Rabu, 12 Agustus 2015

JT 120815 : 125 Perusahaan Batu Bara Bangkrut

Ini angka yang fantastis dan bukan melulu produk domestik tetapi dampak global dari kondisi ekonomi saat ini. Jangan heran bila Yunani dan Puerto Riko pun dinyatakan bangkrut karena gak sanggup bayar cicilannya yang sudah jatuh tempo. Hmm ...

Kejamnya dunia ya. Berita di dalam negeri setelah industri tekstil dan garment di Jawa Barat dan Jawa Tengah mengaduh, kini sektor perkebunan dan pertambangan yang terkena dampaknya. Ada sekitar 125 perusahaan batu bara di Kalimantan Timur tidak beroperasi lagi dan berpotensi memberhentikan 5.000 orang pekerja.

Astagfirullah aladzhiim. Ngeri sungguh ngeri dan karenanya yang mengendalikan ekonomi saat ini di pemerintahan, harus ekstra hati-hati ato akan bernasib seperti 2 (dua) negara bangkrut tadi ? Jangan sampe ya. Ngeliatnya aja gak tega.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, M. Slamet Brotosiwoyo menyampaikan hal tsb saat diwawancara satu media cetak lokal. Hingga akhir tahun, diprediksi bakal ada 200 perusahaan batu bara gulung tikar, apabila sikon ekonomi tak kunjung membaik.

Repotnya, selain pungutan resmi yang mencapai 11,75 persen, ternyata ada pungutan lain diluar peraturan resmi ato 31 jenis pajak. Walaaaah, gimana ini ? Makanya, sudah mulai banyak pengusaha minta dispensasi dan keringanan. Apa saja ? Itu justru yang sedang dipikirkan.

Ini adalah tamparan kedua di Kaltim, setelah sebelumnya diindikasi ada sekitar 400 kapal nganggur dan gak beroperasi akibat sepinya transaksi bisnis, dan itu lagi-lagi terjadi di Kaltim. Sektor pelayaran domestik disebut-sebut tengah prihatin abiiiiz. Mulai kapal pelra, kapal niaga batu bara hingga kapal kontainer, nganggur (idle ships).

Berdoalah agar sikon perekonomian global dapat segera pulih. Aamiin. Sebuah perjuangan panjang dan butuh komitmen besar.

Sumber : TribunNews.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar