Senin, 30 Januari 2017

JT 290117 : H-L Dapatkan Cartagena Express

Blon lama ini, perusahaan pelayaran Jerman, Hapag-Lloyd (H-L) memberi nama untuk kapal anyarnya Cartagena Express. Kapal baru ini dilengkapi 2.100 reefer-plug. Kapal ini dibangun di Hyundai Samho Heavy Industries, Korea Selatan.

Chief Operating Officer )CoO) H-L Anthony Firmin menyampaikan kapal ini cocok untuk dioperasikan di rute Eropa – Amerika Latin. Cartagena Express merupakan kapal ke-3 dari seri terbaru yang dibangun H-L, setelah Valparaiso Express dan Callao Express.

Dari nama2 kapalnya kelihatan Latin bingitz ya, jadi pantas lah klo kapal2 anyar ini dioperasikan disono. Target yang dibidik H-L dari area Amerika Selatan yakni kiriman buah-buahan segar, ikan beku, dan perdagingan.

Setiap kapal baru di seri ini, memiliki bobot 123.500 ton dan draft 14 meter. Rotasi kapal ini nantinya sbb : Rotterdam – London – Hamburg – Antwerp - Le Havre – Caucedo – Cartagena - Manzanillo (Panama) – Buenaventura – Callao - Puerto Angamos – Valparaiso – Callao – Buenaventura - Manzanillo (Panama) – Cartagena - Caucedo - Rotterdam.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 28 Januari 2017

JT 280117 : YML Minta Dukungan Pemerintah

Jika gak tertangani dengan baik, tragedi mirip Hanjin Shipping (HJS) bakal berulang. Bukan buat nakut-nakutin ato bikin berita hoax tapi ini liputan yang merangkum sejumlah tanggapan yang miris atas keadaan pelayaran Taiwan saat ini, Yang Ming Line (YML).

Sejak tahun lalu, perusahaan pelayaran YML dan Evergreen disebut-sebut bakal menerima kucuran dana (bailout dari pemerintah) untuk menghadapi badai keuangan yang melanda sebagian besar pelayaran dunia, tanpa kecuali YML.

Isu keuangan menjadi momok bagi pelayaran global karena udah hampir 5 (lima ) tahun ini, sejarah uang tambang ato tariff gak pernah bisa naik dan itu berdampak luas terhadap pendapatan dan ujung2nya klo gak kuat, bangkrut ato diakuisisi lawan. Itu aja.

Berbagai upaya udah dilakukan, seperti GRI / general rate increase, RR alias rate restoration ato apapun namanya, yang dulunya sempat berjaya. Kini sekali GRI diumumkan maka pelayaran tsb ditinggalkan oleh Customer … hik 3x.

Dilemma saat ini karena permintaan Pelanggan sangat kurang tetapi pembangunan kapal baru udah keburu dijadiin, yaa terima nasib gitu deh. Klo bisa berkompromi, kapal tua langsung di-scrap aja tetapi bila masih ada nilai ekonomisnya, wait a minute deh.

Nah, balik ke YML. Menurut Drewry Maritime Research, posisi YML itu sangatlah berbahaya dan neraca keuangannya gak menguntungkan. Apapun itu, pasti dari perusahaan akan memberikan sinyal aman. But its up to you Readers.

YML pernah meminta pemerintah Taiwan untuk menyuntik dana dan meningkatkan porsi saham saat ini yang 33,3 persen. Kini, para petinggi YML pun tengah berhitung keras, bagaimana caranya menghindari kejadian yang gak diharapkan itu.

Sekedar info. Tragedi HJS diperkirakan menelan biaya hingga USD 12 M dengan rentetan kargo tak terurus di atas 100 kapal saat itu. Nah kejadian diatas menjadi perhatian semua pihak, terutama Pelanggan supaya gak mengalami nasib yang sama.

Mari kita simak perkembangan lebih lanjut atas isu agar Pelanggan gak dirugikan. Cukup sekali dengan insiden HJS yang menjadi pelajaran berharga didalam sejarah industri maritim global dan bisa dikategorikan menjadi tragedi terbesar sepanjang sejarah.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 27 Januari 2017

JT 270117 : PDZ Mewah Ditahan Otoritas Singapura

Pihak otoritas Singapura dikabarkan menahan sebuah kapal PDZ Mewah milik PDZ Holdings, setelah mendapat laporan dari pemasok bahan bakar Dan-Bunkering (Singapore). Kapal ini ditahan sejak awal tahun 2017 lalu.

Saat ini, pihak PDZ kabarnya tengah mengupayakan jalur hukum, untuk menghindari klaim ato juga dampak lain dari penahanan kapal tsb. Sebab2 penahanan pun masih belum  jelas. Kita tunggu aja ya perkembangan selanjutnya.

Hmm ... barang mewah disana pun kena tahan ya ...

Sumber : SN-TR.

Rabu, 25 Januari 2017

JT 250117 : HMM Beli 20 Persen Saham TTI

Akhirnya, kesampean juga. Sebelumnya saham Terminal  International (TTI) milik Hanjin Shipping (HJS) akan dibeli oleh Mediterranean Shipping Co. (MSC) yang merupakan pelayaran terbesar ke-2 di dunia saat ini, bisa dibeli oleh Hyundai Mechant Marine (HMM).

HMM merupakan salah satu pelayaran Korsel yang sempat mengalami kesulitan keuangan beberapa waktu lalu, bersamaan dengan Hanjin Shipping. Namun nasib baik masih berpaling ke HMM sehingga hingga saat ini, bendera HMM masih bisa eksis di jajaran pelayaran elit dunia. Di pihak lain, HJS bangkrut di akhir Agustus 2016 lalu.

TTI menjadi salah satu operator di pelabuhan Long Beach, Amrik. Saham TTI saat ini dimiliki 80 persen (MSC) dan 20 persen jadi milik HMM, setelah pihak HMM mengakuisisi saham tsb senilai USD 15,6 juta.

Akuisisi ini apakah merupakan bagian dari strategi khusus dari MSC maupun HMM ? Entahlah. Yang pasti MSC merupakan anggota aliansi 2M (bersama Maersk Line), sedangkan HMM statusnya hingga saat ini sebagai pembeli slot (slot-buyer) di 2M.

Nah. Kebetulan nantinya khan kapal2 yang mo dipake milik HMM untuk tujuan Amrik (klo gak ada perubahan nih) dan pastinya HMM bakal dapat tariff yang kompetitif, sebagaimana yang diperoleh MSC sekarang ini – demikian sebagaimana dilaporkan BusinessKorea.

Lebih lanjut, MSC akan membayar sewa dan memberikan pinjaman untuk TTI senilai USD 320 juta dan USD 900 juta kepada otoritas pelabuhan di Amrik sana, untuk jangka waktu 11 tahun kedepan. Pihak MSC maupun HMM optimis, volume angkutan ke Amrik bakal meningkat dalam waktu dekat.

Hmm … Semoga aja  ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 19 Januari 2017

JT 190117 : OOCL Mending Dibeli Ocean Alliance

Seperti rentetan cerita dramatis yang gak kunjung padam di industri pelayaran. Isu OOCL bakal dijual jadi trending topics di dunia maya. Lantas, kalo juga iya, siapa yang mo beli ? Biasa deh, sejumlah analis dan pengamat mengajukan sejumlah nama.

Drewry Maritime percaya CMA CGM bakal ngebeli Orient Overseas Container Line (OOCL) – bila memang mo dijual, merger ato apapun namanya. Di sisi lain, Alphaliner justru menyarankan Cosco ato Evergreen Line yang ambil-alih OOCL.

Spekulasi yang beredar menyebutkan induk OOCL yakni OOIL akan dijual dan blon ada pembeli yang berminat sehingga OOCL disarankan tetap bisa bertahan agar gak lari dari Ocean Alliance dan struktur formasi kapal gak berubah banyak.

Bayangin sekarang klo misalnya OOCL dibeli pelayaran lain dan berbeda aliansi, apa kata dunia ? Paling ngga operasionalnya udah mepet yaitu di awal April 2017, jadi sebisa mungkin, anggota aliansi aja yang beli. Gitu.

Selama ini keluarga Tung cukup konsisten menjaga kestabilan perusahaan dan untuk pertama kali setelah 7 (tujuh) tahun akhirnya harus berurusan dengan yang namanya loss alias merugi. Saat ini OOCL menduduki posisi ke-8 operator terbesar di dunia.

Ranking 8 rupanya mirip kursi panas ya. Tahun ini, Hamburg-Sud (H-S) yang berada di posisi 8 diakuisisi oleh Maersk Line sehingga posisinya digantikan oleh pelayaran berlogo bunga plum dan kini OOCL diguncang isu mo dijual. Oalaaaah, siapa yang berminat ya ?

Kapasitas terpasang OOCL sekarang sekitar 575.000 TEUs dan menguasai pasar 3 persen doank. Sikon pelayaran global memang saat ini terbagi 2 (dua) kutub, jadi yang terbesar sekalian ato jadi pemain kecil di rute tertentu. Hayooo pilih mana ?

Konsolidasi industri pelayaran memang bisnis yang sangat menantang. Dynamar memperkirakan 12 pelayaran besar merugi hingga USD 13 milyar (baca : USD 13 M) selama 3 (tiga) kuartal 2016, dan itu angka yang sangat fantastis.

Berdasarkan kenyataan di lapangan : harga masih tetap di dasar samudera, pembangunan kapal gede masih jadi tren dan kondisi pasar masih segitu2 aja, pastinya industri pelayaran gak akan membaik dalam waktu sekejap.

Pertanyaannya, apa yang akan terjadi sepanjang tahun 2017 ? Apakah setelah OOCL akan ada pelayaran lain yang sekarat ? Juga akankah ada aliansi tandingan sesama pelayaran kecil bergabung untuk menggempur yang sudah ada ato gimana nih ?

Hmm … sepertinya masih berkabut  ya ? Yuuuk kita tunggu keputusan akhir OOCL maunya seperti apa dan siapa yang mentarget …


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 17 Januari 2017

JT 170117 : Ex Pegawai Hanjin Jadi Staff HMM

Ini merupakan kebutuhan mendesak sumber daya manusia (SDM) ato langkah politis yang dimanfaatkan oleh pelayaran Korea, Hyundai Merchant Marine )HMM) ?  Kesannya, seolah-olah gitu, jadi ngagetin banyak orang.

Menurut kabar terkini, HMM mengambil 220 pegawai ex pelayaran Korea yang bangkrut yakni Hanjin Shipping (HJS). HJS mengumumkan kebangkrutan perusahaannya akhir Agustus 2016 lalu dan menghebohkan industri pelayaran dunia hingga saat ini.

Pegawai yang diambil terdiri berbagai latar belakang dan berbagai tingkatan. Mo ditempatin dimana ? Biarlah itu urusan dapur HMM dan yang penting, sebagian mantan pelayaran HJS kini bisa bernapas lega kembali. Minimal dapet kerjaan yang sesuai …

Secara resmi, pihak HMM akan mempekerjakan kembali 131 karyawan ex Hanjin. Bahkan menurut media American Shipper, pihak HMM membutuhkan kurang lebih 40-50 staf untuk mengembangkan biz HMM dimasa depan. Good !

C K Yoo, chief executive officer (COO) HMM sangat mendukung langkah diatas dan berharap karyawan ex Hanjin bisa segera beradaptasi dengan budaya perusahaan baru di HMM. Yang gak diduga, HMM bersiap masuk biz terminal di INDONESIA dan Vietnam.

Wooow gak sih ? Denger2 sih, mitra aliansi HMM di rute Intra-Asia (IA) yakni Heng-A dan Sinokor Merchant Marine (SKR) bakal berkolaborasi membangun pelabuhan untuk dijadikan hub-ports. Hmm … serius nih ? Indonesia bakalan jadi target juga ?

Tunggu tanggal mainnya dan tetap waspada.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 14 Januari 2017

JT 140117 : SM Line Siap Bertempur

Perusahaan pelayaran milik Samra Midas (SM) Group yang tempo hari dikabarin ngebeli rute milik Hanjin Shipping (HJS) yang bangkrut lantaran persoalan keuangan, khususnya rute Asia – Amrik. Kabar terakhir, SM udah dapat persetujuan dari Federal Maritime Commission (FMC).

SM Group melalui afiliasinya, SM Line bakal mengoperasikan servis Trans Pasifik (TP). Waktunya, sekitar bulan April 2017 mendatang. Kapal yang dioperasikan gak tanggung2 5 x 6.500 TEUs dan sebelumnya kapal inipun dioperasikan oleh HJS.

Blon lama ini, Komisioner William Doyle bilang, sejumlah eksekutif SM Lines mengunjungi kantor FMC untuk mendiskusikan isu diatas. Secara garis besar, pelabuhan yang bakal dikunjungi : Shanghai, Ningbo, Busan dan Long Beach.

Selain rute Asia – Amrik, menurut Doyle, SM Lines berencana ngoperasiin 8 (delapan) servis di Intra-Asia (I/A), diantaranya masuk Tiongkok, Jepang, Thailand, Vietnam, India, Pakistan, INDONESIA dan lain-lain. Poko’e I/A bakal rame abiiiiz.

SM Lines bakal nyiapin 11 kapal berkapasitas antara 1.000 hingga 2.500 TEUs. SM Line secara resmi diumumkan beroperasi per tgl 08/01/17 lalu, bermarkas di Yodo, Seoul dan direktur yang ditunjuk adalah Kim Chil-bong (yang juga presiden Korea Line Corp).

Eng Ing Eng … kompetisi bakal semakin seru. Pasar blon pulih, ehh … nambah lagi kompetitor anyar. Padahal tadinya, sebagian besar pemain rute Amrik udah seneng tuh, ngurang2in persaingan, ehh malah nongol lagi pake nama lain.

Yuuuk, kita amati bareng2 aja.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 13 Januari 2017

JT 130117 : Alken Line Tutup Operasi

Setelah sempat bertahan beberapa lama dan isu santernya di awal tahun 2017 lalu, PT Alken Line yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemain di wilayah timur, akhirnya menutup operasinya per tgl 12/01/17 dan dinyatakan pailit.

Kabar ini jujur aja membuat sejarah dunia pelayaran semakin muram. Gak cuma di dalam negeri tapi di luar negeri sono, industri pelayaran pun tengah berkonsolidasi. Jadi, bila tahun ini baru merebak di tanah air, semoga gak berkelanjutan.

Tahun 2016, ditandai dengan akuisisi APL oleh CMA CGM Group. Hapag-Lloyd (H-L) digabungkan dengan United Arab Shipping Co. (UASC) sehingga armada kapal H-L semakin muda dan besar dari sisi kapasitas, apalagi sebelumnya H-L baru mengakuisisi CSAV Cile.

Awal tahun 2017, Hamburg-Sud yang selama ini adem ayem diakuisisi oleh Maersk Line dengan nilai yang besar tapi gak disebutin berapa jumlahnya. Kadang suka timbul pertanyaan menggelitik, kenapa Maersk gak tertarik mengakuisisi pelayaran kecil untuk dijadikan feeder ?
Maksudnya untuk wilayah Indonesia, gitu. Ato udah ada cuma gak mo diramein he he he. 

Ayoo kita simak dulu dampak bangkrutnya Alken seperti apa ? Yang pasti isu kepemilikan container (karena sebagian besar sewa), posisi kapal yang ada dan juga transaksi yang tertunda dengan vendor bisa memiliki konsekuensi hukum.

Jangan salah ya, bangkrutnya Hanjin Shipping (HJS) sebagai pelayaran terbesar ke-7 di dunia saat itu (tahun 2016) gak cuma menghebohkan dunia, koq bisa ? Tetapi dampak yang ditimbulkan, sealaihim gedenya.

Sewa kapal gak terbayar, kontainer sewa berceceran, transaksi pengiriman yang blon tuntas, kerjasama dengan agen pelayaran sehingga menimbulkan klaim dan lain sebagainya. Pokoknya, masalahnya bejibun dan butuh waktu sekian tahun untuk membereskannya.

Nah apakah dampak Alken bisa diminimalisir ato akan merugikan Pelanggan yang gak tahu-menahu ihwal bangkrutnya pelayaran nasional yang pernah Berjaya di Tanah Air ? Alken gak gede2 mat tetapi di awal sejarah, sempat dikenal dengan rute Surabaya – Luwuknya.

Ikut prihatin.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 12 Januari 2017

JT 120117 : Gustav Maersk (Sempat) Kandas

Sebuah insiden kecil terjadi di Italia, saat sebuah kapal container milik Maersk Line yakni Gustav Maersk (panjang 367 meter dan bobot 127.015 dwt) kandas di Selat Messina, tepatnya dekat Torre Cavallo.

Kapal container ini tengah dalam perjalanan dari Rijeka ke pelabuhan Gioia Tauro. Saat melakukan manuver ternyata kapal kandas di Selat Messina. Kapal berhasil lepas kembali, dengan bantuan 2 (dua) unit kapal pandu.

Untungnya, gak ditemukan laporan polusi ato ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sehingga kapal diijinkan melanjutkan perjalanan dengan aman. Siiiip.

Dokumentasi terlampir, pinjaman dari Guardia Costiera seperti pasukan penjaga pantai ato Indonesian Coast Guard gitu deh. Thanks a lot.


Sumber : SWL.

Rabu, 11 Januari 2017

JT 110117 : Istonomi Vs Alto Mira

Kapal tanker self-propelled dengan panjang 110 meter, Istonomi, dikabarkan bertabrakan dengan kapal tanker serupa bernama Alto Mira di Sungai Maas, dekat wilayah Poortugaal (bukan nama negara Portugal nih) di negeri Belanda.

Saat kejadian, kedua kapal tengah melintas dan tiba2 Alto Mira mengalami kerusakan kemudi dan tabrakan gak bisa dihindari. Kedua kapal mengalami kerusakan agak serius dibagian haluan tetapi masih dibatas aman.

Untungnya, kedua kapal bisa melanjutkan perjalanan dengan tenaganya masing2 menuju Geul. Disana mereka Istonomi membongkar muatan aceton dan Alto Mira membongkar muatan ethanol. Hmm  … semoga mancarli.


Gak ada polusi maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Sumber : SWL.

Selasa, 10 Januari 2017

JT 100117 : China Cosco Buru Saham Bank

Entah apa yang menginspirasi perusahaan pelayaran milik pemerintah Tiongkok, China Cosco Shipping dan Shanghai Sino-Poland Enterprise Management Development Corp. untuk ngebeli saham 10 persen milik ANZ yang dimiliki Shanghai Rural Commercial Bank (SRCB).

Lha yang dibeli itu saham bank milik Australia dan Selandia Baru, namanya Australia & New Zealand Banking Corp. (ANZ), dengan nilai total CNY 9,19 milyar (= USD 1,32 milyar). Deal ini diperkirakan bisa dituntaskan mid-2017, tergantung persetujuan otoritas terkait.

Rupanya, belakangan ini, Cosco banyak memburu saham perbankan, termasuk yang berada di dalam negeri – demikian laporan The Financial Times (FT). Desember 2016 lalu, Cosco baru aja ngebeli China Cinda Asset Management dan 13,6 persen saham China Bohai Bank.

Bener2 Cosco tambah bohai nih xi xi xi. Selamat dan niatan ekspansi bakal gak terbendung deh. Duit punya, tinggal ngucurin dana doank.


Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 06 Januari 2017

JT 060117 : APL Denver vs Wan Hai 301 Dekat Johor

Sekali lagi nih, ini bukan pertandingan tinju tetapi mengindikasikan, adanya tabrakan kapal di laut antara kapal APL Denver (kapasitas 4.250 TEUs) dengan kapal Wan Hai 301 (kapasitas 2.495 TEUs) di dekat Johor, Malaysia.

Akibat tabrakan kapal yang dioperasikan oleh APL dan Wan Hai ini, ada tumpahan minyak dari tangki bahan bakar yang bocor – demikian menurut informasi yang dirilis oleh pihak Maritime & Port Authority (MPA), Singapura.

Pihak Johor Port Authority (JPA) Malaysia udah nurunin 4 (empat) kapal anti-polusi di sekitar kapal APL Denver untuk mencegah kebocoran tumpahan minyak tadi. Pihak JPA dan MPA sepakat untuk menyelidiki sebab2 kecelakaan.

Kapal APL Denver melayani servis KCM2, bersama mitra pelayaran lainnya : CNC, TS Lines, Cosco dan KMTC di rute Intra-Asia, sementara CMA CGM, ANL dan Heung-A pembeli slot di servis KCM2.

Kapal Wan Hai 301 melayani servis KSS di area Intra-Asia juga, dengan rotasi antara Asia Tenggara, Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan. Pelayaran yang membeli slot di KSS yakni Evergreen Line. Satu doank.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 05 Januari 2017

JT 050117 : Selamat Datang SM Lines

Sebelumnya, kita mendengar bahwa asset ex Hanjin Shipping (HJS) – perusahaan pelayaran Korea yang bangkrut – bakal dioperasikan oleh Korea Line tetapi rupanya gak begitu. Ada perubahan strategi sehingga para pesaing harus bersiap dengan perkembangan terbaru.

Korea Line sendiri merupakan pemain yang biasa berbisnis di ranah berbeda dengan komposisi yang dijalankan Hanjin Shipping, alias mengerjakan biz non-kontainer. Di sisi lain HJS merupakan salah satu pemain yang kuat di biz kontainer.

Info terkini, untuk meminimalisir spekulasi yang biasa dihembuskan oleh para amatiran, pihak induk dari Korea Line yakni Samra Midas Group (SM Group) akan menciptakan entitas baru, namanya SM Lines untuk melayani rute Asia – Amrik. Beuuuuh.

Penegasan dari SM Group bahwa Korea Line gak akan mengambil-alih posisi Hanjin Shipping tetapi induklah yang akan memainkan peranan penting tsb. Anggota direksi udah sepakat bahwa servis yang didahulukan yakni Trans Pasifik (TP).

Kantor berita Yonhap menyebutkan kekhawatiran para pengamat, bahwa Korea Line gak punya kompetensi di sektor itu sehingga manajemen SM Group memutuskan untuk membuat biz unit baru yang akan menjalankan peran sebagai pelayaran baru di rute Asia – Amrik tadi.

Kapan dan siapa aja yang bakal terlibat di industri baru ini …. yuk kita simak bareng2.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 02 Januari 2017

JT 020117 : Isu Cisomang, KA Jadi Pilihan

Sejak merebak berita tentang adanya keretakan ato pergeseran tiang penyangga di Jembatan Cisomang, tepatnya di kilometer 100 Tol Cipularang yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung, semua pengusaha melirik moda kereta api sebagai solusi.

Rapat marathon terus dilaksanakan karena menjadi agenda rapat terbatas di kabinet Jokowi-JK dan perintah langsung turun dari pemerintah, agar kereta api (KA) bisa menjembatani kekosongan dalam mengamankan arus ekspor-impor industri TPT yang berbasis di Bandung dan sekitarnya.

Bukan perkara mudah tetapi bukan hal yang mustahil untuk dijalankan. Pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) beserta anak perusahaannya, PT KALOG dibantu pihak PT Pelindo II dan MTI selaku afiliasi, siap membantu mengamankan sistem logistik nasional.

Berhubung kegiatan ekspor-impor terkait erat dengan prosedur kepabeanan yang harus disetujui oleh Dirjen Bea Cukai (DJBC) maka kunci terakhir untuk pelaksanaan tugas ini ada di tangan BC kantor pusat.

Dalam hal situasi khusus, gak ada yang gak bisa. Tinggal sowan … lalu dibuatkan semacam contingency plan yang harus disepakati oleh semua pihak. Intinya, jangan sampai peluang ekspor-impor ini malah jadi penghambat penerimaan devisa negara karena isu Cisomang.

Karena itulah, walaupun masih dalam konteks cuti bersama bahkan di malam Tahun Baruan pun, gak segan2 semua pihak masih berjibaku mencarikan solusi agar angkutan ekspor dan impor dari basis industri garment dan tekstil bisa tetap beroperasi seperti biasa.

Pihak2 yang terlibat dalam mencari solusi Cisomang (begitu kami menyebutnya) : Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), KAI dan KALOG, Pelindo II dan MTI, ALFI serta Dirjen Bea dan Cukai.

Semoga bisa segera dieksekusi. Aamiin YRA.


Sumber : KALOG.