Jumat, 09 Maret 2012

JT 090312 : Kisruh Di Pelabuhan Auckland

Bergolak bukan karena kawah panas yang menerjang kawasan pelabuhan Auckland, Selandia Baru tetapi karena timbulnya perselisihan yang membangkitkan emosi buruh lama atas kebijakan yang diambil otoritas terkait.

Port of Auckland dikabarkan sudah menandatangani dengan 2 (dua) perusahaan bongkar muat independent untuk menggantikan 300 buruh yang "sering bertingkah dan mengacau" sehingga merusak kinerja kepelabuhanan disana.

Dua perusahaan stevedoring (PBM) yang dikontrak adalah Drake New Zealand (DNZ) dan AWG Group. Mereka berdua akan menghadirkan tenaga-tenaga profesional untuk menggantikan buruh lama yang belakangan mogok kerja.

Kemitraan ini jelas-jelas sangat diharapkan akan memberikan inovasi dan pertumbuhan yang lebih baik, demikian sindir CEO Port of Auckland (PoA), Tony Gibson saat diwawancara media Voxy News, Selandia Baru.

Perjanjian diatas dianggap melukai hak kaum buruh yang sudah bekerja sebelumnya dan menjadi anggota Maritime Union New Zealand (MUNZ). Juga, para buruh sudah mengadu ke Auckland City Council sementara tindakan manajemen PoA dinilai ilegal.

Ketua Serikat Pekerja, Gary Parsloe mengibaratkan, mereka bak ditendang keluar peabuhan tapi kami akan kembali menuntut hak kami. Pihak buruh mengajukan dana redundancy sebesar NZD 12 juta atau setara dengan USD 9,9 juta.

Naga-naganya dengan pola seperti ini akan menimbulkan gejolak di pelabuhan walau 300 orang pekerja lama diganti 300 pekerja baru atau sebagian "stok lama wajah baru" dikaryakan. Terlalu riskan tapi kita lihat saja kebolehan Tony Gibson.

Kehadiran pekerja dari 2 (dua) institusi baru, akankah berjalan mulus atau bakal mengalami hambatan berarti sehingga mogok kerja berlanjut dengan ketegangan baru ? Ikuti terus perkembangan terkini di seantero dunia.

Take care.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar