Jumat, 30 April 2021

JT 300421 : WHL Namai Kapal Secara Virtual

 

Gak dimana-mana, untuk menekan penyebaran Coronavirus memang butuh disiplin kuat untuk menegakkannya serta konsistensi. Perusahaan pelayaran Taiwan ini berupaya menerapkan langkah2 antisipatif diatas.

Adalah Wan Hai Lines (WHL) yang mencanangkan penamaan kapal2 barunya secara virtual belum lama ini. Ada 2 (dua) kapal yang diberi nama yakni Wan Hai 285 + Wan Hai 286, masing2 berkapasitas 2.038 TEUs.

Kapal2 ini dibuat di galangan kapal RRCina, China Shipbuilding Trading Co dan Guangzhou Wenchong Shipyard Co. Oleh badan sertifikasi bahkan kapal ini diberikan label sebagai “smart ship”.

Wan Hai 285 akan dikirim tgl 30/04 ini dari Guangzhou Wenchong Shipyard dan setelah diterima, akan berdinas di servis Japan – Vietnam – Malaysia. Wan Hai 286 belum dikonfirmasi lagi tetapi akan disegerakan pengirimannya.

Berbarengan dengan acara ini, pihak WHL membagikan dana sumbangan sebagai bagian dari CSR (corporate social responsibility). Yang mendapat donasi CSR yaitu PanYu Social Welfare Institution,Guangzhou + Guangdong Huiling Foundation for People with Intellectual Development Disabilities.

Organisasi nirlaba ini fokus dalam kesejahteraan bagi kaum muda maupun wong tuo yang kurang beruntung. Pembagian donasi ini seiring dengan motto WHL, yakni “We Carry, We Care”.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 29 April 2021

JT 290421 : MSC Siap Geser Maersk

 

Pernyataan tendensius ? Gak juga ‘lah. Hal ini berdasarkan data + fakta. Melihat begitu besar ambisi MSC untuk menyalip Maersk dengan memesan kapal baru maupun secondhand ship, gak menutup kemungkinan ke arah itu.

Pengamat memperkirakan agresifitas MSC dalam beberapa bulan terakhir, tepatnya sejak September 2020 begitu banyak kapal secondhand yang dibeli, perkiraannya di tahun 2022 Maersk akan tersalip MSC dalam hal kapasitas kapal.

Menurut rumah riset, Alphaliner, perbedaan kapasitas antara keduanya hanya berjarak 225.000 TEUs. Maersk mengoperasikan 709 kapal dengan total tonase hampir 4.121.964 TEUs sedangkan MSC mengoperasikan 588 unit kapal dengan agregat 3.897.002 TEUs.

Jumlah kapal baru yang dipesan sangatlah jauh berbeda. MSC setidaknya memiliki pesanan 35 kapal dengan kapasitas total mendekati 660.000 TEUs sedangkan Maersk membuat 16 unit saja, dengan kapasitas total 41.674 TEUs.

MSC sejak lama dikenal membesarkan diri dengan membangun kekuatan dari dalam (organik), bedanya dengan Maersk yakni pelayaran asal Denmark ini besar karena mengakuisisi para pesaing utamanya, semisal Sealand (1999), P&O Nedlloyd (2005) + Hamburg-Sud (2017) – demikian mengutip dari Alphaliner.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 270421 : MSC Beli Aset CPP 2 x 9.288 TEUs, JT 260221 : MSC Akan Geser Maersk di Urutan 1, JT 060221 : MSC Siap Salip Maersk ?, JT 180121 : MSC Semakin Dekati Maersk.

Sumber : The Maritime Executive.

Rabu, 28 April 2021

JT 280421 : DSV Panalpina Akuisisi Agility

 

Aksi salah satu pemain logistik di dunia, DSV memang luar biasa. Dua tahun lalu mengambil-alih Panalpina lantas tahun 2021 ini kembali melakukan gebrakan dengan mengakuisisi Agility.

Merger & Acquisition (M&A) merupakan salah satu strategi DSV Panalpina sehingga bisa tetap bertengger menjadi salah satu pemain logistik papan atas. Nilai transaksi akuisisi Agility Global Integrated Logistics (GIL) USD 4,2 milyar.

GIL merupakan salah satu freight forwarding unggulan + contract logistics providers (3PL). Di tahun 2020, perusahaan ini mencatatkan pendapatan (revenue) USD 4 milyar, terutama di angkutan udara + laut, kekuatan karyawannya sekitar 17.000 staf di seluruh dunia.

Lantas kedepannya mo seperti apa strategi bisnis perusahaan ini ? Biarlah DSV Panalpina yang punya gawe. Yang patut kita ketahui adalah perubahan itu sifatnya dinamis dan wajib kita ketahui jika Pembaca semua merupakan pengguna jasanya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 27 April 2021

JT 270421 : MSC Beli Aset CPP 2 x 9.288 TEUs

 

Inilah agresifitas pelayaran nomor 2 di dunia, Mediterranean Shipping Co. (MSC). Setelah beberapa waktu lalu sukses memborong sejumlah kapal secondhand, kini pelayaran blasteran Italia-Swiss ini mengakuisisi lagi 2 x 9.288 TEUs.

Kapal punya siapa ya ? Ternyata milik juragan kapal asal Yunani, Capital Product Partners (CPP). Ada 2 unit kapal CPP yang dilepas seharga USD 195 juta ke pihak MSC – demikian laporan media Singapura, Splash 247.

Ke-2 kapal dimaksud yakni CMA CGM Magdalena (buatan tahun 20015) + Adonis (2016). Harga keduanya ditaksir USD 187,1 juta namun berhubung permintaan terhadap kapal apapun saat ini tengah benar2 butuh maka harganya sedikit naik.

Broker kapal Clarkson mencatat, kapal kontainer secondhand price index-nya naik 58 persen sejak Juni 2020 lalu. Artinya memang para juragan kapal lagi tajir abiz, ditambah lagi yang baru dapat kapal2 anyar, pastinya hoki bingitz deh.

CMA CGM Magdalena dijadualkan dikirim bulan Mei ini, sedangkan kapal Adonis bakal diserahkan sekitar bulan Juli/Agustus tahun ini juga. Sepeerti diketahui, MSC membeli sekitar 32 unit kapal secondhand dan 13 diantaranya baru mo masuk.

MSC ngeborong banyak kapal sejak September 2020 lalu. Targetnya apa hayoooo ? Udah ketebak lah. Perhatikan setiap gerak langkah akuisisi kapal secondhand maupun penambahan kapal baru, selalu ada yang diincar.

Waspada. Rujukan lainnya, silahkan baca ini : JT 260221 : MSC Akan Geser Maersk di Urutan 1, JT 060221 : MSC Siap Salip Maersk ?  + JT 180121 : MSC Semakin Dekati Maersk.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Splash 247.

Senin, 26 April 2021

JT 260421 : Gelombang 2 Pandemi Covid-19 Di India

 

Ini klo warga +62 ngerujuk kejadian yang terjadi di New Delhi, India. Bisa jadi ngomongnya begini, India kena batunya deh. Kenapa begitu ? Warga India dikenal bandel2 mirip dinegeri +62 dalam menghadapi pandemi Coronavirus.

Bukannya gak empati ato gimana. Sebuah pelajaran berharga harus kita ambil dari tsunami Covid-19 (begitu sebagian besar surat kabar dunia menyebutnya), karena jumlah korban yang sangat besar, sekitar 300.000an orang hanya dalam sehari.

Akibat kejadian tersebut, pemerintah kota New Delhi memutuskan untuk menerapkan lockdown ato karantina wilayah, terhitung 25/04/2021. Mengutip dari AFP, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan India tercatat kasus Covid-19 berada di angka 349.691 kasus baru dan 2.767 kematian, tertinggi sejak dimulainya pandemi gelombang kedua.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal memutuskan bahwa lockdown akan diperpanjang selama sepekan. Saat ini di New Delhi ada sekitar 20 juta orang dan dengan kejadian yang ada, merasa sangat terpukul.

Peran media sosial seperti Twitter sampai kewalahan untuk menahan + menghapus pesan2 yang mengkritik pemerintah India dalam upaya penanganan Covid-19 ini. Dalam tujuh hari terakhir, India telah mencatat lebih dari dua juta kasus Covid-19. Angka ini meningkat 58 persen dari minggu sebelumnya.

Selain New Delhi, kota lain di India juga melakukan pembatasan, antara lain Mumbai yang mulai memberlakukan jam malam ato pembatasan aktivitas untuk mencoba dan menahan penyebaran virus.

Untuk mengantisipasi kekurangan tabung oksigen, pemerintah India telah menyediakan pasokan oksigen dari negara lain yang diangkut menggunakan kereta api khusus dan kontainer pengangkut oksigen.

Yang bakal terkendala secara luas yakni jumlah angkutan ekspor impor, jika isu pandemi ini gak bisa ditangani dengan baik. Pelajaran singkatnya adalah, walau sudah ada vaksin, jangan pernah melalaikan protokol kesehatan. Sesuatu yang tak terduga bisa muncul, seperti contoh di New Delhi ini.

Sumber : CNN Indonesia.

Minggu, 25 April 2021

JT 250421 : KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam

 

Setelah 3 (tiga) hari, sebagaimana dikhawatirkan sebagian besar masyarakat bahwa jika selama kurun waktu tersebut persediaan oksigen akan habis. Lantas bagaimana kelanjutannya ? Do’a dan berpasrah diri.

Salah satu kapal selam kebanggaan Republik ini akhirnya dikabarkan tenggelam dan disusulkan terbelah menjadi 3 (tiga) bagian, KRI Nanggala-402 menyelesaikan tugasnya di perairan Bali dan seluruh awaknya dinyatakan gugur. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Nanggala-402 mulanya menyampaikan pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air.

Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air. Dalam pencarian itu, ditemukan pula bukti serpihan (yang diindikasikan) KRI Nanggala-402.

ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Hadi menyampaikan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur. Hadi mengucapkan turut berduka cita atas gugurnya 53 awak KRI Nanggala-402.

Status terakhir KRI Naggala-402 yaitu subsunk (tenggelam) dan yang selanjutnya sering disebut yakni “On Eternal Patrol”, kapal tersebut dalam misi patroli untuk selamanya alias tidak akan pernah kembali. Adakah pesan yang tersirat ?

KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. KRI Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim).

Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam ini dibuat oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft, Jerman.

Sumber : Dari Sana-sini + Wikipedia.

Sabtu, 24 April 2021

JT 240421 : KA Barang Wuhan-Milan Dioperasikan

 

Fenomena menarik terus diperlihatkan di benua Eropa. Setelah Jerman + Belgia yang memiliki konektivitas jaringan rel kereta api (KA) barang dengan RRCina, kini Italia pun mulai membangunnya pula. Setidaknya sepengetahuan kita.

Untuk meningkatkan transaksi perdagangan antara RRCina dengan Italia, maka dibukalah jaringan KA Barang antara Wuhan ke Milan pergi pulang – demikian catatan analis TRA Consulting.

Jaringan rel KA ini sebenarnya resmi dibuka sejak bulan lalu, memperkaya jaringan rel KA Barang antara Eropa + RRCina yang sudah eksis saat ini – demikian laporan kantor berita Xinhua.

Menurut data yang dihimpun TRA Consulting, selama tahun 2020 ada 12.406 kereta yang beroperasi antara RRCina ke Eropa, ato naik dari tahun 2019 yang mencapai 8.225 kereta + tahun 2018 : 6.363 kereta.

Dengan adanya pembukaan layanan kereta barang ini, menumbuhkan optimisme ekonomi akan segera pulih dan opsi perdagangan menjadi lebih cepat + efisien, demikian yang disampaikan Olivero Fiorini (ekonom dan analis perdagangan di ABS Securities, Milan.

Tahun 2019, Italia menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan RRCina dalam kerangka inisiatif OBOR (One Belt One Road). Sejak itu, RRCina menjadi mitra dagang penting bagi Italia.

Menurut data dari Statista, 7 persen impor Italia datang dari RRCina, di belakang Jerman + Perancis. World Factbook melaporkan RRCina menjadi pembeli terbesar ke-9 untuk produk2 Italia tahun lalu. Setara 3 persen total ekspor Italia.

Data TRA Consulting menunjukkan bahwa sebagian kecil saja perdagangan antara RRCina dan Eropa diangkut dengan KA: hanya 2 (dua) persen dari total pada tahun 2017, dibandingkan dengan 6 (enam) persen melalui jalan darat, 28 persen melalui udara, dan 64 persen melalui jalur laut.

Namun menurut Andrea Giuricin, seorang profesor ekonomi transportasi di Universitas Bicocca Milan dan kepala eksekutif TRA Consulting, popularitas transportasi KA baru saja mulai tumbuh. Kedepannya harus dievaluasi lagi tapi prospek.

Menurut Wuhan Asia-Europe Logistics Co Ltd, perjalanan waktu antara Wuhan – Milan sekitar 21 ato 22 hari. Secara ongkos/biaya, angkutan udara lebih masih lebih mahal dibanding ongkos kereta tetapi masih agak mahal di banding ongkos laut, ato di posisi sekarang bisa jadi masih jauh lebih mahal.

Untuk diantisipasi oleh semua pihak yang berkepentingan.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 23 April 2021

JT 230421 : Pengadilan Mesir Tolak Permintaan Evergreen

 

Sepertinya nasib kargo yang berada diatas kapal Ever Given, yang tempo hari sempat kandas di alur Terusan Suez, bakal mengalami hari2 yang panjang dalam pengurusannya, termasuk pembebasan kapalnya agar bisa beroperasi seperti biasa.

Beberapa hari lalu, sempat terbetik kabar bahwa pihak pelayaran Evergreen Marine Corp,. mengajukan permohonan agar kontainer yang berisi barang2 kiriman untuk tujuan Eropa (khususnya), bisa dipindahkapalkan untuk meminimalisir keterlambatan (delay).

Rupanya, permintaan tersebut, ditolak oleh pihak pengadilan Mesir. Pasal penolakan karena pihak pemilik kapal / operator diminta untuk menyelesaikan biaya evakuasi kapal berkapasitas 20.388 TEUs tempo hari senilai hampir USD 1 milyar, tepatnya USD 916 juta.

Mahal kali ! Lha saat kapal kandas, haluan kapal terantuk di salah satu tepain terusan sehingga dibutuhkan penggalian pasir / pondasi hampir 18 meter sehingga kapal memungkinkan diapungkan kembali.

Pihak pengadilan Mesir memerintahkan untuk menahan kapal kontainer berikut muatannya, Posisi kapal ini diparkir di area Great Bitter Lake di sisi Terusan Suez. Hal ini disampaikan juru bicara Evergreen kepada media The Wall Street Journal (WSJ).

Kedepannya, pihak Evergreen harus memikirkan opsi alternatif agar barang2 yang berjumlah sekitar 18.000 TEUs sangat ditunggu oleh pemilik barang. Bukan hanya perkara pengadaan kapal kosong untuk memindahkan kontainer tetapi ijinnya ditolak, itu yang akan membuat isu ini bakal menjadi kompleks.

Untuk diketahui, kapal Ever Given kandas di area Terusan Suez tgl 23/03 dan baru berhasil di evakuasi 6 (enam) hari kemudian. Usaha evakuasi selama 6 hari tersebut, membutuhkan extra efforts + biaya fantastis seperti tersebut diatas.

Rujukan informasi sebelumnya, JT 190421 : Pelaut India Galau Usai Kandasnya Ever Given, JT 160421 : Mesir Enggan Lepas Kapal Evergreen, Jika Belum Bayar Kompensasi, JT 100421 : Antrian Kapal Di Suez Terurai Paska Kandasnya Ever Given, JT 290321 : Breaking News – Kapal Ever Given Berhasil Diapungkan, JT 250321 : Update 1 - Kondisi Kapal Ever Given Pasrah, JT 240321 : Ever Given Sebabkan Antrian Di Suez.

Kita lihat kelanjutan kasus Ever Given ini ya. Lepas dari kandas, ternyata dihadang klaim kerusakan di fasilitas Terusan Suez. Stay Tune !

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Hypebeast.

Selasa, 20 April 2021

JT 200421 : China Merchants Sinotrans Order 4 Kapal Anyar

 

Untuk memperkuat posisi + ekspansi di wilayah Intra-Asia, perusahaan pelayaran asal RRCina yakni China Merchants Sinotrans (CMS) berkomitmen memesan 4 (empat) unit kapal baru berkapasitas 2.400 TEUs + 1.100 TEUs.

Menurut media yang bermarkas di Colchester, Inggeris, Seatrade Maritime News ke-4 kapal pesanan CMS akan dibangun di galangan kapal swasta Yangzijiang Shipbuilding yakni 2 x 2.400 TEUs sedangkan China Merchants Jinling Shipyard akan membangun kapal berukuran 2 x 1.100 TEUs.

Ke-4 kapal anyar ini bakal siap dikirim mulai tahun 2023. Rute detilnya kemana saja, tunggu konfirmasi lebih lanjut dari yang punya kapal. Tetap dipantau ya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : JoC.

Senin, 19 April 2021

JT 190421 : Pelaut India Galau Usai Kandasnya Ever Given

 

Apa yang dikhawatirkan sebagian pengamat mulai terbukti. Setelah selesainya operasi pemulihan Terusan Suez dari insiden kapal kontainer Ever Given (kapasitas 20.388 TEUs), isu lain kini mulai merebak.

Pemerintah Mesir via SCA / Suez Canal Authority beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan pernyataan bahwa kapal kontainer Ever Given bisa dilepas dan bisa beroperasi kembali, jika sudah menyelesaikan biaya kompensasi selama Terusan Suez ditutup selama 6 (enam) hari.

Saat kejadian, kapal yang dioperasikan oleh pelayaran Evergreen Marine ini melintang secara diagonal dan menutup arus lalu lalang kapal yang hendak menyeberang dari Asia ke Eropa dan sebaliknya.

Kini ketakutan ato kegalauan para pelaut asal India semakin nyata karena kapal Ever Given ditahan di salah satu sudut Terusan Suez sembari menunggu penyelesaian biaya kompensasi tadi, sementara pihak pengacara masih melakukan tawar menawar perihal tanggung jawab yang harus dipikul.

Ada sekitar 25 pelaut yang bertugas di kapal Ever Given dan jika sampai tidak terbayarkan upahnya, bisa dipastikan keluarga mereka gak bisa makan dan menyambung hidup. Itulah yang dikhawatirkan.

Stephen Cotton, sekretaris jenderal Federasi Pekerja Transportasi Internasional di London sempat menyampaikan keprihatinan tersebut dan berharap segera ditangani cepat. Jika tidak, akan berbuntut panjang.

Mesir menyatakan tidak akan melepaskan kapal yang berlabuh di Great Bitter Lake untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Kapal Ever Given dimiliki oleh Shoei Kisen Kaisha (SKKL) Jepang dan disewa oleh Evergreen Marine Corp., Taiwan.

Ketua Otoritas Terusan Suez (SCA) Osama Rabie mengharapkan kompensasi bisa segera dituntaskan: Klaim SCA diduga menyebut penyewa kapal, Evergreen, sebagai tergugat, dan menjadikan semua orang lain yang menggunakan Terusan Suez sebagai penggugat.

Pihak berwenang melakukan operasi penyelamatan yang kompleks, dengan mendatangkan tim penggali yang bekerja untuk memindahkan bagian tepi kanal dan memperluas pengerukan di dekat haluan kapal saat itu, hingga kedalaman 18 meter.

Setidaknya 369 kapal menunggu antrian untuk bisa transit di Terusan Suez sementara itu, sejumlah kapal lain sudah mengambil tindakan memutar jalur kapal via Tanjung Harapan, Afrika Selatan.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 160421 : Mesir Enggan Lepas Kapal Evergreen, Jika Belum Bayar Kompensasi, JT 100421 : Antrian Kapal Di Suez Terurai Paska Kandasnya Ever Given, JT 290321 : Breaking News – Kapal Ever Given Berhasil Diapungkan, JT 250321 : Update 1 - Kondisi Kapal Ever Given Pasrah, JT 240321 : Ever Given Sebabkan Antrian Di Suez

Semoga cepat selesai ya.

Sumber: Dari Sana-sini / Ilustrasi : SINDOnews.

Minggu, 18 April 2021

JT 180421 : SF Holdings Rugi USD 137,4 Juta Di Kuartal 1

 

Raksasa kiriman ekspres yang bermarkas di Shenzhen, SF Holding, mengatakan pihaknya memperkirakan kerugian pada kuartal pertama karena ekspansi yang cepat, demikian laporan portal berita keuangan Cina daratan, Caixin.

Perusahaan kurir akan melaporkan kerugian bersih sekitar CNY900 juta (US $ 137,4 juta) menjadi CNY1,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, dibandingkan dengan laba bersih CNY907 juta pada periode yang sama pada tahun 2020, menurut pengajuan ke Bursa Shenzhen / Shenzhen Stock Exchange.

Laporan tahun 2020 menunjukkan SF Holding mencatat laba bersih CNY7,3 miliar, naik 26,4 persen berdasarkan year-on-year basis. Beberapa waktu terbersit niatan SF Holding untuk meminang Kerry Logistics Network tapi belum tahu juntrungannya.

Kerugian terutama disebabkan oleh perluasan bisnis baru dan banyaknya sumber daya yang dibutuhkan selama beberapa kuartal terakhir. Pada Mei 2019, perusahaan mendirikan divisi baru yang khusus melayani pengiriman e-commerce, yang menghasilkan biaya pengiriman lebih rendah daripada layanan lainnya.

Ibarata kata, layanan e-commerce memang menjanjikan tetapi tidak dengan tarifnya. Harus ada kiat khusus supaya dapur perusahaan gak kebobolan akibat pembukaan kantir cabang yang ekspansif namun omsetnya kecil.

Perlu evaluasi lagi supaya tahun ini minimal gak tekor.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : SF International.

Jumat, 16 April 2021

JT 160421 : Mesir Enggan Lepas Kapal Evergreen, Jika Belum Bayar Kompensasi

 

Uuuupps bayar apa nih ? Ini pernyataan sangar dan gak bisa dianggap enteng. Alih2 pemerintah yang ngomong walau kenyataannya Suez Canal Authority (SCA) yang mengingatkan pihak yang bertanggung jawab harus membayar biaya kompensasi.

Karena alur Terusan Suez sempat mampet tempo hari akibat kandasnya kapal kontainer yang dioperasikan Evergreen Marine yakni Ever Given (kapasitas 20.388 TEUs), kini pemerintah Mesir menagih biaya kompensasi yang jumlahnya lumayan besar..

Pimpinan SCA, Osama Rabie menyampaikan. Secara prinsip kapal sudah siap jalan, tinggal menyelesaikan kompensasi yang dituntut pemerintah Mesir, terkait kerugian yang diderita selama 6 (enam) hari penutupan.

Pemilik kapal Shoei Kisen Kaisha Ltd Jepang telah menyatakan General Average (GA) dimana pemilik kargo menyumbangkan dana untuk mendapatkan barang mereka dengan menunjuk Richards Hogg Lindley sebagai adjuster.

Evergreen Marine, operator kapal, menyatakan dalam rilisnya bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari pengacara yang mewakili Shoei Kisen, yang menyebutkan bahwa pemilik telah mengajukan klaim pembatasan Admiralty di Pengadilan Tinggi di Inggeris sesuai dengan Merchant Shipping Act 1995.

Biasanya terkait urusan klaim begini bakal butuh waktu lama. Semoga cepat kelar ya. Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 100421 : Antrian Kapal Di Suez Terurai Paska Kandasnya Ever Given, JT 290321 : Breaking News – Kapal Ever Given Berhasil Diapungkan, JT 250321 : Update 1 - Kondisi Kapal Ever Given Pasrah, JT 240321 : Ever Given Sebabkan Antrian Di Suez

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : North P&I Club.

Selasa, 13 April 2021

JT 130421 : CMA CGM Jacques Saade Catat Rekor Baru

 

Salah satu pelayaran global yang commit terhadap isu lingkungan, yakni CMA CGM asal Perancis. Belum lama ini salah satu kapalnya yang berbahan bakar gas alam cair ato LNG, CMA CGM Jacques Saade (kapasitas 23.000 TEUs) berhasil memecahkan rekor muat kontainer full / isi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, kapal Jacques Saade yang disebut masuk kategori ultra-large containership (ULCS), merupakan kapal bertenaga LNG terbesar yang pernah dibuat + dioperasikan.

Kapal ini berangkat dari pelabuhan Singapura, hari Kamis lalu dengan memuat 21.433 TEUs ato melampaui rekor sebelumnya di bulan Oktober 2020 yang berhasil memuat 20.723 TEUs (maaf, gak disebutin nama kapalnya).

Kapal Jacques Saade saat ini sedang dalam pelayaran dari Asia ke Eropa dan dan bertugas di FAL 1. Komposisi barang terbanyak yaitu elektronik, barang kebutuhan sehari-hari, mesin hingga peralatan perlindungan diri.

Kabarnya juga, saat di Singapura kapal ini mengisi 6.801 meter kubik LNG untuk pertama kalinya dan menjadikan kapal kontainer terbesar di Asia yang melakukan proses pengisian bahan bakar LNG secara ship-to-ship.

Kapal terbaru CMA CGM ini dibuat di galangan kapal CSSC di Shanghai, RRCina dan CMA CGM Jacques Saade merupakan yang pertama jadi diantara 9 (sembilan) sodara kembarnya alias sistership.

Kapal berbahan bakar LNG pertama kali dipesan oleh pelayaran Perancis tahun 2017 dan target grup ini hingga akhir tahun 2022 harus memiliki 32 unit kapal kontainer berbahan bakar LNG.

Kepedulian terhadap lingkungan yang menjadikan CMA CGM menjadi pelopor diantara perusahaan pelayaran besar di dunia, patut diacungi jempol.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : The Loadstar.

Minggu, 11 April 2021

JT 110421 : Zim Line Catat Keuntungan Di 2020

 

Perusahaan pelayaran Israel, Zim Integrated Shipping Services ato lebih dikenal dengan sebutan Zim Line, rupanya di tahun 2020 mencatat rekor keuntungan yang luar biasa sepanjang perusahaan ini beroperasi.

Menurut catatan, tahun 2019 Zim Line membukukan kerugian (net loss) USD 13 juta tetapi di tahun 2020 melonjak drastis dengan net profit USD 524,2 juta, dengan pendapatan (revenue) USD 3,99 milyar ato naik 21 persen dibanding tahun 2019.

Seperti perusahaan pelayaran global lainnya, kuartal 4 tahun 2020 merupakan puncak perusahaan mendulang untung dimana Zim Line selama 3 bulan terakhir meningkat 30,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, profitnya menjadi USD 366,4 juta.

CEO Zim Line, Eli Glickman mengakui rekor pendapatan tahun 2020 menjadi bagian dari berkah pandemi Coronavirus ato Covid-19. Selama 75 tahun beroperasi, inilah capaian luar biasa bagi Zim Line.

Perusahaan juga mengumumkan perjanjian sewa jangka panjang untuk 10 (sepuluh) kapal kontainer 15.000 TEUs berbahan bakar ganda LNG, serta memposisikan Zim untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat di rute Asia – Amrik pantai timur (US East Coast).

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini / Sampul : Zim.

Sabtu, 10 April 2021

JT 100421 : Antrian Kapal Di Suez Terurai Paska Kandasnya Ever Given

 

Sebagaimana dikhawatirkan bahwa antrian kapal semenjak terjadinya insiden kandasnya kapal kontainer Ever Given (kapasitas 20.000 TEUs) yang dioperasikan oleh Evergreen Marine dari Taiwan, mulai terjawab sudah.

Satu per satu antrian kapal yang hendak melintas, akhirnya bisa melintas dengan baik walau harus diakui bahwa jumlah 400 kapal bukanlah hal mudah untuk diatasi dalam waktu singkat.

Bloomberg menyampaikan bahwa pada tanggal 3 April 2021 setidaknya ada 85 kapal yang melewati Terusan Suez dan hal ini dinilai kemampuan manajemen Suez Canal Authority (SCA) dalam menangani isu darurat seperti kemarin itu.

Sejak itu, sudah ada 422 kapal yang memanfaatkan terusan ini lagi. Ever Given yang memiliki panjang 400 meter sempat kandas selama hampir seminggu sejak 23 Maret 2021 sehingga menyebabkan terganggunya pasokan sejumlah barang akibat keterlambatan diatas dan pastinya masih akan menyisakan pekerjaan rumah (PR) untuk siapapun juga.

Kabarnya pemerintah Mesir pun menuntut kepada pemilik kapal, dalam hal ini Shoei Kisen Kaisha Ltd (Jepang) sebesar USD 1 milyar sebagai kompensasi atas kemacetan tempo hari dan tidak berfungsinya Terusan Suez selama seminggu.

Pasalnya, di hari2 biasa ato normalnya setiap hari SCA mampu melayani 50 kapal segala jenis yang melintasi terusan yang membelah benua Afrika dan Asia ini. Kelanjutan hukumnya, masih akan terus diproses lanjut.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 290321 : Breaking News – Kapal Ever Given Berhasil Diapungkan, JT 250321 : Update 1 - Kondisi Kapal Ever Given Pasrah, JT 240321 : Ever Given Sebabkan Antrian Di Suez.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 09 April 2021

JT 090421 : SOL Akuisisi Kapal Lagi

 

Satu lagi debutan asal Kota Singa yang sedang digadang2 bakal mengikuti kesuksesan pelayaran Pacific International Lines (PIL), yakni Straits Orient Lines (SOL). Ironisnya PIL kini sedang dirundung masalah keuangan dan banyak menjual aset kapalnya.

SOL yang merupakan afiliasi dari Transworld Group Singapura, baru saja menerima kapal anyar ex Asiatic Lloyd, yaitu Asiatic Dawn (kapasitas 1.155 TEUs). Dengan akuisisi kapal ini total armada SOL kini menjadi 12 unit – merujuk info dari media Splash 247.

Kapal Asiatic Dawn memiliki spesifikasi panjang 149,6 meter (hampir 150 meter), segera akan diberi nama baru menjadi SOL Stride. Bulan lalu, pelayaran ini juga baru mendapatkan kapal anyar SOL Promise, kapasitas 1.702 TEUs.

Detil nominal transaksi gak disebutin jelas dan yang pasti SOL terus tumbuh dan berkembang. Lanjuuuuut.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Splash 247.

Kamis, 08 April 2021

JT 080421 : Maersk Sewa Kapal CSAV Yang Tersisa

 

Kebutuhan kapal – khususnya kapal kontainer - seberapapun kapasitasnya sepertinya dilalap habiz oleh pasar. Disaat puncak pandemi semua seperti dipaksa diet, tetapi paska adanya vaksin, seolah-olah masyarakat dunia yakin pandemi telah lewat.

Pelayaran yang sedang ekspansif Maersk, pun menyewa 4 (empat) kapal dengan prefix CSAV – sebuah perusahaan pelayaran asal Cile yang pernah eksis dan kini menjadi milik Hapag-Lloyd (H-L). Menurut media Splash 247, kontrak sewanya untuk masa 40 bulan.

Adapun ke-4 kapal yang disewa dengan prefix ato nama depan kapalnya CSAV, yaitu CSAV Tyndall, CSAV Toconao, CSAV Traiguen + CSAV Trancura, kesemuanya memiliki kapasitas 8.600 TEUs.

Kapal2 diatas, saat ini dikendalikan oleh juragan kapal Zodiac Maritime dan Eastern Pacific. Ngga ada detil perihal harga sewa untuk unit diatas namun kesemua unit dalam proses jual beli dengan pihak lain.

Tiga kapal pertama (CSAV Tyndall, CSAV Toconao, CSAV Traiguen) kabarnya sudah berpindah tangan ke JP Morgan dan kapal yang dibawah koordinasi Eastern Pacific, sudah di jual ke pihak XT Management Israel – sesuai info dari Alphaliner.

Ke-4 kapal CSAV ini merupakan laskar terakhir yang menggunakan prefix CSAV dan saat dilepas oleh H-L nantinya ke pihak Maersk, kapal2 diatas akan berganti nama juga. Kelak nama CSAV akan lenyap dari peta industri pelayaran dunia, jadi tinggal kenangan.

Satu per satu, nama pelayaran legendaris akhirnya tenggelam, CSAV ato Compania Sud Americana de Vapores di merger dengan H-L di tahun 2014 saat isu merger + akuisisi di industri pelayaran global sedang tren.

Harus diakui, sejumlah pelayaran besar semisal MSC + Hapag Lloyd pun harus melakukan strategi sewa kapal untuk mengakomodir kebutuhan pasar. Maersk pun melakukan hal yang sama, menyewa kapal untuk memenuhi kebutuhan internal.

Belum lama ini, Maersk memperpanjang sewa 3 x 4.600 TEUs classic panamax dari V Ship Hamburg (Northern Priority, Northern Promotion, Northern Precision). Masa sewa antara 24-27 bulan dengan harga USD 35.000 per hari.

Selain itu, Maersk pun menyewa unit lain dari Zodiac Maritime untuk periode 30 bulan, dengan harga sewa USD 32.000 per hari untuk kapal Xiamen (4.253 TEUs) + Nagoya Tower (4.252 TEUs).

Demikian update sekilas untuk Maersk.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Splash 247.

Rabu, 07 April 2021

JT 070421 : Evergreen Belanjakan USD 2,6 Milyar

 

Terlepas dari musibah yang baru menimpa Evergreen Marine tempo hari, saat kapal Ever Given kandas selama hampir seminggu di Terusan Suez sehingga sempat memacetkan lalu lintas kapal dunia dan membuat supply chain management (SCM) bergeser dari yang seharusnya.

Belum lama ini, manajemen Evergreen Marine Corp. yang bermarkas di Taiwan, mengumumkan untuk membangun 20 unit kapal berkapasitas 15.000 TEUs – sebagaimana diberitakan oleh media World Maritime News dari Rotterdam.

Kejelasan diatas, menghapus spekulasi dari para broker sejak Februari lalu yang mempertanyakan pelayaran asal Taiwan ini jadi ato ngga-nya untuk membangun armada kapal barunya.

Pihak Evergreen berkomitmen untuk mempertahankan layanan kepada Pelanggan, bisa dengan melakukan penambahan kapal baru ato menyewa dari pihak ke-tiga. Apapun dimungkinkan sepanjang level of service bisa terjaga dengan baik.

Pihak Evergreen menganggarkan belanja kapal barunya dengan jumlah yang memang fantastis bingitz, sekitar USD 2,6 milyar ! Asumsi harga per kapal di kisaran harga USD 115 juta hingga 130 juta.

Sejumlah galangan kapal sudah mengajukan proposal ke pihak Evergreen, diantaranya, Hudong-Zhonghua Shipbuilding (Group) + Jiangnan Shipyard (Group) dari RRCina, Imabari Shipbuilding dari Jepang serta tak lupa Samsung Heavy Industries (SHI) + Hyundai Heavy Industries (HHI) dari Korea Selatan.

Menurut CEO + Mitra Sea Intelligence Consulting, Lars Jensen, pesanan kapal2 anyar Evergreen hampir 750.000 TEUs ato separo kekuatan armada saat ini. Artinya penambahan kapal Evergreen sifatnya sangat dahsyat + masif dampaknya.

Selain ada order 20 x 15.000 TEUs, Evergreen pun memiliki pesanan lain, yakni 10 x 24.000 TEUs ato A-type yang akan dikirimkan di tahun 2021 ini dan paling lambat tahun 2022. Jadi bisa dibayangin emang order gila2an ini.

Ke-10 kapal 24.000 TEUs ini diberikan ke 3 (tiga) galangan terpercaya : 2 unit dari Jiangnan Shipyard, 2 unit dari Hudong Zhonghua (keduanya dari RRCina) sedangkan 6 unit lainnya dibangun oleh Samsung Heavy Industries (SHI, Korea Selatan).

Ini terobosan luar biasa dari pihak Evergreen kedepannya. Waspadalah.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Riviera Maritime Media.

Senin, 05 April 2021

JT 050421 : YML Untung USD 404,9 Juta

 

Tahun 2020, industri pelayaran boleh dibilang mendapat rejeki nomplok dari pandemi Coronavirus ato Covid-19. Bukan karena penyakitnya tetapi dampak dari berbagai keterbatasan di industri maritim, ujung2nya ke kelangkaan kontainer beberapa waktu lalu hingga sekarang masih terasa.

Salah satu yang mendapat rejeki nomplok tersebut adalah pelayaran asal Taiwan, Yang Ming Marine Transport Corporation (dikenal dengan Yang Ming Line), dari posisi merugi tahun 2019, menjadi untung sruntung luar biasa.

Tahun 2019 lalu YML mencatat kerugian ato net loss NTD 4,31 milyar (= USD 139,39 juta), menjadi pelayaran yang tajir di tahun 2020, dengan catatan net profit NTD 11,98 milyar (= USD 404,9 juta). Woooow bingitz ini sih.

Pola selama pandemi pun mempengaruhi Pelanggan untuk berbelanja secara online, membeli berbagai produk dengan menggunakan semua saluran e-commerce dan mendorong dominasi angkutan e-commerce melonjak drastis di tahun 2020 lalu.

Rata2 perusahaan pelayaran di semester 1 masih skeptis namun memasuki semester 2, mulailah tanda2 kejayaan pelayaran terlihat. Apalagi saat posisi volume dari RRCina mendominasi tanpa ampun untuk tujuan Amrik + Eropa.

Menyikapi hal tersebut, YML mengambil langkah2 untuk mengamankan kapasitas yang berkecukupan (charter in) serta mengembalikan kontainer kosong (MTY boxes) sesegera mungkin, agar dapat dioptimalkan.

Di tahun 2020 lalu, YML mendapatkan pula dukungan 6 x 2.800 TEUs + 3 x 11.000 TEUs walaupun saat itu statusnya masih kapal sewa. Kedepannya, seperti HMM pastinya akan memborong kapal anyar dan juga hal ini diimplementasikan oleh WHL.

Congrats YML.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : JoC.

Minggu, 04 April 2021

JT 040421 : Qingdao Shipyard Dapat Kontrak Bangun 4 x 5.900 TEUs

 

Dari sisi ukuran kapal, kayak rada nanggung gitu deh. Tapi kebutuhan pasar kadang susah diprediksi juga. Bila pas rejeki, ternyata kapal jenis ini yang lagi diminati, mo ngomong apa. Kadang bulan perkara jago menghitung, bisa jadi faktor keberuntungan.

Terlepas dari itu semua, toh mereka yang punya duit, terserah mo bikin kapal ukuran seberapapun. Adalah Qingdao Shipyard yang mengumumkan, telah menandatangani kontrak pembuatan kapal kontainer 4 x 5.900 TEUs.

Media asal Colchester, Seatrade Maritime News melaporkan hal tersebut dan rencana pengirimannya di tahun 2025 (lama amat ya ?). Kabarnya yang memesan kapal, juragan kapal asal Belgia tapi gak disebutin siapanya..  

Kabarnya juga, Qingdao Shipyard merasakan dampak perbaikan ekonomi sejak semester 2 tahun 2020 dan berharap terus membaik.Hingga saat ini totalnya, galangan ini sudah memiliki order 6 x 5.900 TEUs.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Splash 247.

Sabtu, 03 April 2021

JT 030421 : China United Lines Buka Layanan Ke Asia

 

Debut pelayaran asal RRCina, China United Lines (CULines) gak bisa dipandang sebelah mata. Setelah cukup eksis di daratan Cina dan juga membuka rute jarak jauh, sebut saja Eropa, kini merambah kawasan Asia.

Menurut media yang berbasis di Colchester, Seatrade Maritime News, CULInes akan membuka 3 (tiga) layanan untuk menghubungkan RRCina, Jepang ke area Asia Tenggara. Gebrakan maut nih.

Ke-3 servis dimaksud yakni : Japan-Thailand-Vietnam Service (JTVS); Japan-Taiwan (JTX) + Japan-Singapore-Malaysia (JPX) dan akan membuka layanan langsung kedepannya supaya bisa menghubungkan RRCina – Hong Kong – Taiwan serta negara2 Asia Tenggara lainnya.

Awal tahun 2021, CULines mewacanakan menambah 4 (empat) kapal kontainer (gak disebutin kapasitasnya berapa), untuk keperlun ekspansi + memperkuat kehadiran CULines di pasar Asia. Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 02 April 2021

JT 020421 : Tabrak Truk, KA Di Taiwan Tewaskan 36 Orang

 

Sebuah kereta api (KA) penumpang dikabarkan tergelincir dari terowongan di bagian timur Taiwan dan diperkirakan menabrak sebuah truk sehingga mengakibatkan sedikitnya 36 orang tewas.

Pihak pemadam kebakaran (damkar) menyatakan kereta yang menuju Taitung itu keluar dari rel di sebuah terowongan di utara Hualien yang menyebabkan beberapa gerbong menabrak dinding terowongan.

Kementerian Transportasi Taiwan menyebutkan selain korban tewas, lebih dari 72 orang terluka dan sekitar 60 diantaranya telah dibawa ke rumah sakit. Saat kejadian, jumlah penumpang diperkirakan sekitar 350 orang.

Ikut prihatin.

Sumber : CNN Indonesia.

Kamis, 01 April 2021

JT 010421 : Kapal MSC Rusak, Usai Gesekan di Istanbul

 

Kapal Mediterranean Shipping Co. (MSC) yang berkapasitas 19.000 TEUs MSC Tina sepertinya mengalami kerusakan cukup parah setelah sempat menyenggol dermaga pelabuhan Istanbul, Turki.

Bagian lambung kapal mengalami kerusakan cukup lumayan – dari foto2 yang beredar di dunia maya – menunjukkan kerusakan cukup serius. Setidaknya itu yang dilaporkan media The Maritime Executive.

Dermaga yang terletak di kawasan Marport mengalami kerusakan namun dilaporkan gak ada korban jiwa akibat senggolan tersebut dan polusi pun dilaporkan nihil. Penyebab pastinya masih dalam investigasi.



MSC Tina (buatan tahun 2017) digunakan di servis TC3 MSC, dengan rotasi sbb : Busan – Shanghai – Ningbo – Singapura - Port Said – Piraeus – Izmit - Istanbul. Seperti diketahui, akibat kecelakaan ini akan menambah panjang daftar antrian yang sebelumnya telah disumbang oleh kandasnya kapal Ever Given di Terusan Suez.

Ikut prihatin dan semoga cepat beres deh urusannya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : VesselFinder - FleetMon.