Rabu, 02 Agustus 2017

JT 020817 : HMM Bantah Saingi YML

Persaingan di industri maritim dunia masiiiiih aja panas dan membara. Padahal dekat dengan air laut tinggal nyiram supaya adem he he he. Pasalnya, pelayaran yang baru sembuh secara bertahap dari keterpurukan, Hyundai Merchant Marine (HMM) dikabarin mo lepas landas.

Mo kemana lagi ? Itu pertanyaannya. Wong baru juga sembuh dari sakit koq mo ngutang banyak lagi, khan gak mungkin bingitz. Rupanya beredar isu, HMM lagi nyari duit gede untuk bisa menggeser posisi Yang Ming (YML) yang kini berada di peringkat ke-8 operator dunia.

Bagi HMM, saat ini bisa menempel dengan aliansi strategis 2M aja merupakan kebanggan tersendiri. Bayangin bisa kerja bareng pelayaran kelas kakap seperti Maersk Line dan Mediterranean Shipping Co. (MSC) gak segampang membalik telapak tangan.

Perlu strategi dan usaha khusus sehingga 2M bisa mengijinkan HMM ndompleng nama besar mereka. Konsesinya pasti ada sendiri, gak mungkin bingitz gratisan gitu. Bisnis hitungannya ya kudu bisnis juga. Itu intinya.

HMM disebut-sebut membutuhkan duit hampir USD 9Milyar dari Korea Development Bank (KDB) yang kini menjadi pemegang saham HMM, untuk menggeser posisi yang YML dari singgasana operator terbesar ke-8 di dunia.

Menurut media Business Korea, sebuah konsultan manajemen AT Kerney memang tengah diminta oleh HMM untuk mencarikan dana USD 8,9M tetapi tujuannya untuk ekspansi bisnis. Bukan seperti yang dihembuskan para hoax-er alias peniup isu gak bertanggung jawab.

HMM berniat membangun armada kapal kontainer canggih senilai USD 5M, USD 2,9M membeli kontainer anyar @ USD 1.800 dan USD 900 juta kabarnya untuk membeli terminal kontainer di luar negeri,  Jelas khan ?

Tetapi sumber internal HMM menolak berkomentar perihal program jangka menegah, apalagi jangka panjang selain mencoba memperbaiki kinerja jangka pendek, bagaimana caranya bisa tetap survive dan bisa terus berkompetisi dengan pelayaran lain.

Posisi HMM saat ini berada di ranking 15 dunia, dari total 100 pelayaran global. HMM memiliki agregat 344.681 TEUs dengan market share 1,6 persen. Setidaknya membutuhkan 239.842 TEUs klo mo nyaingin YML ato loncat 7 anak tangga ke posisi 8.

Hmm … bagus juga sih. Gak usah dengar ocehan semua orang deh. Fokus aja dulu ke program didepan mata. Good Luck !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 01 Agustus 2017

JT 010817 : CMA CGM Order Kapal 22.000 TEUs

Pemecahan rekor membangun kapal gede - skali lagi nih - memang udah menjadi kebutuhan tetapi bisa juga menjadi ajang persaingan untuk membuktikan, siapa sih pelayaran yang masih eksis dan bisa mengoperasikan kapal segede mungkin namun secara skala ekonomi pun harus bisa memberikan keuntungan bagi para Pelanggannya.

Disebut-sebut, pelayaran Perancis udah siap bakal ngorder kapal berukuran 22.000 TEUs dan kandidat yang masuk ada 2 (dua) nama yaitu Shanghai Waigiaoqiao Shipbuilding (SWS) dari Tiongkok dan Hyundai Heavy Industries (HHI) dari Korea Selatan. Sejauh ini, cuma dua nama itu aja yang berebut order.

Klo semuanya lancar, niatan CMA CGM membangun kapal 22.000 TEUs bakal menggeser rekor awal tahun ini dimana OOCL Hongkong yang memiliki kapasitas 21.413 TEUs milik OOCL dan dibuat Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan saat ini memegang rekor sebagai kapal kontainer terbesar di dunia.

Seorang pengamat mengatakan, niatan pelayaran Perancis ini semacam kampanye ala kosmetik tetapi walau beda 100 ato 200 TEUs lantas men-declare menjadi yang tergede, itu sih sah2 aja dan semua pelayaran melakukan itu. Jarang ada yang buat kapal dari 20.000 TEUs jadi 30.000 TEUs alias loncatannya ajaib. Never !

Bagi praktisi umum, kapal segede gini, gimana juga ngisinya ? Emang udah ada studi kelayakan  (baca : FS) tapi khan kondisi perekonomian dunia masih memble gini. Buktinya, banyak pelayaran global saling merger ato diakuisisi, itu menandakan persaingan di industri pelayaran sangat rentan terhadap isu sentral yaitu tarif.

Bagaimana kelanjutan ceritanya ? Yuuuk kita simak bareng2 aja. Piiiis.

Sumber : Dari Sana-sini..