Jumat, 31 Juli 2015

JT 310715 : Kapal "NYK" Bantu Operasi Penyelamatan

Sudah menjadi tugas mulia, bila sebuah perusahaan pelayaran mengkondisikan kapalnya saat berlayar dan mendahulukan memberikan pertolongan, saat ada kejadian penting ato mendadak seperti bencana kapal karam atao sejenisnya.

Sebuah kapal milik Jepang yang dioperasikan oleh “NYK Line” yaitu “Hermes Leader” (71.177 gross ton) dan ini kapal gede bingitz karena merupakan kapal angkut khusus kendaraan (car-carrier), mendapat sinyal SOS alias minta pertolongan.

Oleh kapten kapal direspon dengan melakukan pertolongan segera terhadap 336 penumpang yang kabarnya terombang-ambing di Laut Mediterania. Kapal Hermes Leader sendiri saat iti sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Gioia Tauro, Italia – setelah melintas Terusan Suez.

Serta merta kapal NYK ini menyerahkan para penumpang yang berhasil diselamatkan penjaga pantai di pelabuhan Augusta, Sisilia, Italia keesokan harinya untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Selanjutnya, terserah otoritas terkait deh.

Thanks to NYK for this succesfull recue mission, this is not mission impossible. This is a true story. Two thumbs up !


Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Marine Traffic.

Kamis, 30 Juli 2015

JT 300715 : Pelayaran Raksasa Lirik Iran

Jika secara politis, sanksi yang diterapkan kepada negara Republik Islam Iran berakhir sudah, dengan dicapainya kesepakatan negara sekutu dengan para petinggi Iran. Kini tinggal secara ekonomis, Iran siap diserbu pelayaran asing yang sudah mengincar sejak lama.

Volume dari Iran boleh dibilang cukup potensil, buktinya begitu diminati. Kontan setelah sanksi ekonomi dicabut, beberapa pelayaran bersiap mengoperasikan kapalnya masuk pelabuhan Iran. Kapan waktunya ? Gak pake lama keleees.

Menurut media riset “Alphaliner”, penduduk Iran yang berjumlah 80 juta orang, merupakan pasar potensil dengan golongan kelas menegah yang terdidik. Gak mungkin pelayaran internasional melalaikan konfigurasi tersebut.

Bahkan sejak April lalu, “Hyundai Merchant Marine” (HMM) sudah melayani Bandar Abbas (Shahid Rajaee) dengan servis Korea – Asia Timur  - Timur Tengah (KMS). Armada yang dioperasikan : 7 unit kapal dengan kapasitas 6.300 – 6.800 TEUs.

 Paska dicabutnya sanksi ekonomi beberapa waktu lalu, “Hanjin Shipping” (HJS) pun ikut serta masuk ke pelabuhan Bandar Abbas dengan servis Far East Middle East Express (FMX) dan “Yang Ming” (YML) menambahkan Bandar Abbas di servis China Gulf Express (CGX).

Segitu doank ? Ternyata ngga tu. Awal Agustus besok nih, aliansi “Ocean 3” (O3) yang terdiri dari CMA CGM, UASC dan CSCL bakal memanfaatkan iklim normalisasi diatas, dengan mengoperasikan servis ke bandar Abbas : CIMEX / AMA / AGX 1.

Kapal yang bakal masuk pun gak bisa dibilang kecil, “CMA CGM Andromeda” (11.356 TEUs) dan bagi Iran merupakan suatu kehormatan gede dengan kehadiran kapal prestisius tersebut. ETA BND tgl 06/08.

Awal bulan Juli, petinggi MSC, Diego Aponte (chief executive) - pelayaran terbesar kedua di dunia - melakukan pembicaraan dengan pejabat yang menjadi mitra kerjanya di “Islamic Republic of Iran Shipping Lines” (IRISL). Isi pembicaraan masih rahasia.


Intinya, diantara tahun 2012 hingga 2014 negeri yang pernah dibesarkan oleh Ayatullah Khomeini selaku pemimpin besar Revolusi Iran tempo hari, setelah menggulingkan Shah Iran, Reza Pahlevi, memulai perjuangan babak baru sejarah negeri Aladdin ini.

Dikenai sanksi ekonomi akibat isu kepemilikan senjata nuklir massal, walau tidak bisa dibuktikan oleh tim independen sekalipun namun praktik akal-akalan negeri besar yang ingin melumpuhkan Iran, adaaaaaaaa aja. Dasar !

Lebih sedap lagi, “Wan Hai” dan “PIL” kabarnya sudah mengoperasikan kapal di bulan Juli 2014 dan masuk Bandar Abbas, dengan memanfaatkan operasi bareng di servis China Middle East Service (CMS).

Dampak dicabutnya sanski ekonomi atas Iran juga berpeluang membangkitkan pelayaran “HDS Lines” yang merupakan reinkarnasi IRISL di era menjelang sanksi digulirkan dan mati suri. Kapal yang digunakan HDS murni merupakan peninggalan armada kapal IRISL.

HDS (Hafiz Darya Shipping) berniat membangun kembali kekuatan di bumi Eropa, setelah absen selama 2 tahun lebih dan kini bersiap merancang bangun kembali kehadirannya. Mantap, lets go to work Guys !

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 29 Juli 2015

JT 290715 : Harga Asia-Med Rontok !

Salah satu tekanan batin yang dialami operator kapal kontainer di rute Asia – Eropa (AE) maupun Asia – Med (AM), yakni kurangnya permintaan, yang berimbas ke pada jebloknya tingkat harga ke level terendah yang pernah ada di industri pelayaran.

Hingga akhir Juni lalu, tingkat harga yang berlaku di rute Shanghai – Med (maksudnya Mediterania) sesuai Shanghai Containerised Index (SCI) berada di bawah angka USD 300/20’. Hmm sadis juga ya, jika pake kurs 1 USD = Rp 13.000 sekitar IDR 4 juta kurang dikit.

Artinya, hampir sama dengan harga ongkos angkut kereta api Jakarta – Surabaya ato serupa dengan tariff pelayaran Jakarta – Banjarmasin untuk ukuran container yang sama (20’) dalam masa “peak season”. Dalam kondisi normal IDR 1 juta dibawah harga diatas.

Bandingkan dengan harga Jakarta – Jayapura diatas IDR 10 juta /20’ CY/CY (kargo antar-pulau) dengan masa tempuh 14 hari dan Shanghai – Med dengan jarak tempuh kurang lebih sama tetapi harga cuma IDR 4 juta/20’ CY/CY doank ? Hadeuuuuuh.

Makanya jangan heran bila ada pelayaran asing jauh-jauh hari sudah mengamati pasar Indonesia dan sedang mengamati bagaimana masuk pasar domestik dengan bekerjasama ato mengoperasikan kapal sendiri. Berhati-hatilah, lagi dilirik asing loh.

Kembali ke rute Asia – Med. Harus diakui bahwa rute Asia – Eropa sebelah selatan merupakan pintu gerbang sejumlah komoditi dan menjadikan area Med sebagai hub-ports tersibuk di dunia dengan kapasitas 2,7 juta TEUs/minggu !

Hanya 11 dari total 26 servis ke Med yang tidak melanjutkan pelayaran hingga Eropa utara ato Amrik. Artinya, ada dedicated service yang benar-benar melayani Med doank. Ada 17 pelayaran besar beroperasi disini dan MSC merupakan yang terbesar.

Kapal yang beroperasi di Med sekitar 300 unit (berbagai ukuran) dan Mediteranean Shipping Co. alias MSC mempunyai kapasitas mingguan 49.254 TEUs dan bila digabungkan bersama Maersk Line dalam aliansi 2M maka kapasitasnya menjadi 74.174 TEUs.

CKYHE dan Ocean 3 mengikuti 2M dengan rata-rata 68.000 TEUs/minggu dan aliansi G6 memiliki kapasitas mingguan di angka 32.000 TEUs. Bahkan ada pelayaran yang mengoperasikan kapal terbesat di AM yaitu 16.000 TEUs sekitar 15 unit. Siapa tuh ?

Bulan lalu, secara tiba-tiba akibat melempemnya pasar di Laut Hitam dan sekitarnya, 2M menyiapkan langkah dengan mengganti kapal 9.500 TEUs dengan kapal berkemampuan 6.500 TEUs. Adaptasi yang cepat dan hebat.

Gambaran melorotnya volume di kawasan AM bisa dilihat dari Container Trade Statistics (CTS) yang mencatat volume 4 (empat) bulan pertama dengan 25.848 TEUS di tahun 2015, dibandingkan dengan 47.326 TEUs diperiode 4 bulan yang sama tahun 2014.

Walaupun mengacu kepada tingkat pertumbuhan perdagangan sekitar 3-4 persen di pasa AM, prospek tersebut belumlah secerah yang dijanjikan. Gak ada cara bagi pelayaran, selain melakukan sejumlah langkah efisiensi supaya gak tambah ancur.

Berhati-hatilah. Dunia bisnis dimana-mana tengah menghadapi masa kritis dan salah melangkah bisa terjungkal. Termasuk di Indonesia loh ya.


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 28 Juli 2015

JT 280715 : Armada Kapal Di Juni, Naik 171.000 TEUs !

Busyeeeet, aje gile. Itu ungkapan yang bakal muncul dan pelaku industri yang mengamati secara bijak perkembangan industri pelayaran yang ada. Bagaimana gak teriak, klo kondisi yang ada sekarang (maksudnya kapasitas gak ditambah pun), load factor kapal masih minim.

Ini pake acara ditambah kapasitas pula, jumlahnya pun aje gile : 171.000 TEUs. Alamaaaak ! Mau diiisi apaan nih ? Jujur aja, gak cuma pelayaran global yang termehek-mehek tetapi pelayaran lokal pun kena imbas serupa. Hmm … sengsara juga ya.

Untuk mengembalikan reputasi dan stabilitas harga, rencananya di bulan Juli ini bakal ada paket penyesuaian tariff tapi apa daya, kelihatannya sirna. Musnah. Pupus dan sederet kata kecewa lainnya.

Tiga aliasi pelayaran besar bersepakat untuk mengurangi kapasitas supaya rada imbang dikit. 2M (Maersk + MSC) mengurangi kapasitas dan menggunakan kapal ukuran lebih kecil, Ocean 3 (CMA CGM, UASC , CSCL) kombinasi servis dan G6 membatalkan sejumlah pelayaran.

Tuuuh khan, sampe segitunya. Banyak pertanyaan mengemuka “kenapa sih pelayaran sedemikian bernafsu membangun kapal-kapal besar walau kondisinya seperti sekarang ini ?”. Alasannya, selain mengganti kapal tua, ya mengarah ke efisensi.

Kapal gede dipercaya memiliki kemampuan lebih efisien - secara skala ekonomi. Belum lagi penggunaan teknologi mutakhir. Namun demikian, gak banyak menolong disaat kapal yang ada aja blon bisa penuh alias terpakai dengan baik. Ada apa gerangan ?

Yang gak abiz piker, kondisi lagi bergejolak gini nih. Ehh COSCO dikabarin siap-siap membuat kapal anyar 9 x 20.000 TEUs dan rencana kirim sekitar tahun 2017 mendatang. Wuihhh nekat abiiiz. Pasar masih jeblok tapi COSCO siap memesan kapal gede ?

Kita tunggu persaingan kedepannya seperti apa ya dan juga kondisi pasar akankah pulih dalam waktu singkat ?


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 26 Juli 2015

JT 260715 : Kapal Tanker & Kapal Barang Bertabrakan Di Shanghai

Insiden di laut sulit untuk dihindari. Buktinya hingga kini masih terus terjadi dan menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaut, khususnya. Tak terkecuali bagi para pemilik kapal, sekalipun diasuransikan. Bagi yang gak hobi asuransi, ya wassalam.

Kabar terakhir, sebuah kapal barang “Jiang Xia Xiang” bertabrakan dengan kapal tanker “Bai Chi” pada tgl 23/07 lalu, sekitar jam 01.00 dini hari di sekitar Wusong, kawasan Sungai Yangtze.

Kapal barang tersebut bermuatan 7.000 ton batu sedangkan kapal tanker dimaksud membawa muatan 30.000 ton minyak mentah. Kedua kapal mengalam kerusakan hampir serupa dan dibawa ke pelabuhan terdekat.

Kapal barang bernasib na’as tergeletak didasar sungai dalam posisi miring sedangkan kapal tanker berlabuh menghindari jalur padat dan guna mendapat perbaikan seperlunya, sebelum melanjutkan perjalanan.

Hati-hati.

Sumber : SN-TR.

Jumat, 24 Juli 2015

JT 240715 : “Evergreen” Terus Perkuat Jaringan Feeder

Pesanan kapal barunya blon selesai semua, ehh pelayaran Taiwan ini udah gregetan aja kepingin melibas pesaing-pesaing utamanya, yaitu dengan memperkuat jaringan kapal feeder untuk distribusi kargonya.

Kabar terbaru dari markas “Evergreen Line” yaitu mereka berniat membangun 10 x 2.800 TEUs dari 2 (dua) galangan terpisah yaitu 5 (lima) unit di CSBC Taiwan dan 5 (lima) unit lainnya di galangan Imabari Jepang. Biar adil he he he.

Menurut laporan media “Seatrade Maritime News”, harga kapal per unitnya sekitar USD 185-195 juta. Untuk diketahui saja, saat ini Evergreen memiliki order 10 x 14.000 TEUs dan 11 x 18.000 TEUs, yang akan dikirim mulai periode tahun 2016 hingga 2018 mendatang.

Pooool tenan. Congrats Bro’. Duitnya masih banyak kayaknya nih …


Sumber : SN-TR.

Kamis, 23 Juli 2015

JT 230715 : “Seaspan” Kirim “MOL Belief” (10.010 TEUs)

Juragan kapal yang bermukim di Kanada tapi jaringan pemasarannya berlokasi di Hong Kong, “Seaspan Inc.”, blon lama ini menerima kapal anyarnya yang diberi nama sesuai nama penyewa yaitu “MOL Belief” (kapasitas 10.010 TEUs).

Kapal ini dibangun di galangan RRCina, “Yangzijang Shipbuilding”. Kapal ini disewa pelayaran Jepang, “MOL” untuk masa jangka panjang dan baal dioperasikan di rute Asia-Mediterania EUM Loop 8, bersama mitra kerja di aliansi strategis “G6”.

Seaspan Inc. bersama “Greater China Intermodal Investment” (GCI), membangun 10 unit kapal berkapasitas sama, yaitu 10.010 TEUs dan masing-masing nantinya memiliki 5 (lima) unit. Totalnya, Seaspan dan GCI meng-order 25 unit kapal 10.010 TEUs. Haaah ?

Aje gileee, banyak bener. Pasarnya ada gitu ? Kebetulan sih ada. Gile deh. Lantas, GCI itu siapa sih? GCI itu lembaga investasi yang bermarkas di Marshall Island dan dimodali oleh Seaspan, Carlye Group (Amrik) dan Washington Family.

Nah, dari total order 25 unit, kabarnya sudah 14 unit yang dikirim dan tersisa 11 unit lagi. Kapan mo dikirim ? Ya tunggu aja kabarnya. Nanti juga ada beritanya koq. Congrats ya MOL.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 22 Juli 2015

JT 220715 : Ooops, "H-L" Lirik "APL" ?

Pertanyaannya, benarkah pelayaran Jerman, "Hapag-Lloyd" (H-L) akan mengakuisisi "APL" - yang kini dikuasai Temasek Holdings ? Rumors bisa saja menebar ancaman kepada siapa aja dan imbasnya ke persaingan industri maritim berskala luas.

Andai "YA", maka konstelasi aliansi strategis “G6” akan semakin kuat dan apakah merek APL akan tetap dipergunakan seperti saat ini ? Tergantung kesepakatan para pihak. G6 memiliki kapasitas terpasang yang rada pas-pasan. G6 sangat berhati-hati dalam berinvestasi di kapal anyar dan gede karena imbas sektor perekonomian dunia yang mendongkrak biaya operasi.

Untuk keperluan tersebut, H-L disebut-sebut tengah menyiapkan IPO (initial public offering) untuk mendapatkan dana segar dan melakukan transaksi bisnis secara lebih matang. Pihak yang dipercaya H-L untuk IPO ini : Deutsche Bank, Goldman Sachs dan Berenberg - sebagaimana diberitakan "Reuters".


Spekulasi yang muncul, H-L dinilai lebih potensil untuk mendapatkan APL dibanding kandidat lain, yang juga anggota di G6 : OOCL. Pasalnya mana yang berani bayar mahal, itulah yang diharapkan Temasek. Padahal, tahun 2014 lalu, H-L baru saja mencaplok pelayaran Cile, "CSAV" dan kini bakal mengincar pelayaran lain ? Setengah gak percaya juga sih.

Entahlah. Industri maritim yang kini sedang kembang-kempis karena tingkat harga sudah jatuh bangun gak keruan, apakah masih prospektif ato digunakan sebagai alat strategi mengurangi saingan semata ? Setidaknya, secara sekilas, H-L sangat berminat bila diberi mandat untuk mengakuisisi APL.

Brand APL yang kuat menjadi salah satu pertimbangan dan gak salah bila Temasek saat itu, memilih mempertahankan brand APL sebagai pelayaran global, ketimbang mengidolakan NOL di industri kontainer. Brand name memiliki arti simbolis di industri jasa logistik.

Yuuuk kita tunggu aja deh. Kejutan apalagi yang akan muncul di industri pelayaran global. Akankah bermunculan kandidat lain ato hanya ada H-L dan OOIL yang akan menawar APL ? TUI sih sebagai salah satu pemegang saham, siap-siap juga melepas sahamnya di H-L bila diinginkan pihak lain. Wani piro he he he.

TUI Group menguasai 13,9 persen saham H-L. Selain itu, ada keluarga Vapores / CSAV 34 persen, Pemkot Hamburg 32,3 persen serta juragan K+N yakni Klaus-Michael Kuhne 20,8 persen. Sisanya, ya ngikut aja keleees. 

Wait and see. Jangan-jangan malah sebaliknya, Temasek Holdings niat ngebeli pelayaran lain ? Who knows ? Strategi mereka khan sulit ditebak disatu sisi.


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 21 Juli 2015

JT 210715 : "Holcim" dan "Lafarge" Resmi Bergabung


Merger ato akuisisi walau dimasa sulit, gak pernah terbendung tuh. Apalagi bila punya tujuan yang lebih gede diujung sana dan kita hanya mereka-reka. Pasalnya, Holcim dan Lafarge merupakan nama besar di industri semen global, bukan hanya di Indonesia.

Dari kabar di dunia maya, "Holcim Ltd" telah menyatakan resmi bergabung dengan "Lafarge SA" dan proses penggabungan usaha pada tingkat global udah diselesein tgl 15/07/2015.

Info diatas disampaikan oleh Andika Lukmana, Deputy Corporate Secretary SMCB alias PT Holcim Indonesia Tbk,bahwa Holcim Ltd dan Lafarge SA telah meluncurkan "LafargeHolcim" dan bertekad menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan bangunan di seluruh dunia.

Semua persyaratan, prinsipnya sudah oke semua. Di fase pertama integrasi ini grup Lafarge dan Holcim akan fokus pada lima hal, yakni :

Pertama, mencapai target sinergi dengan penghematan sebesar EUR 1,4 miliar dalam waktu tiga tahun ke depan.

Kedua, melakukan pendekatan ketat dalam mengalokasikan modal serta pengurangan belanja modal secara keseluruhan.

Ketiga, melakukan transformasi komersial dengan menciptakan perubahan melalui inovasi produk dan solusi.

Keempat, melakukan integrasi dengan menciptakan sebuah grup dan budaya baru.

Kelima, menempatkan kesehatan dan keselamatan di pusat organisasi.

LafargeHolcim sendiri akan dikelola sejalan dengan model operasional baru. Hal tersebut bertujuan untuk melayani pelanggan lokal, serta memanfaatkan besarnya grup, rekam jejak dan kemampuan grup di skala dunia.

Setelah bergabung, grup LafargeHolcim bakal tersebar merata di 90 negara dan fokus pada Semen, Aggregate serta Beton. LafargeHolcim memiliki 115.000 karyawan di seluruh dunia dengan penjualan bersih gabungan sekitar EUR 27 miliar pada tahun 2014. Pfffuih, gede bingitz ya.

LafargeHolcim melayani konsumen mulai dari individual hingga proyek besar dan paling rumit dengan produk terbaiknya. LafargeHolcim berkomitmen ngasih solusi berkelanjutan di sektro bangunan dan infrastruktur yang lebih baik.

Sebelum proses merger, sempat menuai masalah. Awalnya, keduanya sepakat, satu saham Holcim akan ditukar dengan satu saham Lafarge atau 1:1. Namun, belakangan, harga saham Holcim melampaui harga saham Lafarge.

Selain itu, nilai tukar mata uang Swiss, yakni Swiss franc terhadap euro menguat. Hal ini kemudian membuat manajemen Holcim berpikir ulang dan ingin rasio transaksi diubah.Siiiip, jozz gandoz.

Sumber : Kontan, 21.07.15 / Grafik : TWSJ.

Senin, 20 Juli 2015

JT 200715 : "Ever Lovely" (8.508 TEUs) Join FE/WCSA

Pelayaran Taiwan, "Evergreen Line" bakal menerjunkan kapal anyarnya "Ever Lovely", sebagai bagian dari pengiriman dan distribusi operasi kapal sebanyak 30 unit kapal L-class. Kapal-kapal ini merupakan seri pengembangan armada kapal baru Evergreen.

Ever Lovely sendiri merupakan kapal ke-9, yang dipesan Evergreen di bulan Mei 2011 dari galangan kapal CSBC Taiwan, yang berlokasi di Kaohsiung (KHH). CSBC kebagian jatah membangun 10 unit kapal L-class karena 20 unit lainnya dibuat di galangan "Samsung Heavy Industries" (SHI), Korea Selatan.

Ever Lovely akan dipasang di rute Far East - West Coast South America (WCSA), hasil kerja bareng dengan mitra kerja : Coscon, PIL dan WHL. Kapal yang dioperasikan saat ini berkisar di 4.000 - 6.000 TEUs. Kapal ke-10 seri ini "Ever Lifting" rencananya akan dikirim bulan September 2015.

Udk. Pesanan kapal Evergreen gak berenti sampe sini. Masih ada segambreng order yang masih dibuat di berbagai galangan, seperti 11 x 18.000 TEUs (Imabari) dan 10 x 14.000 TEUs (SHI + Imabari). Selain kapal gede, Evergreen juga memesan kapal kecil berkapasitas 2.800 - 3.000 TEUs sebanyak 10 unit untuk memperkuat rute Intra Asia. Hmmm.

Congrats ! Ekspansi gede-gedean nih.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 16 Juli 2015

JT 160715 : Info Libur Lebaran 16-19/07/15

Kami informasikan bahwa untuk menghormati umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Jurnal Tr@msport (JT) akan meliburkan diri, mulai tgl 16-19/07/15 (Kamis-Minggu).

Informasi harian JT bisa dinikmati kembali, efektif hari Senin 20/07. Selamat menikmati libur panjang. Taqaballahu minna wa minkum.


Wass, e-DITOR.

Rabu, 15 Juli 2015

JT 150715 : “CSCL” Order Kapal 14.000 TEUs

Ini yang bikin kita terheran-heran. Biasanya, kalo “China Shipping Container Lines” (CSCL) punya hajat dan niat bikin kapal baru, selalu membuat heboh pengamat industri maritim. Pasalnya, kapal yang dipesan pasti selalu lebih besar dan terbesar.

Sekarang beredar kabar, CSCL bermain aman dengan memesan kapal baru dengan kapasitas 14.000 TEUs ? Lho koq bisa ? Lha yang tahu kebutuhannya cuma mereka, ya wajar dunk kalo mereka pesan kapal 14.000 TEUs.

Alasan afiliasi dari “China Shipping Group” (CSG) memilih kapal 14.000 TEUs karena kapal-kapal ini akan dioperasikan di rute Asia – Amrik pantai timur, dimana draft yang terdalam hanya bisa mengakomodir kapal 13.000-14.000 TEUs – demikian ungkap “Trade Winds”.

Seperti diketahui, hingga saat ini, batas maksimal kapal hanya yang berkapasitas 13.000-14.000 TEUs, yang bisa masuk pelabuhan di Amrik sedangkan kapal diatas kapasitas tersebut harus menata ulang pola operasi bila berkeinginan tetap berkontribusi di U.S Trade. Draft-nya kagak cukup bozz.

Sebagai gambaran umum. CSCL bergabung dengan “CMA CGM” serta “UASC” dalam aliansi strategis “Ocean 3” (O3). Nah, disini CSCL dan UASC memiliki proyek membangun kapal 19.000 TEUs – jauh sebelum CMA CGM digeser dari proyek “P3” yang kemudian menjadi “2M”.

Disaat CMA CGM digeser tersebut, ketemulah partner CSCL dan UASC yang juga membutuhkan salah satu ikon pelayaran terbesar. CMA CGM termasuk pelayaran ke-3 terbesar setelah “Maersk Line” dan “MSC”, sebelum keduanya keduanya membentuk aliansi strategis “2M”.

Kembali ke O3, CSCL memiliki order 5 x 19.000 TEUs sedangkan UASC memiliki pesanan 6 x +18.000 TEUs. Selain itu, UASC juga memiliki 11 x 14.000 TEUs untuk menyusur pasar strategis di masa datang. Agresifitas inilah yang gak bisa dipandang remeh oleh lawan.

Strategi O3 akan semakin tajam bila semua kapal besar sudah masuk jajaran. Kini, cukup memanfaatkan kapal yang ada, untuk menggempur pasar. Majuuuuu terus, pantang mundur.


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 14 Juli 2015

JT 140715 : Yunani Tetap Di Zona Euro

Horeee, Yunani gak jadi didepak dari Euro. Entah ini kabar bagus ato malah sebaliknya ? Simak info terkini dari BBC berikut ini. Kepala Komisi Eropa, Jean Claude Juncker mengatakan bahwa Yunani telah keluar dari risiko didepak dari zona euro.

Para pemimpin zona euro akhirnya mencapai kata sepakat dalam pembahasan tawaran dana talangan (bailout) ketiga kepada Yunani setelah melalui pembicaraan maraton di Brussels, Belgia.

Kesepakatan itu terdiri dari sejumlah hal. Diantaranya adalah meminta Yunani merampingkan anggaran pensiun, meningkatkan penerimaan pajak, dan liberalisasi pasar tenaga kerja. Sebagai imbalannya, bailout senilai € 86 miliar ato setara £ 61 miliar akan digelontorkan kepada Yunani.

Pasca pertemuan itu, para pejabat Eropa juga menegaskan bahwa Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras telah menyetujui penjualan sejumlah aset untuk membayar utang. Namun, sampai saat ini belum jelas benar aset apa yang kelak akan dilego.

Yunani “terpaksa” ato “dipaksa” menerima bailout sehingga risiko yang dikhawatirkan kini ada didepan mata. Aset mana yang akan dilego untuk menutup hutang negeri para dewa-dewi agar terhindar dari kebangkrutan.

Bagi Tsipras sang perdana menteri, posisi ini kembali menyulitkan dirinya. Mo lanjut gimana, gak dilanjut juga gimana. Mirip buah simalakama. Namun butir kesepakatan sudah digulirkan dan tinggal menunggu realisasinya.

Ngomong-ngomong dari segitu banyak yang diminta, apa saja sih sebenarnya yang diminta investor ? Isi beleid itu diantaranya, pertama, reformasi yang akan dilakukan Yunani harus diratifikasi oleh parlemen pada 15 Juli nanti.

Kedua, reformasi yang ambisius untuk para pensiunan dan pasar tenaga kerja. Ketiga, kreditur internasional dapat terlibat langsung di Yunani dan memiliki pengawasan penuh atas rancangan undang-undang.

Keempat, dimungkinkannya transfer aset berharga Yunani senilai € 50 miliar untuk dana eksternal dengan tujuan privatisasi. Kelima, dilakukannya negosiasi terkait kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan Eropa untuk sementara waktu, dengan restrukturisasi utang jika pengajuan bailout tidak mendapat persetujuan Yunani.

Moga-moga Tsipras masih inget mandate dari rakyatnya. Lewat referendum awal minggu lalu, rakyat Yunani memilih NO ato nolak bantuan asing. Yunani harus bisa berdiri diatas kakinya sendiri. Waduuuh.

Runyem juga ya. Maju kena, mundur kena. Kini saatnya Tsipras dan kawan-kawan membuktikan bisa menyelamatkan Yunani dari krisis berkepanjangan. Kalo berhasil pasti diselamati tapi kalo bangkrut, gubraaaak !


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 12 Juli 2015

JT 120715 : Peran Yunani Di Industri Maritim Global

Seperti kita ketahui, Yunani minggu lalu menyatakan diri sebagai negara gagal ato bangkrut. Bank-bank dibekukan dan kalo pun ada, jumlah uang yang bisa ditarik dibatasi ketat. Hadeuuuh ada apa gerangan ya dan jangan sampe kita mengalami hal serupa deh.

Dalam industri pelayaran, selain nama Jerman sebagai pemilik kapal, ada juga nama-nama besar perusahaan asal Yunani yang fokus di industri maritim, sebut saja "Danaos" dan "Costamare". Untuk juragan kapal di masa lalu, kita pernah mendengar nama Onassis. 

Artinya, sebagai negara gagal, Yunani akan tetap diperhitungkan karena owner kapal-kapal komersil ini ada yang beroperasi di Amrik dan bahkan masuk ke bursa saham negeri Paman Sam. Yunani tetap diperhitungkan selaku "non-operating tonnage providers" (NOO) bagi pasar kapal kontainer, apalagi dalam 5 (lima) tahun terakhir terjadi perkembangan sangat pesat.

Apa sih uniknya ? Ini ‘loh datanya. Porsi Yunani sebagai penyedia jasa kapal kontainer di dunia sekitar 10 persen ato setara dengan 438 kapal (agregat kapal 1,9 juta TEUs), bandingkan dengan data 5,8 persen di tahun 2010 lalu (jumlah kapal 226 unit dengan total kapasitas 800.000 TEUs - demikian sebagaimana ditulis media riset "Alphaliner").


Bila menghitung aset kapal Yunani berlabel NOO tadi bakal lebih gede, kalo perusahaan pelayaran yang memiliki kapal sendiri dikeluarkan dari daftar. Angkanya bisa mencapai 20 persen, melonjak dibanding posisi tahun 2010 yang hanya mendominasi 11,3 persen.

Sebenarnya, angka ini relatif kecil bila dibandingkan dengan NOO Jerman yang saat ini menguasai sekitar 45 persen. Tapi bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, armada kapal Jerman yang semula 63 persen (data tahun 2010), boleh dibilang menurun cukup tajam. Berbanding terbalik dengan prestasi Yunani.

Costamare dan Danaos masih menjadi 2 (dua) NOO Yunani yang disegani di industri maritim dunia, dan aktifitas keduanya terus merangsek mendekati prestasi Jerman. Kini hadir 2 (dua) pendatang baru juga dari Amrik (Technomar) dan Inggeris (Lomar). Keduanya cukup agresif dan dipantau. Apakah bisa menjadi pesaing Costamare dan Danaos ? Siapa tahu. 

Ternyata, Yunani masih memiliki “berlian” alias potensi tersembunyi, hanya sayangnya bersinar di luar sana. Kalo sahamnya dijual untuk menalangi hutang pemerintah Yunani dan NOO-nya mendapat konsesi bisnis dinegaranya karena sudah menyelamatkan negara, apa bisa diterima ya ? Entahlah.

Salut dengan Yunani. Rakyatnya berani menolak mendapat bantuan Uni Eropa maupun lembaga keuangan dunia lainnya karena kabarnya konsesi yang diminta investor bisa merusak sendi perekonomian negaranya. Jadi sesuai hasil referendum, "NO"-way. Prihatin dulu deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 11 Juli 2015

JT 110715 : "Maersk Line" Order 9 x 14.000 TEUs

"Maersk Line", pelayaran terbesar di dunia saat ini, baru saja menandatangani pembuatan 9 (sembilan) unit kapal baru berkapasitas 14.000 TEUs dan info terkini menyebutkan, bakal menggunakan bendera Singapura.

Galangan yang dipercaya membuat kapal ini, "Hyundai Heavy Industries" (HHI), Korea Selatan. Order ini bernilai USD 1,1 milyar dan diberi opsi bisa menambah 8 (delapan) unit, sepertinya melihat perkembangan pasar juga. Kapal ini memiliki panjang 353 meter. Hmm ... Panjang juga ya.

Order pembuatan kapal baru ini merupakan yang ke-3 di tubuh "Maersk Line" dan merupakan program investasi berkesinambungan perusahaan raksasa asal Denmark yang diumumkan September 2014, utamanya agar pelayaran ini tetap bisa eksis dan berkompetisi sesuai jamannya. Efek domino perlambatan ekonomi global banyak mempengaruhi niatan ekspansif pelayaran global.

Order pertama Maersk, yakni 7 x 3.600 TEUs feeder ship dan kemudian 11 x 19.630 TEUs triple-E class. Gak tanggung-tanggung, Maersk menyiapkan dana investasi hingga USD 15 milyar ! Kapal-kapal yang dibangun nantinya berkarakter multi-fungsi, artinya bisa dioperasikan dimana saja, gak khusus di rute tertentu doank. Tooop.

Pemilihan spesifikasi ini akan mendorong Maersk Line menjadi pelayaran efektif dan efisien - demikian sebagaimana disampaikan chief operations officer (COO) Maersk Line, Soren Toft. Disain kapal yang fleksibel dioperasikan, menjadi prioritas bagi Maersk dan diujungnya sebenarnya, pemanfaatan bahan bakar yang irit, menjadi pendorong utama.

Oh iya, ke-9 kapal anyarnya nanti diprediksi masuk jajaran armada Maersk Line di tahun 2017 mendatang. Sejak tahun 2002, HHI telah mengirim lebih dari 50 kapal kontainer ke pihak Maersk, termasuk 22 WAFMAX (4.500 TEUs) yang dikirim antara tahun 2011 - 2013. Wuiiih, mantep.

HHI dianggap Maersk memiliki reputasi yang baik dan memuaskan sehingga jangan heran bila order kapalnya mencapai angka yang fantastis, diatas 50 kapal ! Aje gile bener. Kalo sampe pindah ke lain hati, setengah mati HHI nyari gantinya h hi hi.

Hidup Maersk Line.


Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 10 Juli 2015

JT 100715 : Kapal Barang “Sinaran Andaman” Tenggelam

Sebuah kapal barang / kontainer “Sinaran Andaman” (bobot 1.591 dwt), dikabarkan mengalami kerusakan mesin. Akibatnya kapal kehilangan tenaga dan semua peralatan komunikasi mati alias gak bisa dipergunakan untuk meminta bantuan (SOS).

Kapal ini terdaftar di Kamboja dan terjebak ombak besar di pantai Phuket, Thailand di hari Rabu 08/07 pagi waktu setempat. Untungnya, keburu datang kapal angkatan laut sehingga para kru kapal dapat diselamatkan. Syukurlah.


Untuk diketahui, kapal terdorong keras kearah cadas keras dan mengakibatkan kapal tenggelam di dekat Kepulauan Koh Hae, sekitar jam 10.00 waktu lokal. Ke-sepuluh anak buah kapal (ABK) menyelamatkan diri menggunakan kapal sekoci, hingga akhirnya ditemukan kapal penyelamat.

Penyebab pastinya, masih dalam pengusutan pihak berwenang. Ikut bersimpati dan semoga selamat, tak kurang suatu apapun.


Sumber : SN-TR.

Kamis, 09 Juli 2015

JT 090715 :”CMA CGM” Lebur “OPDR” + “MacAndrews”

Perusahaan pelayaran Perancis, “CMA CGM” yang telah mengakuisisi operator kapal jarak pendek “OPDR” (Oldenburg-Portugiesische Dampfschiffs-Rhederei) yang memiliki cakupan servis antara Eropa dan Afrika dan dalam waktu bakal dilebur dengan “MacAndrews”.

Di tahun 2014, OPDR mengangkut 200.000 TEUs sedangkan MacAndrews mengangkut 230.000 TEUs – demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh CMA CGM. Kedua brand tersebut saat ini memperkuat layanan CMA CGM Group di benua sono.

Akuisisi ini sudah mendapat persetujuan dari Komisi Eropa dan juga otoritas terkait di Maroko. OPDR pernah menjadi bagian dari “Bernhard Schulte Group”, sang spesialis logistik “door-to-door” di Eropa, Kepulauan Kanari dan kawasan Iberia, selain Maroko.

OPDR mempekerjjakan 200 orang, armada kapalnya berlayar menyusuri Eropa bagian utara, Spanyol, Portugal dan Maroko. Penggabungan OPDR dan MacAndrews diharapkan akan semakin mengokohkan kapabilitas CMA CGM secara grup. Biar tambah jozz.

CMA CGM merupakan pelayaran terbesar ke-3 di dunia, setelah Maersk Line dan MSC. Mengoperasikan tidak kurang dari 468 kapal berbagai ukuran dan mengunjungi sekitar 400 pelabuhan di seluruh penjuru dunia. Loe mau, gue ada. Gitu semboyannya.

Bravo  !


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 08 Juli 2015

JT 080715 : “WHL” Dekati “Maersk” Versi Survei

Biasanya ada yang bilang, ya survei sih boleh-boleh aja yang penting kenyataan. Bagus juga dan cukup pe-de. Tapi jangan salah, hasil biasanya bisa dipake untuk menopang jualan di pasar.

Dalam sebuah survei terbaru yang diadakan oleh “SeaIntel” blon lama ini, dalam hal ketepatan waktu (on-time reliability), pelayaran Taiwan, “Wan Hai Lines” (WHL) berhasil mendekati pelayaran papan atas “Maersk Line”. Dari posisi 16 ke posisi 3. Hmm, wooow juga ya.

Hasil survei tersebut, dimuat di media cetak “Lloyd’s List”, dan menempatkan poisisi WHL dari posisi 3 (tiga) besar teratas, bertengger bersama Maersk Line dan Hamburg-Sud di puncak tangga servis.

Survei diatas diadakan dari bulan Maret – Mei terhadap 20 pelayaran terbesar (Top 20 Global Carriers) dan hasil terjelek diraih anggota CKYHE yaitu “K” Line, Yang Ming (YML) dan Hanjin Shipping (HJS) yang melorot dalam survei tersebut.

Anggota O3 (Ocean 3) juga mendapat penilaian kurang seru. UASC melorot dari urutan 4 ke posisi 17 dan CMA CGM terjengkang dari posisi 9 ke ranking 16. Untungnya, CSCL yang juga anggota O3, tetap bertahan di posisi 13. Duuuh, angka keramat tuh.

Apa sih penyebab naik turunnya ranking diatas ? Ternyata salah satunya, membaiknya performansi aliansi G6. Empat diantaranya masuk posisi 10 (sepuluh) besar yaitu : APL, MOL, OOCL dan NYK. Congrats deh.

Selama rentang waktu dari 2012 hingga 2015, dua pelayaran ini yang selalu berada diposisi teratas adalah Maersk Line dan Hamburg-Sud. Keduanya konsiisten menjaga performansi. Maersk agak terganggu setelah membentuk aliansi 2M.

Sekali lagi, ini hasil surveil oh. Mo diapke ato ngga, mo dipercaya ato ngga, ya terserah. Minimal Pembaca tahu. Gitu.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 07 Juli 2015

JT 070715 : “Maersk Line” Gak Terpengaruh Krisis Yunani


Sebagaimana disinyalir oleh sebagian besar media cetak bahwa aktifitas bursa saham global, transaksi perdagangan dan kegiatan maritim gak terlalu banyak dipengaruhi oleh dampak krisis Yunani.

Orang mengkhawatirkan krisis Yunani akan memiliki dampak sistemik (apa ini ya ha ha ha, ‘njlimet akhhh), tetapi kenyataannya gak tuh. Pihak Maersk Line selaku pelayaran terbesar di dunia dan memiliki servis ke Yunani, sejauh ini sih biasa-biasa aja tuh.

Walau pemerintah Yunani menerapkan kontrol ketat terhadap kebijakan keuangan namun Maersk dapat menyiasati dengan baik, sehingga pola operasi di pelabuhan gak terganggu. Bahkan satu afiliasi Maersk Group, ada yang ikut tender di pelabuhan Piraeus – APM Terminals.

Bahkan di sejumlah media, aktifitas dunia internasional gak terganggu banget dengan bangkrutnya Yunani. Entah bila ditambah dengan Puerto Riko, Argentina (nominator) dan lain sebagainya yang sudah ditiup-tiupkan bakal menghadapi nasib serupa dengan Yunani.

Amit-amit jabang bayi, jauhin deh. Satu Yunani bangkrut aja sudah bakal bikin sengsara rakyatnya, terlepas kejadiannya dalam waktu dekat ato jangka panjang. Dampaknya dipastikan tidak dalam waktu segera. Kita lihat aja yuuuk.


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 05 Juli 2015

JT 050715 : Giliran Bandara Soe-tta Kebakaran

Judulnya garang, walau yang terbakar hanya lounge-nya doank. Tapi judul kebakaran untuk mendramatisir belaka, seiring dengan semakin seringnya negeri ini dihujani berbagai cobaan di industri transportasi belakangan ini. Kejadian terakhir adalah jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan minggu lalu.

Ikut berduka cita. Pagi-pagi kami mendapat kabar via milis dan membaca di koran, telah terjadi kebakaran di outlet komersil JW Sky Lounge di Terminal 2E, pada hari Minggu 05/07 di Bandara Soekarno-Hatta (Soe-tta), Jakarta. Sebab-sebab kebakaran masih dalam investigasi.

Tak lama setelah kejadian, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan usai memanggil manajemen PT Angkasa Pura II dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Perum Navigasi Udara. Kabarnya, Senin 06/07 ini akan ada tim observasi bareng yang akan mengkaji kelaikan outlet komersil tsb.

Pihak Kemenhub langsung membantu otoritas bandara Soe-tta memulihkan pelayanan yang sempat tertunda selama beberapa jam akibat kebakaran tsb.

Semoga cepat selesai ya dan berharap gak ada korban jiwa deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 04 Juli 2015

JT 040715 : Ultah Amrik, Ekstra Waspada

Gak ingin kejadian ambruknya gedung kembar WTC di kota New York terulang kembali (walau terjadi beberapa tahun silam), pihak kepolisian New York memilih ekstra waspada untuk mengantisipasi teror yang belakangan mulai marak di Tunisia dan Perancis.

Bila dulu yang dituding menggerogoti wibawa pemerintah Amrik adalah Osama bin Laden (sesepuh Al Qaeda) tetapi kini isu beralih ke kelompok perusuh ISIS yang klo udah narsis, pemenggalan korban aja divideokan dan disebarluaskan. Naudzubillah ...

Walau akhirnya dikabarkan pemerintah Amrik berhasil melangsungkan acara peringatan hari jadinya, tak urung nyali was-was juga bila sampe ada kejadian memalukan. Pesta kembang tetap berjalan sebagaimana mestinya tetapi dengan penjagaan ekstra ketat.

Kabarnya, dulu Osama merupakan didikan dari Amrik dan kabar terakhir menyebutkan bahwa ISIS pun tak lain hasil bentukan Amrik untuk mengobok-obok Timur Tengah. Lantas yang tampil sebagai penyelamat, lagi-lagi Amrik ceritanya. Begitulah kalo sandiwara di pentas dunia disuguhkan.

Sulit terbantahkan dan mirip dagelan. Itu aja.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 03 Juli 2015

JT 030715 : “NYK” Didenda Afsel USD 8,5 Juta

Otoritas berwenang yang mengawasi persaingan usaha di Afrika Selatan (Afsel) mendenda pelayaran besar Jepang “NYK” untuk membayar senilai ZAR 104 juta (= USD 8,5 juta), dengan indikasi kolusi dan penetapan tarif angkutan kendaraan.

Seperti diketahui, Competition Commission (CC) menyebutkan bahwa pihak NYK dinyatakan bersalah setelah melakukan investigasi ke beberapa institusi ato para-pihak terkait – demikian kantor berita Reuters mengabarkan.

Komisi Persaingan ato CC menemukan setidaknya NYK berkolusi dalam 14 tender angkutan kendaraan melalui kapal angkutan “car carrier”, yang diikuti bersama kompetitornya. So ? Saran kita, ya berhati-hati.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 02 Juli 2015

JT 020715 : “Hamburg-Sud” Raih “The Best Green Shipping Line”

Untuk ke-4 kalinya, pelayaran yang bermarkas di Hamburg, Jerman mendapat gelar “The Best Green Shipping Line”, saat ajang “2015 Asian Freight and Supply Chain (AFLAS) Awards” yang diadakan di Hong Kong tgl 24/06 lalu, memilih pelayaran “Hamburg-Sud” (H-S).

Acara ini dihadiri oleh seratusan perwakilan dan pebisnis di sektor logistik, perusahaan pelayaran dan juga freight forwarding companies (perusahaan jasa pengurusan transportasi). Skalanya, ya internasional ‘lah, gak mungkin lokalan lagi.

Penghargaan bergengsi bagi Hamburg-Sud ini, diwakili oleh Eric Chow (General Manager Area South China) dan menjadi kebanggan tersendiri bagi H-S karena terpilih secara berturut-turut dalam periode waktu 4 (empat) tahun ke belakang. Tooop.

Acara ini disponsori oleh media “Asia Cargo News” dan pemilihan diatas, melalui kriteria yang cukup ketata, diantaranya : mentaati regulasi terkait lingkungan - yang berlaku secara internasional, investasi yang memadai untuk pemanfaatan teknologi baru dan langkah-langkah efiensi dalam menggunakan bahan bakar.

Selamat ya buat Hamburg-Sud. Penghargaan prestisius sudah terkumpul dan membuktikan sebagai salah satu operator yang peduli terhadap isu lingkungan.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 01 Juli 2015

JT 010715 : Hercules C-130 Jatuh Di Medan


Pesawat Hercules C-130 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) jatuh di kawasan Letjend Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara, hari Selasa 30/06.

Seorang warga setempat, dekat lokasi kejadian mengaku mendengar suara pesawat terbang rendah dan akhirnya mendengar suara ledakan keras, yang kemudian diketahui adalah pesawat jatuh di pemukiman.

Pesawat Hercules C-130 yang dioperatori oleh TNI AU dengan nomor registrasi A13010 jatuh di Medan, Sumatera Utara dan dikabarkan menewaskan lebih dari 100 orang karena disinyalir menabrak ruko dan membawa sejumlah penumpang sipil.

Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq mengatakan jatuhnya pesawat Hercules dapat menjadi acuan untuk segera memperbarui alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI di sektor udara.

Sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Ikut prihatin.

Sumber : CNN Indonesia.