI), Jepang dan bagi pemilik dan operator kapal bukan nama asing lagi. Namun siapa nyana, kapal berkapasitas 8.110 TEUs tersebut berumur pendek ?

Mid-Juni 2013 sebuah tragedi besar menimpa industri pelayaran, saat kapal MOL Comfort dikabarkan terbelah dua dan akhirnya tenggelam ke dasar Lautan Hindia. Tak ayal lagi, tudingan pertama dialamatkan ke pihak MHI.

Belakangan pihak MHI membela diri bahwa secara disain dan konstruksi kapal, sudah ok dan sesuai prosedur, bahwa alam sedang murka  sehingga kapal yang tergolong masih anyar tersebut harus kandas akibat amukan ombak laut, masih terus ditelusuri.

Melalui email yang ditujukan kepada “Lloyd’s List” (LL), pihak MHI sekali menegaskan bahwa kapal yang mereka buat sesuai dengan standar biro klasifikasi  atau “classification societies”, terkait kekuatan lambung kapal dlsb.

Namun pihak MOL berupaya meng-klaim USD 40 juta dari kerusakan yang ditimbulkan akibat tenggelamnya MOL Comfort, plus biaya perkuatan lambung kapal terhadap 6 (enam) kapal yang merupakan saudaranya kembarnya (C-class).

MOL Comfort memuat 4.372 kontainer (dengan ukuran bervariasi antara 20’ dan 40’) dan hingga pertengahan November lalu, berhasil mengumpulkan 600 tuntutan dari pemilik barang. Bukan barang mudah menyelesaikan masalah dengan Pelanggan sejumlah itu, belum lagi dihitung dengan jumlah klaimnya.

Pihak asuransi masih mengkalkulasi jumlah klaim yang harus dibayar, walaupun MOL tidak menanggung sepenuhnya karena di satu sisi, kapal ini telah diasuransikan ke “Hull & Machinery” (H&M) yang dipimpin oleh Mitsui Sumitomo dan juga kalim kargo dilindungi oleh P&I Club.

Penyebab tenggelam secara pasti MOL Comfort masih belum ditetapkan. Ada banyak teori termasuk adanya kelebihan beban ato over-weight cargoes, deformasi dan lain-lain. Tapi operator lain, menimba banyak hikmah atas kejadian MOL Comfort.

Semoga cepat beres deh ya.


Sumber : Dari Sana-sini. 

Kamis, 27 Februari 2014

JT 270214 : “CMA CGM” Buka Servis Hamburg-Black Sea

Ini adalah servis pertama yang menghubungkan Hamburg dengan Turki ato wilayah barat ke sisi timur area Eropa. Servis yang bakal dipakai “New FEMEX” yang diperpanjang rutenya. Menggunakan kapal “CMA CGM Lavender” (2.800 TEUs), rute ini akan dibuka awal Maret 2014 ini.

Kapal berangkat dari HHLA Container Terminal Burchardkai, Hamburg menuju Samsun (Turki),  Novorossiysk (Rusia) dan Konstanta (Rumania). Estimasi pelabuhan Hamburg, dengan pertumbuhan 38 persen, lalu lintas Hamburg-Turki akan menyumbang volume 75.000 TEUs.

Dari Hamburg – Samsun bakal ditempuh 19 hari namun kembalinya ditempuh dalam waktu 22 hari. Ada 9 (sembilan) pelayaran yang beroperasi ke tujuan Turki namun mayoritas kapal break-bulk. CMA CGM akan mengoperasikan kapal sekitar 6 x 2.800 TEUs di FEMEX1.

Total TRV (turn-round-voyage) 42 hari dengan mencakup 19 pelabuhan dan rotasinya sebagai berikut : Hamburg – Antwerp – Southampton – Tangier – Marsaxlokk – Thessaloniki – Gebze – Istanbul/Ambarli – (Avcilar) – Istanbul/Heydarpasha – Samsun – Novorossysk – Konstanta – Istanbul/Ambarli – Gebze – Gemlik – Aliaga – Marsaxlokk – Tangier – Casablanca – Hamburg.  

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 25 Februari 2014

JT 250214 : Obat Terlarang Ditemukan Di Kapal “Maersk Alabama”

Belum lepas dari ingatan kita ihwal hiruk-pikuk hilangnya 520 kontainer diatas kapal “Svendborg Maersk” beberapa hari lalu, ehhh kini muncul lagi isu gak sedap di kapal "Maersk Line" yang lain. Memang bukan kru Maersk Line sih, tetapi tetap saja pelayaran kesohor ini rada “kecolongan”.

Semakin besar ukuran perusahaan ternyata semakin ribez juga urusannya ya. Alkisah, dikabarkan oleh sebagian media cetak bahwa di ruang kabin kapal “Maersk Alabama” telah ditemukan narkotika dan barang terlarang saat 2 (orang) tenaga keamanan kontrak ditemukan tewas di tempat.

Mengutip laporan polisi setempat, juru bicara perusahaan Kevin Speers menyebutkan bahwa fokus mereka kepada keselamatan di laut (safety at sea) namun bukan berarti lepas tangan. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi sispro yang ada agar kejadian diatas gak terulang lagi.

Untuk diketahui, Maersk menyewa tenaga / penjaga keamanan dari “Trident Group” semacam perusahaan outsourcing di republik ini. Hanya saja karena bertugas di kapal, tujuannya menjaga keamanan di atas kapal saat melintas area rawan, seperti kawasan dekat Somalia.

Maersk akan segera menyelidiki isu diatas serta melakukan antisipasi ketat agar citra perusahaan pelayaran yang mengutamakan keselamatan tidak tercoreng dengan isu ini, ditambah lagi "pekerjaan rumah" (PR) seperti kasus "Svendborg Maersk”.

Selamat mengerjakan PR-nya. Semoga lulus ujian. Jurinya Pembaca dan Pelanggan setia loh.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 24 Februari 2014

JT 240214 : “CargoSmart” Siapkan IT “AFR” Jepang

Eiiits, apaan lagi nih ... Kabarnya, penyedia software angkutan laut asal Hong Kong, “CargoSmart” ditengarai menawarkan solusi program berbasis teknologi informasi (TI) berkenaan dengan rencana implementasi “Advance Filing Rules” (AFR) di Jepang.

AFR akan diimplementasikan awal Maret 2014 dan tujuan AFR tidak beda jauh dengan AMS (Advance manifest Systems) yang diterapkan oleh Amrik, tak lama setelah kejadian mengerikan drama 9/11 “World Trade Center” (WTC).

Sebenarnya, Pelanggan bisa mengakses lewat aneka pilihan sistem seperti website CargoSmart, fasilitas Electronic Data Interchange (EDI) ato aplikasi lainnya yang dimiliki website / provider tertentu.

CargoSmart sendiri mengincar target “non-vessel operating common carrier” alias NVOCC Jepang, semisal : AIT, Apex Maritime dan BEL International Logistics. Otoritas terkait di Jepang kedepannya, mewajibkan NVOCC operator dan forwarder melakukan transaksi via website.

CargoSmart termasuk salah satu penyedia jasa portal dagang di dunia maya, yang sukses menembus Japan Custom dan kemungkinan besar, platform yang akan dipakai AFR adalah produk dari CargoSmart ini.

Semoga transaksi menjadi lebih mudah. Itu aja khan ?

Sumber : Dari Sana-sini.  

Minggu, 23 Februari 2014

JT 230214 : “G6” Siapkan Menu Baru

Ibarat berebut Pelanggan dan untuk menarik simpati Customer baru, industri pelayaran semakin beragam memberikan penawaran servis komplit, lebih ketat dibanding dari waktu-waktu sebelumnya. Ini efek kompetisi yang harus direspon bila tidak ingin ditinggalkan Pelanggan.

Aliansi strategis pelayaran global "G6" yang beranggotakan : APL, Hapag-Lloyd (H-L), Hyundai Merchant Marine (HMM), MOL, NYK dan OOCL, mengajukan penyempurnaan servis di rute Trans Atlantik (TA) dan Amrik sono (U.S West Coast).

Total servis yang “diperbarui” ada 17, mencakup 12 servis di Amrik pantai barat alias U.S West Coast dan 5 servis di TA. Kalau pun disetujui oleh otoritas terkait, servis-servis anyar ini baru bakal dioperasikan mulai kuartal 2 – 2014.

Rotasi pelabuhan untuk 12 servis ke Amrik, dari wilayah Asia, sebagai berikut :

South East Asia 1 (SE1) : Singapura – Shenzhen / Chiwan – Shekou – Kaohsiung – Los Angeles – Manzanillo (Meksiko) – Lazaro Cardenas (hanya APL dan Hapag-Lloyd untuk tujuan Manzanillo dan Lazaro Cardenas) – Los Angeles – Yokohama – Kaohsiung – Singapura.

South East Asia 2 (SE2) : Laem Chabang – Cai Mep – Hong Kong – Los Angeles – Oakland – Hong Kong – Laem Chabang.

South East Asia 3 (SE3) : Port Kelang – Singapura –Laem Chabang – Shenzhen / Yantian – Los Angeles – Oakland – Busan – Shanghai / Waigaoqiao – Ningbo – Shenzhen / Yantian – Singapura.

South China 1 (SC1) : Xiamen – Shenzhen / Chiwan – Shekou / Yantian – Los Angeles – Oakland – Kaohsiung – Xiamen.

South China 2 (SC2) : Shenzhen / Dachan Bay – Hong Kong – Shenzhen / Yantian – Kaohsiung – Los Angeles – Kaohsiung – Xiamen -  Hong Kong – Dachan Bay.

Central China 1 (CC1) : Shanghai / Waigaoqiao – Kwangyang – Busan – Los Angeles – Oakland – Busan – Kwangyang – Shanghai.

Central China 2 (CC2) : Ningbo – Shanghai / Waigaoqiao – Los Angeles – Ningbo.

Central China 3 (CC3) : Qingdao (hanya APL) - Xingang – Busan – Yokohama – Los Angeles – Oakland – Dutch Harbour (hanya APL) – Yokohama – Busan – Naha (hanya APL) – Qingdao.

Central China 4 (CC4) : Shanghai / Waigaoqiao – Ningbo – Los Angeles – Oakland – Shanghai.

North Pacific 1 (NP1) : Singapura – Laem Chabang – Shenzhen / Dachan Bay – Hong Kong – Shenzhen / Yantian – Vancouver – Tacoma - Seattle – Busan – Kaohsiung – Singapura.

North Pacific 2 (NP2) : Hong Kong – Shenzhen / Yantian – Kaohsiung – Shanghai – Busan – Tacoma – Seattle – Vancouver – Yokohama – Busan – Kwangyang – Hong Kong.

North Pacific 3 (NP3) : Qingdao – Ningbo – Shanghai / Yangshan – Busan – Vancouver – Tacoma – Vancouver – Tokyo – Nagoya – Kobe – Qingdao.

Selain 12 servis tujuan Amrik pantai barat (USWC), ada juga 5 servis TA yang dipermak, yaitu:

Atlantic Express 1 (AX1) : (salah satu pelabuhan Inggeris, disusulkan) – Rotterdam – Hamburg – Le Havre – New York – Norfolk – (salah satu pelabuhan Inggeris diatas).

Atlantic Express 2 (AX2) : Southampton – Antwerp – Bremerhaven – Le Havre – Veracruz – Altamira – Houston – New Orleans – Charleston – Southampton.

Atlantic Express 3 (AX3) : Antwerp – Bremerhaven – Southampton – Charleston – Port Everglades – Houston – Savannah – Norfolk – Antwerp.

Pacific Atlantic 1 (PA1) : Shanghai (sementara) – Busan – Kobe – Nagoya – Tokyo – Tacoma – Vancouver – Oakland – Los Angeles – Balboa (sementara juga) – Panama Canal – Manzanillo / Panama – Savannah – Norfolk – New York – Halifax – Southampton – Antwerp – Hamburg – Rotterdam – Halifax – New York – Norfolk – Savannah – Manzanillo / Panama – Panama Canal – Los Angeles – Oakland – Yokohama – Shanghai.

Pacific Atlantic 2 (PA2) : Kaohsiung – Busan – Kobe – Tokyo – Balboa – Panama Canal – Manzanillo / Panama – Miami – Jacksonville – Savannah – Charleston – New York – Rotterdam – Bremerhaven – (salah satu pelabuhan Inggeris, disusulkan) – Le Havre – New York – Norfolk – Charleston – Manzanillo / Panama – Panama Canal – Balboa – Los Angeles – Oakland – Tokyo – Kobe – Kaohsiung.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 22 Februari 2014

JT 220214 : Kasus “Svendborg Maersk” Ditelisik

Kabar hilangnya sekitar 520 unit kontainer diatas kapal “Svendborg Maersk”, tidak hanya ramai diperbincangkan di dunia maya tetapi pengamat lingkungan mulai bersuara seiring dengan banyaknya kontainer yang “hilang”.

Walau pihak Maersk Line mengakui dan akan mengevaluasi prosedur pengamanan yang ada saat ini namun beberapa pihak tetap menyayangkan kejadian kontainer hilang hingga sebanyak itu. Apakah ada yang tahu isinya apa ?

Syukur-syukur kalo kosong tapi apakah publik bisa mengakses data tersebut ? Pertanyaan orang awam seperti inilah yang kini ramai diperbincangkan karena belajar dari beberapa kejadian dan peristiwa sebelumnya, dampak yang ditimbulkan cukup parah.

Kapal “Svendborg Maersk” berkapasitas 7.200 TEUs dan kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi dialami oleh berbagai perusahaan pelayaran. Dari 520 box, berapa yang tenggelam dan berapa yang mengapung, masih ditelisik.

Setiap hari, sekitar 5-6 juta TEUs berkeliaran diatas samudera luas dan mengangkut beragam komoditi, mulai barang kebutuhan sehari-hari, karpet, pakaian, chips hingga produk makanan dan minuman.

Tak semuanya barang-barang ini bisa sampai hingga di tempat tujuan. Ada karena rusak, kena pembajakan / sabotase bahkan bencana alam ato kalo di pelayaran ada istilah “force major” alias kuasa alam dan hal ini diluar kuasa manusia.

Kelompok pecinta lingkungan Perancis, Robin des Bois, menyayangkan kegagalan pihak pelayaran meminimalisir insiden diatas yang bisa berakibat membahayakan pihak lain, baik nelayan penagkap ikan maupun isu lingkungan.

Kontainer yang terjatuh ke laut, gak langsung tenggelam, itu masalahnya. Bila masih mengapung, membahayakan jalur pelayaran. Kontainer tenggelam pun bakal jadi masalah apalagi muatannya terklasifikasi berbahaya ato menyimpan kandungan tertentu (reefer container).

Marine insure asal Selandia Baru, “Vero Marine” mengatakan bahwa umumnya kontainer 20’ bisa bertahan mengapung rata-rata 2 (dua) bulan sedangkan masa apung kontainer 40’ bisa 3x lebih lama dibanding kontainer 20’.

Masalahnya, sampai detik ini, tidak ada lembaga internasional resmi yang mencatat setiap kejadian dengan detil dan tidak ada pula kewajiban dari pelayaran ato pemilik kapal untuk melaporkan kejadian tersebut, apabila tertimpa musibah. Apapun itu. Lantas bagaimana dengan jumlahnya ?

Tahun 2011, World Shipping Council (WSC) menyebutkan angka kehilangan kontaine bagi industri pelayaran sekitar 675 unit pertahunnya. TT Club lain lagi. Menurut versinya, paling pol di angka 2.000 unit namun ada pengamat lain menyebut sekitar 10.000 unit. Tuh khan ?

Dan isu yang jadi “trending topic” di internet yakni perkara berat kontainer. “International Maritime Organization” (IMO) pernah merekomendasikan bahwa kontainer yang akan dimuat haruslah ditimbang terlebih dahulu namun mendapat tentangan keras. Alasannya mahal dan menyita waktu.

Customer sih sedapat mungkin mendeklarasikan kargonya sebagai barang ringan. Namun kejujuran menyampaikan berat kontainer isi apa adanya sering diabaian. Tak pelak lagi sejumlah bukti kuat ikut terpendam ke dasar lautan.

Indikasi bahwa berat kontainer memiliki kontribusi atas kejadian dramatis “MSC Napoli” (62.000 ton) dan “MOL Comfort” (90.000 ton) sulit terbukti walau sejumlah surveyor memberikan indikasi tersebut. Bukti yang tidak mendukung sehingga kesimpulan mentah lagi.

Nah, untuk kejadian yang menimpa Svendborg Maersk, kita tunggu aja hasil investigasinya ya. Oh ya, rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 200214 : “Svendborg Maersk” Kehilangan 520 Boxes.


Sumber : SN-TR.

Jumat, 21 Februari 2014

JT 210214 : “Evergreen” Rombak Formasi “CKYH”Jadi “CKYHE”



Bener khan .... belon lama diomongin ehhh kejadian juga. Pelayaran Taiwan yang memiliki armada kinclong dan terkategori baru-baru, “Evergreen Line” mendeklarasikan diri bakal merapat ke aliansi strategis “CKYH”.
 
Anggota CKYH sekarang : COSCO, “K” Line, Yang Ming (YML), Hanjin Shipping (HJS) dan apabila Evergreen jadi melebur maka entitasnya akan menjadi “CKYHE”. Rute yang bakal dikerjasamakan yakni Asia – Eropa (AE) dan Asia – Med (AM).

Banyak hal yang akan dikoordinasikan dalam waktu dekat. Evergreen sendiri akan mengintegrasikan kekuatannya mulai 01/03/14 mendatang namun diperkirakan efektif mid-April 2014. Anggota CKYHE bersepakat meninjau ulang semua servis yang ada dan pola operasinya.

Kayaknya industri pelayaran global semakin mengerucut saja nih. Ada P3, G6 dan sekarang CKYHE dengan label baru. Ada sentuhan lain lagi ? Naga-naganya sih gitu. Independent-carrier masa kini boleh dibilang jadi barang langka, apalagi kalo bisa tetap eksis !

Eng ing eng .... Baca juga deh informasi terkait di JT 180214 : Individual Carrier Brencana Bangun Aliansi dan JT 190214 : "COSCO" + "CSCL" Berkolaborasi.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 20 Februari 2014

JT 200214 : “Svendborg Maersk” Kehilangan 520 Boxes

Kabar menyedihkan kembali menyeruak di industri pelayaran, saat kapal milik “Maersk Line” yakni “Svendborg Maersk” (7.200 TEUs) diterjang badai hebat hingga melahap sekitar 520 kontainer di Teluk Biscay (Bay of Biscay).

Dari press release yang diterbitkan via situs resmi Maersk Line, disebutkan bahwa pada hari Jumat 14/02 cuaca buruk menyelimuti kapal Svendborg Maersk dan badai menerjang tumpukan kontainer hingga terjatuh. Saat itu diperkirakan sekitar 200-300 kontainer yang terlepas.

Hari Senin 17/02 kapal merapat di pelabuhan Malaga untuk memperbaiki penempatan kontainer diatas kapal (re-stowage) dan juga memperbaiki bagian-bagian kapal yang rusak dan penyok akibat terjadinya pergeseran kontainer saat kejadian berlangsung.

Namun terakhir diakui oleh Vice President (VP) Operation – Maersk Line, Palle Laursen, angka tersebut melebihi perkiraan sementara. Bila benar mencapai angka diatas 500 kontainer maka ini adalah musibah terbesar di saat cuaca buruk menghadang pelayaran.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada kru yang terluka dan yang cukup menenangkan adalah mayoritas kontainer yang hilang merupakan kontainer kosong (repo MTY) Laursen menegaskan, dalam kejadian tersebut tidak ada barang berbahaya dan sistem pengamana di saat seperti ini, akan dikaji ulang agar kedepannya dampak kehilangan bisa diminimalisir.

Kontainer yang hilang merupakan kombinasi antara 30’ dan 40’. Berikut ini press release yang dikutip untuk Pembaca semua :

--- quote ---

 "The container vessel Svendborg Maersk, during very rough weather in the Bay of Biscay, lost a significant number of containers over board.On Friday 14 February the container vessel Svendborg Maersk, during very rough weather in the Bay of Biscay, lost a significant number of containers over board. 

Other containers onboard are damaged as a result of collapsed stacks. Weather conditions at the time of the incident were severe with wind blowing 60 knots and waves reaching 10 m. The crew is safe and accounted for. Local maritime authorities were informed about the incident and nautical warning broadcasted about floating containers.

 Minor damages are reported to the vessel. 

The destination port was Colombo, Sri Lanka. The vessel called the port of Malaga on 17 February for re-stowage of the collapsed stacks and repair of various equipment hit by shifted containers. 

Maersk Line customers service representatives will keep customers informed of the status of their cargo as soon as it has been accurately assessed which units have been lost and which have suffered damages."

“The total number of lost containers turned out to be even worse than we feared. Svendborg Maersk experienced extreme weather conditions – and we will now carefully examine our procedures to see if they need correction in order to avoid similar incidents in the future. As of now we remain focused on supporting our vessel crew and are dedicated to getting correct information about lost or delayed cargo to our customers and ultimately get the ship back in service as soon as possible” says Palle Laursen, Vice President of Operations, Maersk Line.

Maersk Line customers service representatives will keep customers informed of the status of their cargo as soon as it has been accurately assessed which units have been lost and which have suffered damages.

--- unquote ---

Hingga saat ini pihak Maersk Line masih menelusuri jumlah pasti kontainer yang hilang serta status kontainer isi agar bisa segera diinformasikan kepada Customer dan diproses sebagaimana mestinya. Kapal buatan tahun 1998 ini sedang dalam perjalanan dari Rotterdam menuju Sri Lanka.

Tidak itu aja, pihak Maersk Line telah memerintahkan pengamanan di laut seandainya ada kontainer yang masih mengambang (floating) serta mengangkatnya untuk diamankan. Sejumlah kapal penolong disiagakan di lokasi kejadian.

Yuuuk kita tunggu kabar selanjutnya. Ikut prihatin.

Sumber : SN-TR.

Rabu, 19 Februari 2014

JT 190214 : “COSCO” + “CSCL” Berkolaborasi



Gak nyampe hitungan minggu, cukup dengan selang waktu 1-2 hari perkembangan industri pelayaran global sudah langsung direspon. Kabarnya, dua pelayaran besr di RRCina yakni COSCO dan China Shipping Container Lines (CSCL) baruuuu aja menandatangani perjanjian.
 
Mereka bakal berkolaborasi di sektor pelayaran, terminal, logistik hingga disain konstruksi kapal. Yang bisa ditambahhkan juga yakni bidang investasi, pengembangan bisnis hingga pengembangan pasar baru – demikian sebagaimana dikutip media riset “Alphaliner”.

Perjanjian antara dua perusahaan pelayaran pelat merah di Negeri Tirai Bambu ini jelas-jelas akan mengubah konstelasi kekuatan di industri pelayaran global. Selama ini CSCL digosipin bakal ngegandeng UASC, apa masih berlaku ya ?

COSCO sudah menjadi anggota aliansi strategis “CKYH” dan kini tengah mengincar “Evergreen Line” untuk memperkuat skuad he he he. Anggota CKYH lainnya, yakni “K” Line, Yang Ming dan Hanjin Shipping.

Rujukan sebelumnya, baca JT 180214 : Individual Carrier Brencana Bangun Aliansi.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 18 Februari 2014

JT 180214 : Individual Carrier Berencana Bangun Aliansi

Seperti diketahui, sejak tahun 1980-an sejumlah pelayaran melakukan kerjasama untuk mengoptimalkan kemampuan namun ada juga yang masih eksis bersolo karir alias berusaha mandiri dan gak tergantung pelayaran. Ada sih ada kerjasama, tapi masih sangat terbatas lingkupnya. Itulah yang kita namakan "individual carrier".

Kenyataan sekarang jauh berbeda dengan 20-30 tahun lalu. Kini setiap pelayaran justru dituntut untuk lebih terbuka dan membangun kerjasama lebih dekat, agar tidak lebur dihantam krisis. Sehebat apapun pelayaran tersebut, sudah bukan jamannya lagi untuk bersolo karir bila ingin tetap eksis tapi gak narsis he he he.

Ada sejumlah individual carrier yang masih nge-jomblo saat ini, semisal "Evergreen Line", "UASC" dan "CSCL". Kabar-kabar yang beredar di dunia maya, melihat gelagat kedekatan sejumlah aliansi strategis yang terbentuk lebih dulu seperti "G6" (kongsi antara The New World Alliance / TNWA + Grand Alliance / G.A) serta "Green Alliance" tapi lebih dikenal dengan nama "CKYH".

Terakhir, ada 3 (tiga) besar yang tengah mengintai mangsa, yakni P3 network yang merupakan kerjasama operasi "Maersk Line", "MSC" dan "CMA CGM". Dalam skala apapun - bila nantinya disetujui otoritas terkait - akan menjadi aliansi strategis terbesar sepanjang sejarah pelayaran dunia. Kehebatan 3 aliansi diatas (P3, G6 dan CKYH), di satu rute saja - sebut saja Asia / Mediterania - mereka menguasai pangsa pasar hingga 80 persen !

Menurut kabar-kabari, "Hanjin Shipping" (HJS) tengah berusaha menarik "Evergreen Line" masuk dalam lingkaran CKYH karena saat ini Evergreen memiliki armada yang boleh dibilang memadai untuk siap bertempur. Evergreen masih belum sreg walau sejumlah anggotanya memiliki kerjasama juga dengannya.

Lantas bagaimana dengan UASC (United Arab Shipping Co.) dan CSCL (China Shipping Container Lines) yang sama-sama tengah membangun armada berkekuatan besar, yakni order kapal +18.000 TEUs di galangan yang sama. Indikasi mereka akan berkolaborasi sudah lama diamati observer namun masih menunggu waktu yang pas.

Ikuti terus perkembangan yang ada dan sukses selalu. Selamat beraktifitas.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 17 Februari 2014

JT 170214 : "CSAV" Siapkan USD 600 Juta Untuk Merger Dengan "H-L"

Proyeksi merger antara 2 (dua) pelayaran besar di awal tahun 2014, ditanggapi secara positif oleh pengusaha Cile yang mem-back up "Compania Sud America de Vapores" (CSAV) dan rencananya, mereka menyiapkan dana USD 600 juta untuk mendukung proses merger agar maujud. Mantabz !

Chief Executive CSAV, Oscar Hasbun, menjawab optimisme pelayaran Cile tersebut akan beroleh manfaat besar dengan bergabungnya CSAV di kubu pelayaran Jerman yang dikenal memiliki strategi kuat dalam mengemban misi dagang di industri maritim dunia.

Dana USD 200 juta pertama di awal Maret ini akan dipakai untuk membiayai konstruksi kapal anyar 7 x 9.300 TEUs dan sisanya USD 400 juta akan digelontorkan lagi, apabila angin penyatuan sudah diambang pintu. Tgl 22/01/14 lalu, kedua belah menandatangai memorandum of understanding (MoU) untuk menciptakan kekuatan baru di industri pelayaran global.


Bila maujud, kombinasi bisnis "Hapag-Lloyd" (H-L) dengan CSAV akan menciptakan pelayaran terbesar ke 4 di dunia. Saat ini H-L menempati ranking ke-4 sedangkan CSAV berada di peringkat 20. Pemegang saham mayoritas CSAV, Quinenco, kabarnya siap menggelontorkan dana yang bisa mendorong reputasinya di negerinya lebih "waaah" lagi.

Quinenco di negaranya dikenal sebagai pengusaha kawakan yang bergerak di industri keuangan, makanan dan minuman serta pelayaran - tentunya.

Ok deh. Selamat bersiap-siap menyongsong peleburan entitas bisnis H-L dan CSAV. Good luck !

Rujukan sebelumnya atas isu merger ke-2 pelayaran ini, silahkan baca JT 260114 : Merger “H-L” + “CSAV” Makin Dekat, JT 160114 : “H-L” Siap Beli “CSAV”, JT 070114 : Versi Drewry, Merger “H-L” = “CSAV” Ideal, JT 020114 : “H-L” Undang Hamburg-Sud Diskusi Merger “CSAV”, JT 271213 : Embrio Merger H-L & CSAV dan JT 121213 : Isu Merger HKL & CSAV.


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 16 Februari 2014

JT 160214 : Profit HPH Terkendala Mogok HKG



"HPH Trust" yang terdaftar di Singapura dan merupakan afiliasi dari operator terminal terbesar di dunia milik “Hutchison”, membukukan keuntungan / net profit di tahun 2013 sebesar HKD 3 milyar (= USD 386,8 juta) ato turun 15 persen dibandingkan periode tahun 2012.
 
Beberapa kejadian yang mempengaruhi anjloknya profit HPH di tahun lalu yakni mogok besar dan memakan waktu cukup lama selama bulan Maret hingga April dan perolehan kuartal 4 – 2013 yang turun 1 persen serta kompetisi dari pelabuhan-pelabuhan sekitarnya.

Thruput terminal yang dikelola HPH Trust secara total 2013 menurun sekitar 1,6 persen (Hutchison International Terminals, COSCO-HIT dan Asian Container Terminals) ato mencapai volume 22.799.000 TEUs. Kompensasinya ditutup oleh peningkatan volume 0,9 persen di Yantian International Container Terminals (YICT), menjadi 10,8 juta TEUs.

Selain kendala yang dihadapi, chief executive Gerry Yim mencatat penurunan tersebut sebagai bagian kompetisi ketat yang ada dan kedepannya, pihaknya akan bisa mengakomodir kapal lebih gede dengan mengeruk pelabuhan hingga bisa menampung kapal dengan draft 17 meter.

Semoga semakin baik dan lebih baik. Namanya juga usaha.

Sumber : Dari Sana-sini.