Jumat, 31 Juli 2020

JT 310720 : Pesawat B777 Ethiopia Terbakar

Kabar kurang mengenakkan dari industri penerbangan saat maskapai penerbangan asal Afrika sono, kehilangan sebuat pesawat kargo karena terbakar. Jika pun diperbaiki kabarnya lumayan mahal.

Apa pasal ? Sebuah pesawat tipe Boeing 777 freighter milik Ethiopian Airlines terbakar di bandara internasional Shanghai Pudong, saat sedang dalam proses pemuatan / loading.  

Pesawat berkode ET-ARH sedang dalam jadual penerbangan reguler dari Shanghai Pudong ke Sao Paulo, Brazil dan dilanjut ke Santiago, Cile. Kejadian kebakaran ini terliput oleh media sosial maupun video netizen.

Seluruh bagian pesawat tampak terbakar dan menyebabkan kerugian besar. Asal muasal api belum diketahui dan masih dalam pengusutan pihak berwajib. Pihak maskapai mengakui hal tersebut namun beruntung seluruh kru pesawat dalam kondisi selamat.

Data penelusuran dari Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat mendarat di Shanghai menjelang siang hari, menggunakan flight ET3738 dari Brussels, Belgia. Di Cirium Data, anggota Star Alliance ini disebut-sebut mengoperasikan 10 unit B777Fs dengan usia rata2 4,3 tahun alias pesawatnya masih tergolong anyar.

Ikut prihatin dengan kejadian diatas.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Stuff.co.nz.


Kamis, 30 Juli 2020

JT 300720 : Sinokor Lirik Galangan Kapal RRCina

Perusahaan pelayaran asal Korea Selatan, Sinokor Merchant Marine ato lebih dikenal Sinokor (SKR), kabarnya melirik galangan kapal di Cina daratan, untuk membangun armada kapalnya di tahun2 mendatang.

Galangan yang dipilih China State Shipbuilding Corporation’s (CSSC) via afiliasinya Huangpu Wenchong Shipbuilding (HWS) untuk membuat 4 x 1.100 TEUs – demikian menurut laporan media Allied Shipbroking.

Empat kapal ini siap dikirim di tahun 2022 namun nilai kontraknya masih belum diketahui. Order sebelumnya yakni konstruksi 16 x 1.100 TEUs di Huangpu Wenchong, rencana kirim di tahun 2020 ini.

Menurut data Vessels Value, jumlah kapal Sinokor 164 unit berbagai ukuran – termasuk 40 unit yang masih dalam pesanan. Sinokor dikenal cukup agresif menggoreng pasar Asia Tenggara + Asia Timur untuk ekspansi kedepannya.

Sumber : Dari Sana-sini.


Rabu, 29 Juli 2020

JT 290720 : GAC Ambil Alih Operasional Ahlers


Gulf Agency Company (GAC), perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) sedang bersiap mengakuisisi bisnis logistik Ahlers Singapura, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara virtual via internet.

Dalam pengumumannya, GAC menyebutkan dengan pengambil-alihan ini maka biz angkutan laut (international sea freight), angkutan darat (land transportation) serta storage services Ahlers menjadi bagian tak terpisahkan dari GAC.

Ahlers merupakan perusahaan jasa logistik yang berbasis di Belgia namun untuk area Asia, sepertinya memilih untuk dijual saja. Selanjutnya, Ahlers akan fokus di kawasan Eropa, Rusia + CIS (Negara2 Persemakmuran ex

Dengan akuisisi Ahlers Singapura, posisi GAC menjadi lebih fokus lingkup operasi area Asia-nya. Setidaknya dengan masuknya biz kontainer akan semakin memperkuat brand GAC di pasaran – demikian ujar MD GAC Singapura, Henrik Althen.

CFO Ahlers, Carla Peeters pun bangga dengan kerjasama yang ditawarkan GAC serta bisa berinvestasi lebih banyak di kawasan Eropa dan sekitarnya, karena jaraknya lebih dekat, sehingga fungsi kontrolnya relatif lebih terukur.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.


Selasa, 28 Juli 2020

JT 280720 : H-L Jual 7 Kapal + Sewa Balik

Perusahaan pelayaran Jerman, Hapag-Lloyd (H-L) telah menjual 7 (tujuh) kapal yang memiliki kapasitas 9.326 TEUs ke pihak Bank of Communications Financial Leasing (Bocomm Leasing) untuk harga yang tidak disebutkan.

Ke-tujuh kapal dimaksud : Cauquenes, Cautin, Cisnes, Cochrane, Coyhaique, Corcovado + Copiapo, yang disetujui di bulan Mei + Juli 2020 dan kapalnya didaftar ulang menjadi Bocomm Leasing sebagai sang pemilik.

Kapal2 tersebut dioperasikan oleh CSAV (Compania Sudamericana de Vapores) – afiliasi H-L yang sempat diakuisisi beberapa waktu lalu – dan saat terjadinya transaksi jual beli, valuasi nilai harga per kapal USD 74 juta.

Kapal2 diatas boleh dibilang masih baru, dibangun di galangan kapal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries (SHI) untuk masa pengiriman tahun 2014 + 2015. Kapal2 ini disewa balik oleh H-L karena untuk menjaga likuiditas keuangan perusahaan.

Untuk diketahui, semenjak timbulnya wabah Coronavirus di dunia, H-L memiliki Performance Safeguarding Programme, yakni program untuk melakukan efisiensi agar kinerja perusahaan tetap bisa kinclong.

Kapal2 ex CSAV tersebut disewa kembali oleh H-L untuk masa sewa hingga 12 tahun alias sewa jangka panjang. Kapal2 ini pun tetap dioperasikan di rute Asia – Amerika Selatan. Sejauh ini belum ada perubahan mendasar.

Aktifitas Bocomm Leasing sendiri bagi sebagian orang masih awam. Bocomm Leasing mulai mengakuisisi kapal2 kontainer sejaka awal 2020, justru disaat perusahaan pelayaran global berpikir untuk menguranginya.

Juni 2020, Bocomm membeli 5 x 12.690 TEUs dari Costamare (Yunani), di bulan Maret 2020 Bocomm juga membeli 4 x 11.923 TEUs dari Seaspan Corp. (Kanada) serta mengakuisisi 2 x 9.954 TEUs + 2 x 8.204 TEUs dari Navios Maritime (Yunani).

Lha lantas kapal2 tadi dikemanain tuh ? Oleh Bocomm disewakan kembali ke operator, semisal H-L, CMA CGM dan juga ANL.

Sumber : Dari Sana-sini. 


Senin, 27 Juli 2020

JT 270720 : Update 17 – Coronavirus di Indonesia


Pandemi Coronavirus / Covid-19 belum lagi menunjukkan penurunan angka positif yang serius, namun pimpinan Gugus Tugas Covid-19 sudah berganti. Siapakah dia dan dari mana latar belakangnya ?

Pemerintah telah menunjuk Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19. Wiku menggantikan Achmad Yurianto yang sebelumnya menjabat sebagai juru bicara pemerintah sejak 3 Maret 2020.

Wiku merupakan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19. Pria kelahiran 20 Februari 1964 ini pun menamatkan pendidikan dari IPB Bogor tahun 1988 sebagai dokter hewan. Aktif sebagai peneliti. Gitu.

Pemerintah kembali menyampaikan update jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Jumlah kasus positif baru corona masih terus bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, update hingga Senin 27/07 ada tambahan 1.525 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 100.303 kasus positif.

Dari update terbaru hari ini, jumlah yang sembuh bertambah 1.518 orang sehingga menjadi sebanyak 58.173 orang. Sementara untuk jumlah yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 57 orang menjadi sebanyak 4.838 orang.

Rujukan sebelumnya, baca JT 200720 : Update 16 – Coronavirus di Indonesia, JT 130720 : Update 15 – Coronavirus di Indonesia, JT 060720 : Update 14 – Coronavirus di Indonesia, JT 290620 : Update 13 – Coronavirus di Indonesia, JT 220620 : Update 12 – Coronavirus di Indonesia, JT 150620 : Update 11 – Coronavirus di Indonesia, JT 080620 : Update 10 – Coronavirus di Indonesia, JT 010620 : Update 9 – Coronavirus di Indonesia, JT 250520 : Update 8 – Coronavirus di Indonesia, JT 180520 : Update 7 – Coronavirus di Indonesia, JT 040520 : Update 6 – Coronavirus di Indonesia, JT 270420 : Update 5 - Coronavirus di Indonesia, JT 200420 : Update 4 – Coronavirus di Indonesia, JT 120420 : Update 3 – Coronavirus di Indonesia, JT 030420 : Update 2 – Coronavirus di Indonesia + JT 240320 : Update 1 - Coronavirus di Indonesia.

#ojongeyel
#stayathome
#bekerjadarirumah
#ayotinggaldirumah

Sumber : Dari Sana-sini. / Ilustrasi : Tirto

Minggu, 26 Juli 2020

JT 260720 : Seaspan Beli Kapal 2 x 13.000 TEUs


Kaya juga ya ini perusahaan ... Gak semudah itu sih intinya. Memiliki kapal jika gak optimal, risikonya sudah bisa dibayangkan bakal bangkrut dalam waktu singkat walau punya duit gak berseri sekalipun. Duit manusia itu ada batasnya.

Adalah Seaspan Corporation – afiliasi dari Atlas – yang kabarnya membeli 2 (dua) kapal bekas ato secondhand tapi kondisinya bisa dibilang bagus. Dua unit kapal berkapasitas 13.000 TEUs dibeli seharga USD 146 juta secara tunai.

Menurut jubir pihak Seaspan, kapal tersebut dibeli karena langsung disewa untuk periode 10 tahun dan berdasarkan hitunga masih ada cu’annya. Kapal tersebut buatan tahun 2010 + 2011. Disewakan ke pelayaran global pastinya.

Bing Chen selaku CEO + Presiden Seaspan enggan berkomentar saat media menanyakan siapa yang menyewa dan kapal tersebut dibeli dari pihak mana. Pokoknya, di musim Covid-19 begini, jualan masih laku, ok aja Bro’.

Saat ini Seaspan mengoleksi 125 kapal berbagai ukuran dan semuanya kapal kontainer. Total nilai kontraknya mencapai USD 4,5 milyar dengan usia rata2 sewa kapalnya 4 tahun lebih. Muantep Bro’.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 25 Juli 2020

JT 250720 : Southwest Airlines Hindari PHK

Jika jumlah penumpang pesawat gak bertambah secara nyata, maka banyak maskapai penerbangan dipastikan bakal kolaps ato bangkrut. Tinggal permasalahan waktu semata dan hampir kebanyakan industri sedang menyiasati hal serupa.

Bagaimana saat ini menghindari wabah Coronavirus / Covid-19 berkelanjutan serta menyiasati agar perusahaan tetap bisa beroperasi. Salah satu maskapai penerbangan asal Amrik, Southwest Airlines mengupayakan agar jumlah penumpang bisa ditingkatkan hingga 3x lipat.

Hal yang sulit terlaksana ditengah gencarnya upaya jaga jarak sehingga lebih mirip mimpi di siang hari, tapi yang namanya usaha ya boleh2 aja. Pihak Southwest sudah memasang ancang2, bila upaya tersebut gagal, barulah PHK.

Dengan adanya pengetatan aturan, CEO Southwest Airlines, Gary Kelly mengatakan bahwa perusahaannya kelebihan pegawai. Walau jumlah penumpang sejak Maret 2020 sudah mulai meningkat tapi masih 73 persen dibawah angka tahun 2019.

Rivalnya, United Airlines minggu lalu kabarnya bakal memangkas 45 persen angkatan kerjanya dan bakal kehilangan pekerjaan mulai September 2020 mendatang. Pihak United mengatakan saat ini mereka kelebihan pekerja hampir 20.000 orang.

Info terkini, pihak Southwest sudah mendapat persetujuan mendaptkan dana pinjaman sebesar USD 2,7 Milyar dari total pengajuan yang diminta USD 3,2 Milyar. Masih harus menunggu perkembangan lebih lanjut.

Ikut prihatin.

Sumber : Dari Sana-sini. / Foto : The Wall Street Journal.

Jumat, 24 Juli 2020

JT 240720 : YML Tambah Kapal 3 x 11.500 TEUs


Untuk mengimbangi perkembangan di tubuh aliansi + juga antisipasi pertumbuhan ekonomi kedepannya, pelayaran Taiwan Yang Ming Transport (lebih dikenal sebagai Yang Ming Line / YML) dikabarkan sedang memesan 3 x 11.500 TEUs.

Biasaanya, YML selalu memesan unit kapalnya di CSSC yakni galangan kapal milik Taiwan tetapi justru kali ini pihak YML memesan dari sebuah galangan kapal besar di Jepang – belum disebutkan namanya.

Tapi dari beberapa informasi yang beredar sebelumnya, kemungkinan di Imabari Shipbuilding karena rencana sewa jangka panjangnya via afiliasi Shoen Kisen. Kapal2 anyar ini untuk rencana pengiriman di tahun 2022 mendatang.

Tadinya pihak yang mempertimbangkan kapal yang lebih gede tetapi dengan melihat perkembangan yang terjadi, pihak YML mengambil langkah moderat tetap menambah armada namun cukup dengan kapasitas 11.500 TEUs.

Mantap jiwa. Keputusan yang didasari pertimbangan matang semoga bisa menjaga kinerja dengan baik. Good Luck YML. Untuk informasi tambahan aja, YML ikut aliansi strategis THE Alliance yang beranggotakan HMM, Hapag-Lloyd (H-L) + Ocean Network Express / ONE.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 23 Juli 2020

JT 230720 : India Desak Gunakan Produk Lokal


Sebagai buntut perseteruan diperbatasan antara India dengan RRCina, pemerintah India meminta 2 (dua) perusahaan, yakni Bharat Sanchar Nigam (BSNL) + Mahanagar Telephone Nigam (MTNL) untuk menggunakan produk lokal daripada menggunakan produk RRCina.

India juga bertekad melawan dominasi perusahaan Cina daratan seperti Huawei + ZTE setelah belum lama tentara India terbunuh dalam eskalasi perselisihan di perbatasan yang memanas sehingga membawa korban 20 orang di Himalaya.

Tahun lalu pemerintah India mengganggarkan untuk membenahi jaringan mobile 4G hingga USD 8 Milyar – demikian kantor berita Reuters mengabarkan. Namun dengan perubahan kebijakan yang terjadi kini semuanya ditangani oleh putera bangsa.

Bye bye Tiongkok ...

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 22 Juli 2020

JT 220720 : TCR Satukan Layanan Moda Kereta Api Barang


Ini perkembangan menarik di industri perkeretaapian nasional negeri Tiongkok. Kereta api RRCina, yang menjangkau sebagian besar wilayah pedalaman negara itu, telah bergabung menjadi jaringan nasional yang disebut Trans China Railway (TCR).

Secara individual maupun kolektif, banyak jalur kereta api (KA) bertindak sebagai rute feeder ke wilayah pedalaman RRCina, kemudian dikirim ke Eropa melalui KA Barang dan kini dikenal dengan nama block train.

TCR sekarang menghubungkan wilayah perbatasan Urumqi, Alaskan, Horgos, Kazakhstan, Dostik + Atinkol, melintasi benua Cina dari timur laut ke Harbin dan Manzouli di perbatasan Mongolia Luar.

Titik awal untuk kargo saat ini bisa berlokasi di taman industri Seojung Logistics Pyeongtaek di selatan Incheon untuk memasuki ekspor Korea ke Eropa. Jika ingin menambahkan lintasan pendek, melintasi Laut Kuning untuk terhubung dengan jaringan rel KA di Pelabuhan Lianyungang Cina di mana perjalanan kereta dimulai.

Keuntungan menggunakan TCR, termasuk pengangkutan barang2 berat semisal bekas gulungan dan mesin. Jalur diatas dapat menghubungkan ke Qingdao dan Iljo hanya dalam lima hingga enam hari. Sebuah terobosan baru di angkutan darat via rel.

TCR + China Railway Container Transport (CRCT) memiliki kontrak langsung dengan China Railroad Authority (CRA), yang akan mengamankan tingkat persaingan - meskipun didasarkan pada monopoli eksklusif.

Layanan kereta ini bisa menerima kontainer open-top, flat-rack dan kontainer khusus lainnya namun pastinya ada juga batasan yang gak diperkenankan. Sebelum diijinkan dimuat, sudah pasti melewati sejumlah pengecekan.

Sebelum akhirnya menjelma menjadi TCR, ditahun 1992 sudah ada embrionya yakni West China Line, lalu 1995 menjadi Seohung Logistics Co. Setelah itu dibukalan cabang2 di sepanjang Jalur Sutera seperti yang sekarang dikenal.

Sumber : Dari Sana-sini / Ilustrasi : YouTube.

Selasa, 21 Juli 2020

JT 210720 : MSC Tambah Layanan Intra-Asia


Selama masa pandemi Coronavirus / Covid-19, banyak hal yang bisa dilakukan. Tak terkecuali perusahaan pelayaran sekelas Mediterranean Shipping Co. (MSC) yang juga berbenah untuk mengantisipasi lonjakan volume.

Siapa yang berani meramal volume akan naik ? Diserahkan kepada pasar tetapi kebutuhan dipastikan meningkat karena gak ada sebuah negara di dunia yang bisa mandiri tanpa bertransaksi dengan negara lain.

Jika pun terlihat seakan mandiri tetapi pada kenyataannya sekarang bisa melalui pihak ke-tiga dan seterusnya. Barang yang dilarang pun masih bisa diselundupkan apalagi barang2 kebutuhan formal. Logistik Harga Mati.

Saat ini MSC melengkapi jaringan layanan Intra-Asia dengan menambah sejumlah string baru – melengkapi yang sudah ada, bukan mengganti ato meleburnya. Mulai minggu ke-30 alias tgl 20/07 servis ini sudah mulai dioperasikan).

Nantinya layanan bisa mencakup mulai dari utara RRCina hingga Indonesia, Filipina, Jepang, Thailand, Malaysia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Intinya gak akan ada yang luput dari penambahan servis ini.

Servis pertama yakni Seahorse, menyinggahi pelabuhan berikut ini : Tanjung Pelepas – Singapura – Jakarta – Yantian – Kaohsiung – Manila - Vung Tau - Laem Chabang - Tanjung Pelepas.

Yang kedua, dinamai New Origami akan dimulai  25/07 dengan rotasi pelabuhan : Tanjung Pelepas – Singapura - Vung Tao – Xiamen – Tokyo – Yokohama – Omaezaki – Yokkaichi – Nagoya - Vung Tau - Tanjung Pelepas.

Yang ke-tiga dinamai Seagull, rotasi pelabuhannya : Shanghai – Ningbo – Xiamen - Tanjung Pelepas – Singapura - Laem Chabang - Vung Tau - Shanghai.

Sementara The Lang Co Express menjadi seperti berikut ini : Quinhon - Da-Nang – Yantian - Hong Kong - Shekou - Quinhon. Sebagai tambahan MSC menyempurnakan Malyndo service :Tanjung Pelepas – Singapura - Pasir Gudang - Port Kelang - Tanjung Pelepas.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 20 Juli 2020

JT 200720 : Update 16 – Coronavirus di Indonesia


Untuk kesekian kalinya, simak update jumlah kasus positif Coronavirus (Covid-19) di republik tercinta, masih menunjukkan kenaikan yang cenderung konstan, bukan penurunan. Pertanda apa ? Monggo dianalisa sendiri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan coronavirus, Achmad Yurianto dalam konferensi pers, mengatakan, update hingga Senin 20/07 ada tambahan 1.693  kasus baru yang terinfeksi di Indonesia, sehingga total menjadi 88.214 kasus positif.

Rujukan sebelumnya, baca JT 130720 : Update 15 – Coronavirus di Indonesia, JT 060720 : Update 14 – Coronavirus di Indonesia, JT 290620 : Update 13 – Coronavirus di Indonesia, JT 220620 : Update 12 – Coronavirus di Indonesia, JT 150620 : Update 11 – Coronavirus di Indonesia, JT 080620 : Update 10 – Coronavirus di Indonesia, JT 010620 : Update 9 – Coronavirus di Indonesia, JT 250520 : Update 8 – Coronavirus di Indonesia, JT 180520 : Update 7 – Coronavirus di Indonesia, JT 040520 : Update 6 – Coronavirus di Indonesia, JT 270420 : Update 5 - Coronavirus di Indonesia, JT 200420 : Update 4 – Coronavirus di Indonesia, JT 120420 : Update 3 – Coronavirus di Indonesia, JT 030420 : Update 2 – Coronavirus di Indonesia + JT 240320 : Update 1 - Coronavirus di Indonesia.

#ojongeyel
#stayathome
#bekerjadarirumah
#ayotinggaldirumah

Sumber : Kontan.

Jumat, 17 Juli 2020

JT 170720 : Optimisme Turkish Cargo


Turki merupakan sebuah negara yang penuh sensasi. Bagaimana tidak ? Kemarin baru saja Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan sebuah museum Hagia Sophia menjadi mesjid kembali. Eropa sempat meradang tapi sesaat saja.

Kebetulan negeri ini memiliki sebuah maskapai penerbangan yang kuat di bidang kargo,Turkish Cargo. Maskapai ini meng-klaim berhasil meningkatkan market share hingga angka 5 persen, sebelumnya di kisaran angka 4,1 persen di tahun lalu.

Dalam press release, maskapai merujuk data dari World ACD yang menunjukkan pasar kargo udara turun 28,5 persen year-on-year di bulan Mei, dan 5 (lima) bulan pertama permintaan turun sampe 18 persen.

Pihak Turkish Cargo memberikan alasan, pasar kargo udara boleh turun tapi pesawat penumpang yang dimilikinya sebagian dipake untuk operasi angkutan barang dan pihak manajemen meng-iya-kan.

Apa ada yang salah jika demikian ? Maskapai lain yang memanfaatkan konversi pemanfaatan seperti itu adalah Lufthansa + Singapore Airlines. Bisa jadi maskapai lain pun ada yang meniru pola demikian.

Intinya, di masa pandemi Coronavirus dibutuhkan inovasi + kreatifitas agar perusahaan tetap bisa selamat melewati badai ini. Gak semua bisa beradaptasi loh. Merubah sebuah kebiasaan itu butuh waktu.

Sumber : Dari Sana-sini.