Rabu, 31 Oktober 2012

JT 311012 : Napoleon Bonaparte Terdampar Di Marseille

Siapa pun gak pernah ragu bahwa pahlawan kelahiran Perancis, Napoleon Bonaparte, sudah wafat namun kenapa tiba-tiba diberitakan terdampar dan tengah berjemur di salah satu kota Marseille, Perancis ? Bah, ngegosip aja kerja kau !

Gini lho Pembaca sekalian. Kapal RO/RO sepanjang 172 meter yang bernama Napoleon Bonaparte terdampar dermaga pelabuhan Marseille tanggal 28/10 lalu. Penyebabnya, terpaan angin kencang berkecepatan 100 km/jam.

Kapal feri ini hanyut dan terhempas ke dermaga sehingga menyebabkan bagian lambung kapal (hull) mengalami kerusakan cukup fatal.  Dua kompartemen kedap air pun rusak sehingga kapal miring sekitar 10 derajat ke sisi kanan.

Kompartmen kapal terisi air sehingga kandas dan proses evakusi terhadap penumpang maupun air segera dilakukan. Langkah penyelamatan diperkirakan akan memakan waktu lama (maksudnya, seminggu lebih ‘lah).
Bagaimana kelanjutannya, stay tune.

Sumber : SWL.

Selasa, 30 Oktober 2012

JT 301012 : Pendiri CMA CGM Sabet Lifetime Achievement Award


Dalam acara penganugerahan penghargaan kepada mereka yang berjasa di industri pelayaran. Pihak Containerisation International (CI), menganugerahkan “Lifetime Achievement Award” kepada pendiri dan ketua grup CMA CGM, Jacques Saade.

Saade dianggap sebagai veteran yang berjasa di industri pelayaran kontainer sejak tahun 1978 dan diakui kepiawaiannya dalam berbagau perubahan selama ini dan berhasil menjadikan CMA CGM menjadi pelayaran terbesar ke-3 didunia saat ini.

Saade dinilai memiliki visi menjadi pelayaran pertama yang mengoperasikan kapal-kapal super gede (dalam hal tonase) dan penggunaan teknologi yang inovatif sebagai alat bantu untuk mengurangi dampak emisi CO2 dan meminimalisir dampak lingkungan.

Sang pendiri, memulai bisnisnya dengan membangun pelayaran Compagnie Maritime d’Affretement (CMA) dan dalam perjalanan waktu, dilebur dengan CGM yang nota bene tengah menghadapi persaingan keras saat itu, sehingga terciptalah enititas baru CMA CGM hingga saat ini.

CMA CGM – sesuai uraian data – menempati ranking pelayaran terbesar ke-3 didunia, mengoperasikan 443 kapal dengan agregat kapal mencapai 1,4 juta TEUs sehingga dalam setahun bisa mengangkut hingga 10 juta TEUs.

Congrats ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 29 Oktober 2012

JT 291012 : CEO COSCO, Ekonomi RRCina Cukup Kuat


Cukup kuat untuk apa ? Rupanya hantaman krisis ekonomi Eropa berimbas cukup kuat bagi industri maritim di seluruh dunia, termasuk RRCina. Menurut media Bloomberg, petinggi COSCO China Holdings, ekonomi RRCina cukup kuat untuk bisa memulihkan industri pelayaran.

Dalam sebuah wawancara di forum industri pelayaran, Chairman & CEO COSCO, Wei Jiafu menyebutkan, ini baru sebuah awal dari perbaikan. Ekonomi RRCina di kuartal 3 mulai menguat sehingga diyakini bakal membawa angin segar bagi industri pelayaran.

Menurut media cetak South China Morning Post (SCMP), paparan yang disampaikan petinggi COSCO ini menyusul setelah pihak pmerintah mengumumkan proteksi untuk pelayaran domestik atau penerapan Azas Cabotage di seluruh perairan Cina (by banning foreign vessels from sailing on domestic waterways including the Yangtze River.).

Ketentuan tersebut berlaku mulai 01/01/2013 dan yang melanggar ketentuan disaat kapasitas sedang sulit dan mengoperasikan kapal asing, akan dikenakan denda RMB 1juta (= USD 160.000). Yang dikeculikan kapal yang terdaftar di Hong Kong, Makao dan Taiwan.

Pemerintah menginginkan regulasi bari ini bisa mempromosikan sektor pelayaran domestik agar lebih “sehat” dan memaksimalkan faktor keamanan. Sungai Yangtze merupakan jalur perairan sungai tersibuk dengan arus keluar masuknya barang sekitar 1,5 milyar ton di tahun 2010.

Mantabz banget sehingga benarlah petinggi COSCO bila berkomentar demikian. Pantas juga pemerintah mengeluarkan maklumat seperti itu. Volumenya itu Bro’, selangit hi hi hi.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 28 Oktober 2012

JT 281012 : Kapasitas Khalifa Port Meningkat Di Tahun 2014

Niat kesultanan Uni Emirat Arab (UEA) ngga main-main dan serius banget agar negerinya tidak terlalu tergantung kepada ekspor minyak. Kini Abu Dhabi menyulap diri menjadi Negara yang tanggap dengan perubahan dan mulai masuk industri besar, di pabrik aluminium, baja dan petrokimia.

Bahkan Abu Dhabi Ports Co. (ADPC) berencana meningkatkan kapasitas Khalifa Port di kawasan Teluk Persia agar bisa menjadi pelabuhan terdepan dimasa datang. Khalifa Port baru beroperasi September lalu namun ditarget bisa melayani hingga 1,2 juta TEUs di tahun 2014.

CEO Abu Dhabi Port Co., Tony Douglas, menyebutkan dibutuhkan waktu untuk melakukan konstruksi agar hasilnya optimal. Migrasi biz dari terminal kontainer lama Port Zayed ke Khalifa Port dijadualkan selesai akhir tahun 2012 ini.

Pelabuhan lama (Port Zayed) hanya bisa menampung hingga 800.000 TEUs dan bila ingin diperbesar maka dibutuhkan investasi baru senilai USD 10 juta untuk pemasangan crane baru per unitnya. Tinggal menghitung berapa unit yang dibutuhkan.

Martijn Van de Linde (CEO Abu Dhabi Terminals) berkomentar bahwa dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, Khalifa Port bisa meningkatkan kapasitas hingga 5 juta TEUs. Lokasi Khalifa Port berdekatan dengan Khalifa Industrial Zone (Kizad).

Kompleks terminal Khalifa Port tahap pertama, membangun pulau buatan diluar kota Abu Dhabi, dengan menelan biaya AED 26,6 milyar (= USD 7,2 milyar) dan terletak 25 mil dari pelabuhan Jebel Ali Port, Dubai – terminal kontainer terbesar ke-9 didunia.

Hebat ya, terintegrasi gitu. Kapan donk republik ini mulai membangun, jangan sampe telat dan keduluan terus donk. Malaysia punya Port of Tanjung Pelepas (PTP) dan Singapura semakin mendunia dengan bendera PSA International.

Ayooo, kita bisa !

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 27 Oktober 2012

JT 271012 : Update – MSC Flaminia


Berdasarkan laporan terkini, kapal container yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran terbesar ke-2 didunia, MSC Flaminia dan sempat terbakar di Lautan Atlantik tempo hari, kini sudah merapat dan bersiap direparasi.
Dari foto-foto yang didapat dari nara-sumber terpercaya mid-Oktober lalu, tampak kondisi kapal yang dibagian tengah hangus / gosong, sementara dilaporkan bagian palkanya dipenuhi oleh air sehingga akan dikosongkan dalam waktu dekat.
Menurut pemilik kapal (MSC selaku operator lho), kapal ini akan diperbaiki terlebih dulu, sebelum nantinya dioperasikan kembali. Detil pelaksanaan dan dimana akan diperbaiki, belum dapat bocorannya tapi minimal, Pembaca bisa mengikuti perkembangan dengan baik.
Kapal MSC Flaminia, memiliki kapasitas 6.732 TEUs dan dimiliki oleh Reederei NSB serta disewakan kepada pihak Mediterranean Shipping Co. (MSC). Setelah insiden kebakaran, MSC Flaminia diapungkan di perairan internasional.


Setelah tujuh minggu, akhirnya kapal ini diijinkan masuk dan melewati Inggeris Raya, Perancis, Belgia dan akhirnya tiba di pelabuhan Wilhelmshaven, Jerman. Dua orang dikabarkan menjadi korban meninggal dan kapal ini dideklarasikan sebagai “General Average” atau semua pihak akan berbagi dalam kerugian yang diderita. 


Berikut ini sejumlah foto untuk memperkuat kondisi terkini MSC Flaminia. Kredit foto dari SWL dan Peter Hartung.
Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 110912 : MSC Flaminia Tiba Di Jerman, JT 050812 : MSC Flaminia Masih Membara, JT 260712 : Kapal MSC Flaminia Dibawa Ke Inggeris dan JT 170712 : Lagi, Musibah Kapal MSC Di Lautan Atlantik.
Semoga bermanfaat dan jelas kronologisnya.

Sumber : SWL – JoC.

Jumat, 26 Oktober 2012

JT 261012 : Profit Samudera di Q3 Merosot

Kalo boleh dibilang untung masih untung, ya Samudera-lah contohnya. Kebiasaan wong Jowo kebanyakan bilang begitu, untung aja he he he. Di kuartal 3 (Q3 Jul-Sep) 2012, Samudera Shipping Line (SSL) kabarnya menurun drastis dibanding periode tahun lalu.
Afiliasi Samudera Indonesia Group (SIG) yang bermarkas di Singapura ini mengalami penurunan laba hingga 2/3 selama kuartal 3 namun beruntung iklim pasar regional dan domestik mendukung, disisi lain biz bulk dan tanker sedang mengadu peruntungan.
Regional shipping Q3 2012 mencatat keuntungan USD 1,26 juta namun turun 66 % dibanding perolehan tahun lalu yang mencapai USD 3,71 juta (Q3 2011). Di pelayaran domestik, kontribusinya meningkat 9 % menjadi USD 15,5 juta. Masih mantabz aja nih Bro’.
Industri pelayaran masih diselimuti isu kongesti di pelabuhan tertentu dan juga kebijakan bahan bakar yang dikabarkan akan naik. Sementara SSL sendiri tengah mengevaluasi performansi biz bulk dan tanker  kedepannya, agar lebih bergairah.
Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 25 Oktober 2012

JT 251012 : Dammam Hadapi Kongesti


Ini bukan sekedar peringatan tapi sudah kewajiban pelayaran dan pengguna jasa, memikirkan dampak susulan yang diakibatkan dari timbulnya keterlambatan atau kongesti di pelabuhan Dammam, Saudi Arabia. Repooot banget !

Dalam catatan sementara, kapal terlambat sandar bisa 5-8 hari. Selain Dammam, pelabuhan lain yang menjadi sarang penumpukan kontainer impor yakni Riyadh. Penyebab kemacetan arus masuk-keluar kontainer di Dammam, juga disebabkan karena buruh mogok dan keterlambatan custom clearance.

Pelayaran global yang sudah berpikir untuk menghindari Dammam, yakni APL/MOL di rute Asia / Timur Tengah (WAX/CMI) dan OOCL/COSCO dirute yang sama (MAX/MEX). Tapi mereka sudah punya jaring pengaman.

Pihak pengelola pelabuhan Dammam mengakui hal tersebut dan dianggap sebagai ancaman serius. Kini pihaknya tengah mengupayakan perluasan area tempat penumpukan, mempercepat pengeluaran kontainer full dengan bantuan shipping agent dlsb.

Seberapa akan bertahan, ini pertanyaan yang sulit dijawab. Stay tune ...

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 24 Oktober 2012

JT 241012 : PTP Raih Gelar "Greeen Terminal Of The Year"

Prestasi yang diukir oleh pelabuhan milik Negeri Jiran, Port of Tanjung Pelepas (PTP), dari tahun ke tahun boleh dibilang bagus. Selalu aja dapat penghargaan dari sana-sini berkat kinerja maupun komitmen yang dimilikinya.
Ditahun 2012 ini, PTP berhasil menyabet penghargaan “Green Terminal Operator Of The Year” dari Frost & Sullivan Asia Pacific. Chief Executive PTP, Azlan Shahrim, senang dengan penghargaan ini namun disebutnya tak lepas dari kerja keras para pegawainya juga.
Dengan prestasi menangani 8.000an kapal serta thruput hingga 7,5 juta TEUs tahun lalu, dan diperkirakan tahun ini akan meningkat lagi, Shahrim ingin mengurangi efek dari konsumsi bahan bakar diesel dan emisi CO2.
Tahun lalu, PTP menempati ranking ke-17 dan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai angka 15 %. PTP menjadi pelabuhan transshipment terbesar di Selat Johor dan sekarang bisa mengakomodasi kapal 18.000 TEUs. Ekspansi dan pemasangan crane baru tengah dikerjakan.
Sumber : Dari Sana-sini.
....