Rabu, 08 Juli 2020

JT 080720 : Garuda Dkk PHK Karyawan


Ini bisa dibaca sebagai dampak pandemi Coronavirus yang berkepanjangan. Pernah dibahas beberapa waktu lalu, cepat ato lambat maskapai penerbangan akan terkena dampak langsung – bila kondisi gak segera pulih ato membaik.

Secara internasional pun, sejumlah maskapai penerbangan besar dunia sudah beramai-ramai melakukan efisiensi, baik itu berupa pengurangan gaji hingga ke pengurangan SDM (baca : pemutusan hubungan kerja / PHK).

Dalam situasi sulit seperti sekarang dibutuhkan keajaiban agar roda bisnis tetap bisa bertahan, jangan bilang untuk dikembangkan. Maka gak heran juga bila kemudian maskapai penerbangan domestik pun mulai khawatir dengan kondisi keuangan perusahaan.

Maskapai penerbangan Garuda mem-PHK 150 pilot, disusul Lion Air Group yang gak memperpanjang kontrak 2.600 pekerjanya dan terakhir Sriwijaya Air namun angka pastinya belum bisa dipastikan.

Ketua INACA, Denon B Prawiraatmadja maupun pengamat penerbangan AIAC Arista Atmadjati memang sudah memprediksi bahwa maskapai penerbangan akan mengalama turbulansi seperti sekarati sekarang karena di luar negeri sudah lebih dulu.

Seperti diketahui, moda transportasi darat, laut + udara saat relaksasi mendapat jatah okupansi bervariasi mulai 60-70 persen. Namun demikian tingkat keterisiannya pun masih minim sehingga armada yang dikerahkan kurang dari 50 persen.

Jelas hitungannya gak nutup. Kedepannya akan seperti apa industri penerbangan di Indonesia dan juga dunia secara umum ? Kita lihat saja.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar