Jumat, 10 Desember 2010

JT 101210 : IMO Didesak Adopsi Aturan Overweight

Salah satu momok yang sangat dikhawatirkan oleh pelayaran saat ini adalah isu kelebihan beban muatan ato lebih dikenal dengan overweight. Hal ini berlaku di dunia internasional maupun bisnis pelayaran domestik (antar-pulau).

Di saat permintaan sedang rendah (low season), bisa saja muatan apapun diterima dan (biasanya) berat tertentu – dalam arti melebihi ketentuan, semisal kontainer 20’ disi 24 ton – maka aturan diabaikan dulu. Tapi waktu muatan mendekati masa puncak (peak season), jangan berharap banyak.

Untuk meminimalisir risiko, pihak pemilik kapal (shipowners) via kelembagaan resmi seperti World Shipping Council (WSC) dan International Chamber of Shipping (ICS) mendesak afiliasi PBB yang berwenang untuk segera bertindak.

Overweight selain menimbulkan risiko bagi kehidupan seseorang, juga menjadikan biaya operasional mendadak mahal serta potensi klaim meningkat, baik di angkutan laut maupun darat. WSC dan ISC meminta IMO mengadopsi aturan tentang overweight.

Dalam beberapa kasus, isu overweight telah menimbulkan kerugian di pihak pelayaran sehingga menimbulkan salah numpuk (stacking) dan berdampak dikelancaran supply chain management (SCM). 

Harusnya bagaimana dong ? Dalam deklarasi bersama antara WSC dan ISC, seyogyanya International Maritime Organisation (IMO) merilis aturan-aturan terkini dan mengkritisi panduan yang diambil tahun 2008 lalu, Safe Transport of Containers by Sea, Guidelines on Industry Best Practices.

Perlakuan umum seharusnya, setiap kargo kontainer ekspor di timbang di terminal kontainer berfasilitas memadai sebelum kontainer dikirim/dimuat. Akurasi angka hasil penimbangan akan sangat bermanfaat bagi industri pelayaran dalam perencanaan muat kontainer diatas kapal (vessel stowage planning).

Sebenarnya ngga cuma itu. Hal lain yang juga mendesak adalah deklarasi barang ato muatan oleh Customer agar komoditi yang dicantumkan benar adanya. Kelakuan Customer yang doyan ngibul (ngga semuanya 'loh) jelas-jelas mengorbankan keselamatan pelayaran/penerbangan.

Bagaimana kelanjutannya dan respon IMO, just wait and see. Mereka aja perlu menggodok secara hati-hati dan seksama untuk merevisi ato mengeluarkan aturan baru. Jadi, bersabarlah. Overweigh ohh overweight ... riwayatmu kiniiii.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar