Senin, 31 Maret 2014

JT 310314 : "CSAV" Setuju Merger Dengan "H-L"

Pemegang saham “Compania Sud Americana de Vapores” (CSAV), dengan perolehan suara 84,5 persen, setuju menggabungkan diri dengan entitas pelayaran Jerman “Hapag-Lloyd” (H-L).  GM CSAV Oscar Hasbun optimis dengan dukungan tersebut.

Dalam rapat luar biasa CSAV yang dihadiri oleh para petinggi dan investor tersebut, target menjadikan H-L / CSAV menjadi pelayaran nomor 4 terbesar di dunia akan mengubah konstelasi operasi pelayaran global, setidaknya untuk Top 20.

Dala rapat tersebut, disetujui pula kelanjutan program pembangunan 7 x 9.300 TEUs dengan dana awal USD 200 juta. Galangan yang dipercaya membangun seri kapal terbaru ini yakni “Samsung Heavy Industries” (SHI), Korsel.

Kapal-kapal baru CSAV ini ditargetkan untuk menggant kapal-kapal sewa yang kelak akan dikembalikan bila kapal anyar diatas, sudah jadi. Artinya, proses merger diharapkan akan lebih mudah dan lancar setelah mendapat pengesahan dari otoritas terkait di negara masing-masing.

Berita terkait dengan upaya merger H-L dengan CSAV sebelumnya, silahkan simak di : JT 170214 : “CSAV” Siapkan USD 600 Juta Untuk Merger Dengan “H-L”, JT 260114 : Merger “H-L” + “CSAV” Makin Dekat.

Juga baca rujukan lainnya, JT 160114 : “H-L” Siap Beli “CSAV”, JT 070114 : Versi Drewry, Merger “H-L” – “CSAV” Ideal, JT 020114 : “H-L” Undang Hamburg-Sud Diskusi Merger “CSAV”, JT 271213 : Embrio Merger H-L & CSAV dan JT 121213 : Isu Merger H-L & CSAV.

Congrats.


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 30 Maret 2014

JT 300314 : "Hanjin Shipping" Scrap 13 Kapal

Tahun ini, pelayaran Korea Selatan bakal men-scrap (membongkar ? entahlah, rasanya belum ada istilah yang cocok) 13 unit kapal, mulai dari kapasitas 4.024 TEUs hingga 5.302 TEUs. Jumlah pastinya 6 x 4.024 TEUs. Sisanya ya bisa diprediksi kapal 5.000an TEUs tadi.

“Hanjin Shipping “ (HJS) menjual kapal yang dibangunnya, antara 1996 hingga 1998 tsb, kepada pihak yang berminat dan akan di-scrap di sekitar India sana. Kapal ini dipakai HJS di rute Trans Pasifik (TP) dan belakangan dioperasikan di Asia - India,

Kapal pertama yang di-scrap adalah “Hanjin Shanghai”, sudah tiba di Alang akhir Januari 2014 lalu. Dalam beberapa bulan kemudian akan disusul dengan kapal-kapal lainnya. Sejatinya, kapal ini bisa dieksekusi sejak 4 tahun lalu saat kapal-kapal tersebut ditransfer ke KAMCO.

KAMCO ato Korea Asset Management Company, yang memberikan bantuan untuk menyelamatkan HJS. KAMCO mengambil-alih kapal-kapal HJS (under sale and leaseback deal) untuk mendapatkan suntikan dana dan kapal-kapal tersebut tidak jatuh ke pihak asing. Gitu.

Seperti diketahui, mulai bulan Maret ini HJS bakal mulai mengoperasikan kapal 10.000 TEUs yang disewa dari Seaspan Inc. Kedepannya, kapal-kapal kecil dan mediam akan mengalami nasib serupa, digantikan dengan kapal-kapal gede yang lebih efisien.

Congrats deh.         

Sumber : SN-TR.

Sabtu, 29 Maret 2014

JT 290314 : "SFI" Sewakan Kapal 8.700 TEUs

Disain kapal yang ramah lingkungan dan dipasarkan "Ship Finance International Ltd" (SFI) rupanya bisa menarik minat penyewa. Buktinya juragan kapal SFI yang dimotori John Fredricksen ini, mampu menggaet peminat untuk menyewa 4 unit kapalnya yang berkapasitas 8.700 TEUs dan disewa selama 7 tahun. Not bad Bro.

Bagi SFI, penyewaan ini akan menyumbang pendapatan (EBITDA) USD 46 juta setahunnya. Penyewanya disebut-sebut dari Eropa dan tergolong perusahaan besar plus bonafid, cuma gak mau disebutin dulu. Nanti-nanti juga ketahuan koq.

SFI juga kabarnya membeli 2 (dua) unit kapal bulk tipe Kamsarmax 82.000 dwt, yang kabarnya bakal disewakan ke perusahaan pelayaran pelat merah di Tiongkok. Bisa ditebak cuma ada bagusnya tunggu konfirmasinya aja.

Siiiip !

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 27 Maret 2014

JT 270314 : "HPH" Ajak "Cosco" & "CSCL" Berjaya Di ACT

Raksasa terminal kontainer asal Hong Kong (HKG), Hutchison Port Holdings (HPH) menggandeng perusahaan pelayaran global untuk menghidupkan kembali masa kejayaan Hong Kong menjadi salah satu hub port terbesar dan tersibuk di dunia.

Di saat pelabuhan besar dunia mengalami peningkatan volume walau tipis, tetapi judulnya tetap prospektif. Pelabuhan Hong Kong di tahun 2013 lalu justru mengalami penurunan 3,3 persen dan posisinya merosot terus diantara “Top 20 Busiest Port”.

Hong Kong kini menduduki ranking ke-4 setelah Shanghai, Singapura dan Shenzhen. Tak hanya itu, pesaing terdekat Hong Kong kini ada didepan mata yaitu pengembangan kawasan Pearl River Delta (PRD) yang justru dianggap paling mengancam eksistensi pelabuhan Hong Kong.

Selama 2 (dua) bulan di tahun 2014, Hong Kong mendapati pertumbuhan volume kontainer 0,9 persen saja, sementara Shanghai 5,8 persen dan Singapura 2,2 persen – demikian media riset “Alphaliner” mewartakan.  
Untuk menghidupkan kembali gagasan tersebut, salah satu pelabuhan milik HPH akhirnya melepas sebagian sahamnya untuk mendongkrak kapasitas yang dimiliki Asian Container Terminals (ACT). COSCO dan CSCL dikabarkan telah membeli 40 persen dan 20 persen saham ACT.

Transaksinya mencapai nilai USD 318 juta. ACT memiliki dermaga sepanjang 740 meter di Container Terminal 8 West (CT8 West) dengan kapasitas handling 2 juta TEUs, sementara COSCO-HIT Terminal (CT8 East) bila digabungkan akan memiliki dermaga sepanjang 1.380 meter ato bisa mengakomodir kapal 19.000 TEUs !

Bagi Hong Kong, hal ini harus diantisipasi terkait perwujudan aliansi strategis “P3” (Maersk, MSC, CMA CGM) yang akan memangkas servis dari 6x menjadi 3x westbound string dan akan berimplikasi besar di posisi Hong Kong kedepannya.

Mengantisipasi hal tersebut, maka HPH menggandeng afiliasi Cosco Pacific dan China Shipping Terminal Development (CSTD) untuk menjaga stabilitas dan bila mungkin, meningkatkan volume dengan membawa mitra aliansi CKYHE masuk ke Hong Kong lebih banyak lagi.

Di Hong Kong saat ini, hanya ACT dan COSCO-HIT yang didukung penuh oleh pelayaran global. Operator lainnya, boleh dibilang independen dan mengandalkan servis. Mereka adalah HIT, MTL dan DP World.

Cosco Pasific dan CSTD saat ini merupakan pemain global yang gak bisa dipandang sebelah mata. Sehingga wajar bila HPH harus merangkul Cosco dan CSCL sebagai mitra sejawat, agar eksistensi Hong Kong kembali diperhitungkan industri maritim dunia.

Cosco Pacific memiliki 50 persen saham COSCO-HIT yang menangani 1,64 juta TEUs sedangkan ACT meng-handle 1,1 juta TEUs ato sepadan dengan 15 persen total thruput volume Hong Kong sepanjang tahun 2013.

Pemain lain, CSTD. Investasinya di ACT merupakan yang pertama di Hong Kong tapo do’i mainkan kartu di pelabuhan besar RRCina yakni sekitar 13 pelabuhan besar, serta memiliki saham minoritas di Kaohsiung, Zeebrugge dan Damietta serta kerjasama di terminal Seattle dan Los Angeles, Amrik.

Istilah HPH, mengalah untuk menang, ckk ckk ckk ....

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 26 Maret 2014

JT 260314 : CMA CGM, CSCL, UASC Buka Servis Red Sea


Tiga pelayaran papan atas bakal membuka servis “Asia Southern Red Sea Express” (REX3). Mereka adalah : CMA CGM, UASC danChina Shipping Container Lines (CSCL). REX3 bakal mulai efektif per tgl 08/05 dan menjanjikan efisiensi.

CMA CGM, saat ini mereka sudah memiliki REX2 namun untuk melengkapi cakupan pelabuhan secara lebih luas lagi, diperlukanlah REX3. Servis ini merupakan vessel sharing agreement (VSA) antara CMA CGM dengan CSCL dan UASC.

Rotasi pelabuhan REX3 selengkapnya sbb: Xiamen – Shenzhen / Yantian – Shenzhen / Shekou – Port Kelang – Djobouti – Jeddah – Port of Sudan – Djobouti – Port Kelang – Xiamen. Pelanggan dijamin memiliki pilihan lebih variatif.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 25 Maret 2014

JT 250314 : MAS MH370 Jatuh Di Samudera Hindia

Setelah menanti dan menanti, akhirnya di hari Senin 24/03 malam, pihak maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) mengumumkan bahwa pesawat Boeing 737-200ER dengan nomor penerbangan MH370, jatuh di Samudera Hindia.

Pesawat ini di tanggal 08/03/14 pada saat kejadian sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (KL) menuju Beijing, RRCina. Pihak manajemen MAS menyampaikan permohonan maaf atas berita duka tersebut kepada keluarga korban dan awak pesawat.

Dalam pesawat milik Malaysia tersebut, terdapat 226 penumpang dan 13 awak pesawat. Dasar penyampaian berita tersebut didapat dari media cetak “Sidney Herald Morning” yang dikutip kantor berita “Antara” bahwa berdasarkan pantauan satelit Inmarsat, MH370 jatuh di sebelah selatan Samudera hindia.

Percaya ? Ternyata ada yang gak puas atas informasi tadi. Pemerintah RRCina meminta Malaysia mengirim data satelit yang dipakai sebagai landasan pernyataan bahwa semua penumpang MH 370 tidak ada yang selamat.

Dari total 226 penumpang, 154 penumpang merupakan warga negara RRCina, jadi cukup beralasan bagi pemerintah Tiongkok mempertanyakan hal tersebut. Pasalnya keluarga korban di Beijing tak dapat menerima kenyataan tersebut, apalagi bila belum ada kejelasan dari pihak MAS.

Artinya, gak ada bukti serpihan pesawat jatuh ato pihak RRCina khan bisa aja berasumsi pesawat dibajak ke suatu pulau ato negara yang tidak mengakui ekstradisi ? So, kalo tiba-tiba nongol pernyataan dari kelompok tertentu dan penumpang jadi sandera ?

Memang dilematis. Tapi kita ikuti aja perkembangannya sampe kita bisa menerima bukti fisik bahwa pesawat benar-benar jatuh. Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 220314 : Dua Minggu Misteri MH370, JT 150314 : Teka-Teki Hilangnya Pesawat MH370 dan JT 080314 : Pesawat “Malaysia Airlines” Hilang Kontak.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 24 Maret 2014

JT 240314 : Tiga Raksasa Baru Melaut


Tiga kapal kontainer baru bakal meramaikan bursa industri maritim global. Tiga kapal anyar ini milik 3 (tiga) pelayaran besar dan memiliki agregat 36.503 TEUs, WooooW deh. Padahal kapasitas saat ini sudah melewati ambang batas normal, ehhh masih ditambahin terus hik hik hik.

Dampak yang paling nyata, tingkat harga jadi sulit beranjak naik, walau sudah beberapa kali upaya kenaikan harga diupayakan. Bila pasok ta sesuai dengan permintaan, sulit rasanya “rate restoration” dibilang sukses.

APL bakal menerima kapal ke-8 dari total order 10 unit, sisa 2 unit lagi bakal diresmikan sekitar bulan Mei 2014  mendatang. Afiliasi NOL Group ini, di tahun 2011 lalu memesan 10 x 14.000 TEUs dari galangan kapal “Hyundai Samho Heavy Industriy" (HSHI), Korea Selatan.

Dari total 10 unit diatas, APL menyewakan separo ato 5 unit kapal barunya ke pelayaran jepang sesama anggota “The New World Alliance” (TNWA) yaitu MOL yang kini sudah melebur menjadi aliansi strategis “G6” – guna menandingi kehadiran “P3 Network” yang dimotori “Maersk Line”, “MSC” dan “CMA CGM”.

Tiga kekuatan besar dunia di industri palayaran kontainer, diprediksi bakal mematikan pelayaran gurem ato yang naggung, kecuali mereka memiliki spesialisasi ato kekuatan unik, sehingga sulit ditembus oleh lawan-lawannya. Tapi apa iya ?

Tak heran pula bila G6 yang beranggotakan 2 kekuatan besar sebelumnya di TNWA (APL, MOL, HMM) serta “Grand Alliance” (Hapag-Lloyd, OOCL, NYK) harus melakukan serangkaian perubahan pola operasi untuk menandingi cakupan servis yang ditebar oleh P3.

Bahkan COSCO, “K” Line, Yang Ming dan Hanjin yang tergabung dalam “CKYH” akhirnya harus merekrut “Evergreen Line” membentuk “CKYHE” agar dapat menandingi keperkasaan P3 maupun G6. Ada yang bakal melebur lagi ? Dipastikan ada dan harus.

Bila tidak melakukan konsolidasi, bukannya tidak mungkin bakal menghadapi serangan fatal karena kedodoran membuka servis sedemikian banyak, denagn aset yang dimiliki oleh individual carrier. Udah gak jamannya lagi tapi masih ada UASC, CSCL dan sejumlah nama lain yang masih mencari mitra (kayaknya sih gitu he he he).

Kapal ke-4 yang disewa MOL yakni “MOL Quasar” (foto diatas) dan sudah dioperasikan di Loop 7 AE milik G6. Sementara itu “Hyundai Merchant Marine” (HMM) memperoleh kapal ke-2 dari total order 5 x 13.100 TEUs, yang dipesan bulan Agustus 2011 lalu. HMM memesan kapal ini di “Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering” (DSME).

Kapal ke-3 yang masuk ke samudera lepas yakni milik “Mediterannean Shipping Co.” (MSC) yang semakin merapat dan mendekati kekuatan nomor wahid “Maersk Line”. Kapal yang diperolehnya merupakan yang ke-2 dari total 3 x 9.403 TEUs. Kapal ini dimiiki oleh Costamare.

Selain 3 kapal diatas, MSC juga menyewa dari Schulte Group 3 x 9.403 TEUs. Kapal-kapal anyar ini bakal ditaruh di Asia – Amerika Latin vai Afrika Selatan ato lebih dikenal dengan “Ipanema Service”. Kapal-kapal ini dibangun di galangan RRCina, “Jiangnan Changxing Shipyard”.

Seperti diketahui, MSC memesan kapal berkapasitas antara 8.700 – 9.500 TEU sebanyak 43 unit dan baru 17 unit saja yang jadi. Selebihnya masih dibangun. Kapal-kapal ini dilengkapi dengan 1.000 reefer-plug. Dan bila semuanya sudah jadi, gimana gak dibilang WOW tuh ?

Kompetisi semakin sengit kayaknya, wait and see deh.


Sumber : Dari Sana-sini.  


Minggu, 23 Maret 2014

JT 230314 : CEO Maersk Line Jadi Chairman “Box Club”

Petinggi Maersk Line yang menjabat sebagai chief executive, Soren Skou, terpilih menjadi Ketua “Box Club” ke-7, menggantikan Ulrich Kranich (Hapag-Lloyd) yang akan pensiun di bulan Juni mendatang. Akhirnya ... pensiun juga he he he.

Pemilihan Chairman asosiasi eksklusif ini (karena mempunyai anggota terbatas dari para petinggi pelayaran kontainer bonafid), berlangsung di Dubai dan bertindak sebagai promotor Jorn Hinge (CEO UASC). 

Ini merupakan kali ke-3 petinggi Maersk Line menduduki jabatan prestisius tersebut. Sejak didirikan tahun 1970-an, Chairman Box Club dipilih oleh anggota asosiasi internasional yang dikenal dengan nama “International Council of Containership Operators”.

Dua petinggi Maersk sebelumnya yang menjabat Chairman di Box Club yakni Eivind Kolding (2009-2011) dan Ib Kruse (2001-2003). Chairman lainnya berasal dari sejumlah pelayaran besar seperti : Hapag-Lloyd (H-L), P&O Nedlloyd (PONL) dan CP Ships. 

Ib Kruse merupakan salah satu pendiri Box Club dan di forum ini dibicarakan berbagai hal di industri pelayaran berbasis kontainer, seperti regulasi, keselamatan ato isu infrastruktur. Masukan yang diterima, akan diteruskan ke “World Shipping Council” (WSC) yang bermarkas di Washington, Amrik.

Salah satu kepedulian Box Club yakni isu pelarangan “conference liner system” sejak tahun 2008 lalu, dimana pihak pelayaran meminta kembali untuk di-review sehubungan dengan implementasi regulasi persaingan terkini di Uni Eropa.

Bagaimana hasil perjuangan mereka ? Ikuti terus perkembangannya.


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 22 Maret 2014

JT 220314 : Dua Minggu Misteri MH370

Misteri yang menyelimuti nasib pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan milik Negeri Jiran, nampaknya bakal berkepanjangan. Sudah 2 (dua) minggu tim pencari bantuan dan penyelamat dari 15 negara wara-wiri mencari tahu, tapi tetap gak tahu hu hu hu ...

Bukan sulap, bukan sihir bila ada yang nyeletuk, teknologi canggih dibuat tak berkutik. Nyatanya hingga 2 ini pihak maskapai penerbangan dbuat linglung, begitu juga pemerintah Malaysia dibikinnya frustasi.

Adalah RRCina yang paling berkepentingan karena mayoritas penumpang Malaysia Airlines System (MAS) flight number MH370 adalah warga negara Tiongkok dan keluarga maupun sanak saudara mereka di bandara tujuan, berharap-harap cemas.

Berbagai spekulasi akhirnya bermunculan, mulai pesawat jatuh ke laut, meledak di udara dan dugaan terakhir dibajak oleh para teroris. Para pengamat masih mengenyampingkan bahwa pesawat masuk dimensi lain di alam semesta ini. Susah dibuktikan.

Terlepas dari itu semua, kita tetap berharap dan berdo’a semoga ada titik terang sehingga pihak keluarga bisa menerima kabar apa adanya. Selamat ato tidak itu perkara lain, namun kepastian jiwa masih ada ato tidak dan bertempat dimana, akan mengobati rasa penasaran mereka.

Ikut prihatin dan tetap berdo’a ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 21 Maret 2014

JT 210314 : "UASC" Tambah Order Kapal 14.000 TEUs

Pelayaran asal Arab yang didukung kebijakan 6 (enam) negara Timur Tengah kaya minyak, “United Arab Shipping Co.” (UASC), bakal semakin meramaikan hingar bingar industri maritim global. Belakangan, UASC semakin agresif membangun kekuatan armadanya dengan kapal gede.

Bahkan, belum lama ini, UASC mengumumkan penambahan order 6 x 14.000 TEUs yang sebelumnya dipatok hanya 10 unit saja. Jadi total order kapal anyar untuk ukuran 14.000 TEUs-nya menjadi 16 unit. Wooow.

Galangan kapal yang dipercaya membangun armada kapal UASC adalah “Hyundai Heavy Industries” (HHI), Korea Selatan dan merupakan pesanan terbesar yang pernah ditorehkan oleh UASC, dengan nilai transaksi mencapai USD 2 milyar – termasuk segala opsinya tadi.

UASC mengadakan acara khusus untuk memeriahkan peresmian penandatanganan kerjasama ini di Dubai dan kontrak penandatanganan dilakukan oleh Chairman UASC Salem Ali Al Zaabi dan YJ Ji dari HHI.

Dalam kata samnbutannya, Al Zaabi meneguhkan komitemen UASC untuk mengoperasikan kapal yang canggih namun hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kontrak kali ini merupakan kelanjutan kontrak yang pernah disepakati bulan Agustus 2013 lalu.

Seperti diketahui, UASC membangun armada kapal dalam skala besar, baik kapasitas +14.000 TEUs maupun +18.000 TEUs, dengan jadual pengiriman akhir tahun 2014 hingga pertengahan 2015. Gak pake lama karena UASC membutuhkan kapal-kapal anyar untuk penetrasi pasar yang baru.

Mantabz ! Kompetisi bakal semakin ketat dan aliansi startegis bertambah sengit, siapa menggandeng siapa nih .... eng ing eng. Individual carrier bakal semakin terjepit, kalo pun ada. Glodaaaak.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 20 Maret 2014

JT 200314 : “Maersk” Operasikan “SeaLand”

Kabar-kabar yang menyebutkan bahwa “Maersk Line” akan mengoperasikan feeder di wilayah Amrik (Intra-America) menjadi kenyataan. Unit independen baru (sebelumnya udah pernah ada), SeaLand, bakal melayani kepentingan servis induk diseantero benua Amrik.

Bakal ada 30 unit kapal berkapasitas rata-rata 2.700 TEUs, yang akan memperkuat armada SeaLand. Institusi anyar ini bakal dipimpin oleh veteran Maersk Line, Craig Mygatt dan bakal memfokuskan diri di Amrik sebelah utara, tengah hingga selatan. Pol Amrik abiiiiz.

Tahun ini akan merupakan masa transisi bagi pengembangan produk jasa SeaLand dimana nantinya semua kebutuhan feeder Maersk Line di benua Amrik bakal dicakup. Yang pasti terobosan baru ini akan semakin memperkuat nilai jual produk yang ditawarkan oleh Maersk Line.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 19 Maret 2014

JT 190314 : “Pegasus Prime” Vs “Beagle III” Di Teluk Tokyo

Sebuah kecelakaan kembali terjadi di industri maritim, saat sebuah kapal barang berbobot 17.220 dwt dengan panjang kapal 130 meter, “Beagle III” bertabrakan dengan kapal kontainer “Pegasus Prime” (panjang 127 meter, bobot 9.618 dwt, foto samping) di Teluk Tokyo, Miura Peninsula, Jepang.

Saat kejadian, busur “Pegasus Prime” menabrak sisi “Beagle III”. Dengan cepat air masuk ke kapal Beagle III, tak lama kemudian kapal tenggelam. Ke-12 anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh kapal penumpang yang tengah melintas.

Jumlah korban, selain 1 (satu) orang meninggal, kabarnya ada juga yang hilang. Pegasus Prime saat kejadian, sedang dalam perjalanan dari Gunsan, Korea ke Tokyo sedangkan kapal Beagle III baru aja meninggalkan Yokohama membawa koil baja.

Sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Ikut prihatin.


Sumber : SWL / Foto : Japan News. 

Selasa, 18 Maret 2014

JT 180314 : Amrik Tahan Kapal Tanker “Morning Glory”

Inilah salah satu bukti kekuatan negeri adidaya yang ditunjukkan Amrik ke seluruh dunia. Sebelumnya, penguasa negeri Paman Sam sering kalah set sehingga dicemo’oh perannya sebagai polisi dunia.

Kini, setelah kecolongan dengan aksi Rusia yang memblokir Semenanjung Krim untuik masuk Ukraina, Amrik unjuk gigi ditempat lain. Pihak Angkatan Laut (AL) AS merebut kapal tanker milik Korea Utara, “Morning Glory” di kawasan Mediterania.

Pasukan komando dari AL AS naik kapal tanker berbobot 33.583 dwt di sebelah tenggara Siprus, alasannya karena mengangkut minyak ilegal milik pemberontak Libya. Penahanan tersebut – menurut Departemen Pertahanan Amrik – atas permintaan pemerintah Libya dan Siprus.

Kapal Morning Glory akhirnya dikawal kembali ke wilayah pelabuhan milik pemerintah Libya, dengan pengontrolan dari kapal USS Stout sehingga dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat.

Wah wah wah minyak ilegal banyak diperdagangkan di luaran sana ya. Ngeri juga br br br brrrrr.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 17 Maret 2014

JT 170314 : “Pride of York” Tabrak Gerbang Pelabuhan

Berdasarkan catatan SWL, pada tanggal 17/03 terjadi kecelakaan minor dimana sebuah kapal feri RO/RO bernama “Pride of York” menabrak gerbang saat melintas pintu King George di Hull Inggeris. Operator kapal ini yakni P&O.

Kapal sepanjang 179 meter mengaami sedikit kerusakan kira-kira 6 meter diatas waterline. Kapal dipaksa kembali ke pelabuhan dan harus menjalani pemeriksaan akibat kejadian tersebut. Sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

Akhirnya, kapal bisa berlayar kembali setelah mengalami keterlambatan 12 jam dan 168 penumpang dari 230 orang, memilih mengganti moda lain, untuk meneruskan perjalanan mereka hingga tujuan akhir.

Ikut prihatin tetapi tetap bersyukur tidak terjadi tragedi yang tidak diinginkan.

Sumber : SWL. 

Minggu, 16 Maret 2014

JT 160314 : “RCL” Rugi USD 52 Juta Di Tahun 2013

Setelah Samudera Shipping Lines (SSL) yang mengumumkan kerugian di tahun 2013 lalu, kini operator pelayaran spesialis Intra Asia lainnya juga menyampaikan hal yang sama. “Regional Container Lines” (RCL) membukukan kerugian THB 1.7 milyar (= USD 52 juta).

Dalam beberapa tahun belakangan, regional player maupun global player mengakui sulitnya mencetak laba, ditengah kondisi ekonomi yang dinilainya masih labil. Tak heran bila anjloknya volume kontainer dan penetrasi harga yang tak juga membaik, jadi alasan para pelayaran yang merugi.

Total lifting RCL, baik untuk SOC maupun COC turun 10 persen ke angka 495.167 TEUs. Benar-benar tahun memprihatinkan bagi industri maritim dunia. Tak ayal sejak akhir tahun 2013 lalu, mulai terjadi kolaborasi yang boleh dibilang huebattt banget di tahun 2014 ini. Bakal maujud gitu loh.

Sepintas sudah pernah dibahas di jurnal sebelumnya seperti lahirnya jaringan 3 (tiga) kekuatan besar pelayaran dalam satu naungan yang disebut “P3”, indikasi Hapag-Lloyd (H-L) akan mengakuisisi CSAV dan masuknya “Evergreen Line” dalam aliansi strategis “CKYH” sehingga namanya bermetamorfosa menjadi “CKYHE”.

Ikuti saja perkembangan industri pelayaran secara umum disini.

Selamat berkahir pekan. Tetap apdet info ya supaya gak kuper he he he.


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 15 Maret 2014

JT 150314 : Teka-Teki Hilangnya Pesawat MAS MH370


Sejak awal hilangnya pesawat milik maskapai penerbangan “Malaysia Airlines” (MAS) dengan nomor penerbangan MH370, diprediksi editor dibajak. Alasannya, bila terjadi kecelakaan biasanya langsung tersebar serpihan bangkai pesawat ato lokasi jatuh cepat dideteksi dini karena kecanggihan teknologi. Gitu.
 
Sekarang sudah seminggu gak ketahuan juntrungannya, sudah banyak pula spekulasi yang bermunculan di dunia maya dan gak kurang dari para normal dan dukun yang disewa (kabarnya) untuk mencari dan menemukan lokasi tepat MH370.

Pemerintah Malaysia sekarang menyelidiki latar belakang dan aksi sang pilot mereka, Kapten Pilot Zaharie Ahmad Shah (53 tahun) dan Fariq Abdul Hamid (27 tahun). Zaharie merupakan pilot senior dan sudah bergaung di MAS sejak tahun 1981 sedangkan Fariq merupakan pilot baru.

Kadang secanggih apapun teknologi yang dimiliki manusia, masih memiliki keterbatasan. Contoh klasik ketidakmampuan manusia melacak Osama bin Laden semasa hidup hingga akhir ajalnya, membutuhkan waktu panjang pihak intelijen dalam mengeksekusi gembong teroris versi Amrik. Versi warga Al Qaeda, gak seperti itu khan ?

Terlepas dari kelakuan siapa yang melakukan pembajakan dengan cara canggih dan halus (bila benar dugaan editor), maka ini adalah mirip inspirasi filem-filem Hollywood yang membuat nalar orang sehat dibuat geleng-geleng kepala. Percaya ato gak percaya.

Bila ternyata pesawat jatuh di suatu tempat ato mengalami kecelakaan yang tidak terlacak dan menimbulkan banyak korban, semoga Allah SWT mengampunkan dosa dan kesalahan para penumpangnya sehingga keluarga korban bisa legowo menerima kejelasan kabarnya.

Yuuuk kita tunggu kabar selanjutnya ….

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 14 Maret 2014

JT 140314 : “Hutchison” Raih Dukungan Konsorsium Intra Asia

Jangan bingung baca judulnya, santai aja. Operator pelabuhan di Sydney, Australia yakni “Sydney International Container Terminals” (SICTL) yang sahamnya dimiliki taipan Hutchison asal Hong Kong itu, kabarnya baru aja mendapat dukungan sejumlah pelayaran yang membuka jalur ke Intra Asia.

Pihak SICTL bersepakat melakukan kontrak perjanjian 3 (tiga) tahun dengan anggota “Southeast Asia-Austraia Service” SAAS) yang terdiri dari pelayaran UASC, Hapag-Lloyd (H-L), RCL, OOCL, Hanjin Shipping (HJS), China Shipping Container Lines (CSCL) dan  HMM.

SAAS mengoperasikan 1 (satu) loop yang terdiri dari 5 unit kapal berkapasitas antara 4.200 – 4.700 TEUs. Memiliki frekuensi mingguan, rute pelabuhan SAAS selengkapnya sebagai berikut : Singapura – Malaysia (blon ditentuin) – Brisbane – Sydney – Melbourne – Adelaide.

Sebagai info tambahan aja, SITCL merupakan pelabuhan anyar, baru dio[erasikan tahun lalu dan langsung menggebrak dengan sejumlah terobosan agar bisa memenuhi target serta gak berlama-lama menuai kerugian. 

Sukses !

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 13 Maret 2014

JT 130314 : Samudera Rugi USD 2,2 Juta Di 2013

Setelah sempat mengantungi profit USD 4,6 juta di tahun 2012, ehhh ndilalah tahun 2013 kondisi berbeda sama sekali. Samudera Shipping Lines (SSL), pelayaran nasional swasta yang berbasis di Indonesia, membukukan kerugian USD 2,2 juta !

Secara umum, hampir semua pelayaran mengalami kondisi serupa, memiliki raport merah. SSL menyebutkan alasan utama anjloknya profit mereka karena memblenya permintaan pasar domestik dan regional. Hmmmm ..... gitu ya.

Media utama “Lloyd List” menganalisis bahwa perubahan struktur servis serta konsolidasi sejumlah pelayaran membangun aliansi strategis bisa menjadi pemicu anjloknya feeder operator dimana pun mereka beroperasi.

Di rute regional, volume SSL drop 9 persen menjadi 1,1 juta TEUs dan mendorong revenue turun hingga 18 persen ke angka USD 274 juta (Y-on-Y). Di rute domestik, Samudera cukup menderita dengan penurunan sebesar 22 persen, dalam hal pendapatan di angka USD 49 juta.

Kendalanya, anjloknya harga di sejumlah rute domestik serta turunnya volume muatan. Secara total, di tahun 2013 Samudera meng-handle 157.000 TEUs ato turun 6 persen. Tahun lalu, fluktuasi nilai tukar USD terhadap IDR berdampak terhadap iklim pasar domestik.

Sektor bulk carrier, tanker dan offshore (lepas pantai) masih tergolong oke, pendapatan di angka USD 66 juta. Untuk rute regional ato Intra-Asia, Samudera akan menegosiasi ulang sewa kapal dan mencari kapal sewa yang lebih kompetitif supaya bisa bersaing dengan kompetitor utamanya.

Selamat bertempur !


Sumber : Dari Sana-sini.