Sabtu, 27 Februari 2021

JT 270221 : Zodiac Beli 4 x 15.000 TEUs

 

Juragan kapal yang bernaung dibawah Zodiac Maritime dan dimiliki Eyal Offer, kabarnya memesan 4 (empat) kapal anyar berkapasitas 15.000 TEUs di galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).

Menurut media Singapura, Splash 247 harga per unit kapal terbaru Zodiac yakni USD 109,5 Juta. Sementara diantara pengamat juga memperkirakan konstruksi kapal sejenis ini diminati juragan lain namun gak disebutkan siapa pemesannya.

Kapal2 anyar Zodiac ini akan dikirimkan di Kuartal 1 tahun 2023 dan sudah dilengkapi dengan scrubber. Muanteeeeep !

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Ofer Global.

Jumat, 26 Februari 2021

JT 260221 : MSC Akan Geser Maersk di Urutan 1

 

Entah disebut ambisi ato apa, yang pasti pelayaran blasteran Swiss-Italia, Mediterranean Shipping Co. (MSC) benantiasa membuntuti pelayaran nomor satu dunia, Maersk asal Denmark.

Saat ini MSC dinakhodai oleh mantan petinggi Maersk (COO), Soren Toft dan dalam waktu dekat diprediksi bakal menggeser posisi teratas sebagai operator terbesar kontainer didunia.

Keduanya sekarang ini bergabung dalam satu aliansi yakni 2M. Strategi keduanya berada di jalan berbeda, Maersk lebih mengejar kepada optimalisasi yang ada sedang MSC tengah berlari untuk mengejar posisi Maersk dan menggesernya.

Menurut Alphaliner maupun Sea-Intelligence, jika benar posisi Maersk tergeser makan akan memberikan dampak emosional karena hampir selama seperempat abad Maersk menguasai posisi nomor wahid.

Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, pihak MSC telah membeli pula sejumlah kapal secondhand supaya bisa mengejar ketertinggalan dalam perlombaan ini. Selama ini MSC pun membangun kekuatan dengan kapal2 baru (newbuilding series).

Menurut Clarkson, MSC telah memborong kapal secondhand mulai dari Acacia Makoto (buatan tahun 2004, kapasitas 1.850 TEUs) dari Qingdao Pengteng, RRCina senilai USD 6,95 juta.

Selain itu, MSC pun mengakuisisi kapal Voronezh (buatan 2009, kapasitas 1.730-TEUs) dari pelayaran Fesco seharga USD 9 juta serta kapal RHL Aurora (buatan 2006, kapasitas 1.732 TEUs) dari Hamburger Lloyd seharga USD 6,5 juta.

VesselsValue memperkirakan harga pasar ketiga kapal diatas dengan harga USD 6,4 juta, USD 9,46 juta + USD 7,44 juta. Upaya berkesinambungan yang luar biasa Baca juga JT 060221 : MSC Siap Salip Maersk ?  + JT 180121 : MSC Semakin Dekati Maersk.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Business & Maritime West Africa.

Rabu, 24 Februari 2021

JT 240221 : Atlas Air Untung Gede

 

Inilah keajaiban maskapai penerbangan yang berhasil memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk membalikkan kesulitan, menjadi sebuah keberhasilan. Disadari ato ngga, ya ini buktinya.

Operator angkutan barang bernama Atlas Air Worldwide, yang ditahun 2019 merugi USD 293,1 juta menjadi net profit USD 360,3 juta di tahun 2020. Revenue USD 3,2 milyar ato naik 17,2 persen.

Atlas berterima kasih dengan adanya pertumbuhan barang2 e-commerce, selain adanya kebutuhan dari krisis Covid-19 sehingga Atlas mendapat rejeki seperti durian runtuh.

Jelas dunk ... rata2 maskapai penerbangan berbasis angkutan barang diprediksi untung, hanya angkutan penumpang yang nyungsep. Bahkan beberapa maskapai penerbangan pun mengkonversi pesawatnya menjadi freighter (pesawat angkutan barang).

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Atlas Air Worldwide.

Selasa, 23 Februari 2021

JT 230221 : Maersk Eindhoven Tunggu Ijin Masuk Yokohama

 

Tragedi di dalam sikon cuaca ekstrem gak bisa dihindari, sebagaimana Jabodetabek diserang banjir dari berbagai penjuru. Yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana manusia mengantisipasi dengan baik setiap keadaan darurat ato mempertimbangkan mitigasi risiko yang akan dihadapi.

Lagi peristiwa cuaca ekstrem di laut yang menimpa kapal Maersk Eindhoven (kapasitas 13.092 TEUs) kembali terjadi sehingga mengakibatkan sekitar 260 kontainer terhempas ke laut.

Kapal sempat kehilangan tenaga penggerak selama kurang dari 5 (lima) menit dan di posisi 45 mil laut lepas pantai utara Jepang, saat mesin mati itulah cuaca ekstrem menerpa dan menghempaskan ratusan kontainer dengan mudah – demikian laporan Splash 247.

Saat ini, kapal Maersk Eindhoven sedang menunggu ijin memasuki APMT Yokohama untuk melakukan pengecekan, skaligus investigasi. Perbaikan akan segera dilakukan setelah kapal merapat dan akan melanjutkan pelayaran di servis TP6, dengan tujuan Los Angeles, Amrik.

Kapal lain yang mengalami kendala keterlambatan yakni Maersk Essen, kapal kembaran Maersk Eindhoven, yang bulan lalu kehilangan 750 kontainer akibat cuaca buruk juga.

Maersk Essen dialihkan ke pelabuhan Lazaro Cardenas, Meksiko untuk pengamanan serta perbaikan. Setelah inspeksi, Maersk Essen diharapkan bisa berlabuh di pelabuhan Los Angeles sebelum melanjutkan layanan reguler pada 4 Maret mendatang.

Sekarang ini ada 6 (enam) kapal kontainer yang tertimpa musibah cuaca ekstrem selama melintasi Samudera Pasifik, dalam waktu kurang dari 3 (tiga) bulan sudah 3.000 kontainer jatuh ke laut serta menjadi rekor musibah tak terelakkan.

Semoga bisa segera diatasi dengan baik.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : ShipSpotting.

Rabu, 17 Februari 2021

JT 180221 : SHI Kantungi Order USD 707 Juta

 

Galangan kapal terkemuka Korea Selatan, Samsung Heavy Industries (SHI) baru saja menandatangani pesanan 5 x 15.000 TEUs senilai USD 707 juta – demikian kantor berita Yonhap melaporkan.

Namun pihak SHI gak menyebutkan siapa pemberi order tersebut namun disebut-sebut permintaan dari sang pemesan, kapal ini harus benar2 eco-friendly + berbahan bakar gas alam cair ato LNG.

Saat ini pihak SHI sudah mengantungi order senilai USD 1,3 milyar untuk konstruksi 10 kapal, 9 (sembilan) diantaranya kapal kontainer. Nilainya setara 17 persen dari target target SHI di tahun 2021 yaitu USD 7,8 milyar ato naik 42 persen dibanding periode tahun 2020 senilai USD 5,5 milyar.

Apakah ini pertanda pembangunan besar2an untuk meremajakan kapal2 yang sudah berumur ato antisipasi seandainya pandemi sudah berlalu sehingga tinggal memanen hasilnya ? Entahlah.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Maritime Business World.

JT 170221 : APMT Angkat CEO Cewek Di Yokohama

 

Untuk pertama kalinya, di APM Terminals Jepang (Maersk Group) seorang cewek dipercaya sebagai CEO pertama dalam operasional kontainer terminal, yakni Sakura Kuma – demikian dilaporkan media Maritime Executive yang berbasis di Fort Laudardale, Amrik.

Nona Kuma sebelumnya berdinas di NYK dan kedepannya bakal memimpin ekspansi perusahaan di wilayah Jepang, terhitung sejak tgl 1 Februari 2021 lalu. Tim Smith selaku petinggi APM Terminal mendukung naiknya Kuma sebagai CEO.

Tahun 2020 lalu, APMT memenangkan tender untuk jangka 10 tahun, dengan Yokohama-Kawasaki International Port Corporation untuk meningkatkan kapasitas terminal di Yokohama, tepatnya Minami Honmoku / MC 1-4.

Jika maujud nantinya, dengan ekspansi dermaga tambahan yang lebih besar seperti MC3 + MC4 membuat APMT Yokohama yang mampun menampung kapal 20.000 TEUS dan hanya disini tempatnya.

Kapasitas terpasang bisa semuanya selesai, volume akan meningkat drastis dari semula 1,1 juta TEUs menjadi 2,1 juta TEUs. Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : APM Terminals.

Selasa, 16 Februari 2021

JT 160221 : Zim – Seaspan Sepakati Sewa 10 x 15.000 TEUs

 

Ini lumayan gila di saat pandemi Coronavirus, pelayaran Israel, Zim Line malah berekspansi ria dengan menyewa 10 x 15.000 TEUs dan lagi (hebatnya) kapal2 tipe inilah yang sekarang diburu pelayaran sedunia.

Alasannya kenapa, ya silahkan ditanya ke operator kelas kakap lah ... Intinya, kapal2 gede memang dibutuhkan dengan alasan skala ekonominya lebih masuk akal disaat volume meningkat tajam, seperti misalnya kondisi akhir tahun 2020.

Lantas, adakah yang bisa menjamin dalam jangka menengah situasi perekonomian dunia membaik sementara perusahaan pelayaran global lain tengah berlomba membangun kapal2 yang super gede.

Zim memilih untuk bisa mengarungi samudera yang luas dengan kapal2 medium sekelas 15.000 TEUs dan belum lama ini pihak Atlas Corp. memberikan sinyal menyewakan 10 unit kapalnya kepada pihak Zim Line dan kabarnya bakal dioperasikan ke pantai timur Amrik (US East Coast).

Kapal berkapasitas segini menurut Zim paling aman + efisien, sehingga bisa melintasi Terusan Suez maupun Panama dengan aman dan menurut catatan penyedia data intelijen, PIERS, pelayaran Israel ini mengontrol perdagangan (market share) dengan porsi 9 persen.

Kapal2 generasi baru ini dibangun oleh galangan kawakan, Samsung Heavy Industries (SHI) dari Korea Selatan dan spesialisasinya membangun kapal2 kontainer besar dan yang ini berbahan bakar LNG.

Bagaimana kinerja Zim kedepannya, butuh waktu untuk mengevaluasinya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Facebook.

Senin, 15 Februari 2021

JT 150221 : Industri Maritim Kehilangan Sosok Kritikos

 

Siapakah Christos N Kritikos ? Walau secara nama mirip nama orang Sunda / Jawa Barat karena namanya bersifat pengulangan namun sesungguhnya dia merupakan warga kelahiran Yunani.

Jujur saja, industri pelayaran merasa kehilangan salah satu pionir yang ada di jaman ke-emas-an kontainerisasi. Kritikos wafat pada tgl 31 Januari di rumahnya, didampingi sanak sodara – demikian dilaporkan American Journal of Transportation (AJT).

Kritikos meninggal di usia 95 tahun. Terlahir di Yunani di Kepulauan Andros, tumbuh di Athena sebelum akhirnya tiba di Amrik tahun 1947 setelah Perang Dunia II sebagai pelaut.

Nalurinya berkata, di pantai timur Amrik ada peluang bisnis yang bisa dikembangkan yaitu kegiatan bongkar muat ato lebih dikenal dengan nama stevedoring company. Sekitar tahun 1954, tepatnya.

Saat dibukanya Saint Lawrence Seaway, peluang bisnis semakin terbuka dan itu terjadi di tahun 1950-an. Kritikos kemudian membentuk Ceres Terminals Incorporated. Lalu mulailah bisnis Kritikos menggelinding.

Ngomong2 apaan sih Saint Lawrence Seaway ? Yakni merupakan sebuah terusan terbesar untuk kapal2 laut yang membelah wilayah Amrik + Kanada serta menghubungkan danau2 besar (Great Lakes) dengan Samudera Atlantik.

Panjang terusan ini 3.747,2 km. Pembuatannya dimulai pada tahun 1950 dan selesai pada tahun 1959. Terusan ini resmi dibuka untuk lalu lintas komersial pada 25 April 1959. Pembukaan secara resmi dilakukan pada 26 Juni 1959 yang dihadiri oleh Perdana Menteri John Diefenbaker + Presiden Dwight D. Eisenhower. Terusan ini memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Kanada dan Amerika Serikat. Demikian sebagaimana dilansir situs Wikipedia.

Tahun 1962, Ceres membuka kantor operasional di Montreal, Kanada dan menjadi salah satu perusahaan bongkar muat yang disegani. Di Amrik + Kanada, Ceres mengoperasikan terminal secara profesional dan terus ekspansi.

Di tahun 2002, Ceres diakuisisi oleh salah satu perusahaan pelayaran besar Jepang, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK) dimana saat itu hanya segelintir pelayaran saja yang memiliki terminal kontainer dedicated.

Selamat Jalan Kritikos. Bagi yang menjalani bisnis di industri pelayaran, wajib tahu dan menundukkan kepala sejenak. RIP.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 10 Februari 2021

JT 100221 : Tahun 2020 HMM Untung Euy !

 


Terbantu dengan masuknya kapal2 gede generasi terkini dengan kelas 24.000 TEUs, kemudian didorong kenaikan harga / ocean freight yang meroket di akhie tahun 2020 serta meningkatnya volume ke Amrik + Eropa di kuartal 4, menjadikan sebagian perusahaan pelayaran mendulang untung.

Salah satunya yakni perusahaan Korea Selatan, HMM – dulu nama lengkapnya Hyundai Merchant Marine, kini menggunakan nama komersil dengan brand HMM – yang mencatat net profit tahun 2020 sebesar USD 105 juta.

Padahal di tahun 2019, HMM sempat merugi hingga USD 500 juta. Semua biz awalnya saat pandemi Coronavirus ato Covid-19 berawal, semua nyaris kolaps namun tanda perbaikan di kuartal 3 usai lockdown dicabut dan betul2 menciptakan margin di kuartal terakhir.

Revenue HMM di tahun 2020 naik 16,3 persen, menjadi USD 5,43 milyar walaupun secara volume turun 9,3 persen menjadi 3,89 juta TEUs. Di kuartal 4, revenue HMM naik 16 persen dibanding kuartal 3 dan pastinya operating profit naik hampir 2x lipat jadi USD 480,5 juta.

Kapal2 terbesar berkapasitas 24.000 terkirim secara komplit selusin jumlahnya, terakhir di bulan September 2020. Sedangkan kapal2 terbaru yang akan diterima pihak HMM di kuartal awal tahun 2021 ini yakni 8 x 16.000 TEUs.

Rasanya jika kondisi perekonomian masih seperti sekarang, bukan gak mustahil HMM akan mencatat rekor laba lagi tetapi kepastiannya ya menunggu kesuksesan distribusi vaksin, stabilitas politik di sejumlah negara + perbaikan ekonomi secara global.

Bravo HMM.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : ShipSpotting.

Selasa, 09 Februari 2021

JT 090221 : Korean Air Untung USD 98 Juta Di 2020

 

Di laporan konsolidasi perusahaan, maskapai penerbangan Korean  Air Lines (KAL) berhasil mencatat operating profit KRW 109 milyar (= USD 97,55 juta) di tahun 2020. Pastinya angkutan barang ikut berkontribusi didalamnya.

Saat jumlah penumpang terkendala sejak pandemi Coronavirus di awal tahun 2020, angkutan barang berhasil menggantikan margin setiap maskapai penerbangan, salah satunya ketiban rejeki yakni distribusi vaksin ke seluruh dunia.

Penjualan angkutan barang KAL meningkat 66 persen menjadi KRW 4,3 milyar sedangkan angkutan penumpang anjlok 74 persen. Bisa dibayangin dunk kalo angkutan barang gak berkontribusi, KAL pasti berdarah-darah.

Hal ini gak cuma berlaku di KAL tetapi juga hampir disemua maskapai penerbangan yang memiliki divisi angkutan barang. Di masa jayanya maskapai penerbangan, angkutan penumpang seperti dewanya tetapi di saat krisis keadaan berubah 360 derajat.

Manajemen KAL mengambil keputusan yang benar, di saat krisis berlangsung, langsung menggeser target pasar dari penumpang ke barang dan hasilnya memang luar biasa. Perusahaan untung !

Kuatnya permintaan di angkutan udara + ditunjang harga yang sedang meroket memungkinkan KAL mendapat keuntungan disini. Bahkan Januari 2021 pun kapasitas angkut sangat padat – demikian menurut CLIVE Data Services.

Jadi manajemen KAL pun berkeyakinan, akuisisi terhadap maskapai Asiana Airlines tahun lalu merupakan keputusan yang tepat. Emang kaga salah Bro. Pas bingitz.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Pulse News Korea.

Senin, 08 Februari 2021

JT 080221 : YM Target Masuk Servis TP


Pelayaran yang berasal dari Taiwan, Yang Ming Marine Transport ato lebih dikenal Yang Ming Line (YML), kabarnya baru saja mendapat kapal ke-4 dari 10 x 12.690 TEUs neo-panamax.

Kapal yang diberi nama YM Target ini bakal dioperasikan di rute Trans Pasifik (TP) servis PN3 yang menghubungkan Asia – Amrik pantai barat seperti Seattle + Vancouver, seiring permintaan yang semakin meningkat kemari.

Kapal ini maujud 3 (tiga) bulan lebih awal dari jadual seharusnya namun tetap akan dioperasikan YML sebagaimana mestinya, apalagi pas kebutuhan sedang tinggi-tingginya. Mitra di THE Alliance sepertinya membutuhkan ini.

Kapal anyar ini dalam buku YML memiliki kapasitas intake 11.000 TEUs, panjang 332 meter, lebar 48 meter serta dilengkapi 1.000 reefer plug serta memiliki kecepatan 23 knots.

YML menyewa kapal2 anyar ini dari juragan kapal asal Yunani, Costamare Inc. yang memesan 10 unit kapal ini, dilengkapi scrubber sesuai standar terkini di galangan kapal  Jiangsu Yangzijiang RRCina sekitar bulan Juli 2018.

Di saat perusahaan pelayaran global berlomba membangun kapal2 super gede diatas 18.000 TEUs, YML memilih membangun kapal2 berkapasitas sedang / medium dan ternyata saat ini sedang dicari di pasaran.

Menurut vesselsvalues.com, pada saat pembuatan kapal diatas, Costamare membayar USD 85 juta per unit tapi jika dihargai dengan kondisi saat ini setara dengan USD 116 juta per kapal. Woooow segini aja sudah untung banyak.

Harga sewa kapal seukuran YM Target dihargai USD 30.000 per hari. Ehm ehm. Dan untuk diketahui, dalam 2 tahun terakhir di Q3 (baca : kuartal 3 – 2020) YML membukukan net profit USD 82 juta. Padahal selama 5 tahun lalu YML merugi USD 800 juta.

Sejak tahun 2020 lalu, sejak pandemi berlangsung seolah-olah perusahaan pelayaran mendapat berkah dan membukukan keuntungan yang lumayan ok, jarang sampe ada yang rugi kecuali mis-manajemen.

Menurut catatan The Loadstar, setiap pelayaran mencatatkan keberhasilan dengan mencetak profit serta adanya tambahan armada baru. Saat ini YML berada di ranking ke-9 dengan kekuatan 88 kapal berbagai tipe, dengan agregat 614.541 TEUs.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 07 Februari 2021

JT 070221 : Seaspan Terima Kapal ke-7 Seri 10.000 TEUs

 

Juragan kapal yang terdaftar di Hong Kong, Seaspan Corporation, dikabarkan telah menerima kiriman kapal ke-7 seri 10.000 TEUs (SAVER design) dan dinamai MOL Beacon. Kapal ini dibangun di Jiangsu Yangzi Xinfu Shipbuilding, RRCina.

Untuk disain SAVER kapalnya, bagi Seaspan kapal ini merupakan yang ke-12 karena sebelumnya pihak Seaspan sudah menawarkan kapal sejenis kepada pelayaran global lainnya.

MOL Beacon akan disewa selama 8 (delapan) tahun dengan harga fied, dengan pelayaran Mitsui O.S.K Lines (MOL) dimana operasional kapalnya ditangani Ocean Network Express (ONE) – bersama sesama pelayaran Jepang lainnya yakni NYK + “K” Line.

Bagi MOL, kapal ini merupakan yang ke-4 (empat) yang dibutuhkan, dari 5 (lima) unit yang diminta. Dan juga kapal seri SAVER ini menjadi yang ke-10 dari total 11 unit kapal yang akan dioperasikan MOL (otomatis jika sewanya dari Seaspan).

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Seaspan Corporation.

Sabtu, 06 Februari 2021

JT 060221 : MSC Siap Salip Maersk ?

 

Dalam hal apa dulu nih ? Kayak orang pacaran ya lagi PDKT ... Tapi untuk judul ini sepertinya lebih mengarah ke rivalitas antara 2 (dua) perusahaan pelayaran terbesar di dunia, untuk memperebutkan ranking nomor satu.

Saat ini, pelayaran nomor wahid masih ditempati Maersk dan diikuti Mediterranean Shipping Co. (MSC) sebagai runner up. Kebetulan keduanya bergabung di aliansi strategis yang sama : 2M.

Rupanya MSC punya ambisi kepengen jadi nomor satu dan gak tanggung2, kapal secondhand pun dengan cepat berpindah tangan kepemilikannya. Setidaknya ada 8 (delapan) unit kapal yang dibeli MSC dalam 3-4 pekan belakangan ini.

Menurut rumah riset Alphaliner, MSC membeli Westermoor (buatan tahun 2001, kapasitas 2.764 TEUs) dari pemilik kapal asal Jerman, Hans Peterson dan saat ini masih dalam masa sewa oleh pelayaran Hapag-Lloyd (H-L).

MSC juga mengakuisisi 2 (dua) kapal sekaligus karena merupakan sistership, yakni BF Osprey + BF Mahia (buatan tahun 2008, kapasitas 2.546 TEUs), dari sang pemilik asal Jerman juga, Foroohan dan saat ini tengah dipakai oleh ONE + MSC.

Selanjutnya, pihak MSC pun sudah membeli kapal Bomar Vanquish + Bomar Valour (2003, 1.683 TEUs) dari sang pengendali Borealis. Bomar Vanquish sekarang untungnya masih disewa MSC sedangkan Bomar Valour dioperasikan oleh Maersk.

Hitungan diatas sudah 5 kapal. Kemudian 3 kapal lainnya yang dibeli MSC, yakni Miro (1998, 1.730 TEUs), Spero (2002) dari sang pemilik Atlantica Shipping yang bermarkas di Oslo + Boundary (1996, 1.122 TEUs) milik Jebseb Shipping Partner. Demikian laporan yang disampaikan media Splash 247.

Data dari vesselsvalue.com menunjukkan bahwa selama tahun 2020, MSC membeli 20 unit kapal dan analis dari Sea-Intelligence memprediksi dalam waktu dekat MSC bisa melampaui Maersk.

Apakah Maersk bakal tersusul oleh MSC ato Maersk diam2 menyiapkan kejutan yang gak diketahui oleh publik ? Ato Maersk bakal melepas dominasi selama di ranking satu kepada MSC sementara Maersk melakukan optimalisasi aset untuk menyalip kembali di tahun2 berikutnya ?

Belum ada yang tahu. Kitaorang cuma menerka-nerka dan mari kita simak bersama-sama kelanjutan rivalitas kedua pelayaran diatas. Ada pula rujukan sebelumnya di JT 180121 : MSC Semakin Dekati Maersk.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : MarineTraffic.

Kamis, 04 Februari 2021

JT 050221 : ONE Siapkan Armada 24.000+ TEUs

 

Ocean Network Express (ONE) mengumumkan bahwa pihaknya baru saja menandatangi letter of intent (LoI) untuk membeli kapal terbesar didunia, sebagaimana dilaporkan media yang bermarkas di Fort Laudardale, Maritime Executive.

Kapal terbaru HMM Algeciras milik perusahaan pelayaran Korea Selatan, HMM, yang diperkenalkan bulan April 2020, disebut-sebut sebagai kapal terbesar yang ada saat ini dengan nominal kapasitas 24.000 TEUs tapi dari beberapa sumber alokasi muatannya sekitar 20.000 TEUs saja.

Kapal yang akan dipesan ONE nantinya bisa menampung 24.000+ TEUs dan bakal menjadi yang terbesar. Pihak ONE sudah sepakat dengan pemilik kapal aslinya Shoei Kisen Kaisha (sebuah perusahaan persewaan perkapalan yang dimiliki Imabari Shipbuilding Co., Jepang).

Kapal2 baru ini akan dibangun oleh konsorsium perusahaan Jepang, antara Imabari Shipbuilding + Japan Marine United Corporation. Setelah jadi, kapal2 diatas akan disewakan selama 15 tahun (long-term charter).

Saat ini kapal terbesar yang dioperasikan ONE yakni yang dimiliki Mitsui O.S.K Lines (MOL) dari kelas Triumph yang dibangun tahun 2017-2018. Enam unit kapal dikelas ini memiliki kapasitas 20.000 TEUs per unitnya.

Pengumuman dari pihak ONE ini, gak lama setelah pihak Hapag-Lloyd (H-L) mengumumkan bahwa pelayaran Jerman tersebut memesan 6 x 23.500 TEUs dari galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).

Maklumlah, setelah HMM di grup aliansi strategis THE Alliance yang melakukan upgrading armada, kini giliran ONE + Hapag Lloyd yang menyusul. Tinggal menunggu YML akankah ikut serta meramaikan liga 24.000 TEUs ?

Simak terus disini.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : ONE North America.

Rabu, 03 Februari 2021

JT 040221 : SHI Kantungi Order USD 206 Juta Untuk 2 x 13.000 TEUs

 

Wuiiiiih pesanan siapa nih he he he. Yang pasti, galangan kapal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries (SHI) dapetin order ini. Kecil gpp yang penting dapat cu’an dan nilai transaksinya KRW 230 milyar (= USD 200 juta).

Gak disebutin juga perusahaan pelayaran mana yang order tapi pesanan 2 x 13.000 TEUs cukup membuat pengamat menerka-nerka, siapa gerangan yang ikut di liga ini untuk memperebutkan kue potensil di masa mendatang.

Pesanan pertama minta dikirim Semester 1 – 2023 (masih 2 tahun dari sekarang), sebagaimana dikutip media The Korea Herald. Di awal tahun ini, SHI sudah mengantongi order 5 kapal : 1 kapal LNG + 4 kapal kontainer, dengan nilai total USD 600 juta.

Tahun ini SHI menargetkan order penjualan USD 78 Milyar ato baru memperoleh sekitar 8 persen. Lumayan sih, permulaan yang bagus ditengah isu pandemi Coronavirus yang belum kunjung usai. Bahkan di Korsel sendiri.

Kebutuhan kapal baru secara global – menurut taksiran Clarkson Research Service – sekitar 23,8 juta CGT (compansate gross tons) ato tumbuh 24 persen dibanding periode sebelumnya. Masih tinggi ya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Maritime Business World.

JT 030221 : Zim Line Cari Dana Segar

 

Gak harus dimasa pandemi jika perusahaan ingin menambah modal untuk keperluan ekspansi. Apalagi di masa sulit seperti sekarang, pastinya butuh modal. Itulah yang dilakukan oleh pelayaran Israel yang bernama Zim Line.

Pelayaran berbasis kontainer bernama lengkap Zim Integrated Shipping Services Ltd ini berhasil mengumpulkan USD 218 juta dalam penawaran umum perdana (IPO / initial public offering) di New York Stock Exchange (NYSE).

Perusahaan menjual 14,5 juta saham biasa (ordinary shares) dengan harga USD 15 per saham, di bawah kisaran harga saat Zim menawarkan harga USD 16 - 19 per saham alias dibawah harga yang semula ditawarkan.

Zim telah memberikan kepada penjamin opsi 30 hari untuk membeli hingga 2,175 juta saham tambahan pada saat IPO. Jika opsi ini diambil, maka jumlah yang dikumpulkan oleh Zim akan meningkat menjadi USD 250 juta.

Valuasi (penilaian) perusahaan sebesar USD 1,78 miliar, agak mengecewakan karena di bawah perkiraan minggu lalu dari valuasi awal antara USD 1,9 miliar dan USD 2,3 miliar tetapi di atas ekspektasi selama beberapa bulan terakhir.

Citigroup, Goldman Sachs & Co dan Barclays bertindak sebagai koordinator dalam penawaran tersebut / IPO + Jefferies serta Clarksons Platou Securities menjadi joint bookrunner.

Setelah dipimpin CEO Eli Glickman, kinerja Zim membaik dan perusahaan berhasil membalikkan posisi di saat kondisi pasar  membaik. Akankah kinerja ZIM Line akan terus membaik dengan adanya tambahan modal nantinya ?

Skuuuuuy, kita cek siapa saja pemegang sahamnya di Zim. Pemegang saham terbesar Zim adalah Kenon Holdings, yang memiliki 32 persen saham dan kini menjadi 27,2 persen. Deutsche Bank semula memiliki 15,7 persen saham namun terdilusi menjadi 13,4 persen + Danaos Corporation memiliki 10,2 persen saham, terdilusi menjadi 8,7 persen.

Negara Israel memegang saham emas ato golden share, yang mencegah Kenon menjual kepemilikannya kepada pihak ketiga, demikian catatan dari media yang berbasis di Israel, Globe.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : News Details.

Selasa, 02 Februari 2021

JT 020221 : Usai Insiden Maersk Essen, Usul Muatan Dibatasi

 

Setelah kejadian yang menimpa kapal kontainer Maersk Essen, timbul tuntutan baru agar kapal dimuati secukupnya, dengan kata lain dibatasi ketinggiannya / jumlah muatannya. Hmm ... gitu ya ?

Untuk diketahui, kapal kontainer Maersk Essen mengalami insiden serius saat dalam perjalanan RRCina ke Los Angeles, Amrik. Kebetulan kapal mengalami kendala dihantam cuaca buruk sehingga menyebabkan kehilangan 750 kontainer.

Untuk kategori insiden akibat cuaca buruk, kejadian yang dialami Maersk Essen (kapasitas 13.092 TEUs) cukup menyita perhatian karena jumlahnya cukup banyak, bisa jadi kedua terbesar setelah insiden ONE Apus yang diinfokan kehilangan 1.800 kontainer di akhir tahun 2020.

Akibat sejumlah kejadian diatas, beberapa pihak mengusulkan adanya pembatasan kontainer yang dimuat untuk meminimalisir kejadian serupa. Setidaknya pembatasan muatan diberlakukan hanya untuk sementara waktu.

Setelah normal, ya silahkan dioptimalkan kembali – gitu kurang lebihnya. Pihak Maersk memberikan catatan khusus, segera akan mengevaluasi secara menyeluruh untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa datang.

Sebagai rujukan, setiap tahun ada 5.000 kapal lalu lalang dan setiap tahunnya jumlah kontainer yang hilang rata2 1.382 kontainer. Bahwa ada berbagai faktor yang berkontribusi, selain cuaca juga dipertimbangkan kekuatan lashing hingga teknik penguncian saat diatas kapal dan lain sebagainya.

Sebuah laporan pada Januari 2018, pelayaran Perancis, CMA CGM kehilangan 137 kontainer di Samudera Pasifik dari kapal kontainer CMA CGM Washington (kapasitas 13.460 TEUs) dan salah satu faktor yang ditemukan beban rak yang berlebihan sehingga kontainer berjatuhan.

Semuanya dikembalikan kepada operator dan semoga bisa diantisipasi dengan baik untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan. Adapun rujukan terkait insiden cuaca buruk silahkan baca : JT 240121 : Maersk Essen Kehilangan 750 Kontainer, JT 060121 : 36 Hilang Dari Kapal Evergreen + Kapal Maersk Merapat Darurat Di Portugal, JT 031220 : MV. Seroja Lima Kehilangan 27 Kontainer, JT 021220 : MV. ONE Apus Terhadang Cuaca Buruk

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Ships & Ports.