Rabu, 26 Februari 2020

JT 260220 : Penumpang Ex Diamond Princess Minta Evakuasi


Sejak merebaknya kasus Coronavirus di daratan RRCina awal tahun 2020, beruntung Warga Negara Indonesia (WNI) masih jarang yang terkena wabah dimaksud, kecuali beberapa kasus yang dinyatakan bersih alias negatif hasilnya.

Yang paling anyar adalah kasus terperangkapnya sejumlah WNI di Negeri Matahari Terbit, setelah kapal pesiar Diamond Princess dikabarkan wajib sandar di Yokohama untuk proses sterilisasi dan menghindari penyebaran virus lebih lanjut.

Menanggapi keinginan WNI yang ingin pul-kam, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa proses evakuasi WNI dari kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang, harus melalui proses yang sulit. Dibutuhkan negosiasi + diplomasi.

Pemerintah belum menetapkan pulau apa yang akan dijadikan lokasi observasi 69 WNI di kapal Diamond Princess. Saat ini pemerintah masih fokus untuk mengevakuasi 188 WNI yang berada di kapal World Dream yang akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Kabar selanjutnya, menunggu info terbaru. Tetap waspada ya karena virus ini diluaran sana bakal diumumkan sebagai pandemi ato penyakit yang menyebar ke seluruh dunia jika gak bisa dikendalikan. Yang berwenang ya WHO / Organisasi Kesehatan Sedunia.

Sumber : Kompas.

Senin, 24 Februari 2020

JT 240220 PM Malaysia Undur Diri


Keputusan yang cukup cepat + tegas harus diambil oleh PM Malaysia saat ini, untuk menjaga stabilitas di Negeri Jiran dan juga guna menjaga persatuan + kesatuan negeri kesultanan tersebut. Intinya, akhirnya mundur juga.

Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya ke publik. Lewat akun twitternya @chedetofficial, Dr.M menunggah pengumuman mengenai hal tersebut.

Dr. M sekarang berusia 94 tahun dan menjadi pimpinan tertua di pemerintahan Malaysia, serta menjabat sebagai PM Malaysia sejak Mei 2018. Beliau pernah bilang, setelah 2 (dua) tahun akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim sang wakil.

Surat pengunduran diri Dr. M di antarkan langsung kepada Yang Dipertoan Agoeng yang merupakan Raja Malaysia pada pukul 13.00 waktu setempat. Sorenya Dr. M tetap diminta menjadi PM sementara hingga terpilihnya PM definitif.

Kita tunggu kabara selanjutnya ya. Bravo Dr. M.

Sumber : Kontan.

Minggu, 23 Februari 2020

JT 230220 : Seaspan Raup Untung USD 368 Juta Di 2019


Kisah sukses luar biasa untuk operator satu ini. Di saat perusahaan lain masih berkutat bagaimana caranya bisa survive di belantara kompetisi dunia pelayaran, Seaspan Corp. malah melenggang dapat profit gede.

Perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini membukukan kenaikan net profit di angka USD 368 juta ato naik 77 persen lebih. Sebuah prestasi luar biasa skali lagi. Demikian juga revenua-nya naik 3,6 persen menjadi USD 1,13 trilyun.

Seaspan berhasil mengeksekusi perjanjian akuisisi 3 x 10.700 TEUs + 3 x 9.200 TEUs dengan periode sewa jangka panjang, memberikan pendapatan USD 4,3 milyar ato rata2 masa kontrak 4,2 tahun. Hmm ok juga lah.

Sementara itu, vessel utilisation-nya mencapai angka ajaib juga 99,1 persen di kuartal 4 tahun 2019 dan secara hitungan full year 2019 meraih 98,9 persen ato tertinggi sejak tahun 2014. Wooow juga ya, ternyata prospektif bingitz.

Congrats lah buat Seaspan.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 22 Februari 2020

JT 220220 : PIL Mundur Dari Rute TP


Akibat persaingan keras + situasi terkini yang gak memungkinkan, pelayaran asal Singapura, Pacific International Lines (PIL) mengumumkan rencananya untuk mundur dari rute Trans Pasifik (TP), terhitung mulai bulan Maret 2020 ini.

Rumors yang beredar bahwa tindakan ini diambil untuk efisiensi di tubuh perusahaan, yang kini menduduki ranking ke-10 pelayaran terbesar di dunia. Lantas nantinya PIL bakal fokus dimana dunk ?

Sesuai arahan manajemen PIL kedepannya bakal fokus di North-South Trade, semisal pasar Afrika, Timur Tengah (Middle East / Red Sea), India Sub-Continent (ISC), Amerika Latin serta kawasan Oceania.

PIL saat ini merupakan salah satu pelayaran independen dan gak terkait dengan aliansi strategis besar yang ada di dunia saat in, seperti 2M, Ocean Alliance maupun THE Alliance. Ketinggalan jaman ?

Belum tentu juga. Bisa jadi bagi PIL menjadi independent carrier lebih leluasa bergerak ketimbang ikut aliansi strategis namun terikat aturan. Saat ini PIL memiliki 150 kapal komersil berbagai ukuran dan jenis.

Sumber : World Maritime News.

Jumat, 21 Februari 2020

JT 210220 : HHLA + H-L Lanjut Kolaborasi


Raksasa pelayaran Jerman, Hapag-Lloyd AG (H-L) + operator terminal Hamburg yakni Hamburger Hafen und Logistik (HHLA) kabarnya bakal ngelanjutin kerjasama selama 5 (lima) tahun kedepan.

Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama di dalam hubungan ke hinterland area dan mengurangi emisi di Pelabuhan Hamburg. Untuk diketahui, H-L juga dianggap sebagai pimpinan THE Alliance sehingga bisa membawa serta hasilnya.

Boss HHLA / chief executive Angela Titzrath + CEO Hapag-Lloyd, Rolf Habben Jansen dengan senang hati siap menjadikan Hamburg sebagai maritime hub di alur logistik berskala internasional.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 20 Februari 2020

JT 200220 : SITC Pesan Kapal 2.400 TEUs


Operator kapal kontainer asal RRCina, SITC kabarnya baru saja menandatangani kontrak pembuatan 1 (satu) unit kapal berkapasitas 2.400 TEUs dengan galangan kapal Yangzijiang Shipbuilding – demikian laporan meda Splash 247.

Harga kapalnya USD 29 juta dengan jadual pengiriman akhir tahun 2020 ini. Order terbaru ini menjadikan total pesanan kapal SITC menjadi 7 sub-panamax dan kesemuanya dibangun di Yangzijiang Shipbuilding.

Menurut data rumah riset Alphaliner, SITC mengendalikan 81 kapal berbagai ukuran dengan agregat 118.367 TEUs, termasuk 62 kapal milik + 19 kapal sewa. Berada di ranking berapa ... sayangnya gak disebutkan. Lain waktu kita cek.

Congrats.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 19 Februari 2020

JT 190220 : Kapal Kandas Di Kolombia


Beritanya nun jauh disana tapi dengungnya sampe sini, hebat ya he he he. Ini perihal ini fo kapal kandas yang terjadi di perairan Kolombia di Amerika latin sana dan siapa tahu ada yang berkepntingan.

Kapal komersil dimaksud, berkapasitas 1.350 TEUs dan berbendera Portugis. Kapal bernama AS Fillipa sedang menuju keluar Cartagena, kandas pada tgl 18/02 saat hendak memasuki selat Barranquilla, Kolombia.

Kapal berbobot mati 17.350 dwt tersebut berhadil diangkat kembali dengan bantuan 3 (tiga) unit tug boat yang dioperasikan oleh Ahrenkiel Steamship Co. Hamburg dan berhasil melanjutkan pelayarannya untuk sandar di Barranquilla.

Alhamdulillah gak pake lama.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto Mfame.gUru.

Selasa, 18 Februari 2020

JT 180220 : PIL Tinggalkan Trans Pasifik

Persaingan keras dan volume yang menurun drastis sejak akhir tahun 2019 lalu, sejak munculnya isu perang dagang antara Amrik - RRCina, disambung libur Imlek hingga munculnya hantu baru Coronavirus membuat PIL harus angkat kaki.

Kabar ini sempat merebak awal tahun 2020 dimana pelayaran yang berbasis di Singapura ini menyadari servisnya di rute Trans Pasifik (TP) sulit bersaing dengan para pemain global.

Akhirnya, Pacific International Lines (PIL) memutuskan untuk cabut mulai bulan depan dan kedepannya PIL akan fokus di North-South Trade, seperti : Afrika, Timur Tengah / :aut Merah (Red Sea), India Sub Continent (ISC), Amerika Latin + Oceania.

PIL terdapat di peringkat 10 operator kontainer terbesar di dunia dan di kawasan Asia Tenggara merupakan pelayaran yang terbesar, mengoperasikan sekitar 150 kapal berbagai ukuran, termasuk kapal kontainer, bulk + multi-purpose.

Menurut media American journal of Transportation, PIL memiliki kantor hampir 500 lokasi di 90 negara. Bukan pemain biasa tetapi anehnya PIL koq gak merapat ke aliansi global supaya bisa bertahan ? Pengen tahu aja alasannya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 16 Februari 2020

JT 160220 : SM Line Gantikan HMM Di 2M


Selalu ada topik menarik di industri pelayaran, kapan dan dimana pun. Pengaruhnya sangat brasa jika ada perubahan dikit aja, baik di keanggotaan sebuah aliansi maupun servisnya. Bisa juga nisbi karena perannya kecil tetapi tetap aja jadi isu.

Kabar menarik adalah setelah pelayaran Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) lepas kerjasama dengan aliansi strategis 2M (Maersk + MSC) rupanya posisinya langsung digantikan oleh SM Line.

SM Line juga merupakan besutan Korea Selatan, usai Hanjin Shipping (HJS) bangkrut beberapa waktu lalu. Sebagian besar karyawannya pun merupakan mantan HJS. No wonder he 3x.

Setidaknya slot yang sempat dipake HMM kini bisa diisi oleh SM Line di rute Trans Pasifik (TP). Kabarnya persiapan sudah dimatangkan sebelum HMM cabut dan join dengan THE Alliance per 1 April 2020 mendatang.

Walau MSC menampik bahwa SM Line bekerjasama langsung dengan 2M tapi jika disebut saling mengisi maka gak keberatan rasanya. Dilihat dari kapasitasnya SM Line belumlah sekuat HMM tapi tetap aja berkolaborasi judulnya.

MSC lebih suka menyebut slot-purchase ato slot-exchange. SM Line dibentuk oleh sebuah perusahaan konstruksi Samra Midas Group dan sebelumnya sudah memiliki Korea Line Corporation (KLC) yang lebih banyak main di break bulk.

Semoga rencana kerjasama antara SM Line dengan 2M bisa berjalan mulus karena harus mendapat persetujuan dari otoritas terkait, yakni Federal Maritime Commission (FMC).

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Lloyd's List.

Sabtu, 15 Februari 2020

JT 150220 : HMM Siap Operasikan Kapal Terbesar Di Dunia


Kapal pertama dan terbesar yang pernah dimiliki perusahaan pelayaran Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) yang berkapasitas 23.964 TEUs (gampangnya dibulatkan menjadi 24.000 TEUs) bakal segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Kapal tersebut diberi nama HMM Algeciras dan menjadi kapal pertama di seri terbesar armada HMM. Kapal ini dibangun di galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan kapasitasnya 208 TEUs lebih besar dibanding kapal terbesar saat ini yang dipegang oleh MSC Gulsun milik MSC.

HMM Algeciras memiliki spesifikasi panjang 400 meter, mempunyai 24 row melintang. Rencananya kapal ini akan dioperasikan di rute Asia – Eropa (AE) setelah HMM resmi bergabung dalam aliansi strategis, THE Alliance, efektif awal April 2020 mendatang.

Pelayaran global lain yang sudah memiliki kapal dengan 24 row, antara lain MSC, CMA CGM + Evergreen. Menurut Alphaliner, dalam waktu dekat akan diikuti oleh Hapag-Lloyd (H-L), Cosco + ONE (Ocean Network Express).

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 14 Februari 2020

JT 140220 : OOCL Rauma Kehilangan 5 Kontainer Di Belanda


Kapal kontainer yang terdaftar di Belanda, OOCL Rauma, dan dioperasikan oleh JR Ship Management yang berbasis di Harlingen – sebelah utara Belanda, kabarnya harus kehilangan 5 (lima) kontainer pada hari Selasa lalu.

Menurut Penjaga Pantai Belanda (Netherland Coastguard), kapal yang berkapasitas 1.425 TEUs ini tengah melayari rute dari Pelabuhan Kotka, Finlandia menuju Pelabuhan Rotterdam namun saat 25 mil lepas pantai Belanda mengalami musibah.

Menurut laporan media lokal, kapal OOCL Rauma mengalami sedikit masalah saat menghadapi cuaca buruk sehingga beberapa kontainer terjatuh dan dikonfirmasi 5 (lima) unit saja jatuh ke laut – demikian catatan Marine Link asal New York.

Pihak Penjaga Pantai sudah mengirim peringatan navigasi untuk kapal2 yang akan melewati wilayah tersebut karena posisi ke-5 kontainer masih dalam status pencarian dan belum ditemukan.

Tahun lalu, awal 2019 kapal kontainer MSC Zoe kehilangan 342 kontainer di Laut Utara (North Sea) akibat cuaca ekstrem dan mengakibatkan kerugian hingga jutaan euro untuk membersihkan laut dari kontaminasi ratusan kontainer yang terjatuh tersebut.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : SWZ Maritime..

Kamis, 13 Februari 2020

JT 130220 : Coronavirus Rugikan Pelayaran USD 300 Juta Per Minggu


Bukan angka biasa karena USD 300 Juta per minggu itu setara dengan IDR 4 trilyun lebih (asumsi kurs USD 1 = IDR 14.000). Begitulah virus mungil ini bisa merongrong dunia pelayaran dengan angka yang fantastis.

Bukti remuknya analisis diatas adalah banyaknya blank sailing alias jadual pelayaran yang dibatalkan oleh suatu pelayaran ato kesepakatan aliansi strategis di sebuah rute tertentu.
Penutupan pabrik di Tiongkok sehingga volume kargo ekspor anjlok sedemikian rupa, memicu blank sailing – demikian disampaikan oleh analis dari Sea-Intelligence dan dilaporkan via media Seatrade Maritime.

Penyetopan jadual pelayaran untuk sementara ini berlangsung singkat, tetapi sejumlah jadual harus dihapuskan di rute Trans Pasifik (TP) + Asia – Eropa (AE) karena merebaknya dampak isu Coronavirus, usai Imlek lalu.

Jika merujuk data, di rute TP aja, 21 sailing dipastikan blank / kosong tapi kapasitasnya setara dengan 198.500 TEUs, diluar blank sailing selama Tahun Baru Cina sebanyak 61 sailing. Wadaw khan ...

Di rute AE dimana kapal2 lebih gede dioperasikan, 10 blank sailing yang ukurannya setara 151.000 TEUs. Padahal selama musim liburan panjang sebelumnya, sudah ada pembatalan 51 sailing di AE maupun Med. Pffffuih.

Begitulah sikon dunia pelayaran saat ini, yang pastinya juga disamai maskapai penerbangan internasional. Sejumlah jalur gemuk ke Tiongkok ditutup sementara waktu. So nyari pasar kemana lagi untuk jumlah segede ukuran Cina ?

Ternyata, hanya gegara Coronavirus dunia internasional dibikin puyeng tujuh keliling dan nyaris gak berdaya. Bayangkan jika berlangsung hingga akhir 2020 ? Bisa jadi tahun tersuram dalam era 10-20 tahun ke belakang.

Waspada dan tetap waspada.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 10 Februari 2020

JT 100220 : Pelni Siap Garap Pasar ASEAN


Sebelumnya sudah pernah nguping bahwa salah satu pelayaran nasional di Tanah Air bakal mengoperasikan kapalnya hingga Brunei Darussalam hingga dalam beberapa hari terjawab.

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero akan memulai pelayaran trayek luar negeri di kawasan Asia Tenggara. Pelayaran perdana akan dilakukan dari Tanjung Priok, Jakarta – Natuna- Pelabuhan Muara, Brunei Darussalam.

Pelayaran ke Brunei akan dilayani KM. Logistik Nusantara 4 dengaan waktu tempuh sekitar 9 (sembilan) hari. Kapal kontainer berkapasitas 105 TEUs akan melayani Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, singgah di Selat Lampa, Natuna dan melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Muara, Brunei Darussalam.

Pelni saat ini mengoperasikan armada kapal 113 unit, terdiri 26 kapal penumpang tipe 3.000 + 2.000 pax sebanyak 12 unit, tipe 1.000 pax 9 unit + tipe 500 atau Roro 5 unit, 53 kapal perintis, 13 kapal barang Tol Laut, 3 kapal barang komersial, 1 kapal ternak dan 17 kapal rede.

Dari sisi armada rasanya bukan sesuatu yang mustahil dan semoga SDM serta keberuntungan bisa berpihak ke PT Pelni. Kabarnya pelayaran perdana akan dimulai mid-Februari 2020 ini. Just wait and see.

Sumber : Kontan.

Sabtu, 08 Februari 2020

JT 080220 : Sewa Kapal Kecil Bakal Meroket


Setidaknya, itulah yang tergambar dari para pemain yang memiliki kapal (kontainer) berkapasitas kecil hingga sedang (small- to mid-sized containership) dan mereka optimis bisa dapat cuan lumayan dari sewa harian saat ini.

Isu perang dagang dan scrubber retrofit untuk kapal2 berkapasitas gede, berpotensi menguntungkan bagi pemain kecil / menengah tadi. Ditambah lagi gak ada pelayaran yang membangun kapal2 kecil, padahal sangat dibutuhkan.

Chief Executive Officer (CEO) Global Ship Lease (GSL), Ian Webber mengatakan kepada Bloomberg Radio walau tarif “gak begitu bagus buat” bisnis tetapi selalu ada celah peuang bisnis disana.

Di saat perang dagang antara Amrik + Tiongkok gak kunjung mereda, sementara isu virus Corona pun ikut menggerogoti volume di semua rute, khususnya ke RRCina pemain global lain sibuk mencari pasar baru.

Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh operator seperti GSL. Saat ini GSL memiliki 45 armada kapal kontainer, mulai 2.207 TEUs hingga yang terbesar 11.040 TEUs dimana sewanya cukup atraktif. Hmm pantesan aja ...

Webber pun membidik negara2 berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan 3-4 persen tahun ini, didorong juga oleh perkembangan lokal yang kondusif sehingga iklim bisnis bisa terjaga baik.

Nah peluang2 semacam inilah yang wajib ditiru para pemain regional supaya bisa survive karena kompetisi saat ini memang sangat ketat. Jozz ...

Sumber : Dari Sana-sini