Jumat, 12 Juli 2019

JT 120719 : Online Biz Minimalisir Biaya Gudang

Pengiriman secara metode DROP berkembang pesat di era biz e-commerce karena memangkas biaya sewa gudang dan barang langsung dikirim ke produsen, grosir ato pengecer lain. Intinya lebih hemat.

Semua orang ingin fokus pada pemasaran dan tidak menghabiskan waktu dan uang untuk infrastruktur dan memegang produk. Mereka tidak punya waktu untuk berurusan dengan pergudangan dan biaya2 tak terduga lainnya – demikian ungkap Wakil Presiden eShipper Imtiaz Kermali.

Mereka ingin memusatkan sumber daya mereka pada konsumen akhir dan tidak terjebak dengan pemenuhan. Konsep diatas memiliki daya tarik yang kuat untuk pedagang online, terutama para pemula, lapor Loadstar London.

Pelanggan Brampton, perusahaan Ontario sebagian besar adalah perusahaan kecil dan menengah yang "mendapatkan akses ke sejumlah pemasok tanpa harus memesan dalam jumlah besar. Itu satu keuntungan besar," kata Direktur eShipper, Mo Datoo.

Masih banyak lagi perusahaan pemula ato start up yang memilih sistem pengiriman dengan DROP selain memotong banyak jalur birokrasi, juga dianggap bisa memenuhi kriteria perusahaan pemula. Apalagi sejak biz e-commerce booming ketersediaan gudang di Amrik khususnya, juga menjadi semakin terbatas.

Menurut penyedia perangkat lunak e-commerce Americommerce, 22-33 persen dari seluruh industri e-commerce menggunakan pengiriman drop sebagai model manajemen persediaan utama. Mengingat lonjakan biaya pergudangan, logistik dan ekspektasi Pelanggan yang tinggi, daya tarik konsep ini sepertinya tidak akan pudar dalam waktu dekat.

Hmm tantangan baru lagi nih. Pemanfaatan IoT, penggunaan drone dan adanya kemudahan metode pengiriman DROP membuat dunia biz dalam 5 tahun kedepan akan mengalami pergeseran significant.

Gambaran diatas memang tengah terjadi di belahan dunia sana tapi percayalah, lambat laun akan merembet juga ke Indonesia. Bersiaplah untuk selalu berubah karena iklim bisnis saat ini berbeda dengan periode sebelumnya.

Waspada, waspada, waspada.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 11 Juli 2019

JT 110719 : Temuan Kokain Terbesar Di Kapal MSC


Sebuah kontainer yang mengangkut kokain seberat hampir 20 ton, diatas kapal MSC Gayane (11.600 TEUs) yang berhasil ditangkap oleh pihak pengawas perbatasan Amrik (US Customs & Border Protection / US CBP), bisa jadi merupakan temuan kiriman terbesar narkoba hingga saat ini.

Kapal MSC Gayane sandar di Port of Philadelphia tanggal 16/06 lalu dan menghebohkan para pelaku bisnis hingga pengamat. Pendapat hukum menyampaikan bahwa kapal akan disita.

"Penyewa bertanggung jawab atas semua yang terjadi di kapal dan mengembalikannya kepada pemiliknya," ujar CEO Karatzas Marine Advisors & Co, Basil Karatzas. Hmm berat juga ya.

Kontainer yang gak terlibat dalam penyitaan kokain diatas, sudah dipindahkan ke kapal MSC lainnya. "MSC membantu dan bekerja sama dalam cara apa pun yang mungkin dengan pihak berwenang dan bukan target penyelidikan," kata pernyataan perusahaan.

MSC kemungkinan akan menanggung biaya harian untuk kurun waktu yang cukup panjang. Karatzas memperkirakan bahwa biaya docking bisa mencapai hingga USD 2.000 per hari dan biaya asuransi hingga USD 10.000 per hari.

Enam awak kapal telah dituduh berkonspirasi untuk memiliki kokain di atas kapal ini. Menurut Jaksa AS untuk distrik timur Pennsylvania William McSwain, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (US CBP) memperoleh surat perintah untuk menggeledah kapal yang dioperasikan oleh Mediterranean Shipping Company, papar MarketWatch New York.

McSwain mengatakan, penahanan 11.600-TEUs berbendera Liberia yang dibuat pada 2018 kemungkinan disita di Amrik, dan penyelidikan federal akan terus berlanjut.
Bagaimana kelangsungan kasus ini. Simak terus liputannya disini.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 10 Juli 2019

JT 100719 : Unifeeder Operasikan Servis Swedia – Polandia


Jaringan feeder bagi sebagian pelayaran global menjadi salah satu kebutuhan penting karenanya feeder operator juga harus inovatif agar apa yang diinginkan global carriers bisa terpenuhi.

Salah satu pemain feeder di Eropa, Unifeeder yang berasal dari Denmark kabarnya membuka layanan baru dari Gavle + Norrkoping (Swedia) ke Gdynia + Gdansk (Polandia) – demikian menurut laporan media Sea News.

Pihak Unifeeder berasumsi bahwa layanan baru ini mempertimbangkan Gdansk sebagai transshipment port penting di area Baltik, demikian pulan Gdynia yang dinilai sebagai gerbang memasuki Eropa dari wilayah timur.

Kapal pertama akan mulai beroperasi tgl 10/08 mendatang dari Gdansk dan tiba di Gavle tgl 12/08. CEO Gavle Port, Fredrik Svanborn berpromosi bahwa pihak mendorong kargo ekspor impor yang ramah lingkungan, serta didukung juga moda kereta api (KA).

Gavle Hamn AB + operator terminal Yilport membenamkan investasi SEK825 juta (= USD 87,367 juta) untuk memperluas terminal sehingga nantinya dapat meng-handle 600.000 TEUs pertahunnya dan mampu menampung kapal besar di tahun2 mendatang.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 09 Juli 2019

JT 090719 : SHI Selesaikan Kapal Terbesar Di Dunia, MSC Gulsun 23.756 TEUs


Belakangan ini, pelayaran blasteran Italia-Swiss banyak mendominasi peluncuran kapal anyar dan nyaris selalu memecahkan rekor dari sisi kapasitas muatnya, Mediterranean Shipping Co. (MSC).

Galangan kapal yang dipercaya membangun kapal kontainer segede ini adalah Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan. Bukan nama baru tapi SHI menyampaikan bahwa kapal MSC Gulsun (kapasitas 23.756 TEUs) merupakan kapal kontainer terbesar saat ini.

Spesifikasi panjang kapal anyar ini yakni panjang total 400 meter ato seluas 4x lapangan sepakbola standar internasional, lebar 61,5 meter dan tinggi 33,2 meter. Wooow bingitz.

Prestasi lain SHI adalah saat di tahun 2015 berhasil mendapatkan tender konstruksi kapal kontainer terbesar saat itu dari Mitsui O.S.K Lines (MOL) sebanyak 4 unit kapal berkapasitas 20.100 TEUs.

Kini seiring perkembangan kompetisi terbuka di alam liberalisasi, SHI masih tetap eksis dan mencoba terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu yang terkuat didunia.

Kesempatan membangun armada baru ini datang setelah di bulan September 2017 dan pihak SHI menyanggupi membuat 6 unit kapal sedangkan 5 lainnya dibuat oleh Daewoo Shipping Marine Engineering (DSME).

Kapal anyar ini dilengkapi mesin utama, G95ME-C9.5, buatan MAN Diesel & Turbo. Kode “G” tadi merupakan disaib kapal teranyar dan menghemat bahan bakar serta bisa meningkatkan efisiensi tingkat dewa.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.