Selasa, 30 Januari 2018

JT 300118 : HHIC-Phil Sukses Bangun Kapal 20.600 TEUs



Nama ini kerap disandingkan dengan nama besar di industri pelayaran sebelumnya. Jika galangan kapalnya diberi nama Hanjin Heavy Industries & Construction (HHIC Phil) sedangkan nama pelayarannya saat itu, Hanjin Shipping (HJS).

Sama2 menyandang nama Hanjin, untungnya HHIC gak termasuk yang dipailitkan ato terdampak dengan isu HJS sehingga masih bisa eksis hingga saat ini, bahkan berkiprah jauh dari negerinya sendiri, yakni di Filipina.

Blon lama ini, HHIC-Phil berhasil menggelontorkan kapal kontainer terbaru dan terbesar dari Galangan Kapal Redondo di Subic Bay, untuk perusahaan pelayaran Perancis, CMA CGM.

Menurut Ketua Subic Bay Metropolitan Authority (SBMA), Wisma Eisma, kapal ini merupakan yang pertama di dunia yang memiliki kapasitas segede ini yakni 20.600 TEUs – melebihi rekor2 sebelumnya, demikian catatan Manila Bulletin.

Kapal ini menjadi kapal terbesar saat ini, dengan spesifikasi panjang 400 meter, lebar 59 meter dan tinggi 33 meter. HHIC-Phil mendapat pesanan 3 (tiga) unit kapal ultra large vessel (ULC) ini, dari CMA CGM.

HHIC-Phil saat gak cuma mgebangun kapal kontainer tetapi sudah merambah ke kapal tempur serang dan unit penjaga pantai, disamping kapal2 tanker.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 25 Januari 2018

JT 250118 : ONE Jadi Operator Kapal Terbesar ke-6



Klo mo gede. Ya gede skalian. Klo mo nanggung ya nanggung juga pasarnya. Kurang lebih gitu gambaran industri pelayaran saat ini, Klo ada juga yang gak setuju, silahkan, ini demokrasi dan sah2 aja.

Untuk diketahui nih, hasil merger 3 (tiga) perusahaan pelayaran gede Jepang : MOL, NYK dan “K” Line menjadi brand baru : Ocean Network Express (ONE) sudah resmi diumumkan dan sangat diluar dugaan editor.

Kini dengan bergabungnya tiga samurai dalam satu panji, boleh dikatakan agak bergigi dikit deh klo mo tempur lawan pelayaran berskala global lainnya. Tadinya, operator Jepang ini jalan sendiri2 dan kurang greget saat berhadapan dengan doktrin hidup ato mati.

Panji ONE akan dipakai secara resmi mulai tgl 01/04/18 tetapi sosialisasi kearah sana sudah sejak akhir tahun 2017 dilakukan secara maraton agar saat hari penentuan (Hari-H) gak ada ketentuan bolong2.

ONE bakal mengoperasikan sekitar 250 kapal kontainer berbagai ukuran dengan total agregat kapasitas 1,4 juta TEUs. Pelayaran Jepang ini akan mulai menerima booking dengan nama ONE efektif awal Februari 2018 namun ke-33 servisnya baru akan diresmikan awal April nanti.

ONE diperkirakan akan menguasai pangsa pasar 6,9 persen – dibawah Hapag-Lloyd (H-L) yang memiliki pangsa pasar 7,2 persen dan blon lama ini juga mengakuisisi CSAV Cile dan UASC-nya milik kongsi 6 negara Timur Tengah.

Kedepannya, ONE akan berkantor di Singapura dan CEO ONE yang dipercaya adalah Jeremy Nixon, sebelumnya general director NYK Line. Wes klop, tinggal tunggu tanggal mainnya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 19 Januari 2018

JT 190118 : OOCL Dapatkan OOCL Indonesia

Pengiriman kapal baru yang memiliki kapasitas gede mulai bergulir di awal tahun 2018 ini dan kesononya, bakal tambah rame dan bakal ada yan tambah gede lagi. So stay tune.

Kabarnya nih, pelayaran yang bermarkas di Hong Kong, Orient Overseas Container Line (OOCL) baru aja ngedapetin kapal ke-6 dari seri 21.413 TEUs ato yang terakhir dari kelas ini. OOCL Indonesia namanya, menjadi kapal penyempurna di G-Class he he he.

Kapal2 di G-Class ini , dibangun di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan dan OOCL memesan 6 (enam) unit. OOCL Indonesia akan melakukan maiden voyage dalam bulan Januari 2018 ini.

OOCL Indonesia akan bergabung denan 5 sodara kembarnya di LL1 service yang bakal menghubungkan Asia ke Eropa p.p. Hebatnya juga, order ke-6 kapal ini bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 (satu) tahun doank.

Rute LL1 yang memakan waktu 77 hari akan melayani : Shanghai – Ningbo – Xiamen – Yantian - Singapura via Suez Canal – Felixstowe – Rotterdam – Gdansk – Wilhelmshaven – Felixstowe - Suez Canal – Singapura - Yantian – Shanghai.

Chief Executive OOCL Andy Tung menyampaikan pesan saat pembaptisan kapal, bahwa di awal tahun 2018 pihaknya melihat optimisme yang jauh lebih baik, dibanding beberapa tahun lalu sejak 2009 krisis keuangan melanda dunia.

Dengan hadirnya kapal2 besar, semoa bisa memberikan nilai tambah kepada industri logistik secara umum, bukannya malah membuat perang tarif semakin terbuka, Bheuuu.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 16 Januari 2018

JT 160118 : HMM Tolak Usulan SM Line



Tempo hari, manajemen pelayaran asal Korea Selatan yang tengah naik daun SM Line, berupaya menego kembali pakta kerjasama dengan pelayaran Hyundai Merchant Marine (HMM) untuk rute Trans Pasifik (TP) namun ternyata gagal.

Seperti diketahui, SM Line merupakan pendatang baru sepeninggal hancurnya Hanjin Shipping (HJS) di penghujung tahun 2016 dan dalam beberapa tahun kedepan berambisi menjadi operator 20 besar dunia.

Desember 2017 lalu, SM Line mengajukan usulan kerjasama dengan HMM untuk tujuan Amrik pantai timur (US Eact Coast), bahkan sesumbar di tahun ini juga SM Line tengah menyiapkan servis ke-2 untuk ke area US West Coast.

Juru bicara HMM cuma bilang, untuk saat ini blon mungkin bekerjasama dengan SM Line karena ada beberapa faktor yang sulit diprediksi dan juga pertimbangan reliabilitas SM Line blon teruji banyak.

Co-founder & chief investment officer di bank investasi SC Lowy, Soo Cheon Lee, menyampaikan bahwa SM Line butuh mitra kerja yang bagus agar SM Line bisa mempertahankan tingkat kompetisi yang cukup ketat sekarang ini.

Pangsa pasar HMM dan SM Line untuk kargo impor ke Amrik di tahun 2017 yakni 6,8 % dan 0,7 % menurut data statistik PIERS. HMM mengangkut 881.608 TEUs di tahun 2017 (ranking 8) dan SM Line 187.781 TEUs di peringkat 15.

Pengangkut terbesar ke Amrik diduduki CMA CGM / APL dengan porsi 14,6 %, diikuti Evergreen 10,9 % dan Cosco 10,8 %. Saat ini SM Line memiliki 10 servis tersebar di berbagai belahan dunia.

Empat servis di Intra-Asia, 2 servis slot-charter di rute Asia-India, 2 feeder service, 1 servis ke Timur Tengah dan 1 servis ke USWC. HMM sendiri dipandang sukses menggandeng 2 (dua) pemain besar di aliansi strategis 2M (Maersk Line + MSC) di sejumlah rute penting.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 15 Januari 2018

JT 150118 : Kapal Cap San Tainaro Rusak



Kapal container milik Hamburg-Sud (H-S), Cap San Tainaro (berkapasitas 9.600 TEUs, IMO 9633965, bobot 124.426 dwt, buatan tahun 2014, bendera Singapura, manager ENESEL) dikabarkan mengalami patah tiang atas di upper bridge.

Sidik punya sidik, kabarnya tersenggol crane pelabuhan di Valparaiso, Cile namun tanggal pastinya gak jelas. Kapal tiba di Valparaiso tgl 10/01 dan masuk tgl 14/01 namun hingga tgl 15/01 kapal masih berada di pelabuhan.

Masih dicari tahu sebab musababnya. Menyusul.

Sumber : Maritime Daily.