Minggu, 27 September 2015

JT 270915 : Pelabuhan Patimban, Pengganti Cilamaya

Polemik tentang pengganti pelabuhan Cilamaya, terus bergulir dan kandidat pelabuhan pengganti semakin bertambah. Dari pelaksanaan pra studi kelayakan (pra feasibility study) yang selesai September ini, tercatat 6 (enam) lokasi.

Mereka adalah : Tarumanagara Bekasi, Pusakajaya Karawang, Patimban Subang, Eretan dan Balongan di Indramayu serta pelabuhan Cirebon. Yang teraman karena tak banyak anjungan lepas pantainya ya Patimban, Subang.

Bila dilihat dari sisi ketahanan pangan dan keamanan lingkungan, wilayah Patimban tidak ada areal persawahan seperti di Cilamaya yang termasuk dalam lumbung beras nasional. Pemerintah daerahnya pun sangat mendukung pengembangan pelabuhan Patimban.

Seperti diketahui, pembangunan pelabuhan baru membutuhkan waktu cukup lama. Pasalnya, bila feasibility study selesai dilakukan, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah Detail Engineering Design (DED) serta Analisis dampak lingkungan (Amdal).

Lantas, kenapa Cilamaya begitu resisten untuk dibangun pelabuhan anyar ? Seperti diketahui, dalam perencanaan membangunan pelabuhan Cilamaya banyak pihak yang khawatir akan mengganggu produksi minyak dan gas di Offshore North West Jawa (ONWJ) milik PT Pertamina.

Ditempat itu, produksi minyak dapat mencapai 40.000 barel per hari, sedangkan produksi gas mencapai 180 Million Metric Cubic Feet per Day (MMSCFD). Hmm gak heran khan anjungan minyak lepas pantai bisa menghambat karena sudah ada lebih awal juga.

Yo wes, kita tunggu perkembangan lebih lanjutnya ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar