Kamis, 26 Desember 2019

JT 261219 : MSC Hindari Perancis - Untuk Sementara Waktu


Untuk sementara waktu, kapal2 milik pelayaran Mediterranean Shipping Co. (MSC) diminta untuk menghindari wilayah Perancis akibat mogok nasional berkepanjangan. Dan hebatnya lagi hampir melibatkan semua moda !

Kantor berita Reuters menyampaikan bahwa MSC sampe2 membuat contingency plan untuk sikon darurat ini. Dua minggu ke belakang, jalur kereta api + angkutan darat nyaris lumpuh.

Mogok nasional ini dikabarkan terkait isu reformasi pensiun, menyebabkan sekolah2 diliburkan dan setengah juta penduduk turun ke jalan. Juru bicara MSC tetap akan memonitor perkembangan yang ada.

Bagi Pembaca sekalian yang mempunyai prospek angkutan ke Perancis dan menggunakan MSC, bisa jadi akan dialihkan melalui pelabuhan tetangga terdekat. Detilnya, silahkan kontak perwakilan MSC terdekat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 25 Desember 2019

JT 251219 : Amazon Pengirim Paket Terbesar


Baca judulnya pasti serem dan bikin ngeper pemain2 kelas wahid. Jangan ngomong skala kecil karena mereka punya dunianya sendiri tetapi untuk pemain global, jika berhadapan satu sama lain, kentara bingitz.

Ini kisah di sektor kiriman parsel ato ritel ato barang2 kecil. Barang wujudnya boleh kecil tapi cuwannya lumayan kalo dikumpulin. Adalah Amazon.com yang kini semakin menggurita dengan bisnisnya.

Menurut rilis terkini, Amazon menjadi the biggest carrier disaat menjelang Natal – sebagaimana dikutip media Air cargo World yang bermarkas di New York, Amrik. Hampir separo kiriman di Amrik, ditangani Amazon.

Bozz logistik Amazon, Dave Clark, menyampaikan bahwa pihaknya bisa mengirim hingga 3,5 milyar paket selama tahun 2019, melebihi prakiraan analis Morgan Stanley yang mematok angka 2,5 milyar paket doank. Aje gile.

Awalnya, Amazon menggunakan jasa UPS + Fedex juga tetapi seiring perkembangan bisnis akhirnya Amazon langsung mengambil-alih biz ini langsung hingga lokasi Pelanggan.
Bagaimana perjalanan detilnya perkembangan Amazon, silahkan cek Mbah Google ya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Vox.

Senin, 23 Desember 2019

JT 231219 : CMA CGM Dukung Filem James Bond 007


Nasib kontainer dan kapalnya, jika ikut masuk dalam filem layar lebar, ujung2nya terkait penyelundupan narkoba ato human trafficking. Semoga kali ini ngga ya karena yang main James Bond selaku agen rahasia bersandi 007.

Kabarnya, perusahaan pelayaran Perancis, CMA CGM bakal menyiapkan 2 (dua) unit kapalnya untuk bekerja bareng dalam serial filem James Bond terbaru, dengan judul “No Time To Die”.

Kapal yang dimaksud yakni CMA CGM Fort Saint Georges (kapasitas 2.260 TEUs) dan CMA CGM Fort de France (3.504 TEUs) dan dilihat dari namanya, kapal beroperasi di wilayah Kingston, Jamaika.

Majalah maritim Afloat, mengabarkan bahwa sejumlah kru CMA CGM, termasuk kapten kapal bakal mengisi bagian dalam filem anyar James Bond tersebut dan 1.000 kontainer CMA CGM bakal diambil gambarnya.

Aktor pemeran utama agen rahasia 007, masih tetap Daniel Craig, bukan kru CMA CGM, dibawah pengawasan sutradara Cary Joyi Fukunaga – pemenang Emmy Awards untuk filem True Detective.

No Time To Die bakal dirilis dan diedarkan secara global mulai tgl 02/04/2020 di Inggeris Raya melalui rumah produksi Universal Pictures International, sementara untuk kawasan Amrik filem ini akan diputar di Metro Goldwyn Mayer Studio tgl 10/04/2020. Jozz.

Kayaknya, bakal ada program nonton bareng (no-bar) dengan kru CMA CGM Indonesia nih. Kita tunggu yuks kabar bagusnya he he he .... Eng ing eng. Klo gak ada acara no-bar, judulnya ganti jadi No Time To Deal hi hi hi.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Bond Lifestyle.  

Minggu, 22 Desember 2019

JT 221219 : Kolaborasi Matson + Swire Shipping


Hari gini masih gontok2an, yang pasti bakal rugi. Makanya, menyadari hal itu para pimpinan pucuk dimana pun juga, mengebalikan prinsip bekerjasama untuk dikedepankan. Klo modal tanggung + strategi gak mumpuni, cukup tahu dirilah.

Bukan berarti perkara menang ato kala. Kolaborasi adalah prinsip bertahan di era digitalisasi, apakah industri pelayaran akan semakin mengerucut ato bertahan seperti sekarang karena sudah diregulasi secara alamiah ?

Alkisah, ada 2 (dua) perusahaan pelayaran spesialis banget di kawasan Pasifik, mereka adalah Matson Navigation + Swire Shipping. Para pemain laut hapal banget siapa mereka dan nyatanya kini keduanya bergandengan tangan tuh.

Terhitung mulai Januari 2020, kedua pelayaran sepakat menjalankan vessel sharing agreement (VSA) dan Swire bakal nyiapin satu kapal (namanya menyusul) sedangkan pihak Matson menyediakan 2 kapal : Olomana + Imua II.

Kedua kapal Matson berbobot 8.000 dwt. Rotasi pelabuhannya nanti, berangkat dari Auckland, Selandia Baru, lanjut ke Tonga, Samoa (Apia), Cook Island dan Fiji. Frekuensi setiap 10 hari sekali – demikian laporan media FreightWaves dari New York.

Sebelumnya, pelayaran Matson pernah masuk Pasifik Selatan sekitar tahun 1920-an tapi cabut entah kenapa, kemudian masuk lagi di tahun 2012/2013 lalu – setelah membeli pelayaran Reef Shipping Auckland. Gitu.

Oleh keduanya diakui bahwa kompetisi ke area Pasifik memang cukup ketat dan untuk itu keduanya bersepakat untuk saling bekerjasama agar tidak merugikan satu sama lain. Siiiip pilihan bagus tuh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 21 Desember 2019

JT 211219 : Cosco Siapkan Dana USD 1,8M


Ngomong2 buat apa dana sebesar USD 1,8 milyar ? Ternyata untuk beli kapal baru. Woooow ! Perusahaan pelayaran RRCina, Cosco Shipping mengabarkan bahwa pihaknya bakal ngebeli 16 kapal kontainer anyar untuk keperluan ekspansi.

Jenis kapal yang mo dibeli ? Sabar. Menurut media asal Singapura Splash 24/7, manajemen Cosco sedang menghitung kebutuhan yang diperlukan untuk ekspansi agar permintaan pasar bisa diserap secara akurat.

Splash menyampaikan bahwa pihak Cosco tengah bernegosiasi dengan galangan kapal di RRCina untuk membangun 8 x 15.000 TEUs + 8 x 23.000 TEUs, total biayanya sekitar USD 1,8 milyar.

Pihak Cosco kabarnya gak kasih komen saat dikonfirmasi perihal isu ini. Bagi Andy Lane (analis pelayaran CTI Consultancy Singapura) berkomentar, rasanya waktunya gak tepat investasi Cosco tapi pasti ada sesuatu yang menyebabkan Cosco nekad pesan kapal sebanyak itu.

Lloyd.s List sendiri mengatakan aneh dan gak realistis jika pihak Cosco beneran jadi ngorder kapal sebanyak diatas, padahal belom lama ini ngejual aset Long Beach Container Terminal di Amrik.

Jadi mana yang bener nih ? Just wait and see.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 17 Desember 2019

JT 171219 : Hutchison Port Incar Rotterdam


Niatan juragan terminal berskala global, Hutchison Ports (Hong Kong) untuk mengambil-alih aset yang dimiliki APM Terminals semakin terang. Kedua belah pihak kabarnya sudah menandatangani kesepakatan.

Terminal yang diincar adalah APM Terminals Rotterdam, Belanda. Kabarnya terminal ini memiliki thruput 2,5 juta TEUs per tahun dan jika disetujui para pemangku kepentingan, bisa ok, Tetapi bila gagal, ya mulai lagi dari nol.

Otoritas dimaksud yakni dewan pekerja, badan anti-monopoli Belanda dan sejumlah ketentuan yang berlaku. Jika disetujui pun, piahk APM Terminals menjamin selama 5 tahun sokongan volume dari Maersk untuk terminal yang dibelinya ini.

Terminal seluas 100 ha yang dioperasikan oleh APMT Rotterdam ini semula adalah terminal yang dioperasikan oleh ECT tahun 1980an yakni di Maasvlakte I Delta Peninsula. Kemudian terminal ini dijual atas persetujuan Komisi Eropa ke APMT.

Alasannya, pada saat itu ECT mendapat restu membangun terminal Euromax, yang dikerjasamakan dengan perusahaan pelayaran blasteran Inggeris - Belanda P&O Nedlloyd (PONL). Belakangan PONL pun diakuisisi oleh Maersk.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 13 Desember 2019

JT 131219 : Bangkok Bank Kuasai Bank Permata


Seperti di industri pelayaran beberapa tahun ke belakang, di akhir tahun selalu menampilkan kejutan. Kali ini rupanya industri perbankan nasional yang digoyang isu akuisisi oleh bank asing.

Lagi satu bank nasional harus rela diambilalih oleh Bangkok Bank, Thailand, bank tersebut yakni Bank Permata (kode : BNLI). Pemegang sahamnya yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan Standard Chartered bank (Stanchart) akhirnya meneken perjanjian pembelian saham bersyarat Kamis 12/12.

Bangkok Bank memborong 89,12% saham Bank Permata dari Astra dan Stanchart. Astra dan Stanchart sama-sama memiliki 44,56% saham Bank Permata. Nilai akuisisi ini sekitar US$ 2,6 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp 37,43 triliun.

Sumber : Kontan.

Selasa, 10 Desember 2019

JT 101219 : MSC DI Ranking Ke-2 Dunia

Sejarah bakal mencatat kisah monumental ini. Limapuluh tahun lalu, seorang kapten kapal menyisihkan uang untuk membeli sebuah kapal (bekas) dan dioperasikan di rute Italia ke Somalia. Itulah cikal bakal MSC lahir.

Sekarang ini, Mediterranean Shipping Co. (MSC), merupakan perusahaan pelayaran blasteran Swiss-Italia, yang beroperasi di hampir semua pelabuhan besar dunia dan menjadi operator kapal kontainer nomor 2 terbesar di dunia, setelah Maersk.

MSC didirikan tahun 1970 oleh Gianluigi Aponte dan hingga saat ini pelayaran ini merupakan perusahaan swasta yang mengoperasikan 493 kantor di 155 negara di seluruh dunia, dengan total karyawan 70.000 lebih.

Kapal MSC melayari lebih 200 rute perdagangan, bahkan sekarang ini MSC dikenal karenan memiliki 2 (dua) kapal terbesar didunia yakni MSC Gulsun (kapasitas 23.756 TEUs) + MSC Samar (23.700 TEUs).

Gianluigi Aponte membeli kapal pertamanya, Patricia di tahun 1970, disusul kemudian dengan kapal ke-2, Rafaela dan mulai konsisten menghubungkan area Mediterania dengan Somalia.

Tahun 1977, perusahaan mulai ekspansi ke Eropa, Afrika + India. Tahun 1980-an merangsek hingga Amrik + Australia. Baru di tahun 1994, MSC sanggup mengorder kapal anyar, MSC Alexa dan dioperasikan tahun 1996.

Oktober 2014, Diego Aponte pewaris tahta kerajaan MSC dinobatkan sebagai CEO + Presiden MSC sementara bokapnya menjadi group executive chairman. Februari 2017, membeli saham Messina Line, spesialis intra-Med + Afrika utara.

Perusahaan ini memiliki 8 (delapan) unit kapal RO/RO dan juga memiliki terminal di Genoa, Italia. Kontainer Messina ditaksir ada 65.000 TEUs. Lantas, Januari 2018 MSC mengoperasikan 2 (dua) unit kapal car-carriers antara Eropa ke Afrika barat.

Ditaksir dalam 1-2 tahun kedepan, MSC bakal menyalip posisi Maersk karena order kapal pelayaran blasteran ini terus bertambah sementara pihak Maersk memilih mengoptimalkan aset alias menjaga kinerja.

Kita lihat gebrakan MSC selanjutnya, apakah tetap konsisten memacu kinerja seperti sekarang ato bakal lebih garang dengan ambisi barunya ? Just wait and see ...

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 09 Desember 2019

JT 091219 : H-L Beli Saham Terminal Tangiers


Untuk memperluat basis bisnisnya di kawasan Mediterania, perusahaan pelayaran Jerman, Hapag-Lloyd AG (H-L) kabarnya membeli 10 persen saham Container Terminal 3 (TC3) di Tangiers Med 2.

H-L merasa pelabuahn yang terletak disebelah selatan Selat Gibraltar tersebut memiliki lokasi yang strategis sehingga dirasa perlu untuk menancapkan kekuatan di Tangier – demikian catatan Hellenic Shipping News Worldwide.

Setidaknya H-L memiliki akses ke area Afrika sebelah utara dan mendekati pasar Mediterania, apalagi sebagai global carrier sekelasnya. H-L merupakan pimpinan di THE Alliance dan memiliki pengaruh cukup kuat.

TC3 akan memiliki kapasitas 1,5 juta TEUs bila kelak beroperasi di mid-2020. Pemilik saham lain di Tangier ini yakni Marsa Maroc (50 persen, Contship Italia + Eurogate (memiliki saham bersama 40 persen).

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 08 Desember 2019

JT 081219 : Industri Penerbangan Dirundung Kelam, HKA + SAA


Belum beres isu yang berkembang di Tanah Air seputar masuknya sepeda motor klasik Harley Davidson via pesawat baru maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia, kini ada kabar yang kurang bagis dibelahan dunia lain.

Udk. Konon kabarnya, saham maskapai penerbangan merah putih sempat turun dalam beberapa hari terakhir tapi biarlah udah ada yang nanganin, kita gak perlu sotoy ngurusin yang bukan ahlinya. Apalagi bukan domainnya.

Ini info sekilas yang kita dapat dari dunia maya dan boleh di cross check lagi seandainya ragu. Pertama, maskapai penerbangan Hong Kong Airlines (HKA) diultimatum oleh otoritas setempat, bahwasanya maskapai tersebut harus segera diinjeksi bila gak mo dibilang kolaps.

Hong Kong Air Transport Licencing Authority (ATLA) melanjutkan, jika HKA gak bisa memenuhi kewajibannya maka ATLA akan mengambil tindakan tegas selanjutnya, semisal mencabut lisensi operasi HKA.

Induk yang bertanggung jawab HNA Group, kabarnya udah ngajuin pinjaman bank senilai USD 568 juta untuk membayar gaji karyawan, menyewa pesawat, membeli avtur + biaya2 lain namun hungga saat ini belum maujud.

Sementara itu, maskapai penerbangan yang membawa bendera Afrika Selatan kabarnya akan segera oleh pemerintah sehingga South African Airways (SAA) bisa tetap beroperasi – demikian catatan Bloomberg.

Yang sempat beredar adalah pemerintah siap mengucurkan dana ZAR 2 milyar (= USD 137 juta) untuk menopang sektor keuangan yang diperlukan. Sementara pihak asosiasi menolak adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Udk, SAA menawarkan lebih penerbangan ke 30 destinasi domestik + internasional sejak tahun 1934, saat pemerintah mengambil-alih aset Union Airways. Harus diakui sejak tahun 2012 SAA merugi hingga saat ini.

So, kita tunggu kabar selanjutnya aja ya.

Sumber : HKSG.

Senin, 02 Desember 2019

JT 021219 : Evergreen Order 4 x 23.000 TEUs


Walau sempat menahan diri untuk gak ikut nyemplung di kompetisi gede2an kapal, akhirnya pelayaran Taiwan ini berhasrat untuk mewujudkan cita2 kepengen menjadi salah satu global operator yang punya kapal gede (ka-ge).

Evergreen kabarnya order 4 (empat) unit kapal berkapasitas 23.000 TEUs dari daratan RRCina, yakni 2 unit pesan dari SSC Hudong-Zhonghua Shipbuilding dan 2 unit lainnya dari CSSC Jiangnan Shipyard. Biar adil masing2 dapat 2 unit he 3x.

Ke-4 kapal diatas akan menjadi armada terbesar di Evergreen Marine Corp. (EMC) dan didisain khusus oleh Hudong-Zhonghua agar bisa ramah lingkungan, efisien + hemat energi.

Ada info tambahan, Evergreen merencanakan membangun 6 (enam) unit kapal setipe dengan kapasitas 23.000 TEUs tetapi alokasinya ditetapkan Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan. Toooop !

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 01 Desember 2019

JT 011219 : Cosco Merangsek ke Posisi 3 Dunia

Data statistik bisa aja berubah-ubah karena komposisi detil kepemilikan kapal pun dari satu penyedia informasi data kadang berbeda. Jadi jika ada klaim siapa yang terbesar dan siapa menggeser siapa, semoga datanya cukup bisa dipercaya.

Kali ini klo ngomongin siapa sih pelayaran yang terbesar di dunia sekarang ini, masih Maersk di posisi pertama dan Mediterranean Shipping Co. (MSC) di posisi kedua. Lantas yang ke-3 ? Selama kita mengenal ada CMA CGM Group.

Ternyata berdasarkan data terkini, posisi ke-3 sudah ditempati oleh Cosco Shipping (RRCina), sebelumnya ada di ranking ke-4. Kalkulasi ini berdasarkan hitungan bahwa Cosco melebur dengan China Shipping Container Lines (CSCL).

Ditambah lagi, beberapa waktu lalu saat Cosco mengakuisisi induk perusahaan OOCL yakni Orient Overseas (International) Ltd ato OOIL. OOCL sendiri masih eksis dan menggunakan bendera Orient Overseas Container Line.

Jaringan yang dikembangkan pun gak tanggung2. Terminal kontainer serta integrasi program OBOR (One Belt One Road) pemerintah RRCina di seluruh dunia, membuat gebrakan Cosco semakin masif dan terpadu. Yang digarap penuh yaitu Piraeus, Yunani.

Hingga akhir 2018, Cosco memiliki kapal kontainer 376 unit berbagai ukuran, total kapasitasnya 2,1 juta TEUs ato menempati ranking ke-4 dunia tapi nomor 1 di Asia. Cosco mengoperasikan 362 rute internasional + domestik.

Di akhir Maret 2019, total armadanya meningkat menjadi 478 kapal kontainer, dengan agregat kapasitas 2,7 juta TEUs. Dan Cosco masih punya order kapal gede dengan agregat 159.421 TEUs.

Cosco Shipping Holding menangani 30,6 juta TEUs selama kuartal 1 – 2019 (sekitar 6,67 juta TEUs merupakan kontrol penuh Cosco sedangkan 23,95 juta TEUs terminal yang dikerjasamakan bersama investor).

Itu aja gambaran bahwa Cosco sekarang meng-klaim sebagai penghuni ranking ke-3 opertaor global setelah Maersk + MSC. CMA CGM, Hapag-Lloyd ato siapapun, jika mo ngelawan yang diatas tadi, butuh kerja luar biasa tuh he he he.

Sumber : Dari Sana-sini.