Rabu, 27 Juni 2018

JT 270618 : Alexander Maersk Masuk Italia


Setelah sempat terkatung-katung selama beberapa hari, kapal kontainer milik Denmark, Alexander Maersk diijinkan memasuki perairan Italia, dengan memuat seratusan pengungsi yang ditolong kapal saat berada dalam kondisi kecapean

Kapal container milik perusahaan pelayaran Maersk Line ini, tertahan sejak hari Jumat lalu karena peraturan baru pemerintah Italia mengharuskan setiap kapal penolong yang akan memasuki pelabuhan di wilayah Italia, harus mendapatkan ijin terlebih dulu.

Alexander Maersk dipersilahkan merapat di pelabuhan Pozzalo, Kepulauan Sisilia, Italia. Walikota Pozzalo Roberto Ammatura menyampaikan bahwa Menteri Keimigrasian Denmark telah meminta ijin untuk menurunkan pengungsi di Italia.

Sejak konflik merebak di sejumlah negara Afrika Utara dan kawasan gurun Sahara, seperti Libia, Tunisia, Suriah, Lebanon dan beberapa negara dikawasan Mediterania, lonjakan jumlah pengungsi memang meningkat drastis.

Jika buka alas an kemanusiaan, bisa jadi semua negara bisa menolak limpahan pengungsi ini. Ikut prihatin.

Sumber : SN-TR.


Senin, 25 Juni 2018

JT 250618 : Pendiri CMA CGM Jacques Saade Wafat


Dunia maritim kehilangan salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan industri pelayaran global, saat Jacques R. Saade menghembuskan nafas terakhirnya kemarin tgl 24/06 di usia 81 tahun.

Pendiri pelayaran terkenal Perancis, CMA CGM kini telah bermetamorfosa menjadi salah satu pelayaran terkemuka dan menduduki ranking ke-3 di dunia, setelah Maersk Line dan Mediterranean Shipping Co. (MSC).

Saade dilahirkan di Beirut, Lebanon – sebuah negeri indah yang pernah porak poranda akibat perang sodara – tahun 1937, dan hijrah ke Marseiles serta mendirikan pelayaran Compagnie Maritime d’Affretement (CMA) tahun 1978.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1996 saat terjadi swastanisasi Saade mengambil alih pelayaran Compagnie Generale Maritime (CGM) dan melebur 2 (dua) entitas tadi dalam CMA CGM Group di tahun 1999.

Boleh dibilang Saade merupakan salah satu pimpinan visioner yang memprediksi bahwa Cina akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi besar dalam perdagangan internasional sehingga CMA membuka kantor pertamanya di Shanghai tahun 1992.

Kini CMA CGM merupakan salah satu pemain global yang mengoperasikan 500 kapal komersil ke 420 pelabuhan di 160 negara. Februari 2017, Saade mengangkat puteranya Rodolphe Saade sebagai CEO CMA CGM Group.

Saade sendiri memilih menjadi Komisaris di perusahaan yang dipimpinnya sejak November 2017 lalu. Gaya kepemimpinan Saade diakui oleh hampir semua petinggi pelayaran saat ini.

Gak kurang dari Rolf Habben Jansen (bozz Hapag-Lloyd), Jeremy Nixon - CEO Ocean Network Express (ONE – jelmaan dari merger NYK, MOL, “K” Line) serta penghormatan khusus dari kru Hyundai Merchant Marine (HMM).

Turut berduka cita bagi kru CMA CGM dimana pun dan Selamat Jalan Mr, Jacques Saade. Rest In Peace.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 24 Juni 2018

JT 240618 : Cosco Tambah Kapal 14.500 TEUs


Skali lagi nih, ekspansi gak kenal istilah. Ekonomi suram ato bagus, geber terus. Begitu kurang lebih gambaran industri pelayaran. Klo mo gede musti berani jalan terus, walau krisis muatan menghantui.

Blon lama ini, Cosco Shipping Lines baru aja dapat kapal baru dari galangan kapal Jiangnan Changxing Shipbuilding, dan memberi nama kapalnya Cosco Shipping Denali (kapasitas : 14.500 TEUs).

Kapal ini bakal memakai bendera Hong Kong, memiliki panjang total 366 meter serta lebar 51,2 meter. Harga satuan kapal jenis ini dibanderol USD 88,11 juta – demikian menurut info yang didapat dari VesselsValue.

Bagi pihak pelayaran Cosco, kapal ini merupakan yang ke-4 dari yang terakhir dipesan dari galangan Cina dan disainnya dikembangkan oleh Hudong Zhenghua. Kapal ini diklaim sebagai kapal ramah lingkungan.

Tiga sodaranya yang sudah lebih dulu dirilis : Cosco Shipping Himalaya, Cosco Shipping Kilimanjaro dan Cosco Shipping Alps, masing2 diluncurkan Juli +  Desember 2017 serta yang terbaru Januari 2018.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 23 Juni 2018

JT 230618 : Aliansi 2M Tunda Loop TP


Blon tentu semua pemain saat ini brani ngambil risiko dalam berbisnis. Salah2 bisa bikin ambruk, apalagi klo nilai transaksinya gede. Mending pikir 2-3x dan jika perlu mundur untuk sementara waktu.

Ini juga yang menjadi pertimbangan aliansi strategis 2M (Maersk Line + MSC) untuk menunda operasional loop Transpacific ato TP mulai minggu ke-27, dengan keberangkatan kapal tgl 04/07 dari pelabuhan Busan, Korea Selatan.

Penundaan ini berlaku hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut. Loop yang oleh Maersk Line dan MSC diberi nama TP1 / New Eagle, mengoperasikan 6 (enam) unit kapal berkapasitas rata2 4.624 TEUs.

Adapun rotasi pelabuhannya sbb : Kaohsiung – Yantian – Xiamen – Shanghai – Busan - Vancouver (Kanada) – Seattle – Yokohama - Busan - Kaohsiung. MSC memasang 4 kapal dan Maersk menyiapkan 2 kapal lainnya.

Situasi bisnis yang kurang menguntungkan, biasanya menjadi pertimbangan dibatalkan ato tidaknya sebuah loop di rute tertentu. Sebagai opsi pengganti saat TP1 / New Eagle ditunda, kargo bisa ditransfer ke servis TP9 / Maple dulu.

Perhatikan jadual secara seksama dan bila butuh penjelasan lebih lanjut, silahkan hubungi kantor perwakilan Maersk Line maupun MSC terdekat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 21 Juni 2018

JT 210618 : Google Gandeng JD.com


Gandeng menggandeng jadi isu biasa belakangan ini. Kolaborasi menjadi salah satu alat untuk mempertahankan ato bahkan memperkuat merek di suatu wilayah, tak terkecuali bagi raksasa sekelas Google + JD.com.

Mesin pencari Google berencana membenamkan dana USD 550 juta tunai untuk bisa menggarap pasar e-commerce di daratan Cina dan mitra yang digandeng pun bukan nama sembarangan, JD.com.

Pokoknya – menurut media Air Cargo News yang bermarkas di London – kedua pihak bersedia melakukan langkah2 inisiatif strategis agar bisa segera menggarapa pasar di Asia Tenggara, Eropa dan Amrik.

Keduanya ingin mengawinkan keahlian JD.com di belantara logistik dan Google yang piawai di bidang teknologinya. Klo dipikir sih memang dahsyat tapi bagaimana implementasinya, kita juga masih nunggu.

Intinya sih, keduanya kepengen banget bisa menguasai dunia dengan kombinasi kekuatan yang dimiliki. Perihal waktu ? Ini nih yang harus segera dimaksimalkan agar tidak tersusul dengan para kompetitor yang mentargetkan pasar yang sama.

Eng ing eng, kompetisi sudah dimulai dan siapa siap, dia yang dapat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 20 Juni 2018

JT 200618 : MCI Tutup Pabrik Di Cile


Salah satu anak usaha dibawah A.P Moller-Maersk (APMM) yang menangani pembuatan kontainer reefer yakni Maersk Container Industry (MCI), mengakui bahwa kedepannya harus mengkonsolidasikan diri agar bisa bersaing dengan para lawan2nya.

Setidaknya, ada langkah strategis yang harus diambil dan salah satunya menutup pabrik MCI di San Antonio, Cile setelah 3 (tiga) tahun lebih beroperasi. Awalnya Maersk berkomitmen “mendekatkan pabrik kontainer langsung ke petani”.

Namun minggu lalu, MCI menyampaikan kondisi yang harus dihadapi kedepan dan skaligus mempertimbangkan nasib 1.200-an pekerja yang telah berkontribusi sejak bulan November 2015, saat pabrik MCI pertama beroperasi di Amerika Latin.

Selama tahun 2017 saja, 80 persen produksinya diperuntukkan bagi Maersk Line dan Hamburg Sud – yang nota bene tahun lalu diakuisisi juga oleh pelayaran terbesar di dunia ini.

Lantas di Cina nanti MCI harus membangun pabrik baru lagi ? Ternyata gak perlu. Yang ada adalah mengoptimalkan kapasitas terpasang di pabrik di Qingdao dan Dongguan. Wuih, mantep nih.

Mari kita lihat performansi MCI tahun ini untuk Maersk Group.

Sumber : Dari Sana-sini.