Minggu, 26 November 2017

JT 261117 : HMM + SM Line Masih Rugi Tahun Ini



Hingga penghujung tahun 2017, prestasi pelayaran Korea Selatan yang dimotori Hyundai Merchant Marine (HMM) dan SM Line masih merugi tetapi keinginan menghidupkan kejayaan industri maritime tetap menyala.

Selepas bangkrutnya pelayaran terbesar nomor 7 dimasanya, Hanjin Shipping (HJS) maka kini tinggal HMM dan SM Line yang berkiprah secara internasional membawa panji bendera kebangsaan Korea Selatan.

Di kuartal 3 – 2017, HMM membukukan kerugian KRW 28,3 milyar (= USD 26 juta), termasuk didalamnya biz terminal kontainer. Ini sudah agak membaik dibanding periode sebelumnya (Q3 2016) yang merugi hingga KRW 212,27 milyar. 

Menurut Loadstar (media asal Inggeris), revenue HMM di kuartal 3 meningkat 20 persen year-on-year hingga KRW 1,3 trilyun dan volume muatan (lifting) naik 41 persen menjadi 1,04 juta TEUs. Hmm ... kemajuan yang cukup significant nih.

Di sisi lain, menurut media riset Alphaliner, SM Line yang mulai mengoperasikan ruet Asia – Amrik pantai barat di bulan April 2017 dan mengambil-alih sejumlah rute milik HJS, di tahun ini masih merugi.

Dari ekstraksi data yang dikumpulkan oleh Alphaliner, dari sumber data induknya yakni Korea Line Corp., SM Line berkontribusi EBITDA KRW 12 milyar selama kuartal 3 2017 ato 2x lipat hasil kuartal 3 2016.

Walau merugi, gak ada kata menyerah selain melanjutkan ekspansi hingga ke Timur Tengah dan tahun 2018, targetnya adalah Intra-Asia. Bahkan di semester 2 2018, gak menutup kemungkian membuka Asia – Amrik langsung.

Untungnya, SM Line masih punya rasa percaya gede, setidaknya dari perolehan volume yang ditabung dimana kuartal 2 baru  97.000 TEUs, sedikit meningkat di kuartal 3 2017 menjadi 142,000 TEUs.

Bagi pendatang baru, memperbesar market share is ok tapi kedepannya harus dipertimbangkan juga margin minimal supaya bisa tetap bertahan sehingga bisa merangsek perlahan-lahan ke papan menengah (itu targetnya).

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 20 November 2017

JT 201117 : Kapal Peng An Shen Alami Musibah



Diam2 arus di alur muara Sungai Yangtze cukup mengejutkan, apalagi di saat cuaca buruk, Setidaknya itu yang dialami sebuah kapal kontainer Peng An Sheng yang tengah melintas dan harus rela kehilangan 31 kontainer 40 feet.

Kejadian tepatnya, Minggu 19/11 tengah malam saat kapal dalam perjalanan dari Yantai ke Shanghai. Kapal kontainer ini tengah membawa 400-an kontainer dan sikon dikatakan aman, saat operasi pemulihan sedang berlangsung.

Menurut otoritas terkait, beruntung dari daftar kontainer yang hilang gak ada yang tersebut ato masuk kategori barang berbahaya (dangerous goods). Adapun detil kapal MMSI 413699050, GT 9,977, panjang 148 meter, dan berbendera China.

Ikut prihatin lagi ya ...

Sumber : Maritime Bulletin.

Minggu, 19 November 2017

JT 191117 : Kapal Pesiar L’Austral Diusir



Sebuah kapal pesiar berbendera Perancis, L’Austral dengan ratusan turis yang berasal dari Australia dan Eropa diatas kapal, kabarnya diusir dari Kepulauan Banyak, Sumatera, Indonesia.

Pasalnya, kru kapal melakukan kunjungan di lepas pantai Kepulauan Asok serta melakukan berbagai kegiatan rekreasi tanpa pemberitahuan kepada otoritas terkait. Penduduk setempat melaporkan kejadian tersebut dan otoritas terkait bertindak.

Kapal pesiar mewah tersebut akhirnya diusir dan diminta melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya via Selat Sunda namun tidak diketahu kemana tujuan berikutnya, selain merujuk kepada pantauan satelit.

Kabarnya, kapal pesiar mewah ini dioperasikan oleh perusahaan bonafid dengan spesifikasi sbb : IMO 9502518, GT 10.700, buatan tahun 2011, bendera Perancis, operator Compagnie du Ponant, kapasitas 264 penumpang, kru 136 orang.

Ikut prihatin tapi salut Indonesia bisa berbuat tegas he he he.

Sumber : Maritime Bulletin.

Rabu, 08 November 2017

JT 081117 : MSC Bangun Kapal 23.000 TEUs

Bukan sukap bukan sihir tetapi ini adalah prediksi para pengamat yang berkompeten dibidangnya. Kalo cuma editor yang ngomong pasti gak percaya khan he he he. Makanya kudu dibumbuin pake nama pengamat segala.

Pelayaran nomor 2 di dunia, Mediterranean Shipping Co. (MSC) terus menggenjot kapasitas dengan membangun 11 x 22.000 TEUs namun para pengamat sangsi dan meramal bahwa kapal terbaru MSC bisa mengangkut 23.356 TEUs dan ini jadi rekor baru – klo iya juga.

Spesifikasi kapal ini akan ada dikisaran 402 meter dengan lebar 61,40m dengan gambaran panjang bay bisa menampung 24 kontainer, 24 rows dan 24 tiers. Pihak Alphaliner menyebutnya dengan tipe Megamax-24.  

Ke-11 kapal ini akan dibangun di Samsung Heavy Industries (SHI) dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Proyeksi waktu membangun sekitar 2 tahun dan kapal2 ini akan dioperasikan di rute Asia – Eropa (AE).

Kabarnya pihak MSC pun gak meng-iya-kan ato menolak. Just wait and see. Begitulah MSC.

Sumber : Splash 24/7.

Selasa, 07 November 2017

JT 071117 : CMA CGM Order Kapal 22.000 TEUs

Kabar ini udah hampir 3 (tiga) bulan lalu beredar tapi baru dikonfirmasi belakangan ini. Pelayaran Perancis, CMA CGM kabarnya resmi memesan  9 x 22.000 TEUs dengan mesin Wartsila dan berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Komitmen CMA CGM menggunakan LNG diakui sebagai pendukung atas kebijakan Go Green ato proteksi terhadap lingkungan yang kian pekat dengan polusi yang ada di berbagai belahan dunia. Dunia maritim yang pasti sangat mendukung ide ini, CMA CGM salah satunya.

Pelayaran yang bermarkas di Marseilles inipun akan menjadi perusahaan pelayaran pertama yang menggunakan mesin penggerak dengan LNG. CMA CGM memiliki data bahwa dengan menggunakan LNG maka kadar emisi bisa ditekan hingga 25 persen, dibandinggkan bila menggunakan bahan bakar minyak seperti saat ini.

Dalam kurun waktu 2005 – 2015, CMA CGM mengklaim bahwa pihaknya berhasil menekan emisi karbondioksida (CO2) hingga 50 persen dan kedepannya tetap akan digalakkan terus upaya untuk menciptakan bisnis ramah lingkungan.

Target CMA CGM di antara tahun 2015-2025 penurunan emisi hingga 30 persen. Jacques Saade bangga dengan komitemn yang dijunjung perusahaannya dan akan terus mendukung kebijakan eco-responsible technologies.

Upaya CMA CGM ini sebenarnya untuk terus menempel dominasi MSC yang juga terus membangun kekuatan dengan meng-order 11 x 22.000 TEUs dengan jangka waktu yang hamper bersamaan.

Padahal MSC sendiri terus mendorong menambah kekuatan untuk menggeser Maersk Line di suatu hari nanti. Yang pasti 3 (tiga) pelayaran global ini saling beriringan agar tidak saling tersalip satu sama lain. Caranya menambah armada kapal dan penetrasi pasar.

Adu kuat ni yeee ? Yang penting hasil akhirnya kudu untung. Klo cuma buat gaya2an doank gak lama deh … Mari kita ikuti terus perkembangan teranyar supaya gak ketinggalan info.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 03 November 2017

JT 031117 : TRF Kaya Vs Om Iridium

Sekali lagi, ini bukan pertarungan olahraga tetapi tabrakan di perairan yang menyebabkan, jika tidak korban jiwa ya pastinya kerusakan kapal. Kali ini yang terjadi adalah kapal kontainer TRF Kaya ditabrak / disenggol kapal lainnya yang diidentifikasi sebagai Om Iridium.

Keduanya kapal milik Jerman dan kejadiannya jauh dari tanah aslinya, Vietnam. Kejadian tabrakan tsb terjadi di Sungai Dong Nai, dan kapal TRF Kaya mengalami kerusakan sedangkan Om Iridium masih blon bisa dikonfirmasi.

Detil kapal yang terlibat dalam tabrakan tersebut : kapal kontainer OM IRIDIUM, IMO 9337030, bobot 27.209 dwt, kapasitas 2.015 TEUs, dibangun 2008, bendera Liberia, operator Reederei O. Marten GmbH & Co. KG, Jerman.

Sedangkan data TRF Kaya merupakan kapal kontainer, IMO 9330549, bobot 39.338 dwt, kapasitas 2.824 TEUs, buatan 2007, bendera Liberia, operator Reederei F. Laeisz G.m.b.H, Jerman.

Kejadiannya dekat Cat Lai Container Terminal pada hari Kamis tgl 02/11. Sebuah kontainer 40 feet kabarnya rusak berat dengan isinya berhamburan keluar dan jatuh di sungai. Masih diinvestigasi oleh pihak berwenang penyebab kecelakaan.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 02 November 2017

JT 021117 : Kapal Pollux Hantam Dermaga Bremerhaven

Kecelakaan ikut mewarnai aktifitas dunia kemaritiman dari waktu ke waktu. Sebuah kecelakaan kecil terjadi, saat kapal kontainer MV Pollux, berkapasitas 880 TEUs mengalami kerusakan mesin saat memasuki pelabuhan Bremerhaven dan menghantam dermaga.

Kapal berbendera Antigua dan memiliki berat 14,670-dwt ditahan pihak berwenang untuk keperluan investigasi dan proses perbaikan kapal masih terus berlangung, akibat tabrakan diatas.

Kapal Pollux dibuat tahun 2009 dan dikabarkan dioperasikan Leonhardt & Blumberg Shipmanagement GmbH & Co, Hamburg.

Sumber : Dari Sana-sini.