Selasa, 10 November 2015

JT 101115 : “APL” Dilirik “Maersk” dan “CMA CGM”

Kejutan di industri pelayaran, klo mo diamati secara serius, koq munculnya di akhir tahun ya ? Gak sering cuma belakangan ini semakin menyeruak dan menjelang liburan akhir tahun, pengamat disibukkan dengan berbagai prediksi dan segala macam isu deh.

Harap dimaklumi, tanpa isu kayaknya kerjaan wartawan bakal sepi. Tapi klo ada berita yang sebaris aja, bisa jadi 1 (satu) halaman penuh blog ini buat ngulas berbagai hal he he he. Kayak aja yang iya. Kita sih amatiran dan kita mah apa atuh …

Ada kabar yang bikin kita-kita nih (alumnus pelayaran), geleng-geleng kepala karena takjub aja. Dijaman serba sulit pun, masiiiih aja ada pengusaha yang mengambil risiko besar dengan melakukan aksi merger & akuisisi alias M&A.

Tipikal risk-taker ya kayak gitu tapi bukan tanpa perhitungan lho. Mereka pastinya dikelilingi sejumlah konsultan pro sehingga apapun keputusan yang diambil, sudah mempertimbangkan risiko untung rugi. Contoh terbaru adalah aksi Hapag-Lloyd mengakuisisi CSAV.

Kini, ada selentingan bahwa Neptune Orient Lines (NOL) yang dikontrol oleh Temasek Holdings tengah bernegosiasi dengan AP Moller-Maersk dan pelayaran CMA CGM secara terpisah. Dan kabar ini, sepertinya gak ditolak oleh NOL.

Seperti kita ketahui, selama 4 (empat) tahun berturut-turut NOL merugi terus sehingga pihak induk merasa sudah saat untuk melego afiliasi di sektor pelayarannya ini. Nilai akuisisi yang ditawarkan sekitar USD 1,9 milyar. Ehm ehm …

Seperti diketahui, biz unit milik Temasek ini tengah mengalami masa-masa sulit sehingga gak heran bila di tahun lalu saja, berhasil melepas APL Logistics (APLL) senilai USD 1,2 milyar kepada pihak Kintetsu World Express (KWE), asal Jepang.

Setelah beberapa bulan menjajakan, akhirnya raksasa transportasi asal Denmark, Maersk Line dan pelayaran asal Perancis, CMA CGM dinilai yang paling berminat dan serius. Lagian, siapa pula yang mampu nyediain duit segitu gede buat ngebeli NOL klo duit masih berseri ?

Perusahaan gede manapun klo biz merugi terus, pasti pilih opsi dijual, kecuali memang dah gak butuh duit alias buat prestise. Itu perkara lain. Padahal pihak Maersk minggu lalu baru saja merumahkan 4.000 karyawannya, dari total 23.000 pegawai yang ada.

Hal tersebut menyiratkan ketatnya kompetisi dan kondisi ekonomi yang lesu. Gak hanya Maersk yang melakukan pengetatan serta penghematan gede-gedean supaya tetap bisa bertahan tetapi intinya, bisnis kepalang gede, so what ?

Sekuat-kuatnya Temasek tetapi akhirnya harus menyadari kenyataan. NOL harus dilepas dan kini tengah dalam pembicaraan. Jadi tinggal menunggu waktu, kapan dan berapa harga akhirnya. Gitu.

Sebelumnya, pihak Hapag-Lloyd (H-L) dan OOIL (indik dari pelayaran OOCL) pernah juga menjajaki M&A namun akhirnya gaka da kabar beritanya lagi. Mundur perlahan-lahan ? Bisa jadi. Lihat angkanya aja bisa shock !

Siapapun yang bakal negebeli bakal dapat pujian atas keberanian mengambil brand “APL”, bukan hanya jaringan dan asset nyata. Begitulah bisnis. Sarat dengan makna yang serba wah dan mencengangkan.

Bagi Maersk, bila berhasil menggaet APL akan semakin menjauhkan diri dari gempuran MSC (pelayaran ke-2 terbesar di dunia). Hingga saat ini, Maersk Line masih menjadi pelayaran terbesar dan tengah dikejar oleh Mediterranean Shipping Co. (MSC).

CMA CGM, bila berhasil mendapatkan APL selain menambah kuat merek dagangnya tetapi juga memperkuat network di Timur Tengah karena sejak dulu APL termasuk pelayaran yang diseganidi kawasan ini.

Nah siapakah yang bakal mendapatkan APL ? Kita tunggu saja perkembangannya ya. Mo gede, ya gede sekalian tapi klo ragu mending mundur. Ato perkara prestise semata ? udah kita tunggu aja, jangan asal njeplak aja !


Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar