Selasa, 15 Juni 2010

JT 150610 : Produk Agro-Biz Amrik Hadapi Kesulitan Kontainer


Jangan heran bila mendekati musim beban puncak (peak season) tahun ini kondisinya bakal menyamai tahun 1998-1999 dimana kontainer kosong dicari untuk keperluan ekspor. Perkara harga ? Ingat dong prinsip "supply and demand" ? Ada barang, ada rupa !

Itu pernah terjadi di republik ini dan kini kekhawatiran tersebut melanda nasib para petani di Amrik, yang ingin memasarkan produknya ke manca negara. Akibat jatuhnya tingkat harga ke level terendah (sejak tahun 2009 lalu), maka inilah (mungkin) saatnya membuat perhitungan he 3x.

Para petani kini mengeluhkan sulitnya mendapatkan kontainer (MTY) dan ruang kapal (space allocation) akibat kalah bersaing dengan kargo non-kontainer - demikian dilaporkan oleh media setempat American Shipper. Dan, parahnya, melanda sektor angkutan darat juga, seperti kereta api intermodal.

Pihak Burlington Northern Sante Fe (BNSF) dituding salah satu pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi sekarang untuk kepentingan mereka. Lha iyalah, semua bisa pake prinsip serupa tapi tak sama, apalagi di negeri Uwak Sam. Produsen SB&B Food merasa jadi korban ?

Mirip peredaran video yang lagi heboh di negeri ini aja, ada korban dan ada yang dijadikan kambing hitam. Tetapi intinya, bila harga tidak seperti tahun lalu, asumsinya pelayaran sih mau aja mengoperasikan kapal dan kontainer dengan senang hati. Lha wong masih banyak kapal yang idle koq.

Pasalnya, daripada Customer kerjanya menekan terus, dari sisi pelayaran atau transporter, ketimbang rugi atau kerja bakti doang - mendingan mengistirahatkan kapal sementara waktu, sambil menunggu waktu yang pas untuk menggebrak lagi. Kini, kayaknya sudah waktunya.

Kita lihat dalam 1-2 bulan kedepan deh, bagaimana perimbangan kekuatan di lapangan (bukan berurusan dengan sepak bola di Afrika Selatan yang tengah menyita perhatian dunia), apakah pelayaran bisa luluh dengan janji petani akan memenuhi kapal dan "dipaksa" menerima penyesuaian harga ?

Konsekuensi tadi itu 'loh, supply and demand. Bukan sulap, bukan sihir tapi itu konsekuensi dunia komersil, kalo bisa dijadiin duit, kenapa ngga ? Ayooo, jangan pura-pura o'on kayak si Oneng hik 3x.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar