Rabu, 27 Februari 2019

JT 270219 : H-L Konversi Sistem BBM Kapal Sajir


Pelayaran raksasa asal Jerman, Hapag-Lloyd (H-L) sudah menandatangani kontrak dengan pihak Huarun Dadong Dockyard – yang bermarkas di Shanghai, Tiongkok – untuk mengkonversi bahan bakar kapal Sajir, dari single menjadi dual.

Artinya, bahan bakar kapal Sajir saat ini adalah heavy fuel oil (HFO) untuk sistem pembakarannya dengan dengan sistem dual-fuel systems nantinya, selain HFO kapal ini bisa juga menerima gas alam cair ato LNG ato minyak berkadar sulfur rendah.

Kapal Sajir (sebelumnya nama kapal UASC yang berhasil diakuisisi oleh H-L tahun 2017 lalu) merupakan 1 dari 17 unit kapal yang akan diganti sistem penyediaan bahan bakarnya, menjadi dual-fuel systems.

Menurut H-L, konversi yang dilakukan ini bisa menurunkan emisi sekitar 15-30 persen karbon dioksida (CO2) – demikian menurut kutipan Harbour Review terbitan Gdynia, Polandia.

Dengan konversi ini pula, kapal Sajir akan menjadi kapal kontainer pertama didunia yang menggunakan sistem bahan bakar ganda. Selamat untuk H-L.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Baird Maritime.

Selasa, 26 Februari 2019

JT 260219 : Pesawat Amazon Prime Air / Atlas Air Jatuh


Sebuah pesawat terbang jenis Boeing 767 milik Atlas Air yang dikerjasamakan dengan pihak Amazon Prime Air, jatuh disebelah tenggara Texas, tepatnya Trinity Bay dekat Anahua dan menewaskan 3 (tiga) orang kru-nya.

Sebuah laporang yang diterima dari metereologis AccuWeather menyebutkan pengaruh cuaca akan menjadi alasan atas jatuhmya pesawat dimaksud. Hingga detik terakhir, penyebab kecelakaan masih dalam investigasi.

Pesawat ini dioperasikan oleh Atlas Air, terbang dari Miami ke Houston. Pihak Federal Aviation Administration (FAA) kehilangan radar + kontak radio sesaat sebelum pesawat mendekat.

Pihak Amazon langsung menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban, kerabat serta awak pesawat atas tragedi yang terjadi. Nomor penerbangan menyebutkan Atlas Air tetapi warna pesawat berganti ala Amazon.

Dalam sebuah konperensi pers hari Sabtu siang, seorang saksi mata menyebutkan bahwa sebelum pesawat jatuh sempat terdengar adanya ledakan. Untuk detilnya, kita tunggu kabar berikutnya ya.

Sumber : HKSG / Foto : CNBC.

Sabtu, 23 Februari 2019

JT 230219 : Agility Makin Dekat Dengan Panalpina


Klo ini jadian, pasti ada yang tersakiti dan berat bingitz rasanya. Adalah DSV salah satu pemain logistik kawakan papan atas di Eropa, setelah pinangannya atas Ceva Logistics, masa iya dengan Panalpina pun ditolak ?

Ini memang nego tingkat dewa, kita gak tahu apa yang diomongin. Kita sih cuma pengamat doank biar pasar logistik dan kompetisinya semakin seru dan tahu perkembangan teranyar he he he.

Sebuah sumber di Timur Tengah meng-IYA-kan bahwa Agility berminat dengan usulan merger dengan Panalpina tapi dari kedua belah pihak, blon ada yang kasih komen tentang perkembangan terbaru ini.

Klo pun ini maujud maka kombinasi Agility-Panalpina bakal ngehasilin revenue luar biasa gede yakni KWD 48 milyar (= USD 158 milyar) berdasarkan angka di tahun 2017. Hmm gede juga ya.

Semua pihak masih menahan diri dan bilangnya masih dalam pembicaraan serius alias early discussion, tahu2 dhuaaaaar. Mengagetkan jagat logistik global dan itu udah jadi kebiasaan.

Faktor merger biasanya harus bisa menampilkan keuntungan yang bisa diperoleh masing2 pihak, walaupun nantinya bakal berada dalam satu naungan. Pertama, jika, ini adalah perkawinan biz antara Eropa + Timur Tengah.

Agility bermarkas di Kuwait dan Panalpina berbasis di Swiss. Nantinya, Agility akan memperoleh pasar global melalui air freight sector, dimana Panalpina dikenal sangat kuat dalam armada angkutan udara dan memiliki armada pesawat 747 sendiri.

Panalpina mengangkut 995.000 ton kargo udara di tahun 2017 (ssst, hampir 1 juta ton Bro) hanya beda dikit dengan Emirat SkyCargo. Bagi Panalpina, mereka butuh sentuhan pasar Middle East dimana Agility memiliki jaringan yang dibutuhkan.

Minimal, Agility memiliki hub di Dubai International, DWC dan Jebel Ali dilengkapi 13 DC (distribution center) dan kantor komplit, sementara ground facilities di area Timur Tengah, Agility punya 15 unit.

Itu aja sih yang baru ketahuan. Yang lainnya menyusul deh. Wong masih early discussion he he he.

Sumber : HKSG. 

Jumat, 22 Februari 2019

JT 220219 : WHL Order Kapal Lagi


Setelah memastikan order 12 (duabelas) unit kapal anyar dari galangan kapal Cina, perusahaan pelayaran Taiwan, Wan Hai Lines (WHL) sepertinya bakal mengambil opsi tambahan 4 (empat) unit lagi, sehingga total pesanan kapalnya jadi 16 unit.

Bulan November 2018 lalu, WHL memesan 12 unit kapal berkapasitas 2.038 TEUs dari Guangzhou Wenchong Shipyard / China Shipbuilding Trading Company (afiliasi dari CSSC).

Selain memesan kapal anyar di Tiongkok, WHL juga memesan 8 x 3.036 TEUs dari galangan kapal Jepang, Japan Marine United (JMU). Info yang terakhir, redaksi blon dapat update detilnya. Menyusul ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 18 Februari 2019

JT 180219 : Panalpina Dekati Agility


Ditengah-tengah upaya DSV yang pengen bingitz dapetin aset Panalpina, ehh manajemen Panalpina malah bikin panas dengan mendekati manajemen Agility Group. Ngomongnya sih mo bikin kerjasama strategis diantara keduanya.

Sebenarnya ada langkah apa ato tepatnya motif apa, sampe DSV mengejar Panalpina dan disisi lain Panalpina malah bermain mata dengan Agility Group ? Masih banyak yang menganalisas dari berbagai sudut.

Emangnya dengan DSV, pihak Panalpina gak bisa membuat kerjasama strategis he he he. Bahwa jika ternyata urusannya lebih ke duit, kenapa ngga minta tawaran lebih gede. Ato jika ada kendala lainnya, bisa jadi itu yang kudu dibedah sama tim pemburu.

Panalpina adalah salah satu perusahaan logistik besar yang berasal dari Swiss, DSV merupakan logistics provider asal Denmark yang sedang berkembang sedangkan Agility Group, juga perusahaan sejenis yang dimiliki Timur Tengah.

Ibarat cinta, ini ada cinta segitiga nih ha ha ha. Agility disebut-sebut sedang jatuh cinta juga dengan Panalpina (is in early discussion with Panalpina). Blon ada kelanjutannya sih cuma kitaorang membaca peta situasi aja.

Seiring dengan perkembangan yang ada, apalagi tawaran sebelumnya dari pihak DSV pernah ditolak oleh Panalpina tapi ambisi DSV untuk bisa mendapatkan Panalpina juga boleh diacungi jempol. Gigih dan ulet.

Januari 2019 lalu, DSV menawar Panalpina seharga USD 4 milyar tetapi pemegang saham mayoritas Panalpina yakni Ernst Gohner Foundation yang menguasai 46 persen, menyatakan menolak tawaran DSV.

Ceritanya, minggu lalu DSV kembali melontarkan ide akuisisi dengan penawaran lebih tinggi yakni CHF 180 (+ USD 179) per saham Panalpina ato total nilainya setara dengan USD 4,25 milyar.

Evan Armstrong, konsultan + analis industri 3PL memperkirakan bahwa tawaran DSV akan kandas kembali tanpa menyebutkan alasannya. Tapi setahu dia, sedang ada tawar menawar tingkat dewa yang sukar diprediksi.

Catatan Armstrong and Associates' menyebutkan ranking 3PL yang sedang rebutan pangsa pasar diatas (berdasarkan revenue tahun 2017), DSV pemain ke-6 terbesar di dunia, Panalpina ke-16 dan Agility ke-26, demikian menurut American Shipper.

Agility merupakan salah satu pemain kuat di kawasan Timur Tengah, Nigeria dan sejumlah negara berkembang dan memiliki cakupan yang baik di kawasan Asia Tenggara tetapi secara kombinasi bisnis, lebih cocok DSV-Panalpina, demikian tanggapan Evan Armstrong lagi.

Panalpina sedang mengalami defisit tapi harus diakui sebagai salah satu pemain 3PL yang besar namun dari sisi IT kurang kuat. Bagi DSV yang memang kuat di IT sepertinya sangat membantu, jika Panalpina berjodoh dengan DSV.

Hitung-hitungannya kita gak tahu, terserah manajemen aja. Mau Panalpina dipinang Agility ato DSV. Kita monitor aja. Seru juga kayaknya nih. Jual mahal nih ?

Sumber : HKSG.