Kamis, 29 Desember 2016

JT 291216 : Kapal H-L, Yang Terbesar Melintasi Terusan Panama

Salah satu kapal terbaru Hapag-Lloyd (H-L), Valparaiso Express (tipe neopanamax, kapasitas 10.589 TEUs) menjadi  kapal kontainer terbesar, yang melintasi Terusan Panama setelah direvitaisasi.

H-L mulai menggunakan jalur transit di Cocoli Locks yang menghadap Pasifik, setelah mampir di pelabuhan2 di Cile, Peru, Ekuador dan Kolombia – demikian bunyi rilis yang disampaikan oleh Panama Canal Authority.

Valparaiso Express merupakan kapal kontainer milik H-L, yang dioperasikan di rute Europe – South America pantai barat, jarak tempuhnya 9 mingguan, serta merupakan gabungan 2 servis sebelumnya yang dijadikan satu. Supaya praktis dan efisien.

Kapal Valparaiso Express memiliki panjang 333 meter, lebar 48 meter dan menjadi kapal pertama dari 5 (lima) kapal anyar berkapasitas 10.500 TEUs yang bakal dipasang di jalur Terusan Panama.

Satu hal lagi, Cococli Locks kabarnya memiliki lebar 70 kaki dan kedalaman 18 kaki, serta diperkirakan bisa menampung kapal hingga kapasitas 14.000 TEUs. Hmm mantap !


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 28 Desember 2016

JT 281216 : Seaspan Tambah Koleksi Kapal Ex Hanjin

Sebagian ada bersyukur atas rontoknya perusahaan pelayaran asal Korea, Hanjin Shipping (HJS). Buktinya kini, kapal2nya mirip seperti bancakan bagi sejumlah perusahaan pelayaran, baik lokal maupun luar negeri.

Blon lama ini, ada selentingan bahwa Seaspan Inc. yang bermarkas di Hong Kong, bakal dapetin 4 (empat) unit kapal ex HJS dengan kapasitas 4.275 TEUs. Nama kapalnya blon disebut tapi konon kabarnya, mereka lagi ngumpulin sistership.

Harga jual kapal HJS tadi diatksir sekitar USD 5,2 juta per unit dan bagi Seaspan ini merupakan kesempatan bagus. Kebetulan Seaspan punya armada kapal serupa, 1 unit buatan tahun 2008 kapasitas 4.275 TEUs dan 3 unit kapal buatan 2009 kapasitas 4.275 TEUs.

Menurut sang CEO Gerry Wang, koleksi kapal 4.275 TEUs bakal disewakan untuk keperluan spot basis. Klo lancer, Seaspan bakal punya kapal 4.275 TEUS 8 (delapan) unit dan itu sisterships. Jeli juga. Congrats !


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 27 Desember 2016

JT 271216 : Zim Lebur Servis Pasifik Jadi Satu

Boleh dibilang hari gini pelayaran menjalankan servis sendirian – kecuali jarak dekat ya – dan kasarnya, nekat. Nah pelayaran Yahudi yang menggunakan nama Zim Line bakal menggabungkan servisnya mulai bulan April 2017 mendatang.

Kebanyakan aliansi, kebetulan akan mulai beroperasi di bulan yang sama, sehingga Zim pun mengantisipasi agar service level-nya gak terpengaruh banyak. Koq Zim gak ikutan aliansi strategis ? Entahlah, bisa jadi ke pertimbangan politis.

Mulai April 2017, Zim bakal menggabungkan servis NP1 dan NP3 (NP = Northwest Pacific) yang saat ini digunakan oleh anggota G6, menjadi servis baru. Selain menggabungkan servis yang ada, Zim berencana beli slot dari Cosco juga, namanya CEN service.

Selain melebur NP1 dan NP3, Zim juga berencana meng-upgrade ZCP yang menghubungkan Asia ke Amrik pantai timur alias US East Coast (USEC). Sementara Zim Seven Star service, tetap akan melayani Tiongkok, Asia Tenggara, ISC dan USEC.

Dengan terjadinya perubahan konstelasi aliansi strategis east-west trade menjadi 3 (tiga) aliansi baru yakni : 2M, Ocean Alliance dan THE Alliance maka perubahan struktural lainnya menunggu perjuangan individual carrier seperti Zim Line ini.

Sebelum mengerucut menjadi3, aliansi strategis sebelumnya ada 4 yakni : 2M (Maersk Line + MSC), Ocean 3 (CMA CGM, CSCL, UASC), G6 (H-L, NYK, MOL, APL, HMM, OOCL) dan CKYHE (Cosco, “K” Line, Yang Ming, Hanjin, Evergreen).

Perkembangan drastic selanjutnya, HMM menjalin slot-swap dengan 2M,  Cosco dan CSCL melebur menjadi China Cosco dan bergabung ke Ocean Alliance, bersama OOCL+ Evergreen, sedangkan sisa dari G6 dan CKYHE melebur dalam THE Alliance – kecuali Hanjin Shipping yang ambruk akhir Agustus 2016 lalu dan menyatakan diri pailit.

Sebelum akhir tahun, 3 pelayaran Jepang (MOL, NYK, “K” Line) mengumumkan akan mengintegrasikan operasi biz kontainer dalam satu wadah (entah apa namanya nanti), akan beroperasi mulai April 2017 sedangkan Maersk Line berhasil mengakuisisi Hamburg-Sud di awal Desember lalu.

Seperti apa kelanjutannya, yuuuk kita simak bareng2. Tambah ramping dan semakin seru aja nih.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 22 Desember 2016

JT 221216 : Kapal MSC Regulus Tabrak Kapal Nelayan

Ini bukan isu gede tapi tetap aja menyita perhatian. Sebuah kapal kontainer berkapasitas 13.092 TEUs MSC Regulus, dikabarkan menabrak kapal nelayan Ekuador (sebuah negara di Amerika Selatan) dan menewaskan 5 (lima) orang diantaranya.

Kapal nelayan bernama Don Gerardo berawak 17 orang dan 12 lainnya dikabarkan terluka – demikian menurut laporan American Shipper. Lokasi kejadian di area Zorritos-Tumbes sekitar 220 mil utara Peru dan kapal tengah dalam perjalanan dari Callao ke Lazaro Cardenas.

Menurut Angkatan Laut Peru, kapal nelayan tenggelam dan pihak MSC telah melaporkan ke otoritas terkait serta segera melakukan pencarian dan pertolongan pertama untuk para korban tabrakan.

Pihak MSC sendiri langsung menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut kepada pihak keluarga. Di sisi lain, otoritas Panama dikabarkan membuka investigasi atas kejadian tersebut dan pihak MSC akan membantu seoptimal mungkin.

Kapal kontainer milik MSC ini tengah bertugas di rute  Asia-West Coast South America + Mexico Andes Express/NEWACSA2. Rute ini dioperasikan bersama CMA CGM, HMM dan Cosco. Hamburg Sud, Hapag-Lloyd, Alianca, ANL dan CCNI hanya membeli slot.

Andes Express/NEWACSA2 mengoperasikan 12 (duabelas) kapal dengan kapasitas rata2 11.632 TEUs, rotasinya : Busan – Shanghai – Xiamen – Shenzhen/Chiwan - Hong Kong – Busan - Manzanillo (Mexico) - Lazaro Cardenas – Balboa – Buenaventura – Callao - San Antonio – Coronel – Lirquen – Mejillones – Callao - Lazaro Cardenas - Manzanillo (Mexico) -  Busan.


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 21 Desember 2016

JT 211216 : Danaos Jeblok, Salahkan Hanjin

Laporan keuangan akhir tahun menjadi titik krusial bagi semua industri, gak terkecuali pemilik kapal di sektor perkapalan seperti Danaos (Yunani). Ini baru satu dan kayaknya bakal menyusul pemilik kapal gede lainnya menyalahkan salah satunya kebangkrutan Hanjin Shipping (HJS).

Ambruknya kerajaan bisnis asal Korea Selatan memang menimbulkan pemikiran dilematis. Di satu sisi, pemerintah melaui Korea Development Bank (KDB) ingin menyelamatkan salah satu rival terberatnya, Hyundai Merchant Marine (HMM) tetapi disisi lain malah mengorbankan HJS.

Pilihan sulit bagi pemerintah maupun KDB saat ini. Bila pun kini digugat balik, gak akan bisa mengembalikan kepercayaan yang telah rontok terhadap kredibilitas HJS dengan tingkat kerugian yang luar biasa besar dan dahsyat.

Salah satunya Danaos Corporation. Kabarnya, di catatan kuartal 3 – 2016, Danaos merugi USD 8,39 juta dan jika dibandingkan hasil tahun 2015 di periode yang sama, untung USD 42,07 juta. Yang disalahkan disini adalah kebangkrutan pelayaran asal negeri Ginseng tadi.

Asal tahu aja nih, Danaos nyewain kapal ke Hanjin 3 x 10.000 TEUs + 5 x 3.400 TEUs untuk kontrak jangka panjang (biasanya diatas 8 tahun) namun sekarang gak jelas juntrungannya. Apakah ini tidak dihitung operating revenue-nya, entahlah.

Yang pasti, untuk kuartal 3, dipastikan semua kapal yang disewakan ke pelayaran besar menggerus duit USD 24,8 juta karena biz lagi drop, USD 15 juta diantaranya merupakan outstanding sewa kapal ke Hanjin.

Kini, Danaos tengah berusaha untuk memasarkan kembali kapal ex sewa ke Hanjin karena kapal ini relatif merupakan kapal baru dan argonya tetap jalan. Good luck !


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 20 Desember 2016

JT 201216 : Oversupply Teratasi Bila Maersk Puasa

Inget, pengertian puasa disini suatu pelayaran gak akan ngorder kapal anyar untuk satu periode tertentu sehingga mirip orang sedang berpuasa seharian. Bisa jadi ukuran waktunya 5 ato 10 tahun, tergantung si-kon.

Bila mengharapkan kestabilan, bisa2 aja tetapi bila pelayaran bersangkutan merasa terancam, ngapain juga nunggu 5 tahun dan gak melakukan tindakan antisipatif ? Nah. Itulah dilemma yang masih harus dihadapi industri pelayaran, terutama dari para pemain papan atas.

Orang boleh berbeda pendapat tapi klo gak di posisi puncak dan berada di posisi yang pas buat ngomong, percuma aja berbusa2. Paling pol bisa mendapat simpati dan menyuarakan kepedulian sesama insan penggiat logistik.

Adalah hal ironis kalo disaat oversupply kayak sekarang, masih ada juga perusahaan pelayaran yang maksain order kapal baru. Kecuali strateginya mo ngehancurin musuh, itu perkara lain. Apapun pasti dijabanin, yang penting ngurangin kompetitor he he he.

Akan selalu ada yang hilang (baca : bangkrut ato tereliminasi) dalam sebuah kompetisi super keras dan padat modal ini. Tapi jangan lupa, selalu pula akan hadir pemain baru walau jumlahnya gak harus sama dengan yang terlibas.

Dalam industri pelayaran saat ini, sejumlah nama telah tenggelam akibat persaingan (Hanjin Shipping), diakuisisi oleh lawan (APL dan Hamburg-Sud) bahkan muncul pemain baru seperti Korea Line di rute bergengsi Amrik.

Hyundai Merchant Marine (HMM) boleh dibilang pelayaran beruntung tahun ini dan IRISL bakal menjadi salah satu pelayaran yang bakal diperhitungkan oleh aliansi strategis mana pun. Zim Line, yang ini blon bisa kasih komentar.

Intinya, dibalik kekuatan besar, masih ada kekuatan independen yang secara perlahan akan membentuk pasar tersendiri. Apakah untuk jadi besar harus ngebangun armada kapal lebih dulu supaya bisa eksis dan bertempur di medan perang ?

Gak juga. Maersk Line melakukan terobosan lagi dengan membeli Hamburg-Sud untuk memperkuat kehadirannya di pasar Amerika Latin. Di Afrika, Maersk membeli Safmarine untuk mengawal North-South trade di benua ini terjaga dengan baik.

Maersk kali ini ngebeli Hamburg-Sud agar bisa mengambil manfaat dari jaringan dan 130 unit kapal yang beroperasi di seluruh dunia. Memang perlu duit gak berseri untuk melakukan akuisisi. Klo pelayaran tanggung, udah bubar jalan keleus.

Maersk memang menambah kekuatan dengan akuisisi tetapi secara jumlah kapal khan mempertahankan yang ada agar tingkat harga bisa dikerek menjadi stabil kembali. Berbeda kondisi bila Maersk membangun armada baru maka dipastikan akan oversupply kembali.

Apakah langkah Maersk cukup jitu untuk menetralisir untuk mendongkrak penjualan di tahun 2017 ? Sepertinya akan ada banyak pilihan bagi Maersk untuk melakukan manuver penting di tahun2 mendatang.

Yuuuk kita simak dan perhatikan secara seksama. Eng ing eng …

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 19 Desember 2016

JT 191216 : Benefit Maersk Akuisisi Hamburg-Sud

Di jaman serba susah dan duit selalu jadi permasalahn inti, agak susah memahami apa yang terbersit dalam benak manajeme AP Moller-Maersk untuk mengakuisisi rival berat yang saat dibeli, berada di posisi ke-7 (sebelum Hanjin rontok) Hamburg-Sud berada di urutan ke-8.

Ternyata tindakan manajemen APMM dianggap pas karena berbarengan dengan rencana memecah divisi pelayaran dan logistik, terpisah dengan divisi energi. Pemeringkat seperti Standard & Poors serta Moody’s merespon kurang bagus.

Namun dari sisi induk, divisi energi yang memberikan kontribusi sepertiga dari pendapatan APMM, jelas2 memerlukan justifikasi bahwa tindaka spin-off organisasi yang diusulkan bisa dibenarkan.

Akuisisi Hamburg-Sud (H-S) bakal menggantikan pendapatan yang hilang saat AP Moller-Maersk (APMM) mewujudkan spin-off diatas tadi. Maersk dikabarkan membeli H-S dengan jumlah yang gak disebutin angkanya. Pastinya angkanya gede bingitz.

Sekedar tahu aja nih. H-S merupakan pelayaran terbesar ke-7 di dunia, memiliki gak kurang 130 unit kapal berbagai ukuran dengan agregat total 625.000 TEUs. Bukan jumlah yag kecil dan pastinya ada skema rahasia dari APMM. Apa langkah selanjutnya.

Soalnya, yang santer dibahas adalah rumors Maersk Line akan mengambil-alih pelayaran yang tengah sekarat dan dalam proses penyembuhan dari Korea, Hyundai Merchant Marine (HMM). Namun yang membuat para pengamat terkesima, Maersk menarik H-S.

Akan ada strategi besar, apalagi H-S termasuk anggota aliansi strategis yang tidak memihak ke salah satu poros. Masih ada lagi pemain di luar sana yang masih nge-jomblo seperti Zim Line dan kini dalam masalah kesulitan keuangan juga.

Canggihnya lagi, H-S merupakan pemain terkuat North-South trade di Amrika Latin dan hingga saat belum terkalahkan. Sementara nama2 pemain local seperti CCNI dan CSAV sudah pupus dari dunia pelayaran sejak beberapa tahun sebelumnya.

Seperti apa gambaran industri pelayaran di tahun 2017 ? Sepertinya, Maersk Line sudah melakukan langkah2 yang diperlukan. Hanya saja, siapa bakal kena pusaran badai dan siapa yang akan terpental, masih harus dicermati lebih lanjut.

Take care …


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 14 Desember 2016

JT 141216 : YML-Evergreen Merger ?

Ini nih satu lagi yang bakal ngisi kolom trending topic di industri pelayaran menjelang tutup tahun 2016. Kabarnya nih, para pembuat keputusan di Taiwan tengah merancang strategi memasukkan 33 % saham Yang Ming ke pelayaran Evergreen.

Pasalnya, Yang Ming Marine Transport (dikenal dengan Yang Ming Line / YML) termasuk pelayaran kawakan di negerinya dan Evergreen Line pun memiliki karakteristik unik dalam perkembangannya hingga besar seperti sekarang ini.

Walau susah, bukan berarti gak bisa. Perkembangan di luar sono, memaksa semua perusahaan (termasuk perusahaan pelat merah ato milik BUMN) harus melakukan konsolidasi. Merger antara COSCO + CSCL dan NYK, MOL, “K” Line dalam waktu dekat menginspirasi Taiwan.

Jika Tiongkok dan Jepang sudah melakukan hal penting tsb, ngapain musti nunggu lagi ? Begitu mungkin yang terpikir di benak para pengambil kebijakan di negeri Chiang Kai-sek. Malah jika gagal, bisa bernasib seperti Korea Selatan.

Masih beruntung Korea Selatan memiliki HMM yang tersisa dari 2 (dua) besar karena ditinggal oleh Hanjin Shipping (HJS) yang terpuruk karena isu kesulitan keuangan. HMM berhasil melewati masa krisis dan kini menggandeng aliansi besar 2M (Maersk Line + MSC).

Bulan lalu, Kementerian Perhubungan Taiwan (Ministry of Transportation and Communications) mengucurkan pinjaman lunak kepada Yang Ming maupun Evergreen sebesar TWD 60 milyar (= USD 1,89 milyar) karena merugi selama 4 kuartal ber-turut2.

Chen Ou-po, salah seorang anggota partai berkuasa di Taiwan, Democratic Progressive Party.sempat berujar, isu ini pasti susah ditempuh. Malah ada usulan, seandainya YML bisa di-merger dengan perusahaan pemerintah, Taiwan International Port Corp (TIPC).

Yang Ming menderita rugi TWD 33,8 milyar sejak 2009  dan TWD 13 milyar di masa 9 (sembilan) bulan pertama tahun 2016. Evergreen pun merugi TWD 7,46 milyar di periode 9 bulan pertama tahun 2016. Hmm … serem juga ya.

Kenapa juga TIPC yang dipilih ? TIPC mengelola 7 (tujuh) pelabuhan besar di Taiwan :  Keelung, Taichung, Kaohsiung, Hualien, Taipei, Suao dan Anping – selain itu memiliki biz di angkutan ferry, domestik dan industri pendukung kepelabuhanan.

Selanjutnya, kita tunggu perkembangan menarik di Taiwan yuuuuk.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 12 Desember 2016

JT 121216 : HMM Gak Bisa Jadi Anggota 2M

Ini keputusan yang udah bisa ditebak jauh2 hari dan ternyata bener khan ? Pelayaran Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) yang sedang dalam proses penyembuhan gak diproses lanjut sebagai anggota, kecuali slot-deal semata.

Aliansi strategis yang sejak awal didisain sebagai perkumpulan pelayaran eksklusif dan merupakan 2 (duo) besar di industri pelayaran global, gak bisa mengijinkan HMM masuk menjadi anggota penuh. Maersk Line dan MSC menyampaikan kepada pers agar jleas posisinya.

Selama hampir setahun ini, HMM berupaya dan bernegosiasi agar bisa diterima menjadi anggota aliansi 2M. Selain ada pertimbangan komersial, tentunya bila HMM diterima menjadi anggota nama aliansi gak akan jauh dari HMM dan siapa coba yang diuntungkan ?

Emang sepele tapi dilematis khan ? 2M punya pertimbangan lain. Maersk Line dan MSC merupakan perusahaan pelayaran papan atas dan dari sisi keuangan cukup ok tetapi HMM khan baru juga bebas dari program restrukturisasi. So, gak ada pilihan saat ini.

HMM ditawari kejasama tuker-slot (slot-deal) selama 3 tahun dan kerjasama ini akan dimulai per bulan April 2017 mendatang. Kerjasama yang ditawarkan bisa slot exchange ato slot purchase antara ke-3 pelayaran dimaksud.

Maersk dan MSC sepakat akan mengambil-alih sejumlah kapal yang disewa oleh HMM dan dioperasikan bareng dalam kerangka kerjasama diatas. HMM diakui oleh 2M memiliki layanan bagus untuk Trans Pasifik (TP) makanya Maersk dan MSC tertarik abiiiz.

Langkah pas bagi HMM yang disaat sulit justru menggandeng 2M (sekitar bulan Juli 2016) dan tak lama kemudian Hanjin Shipping rontok di akhir Agustus 2016. Sempat timbul berbagai prediksi atas bangkitnya HMM dan jatuhnya Hanjin. Its over now.

Langkah dramatis yang ditempuh manajemen HMM saat itu adalah menegosiasikan kembali kapal2 sewanya serta mendapat diskon 20 % dari pemilik kapal seperti Danaos Corp., Eastern Pacific Shipping, Zodiac Maritime dll.

Artinya, langkah tepat yang telah menyelamatkan bendera HMM dari kehancuran, bahkan lebih fantastis lagi bagi pengamat, keinginan HMM menjadi bagian dari 2M Alliance. Entah sebagai anggota ato juga sekedar bagian dari sebuah kerjasama.

Acung jempol deh pokoknya. Akhir perjuangan dari HMM seperti apa, yuuuk kita lihat aja.


Sumber : Dari Sana-sini.