Minggu, 12 Juli 2015

JT 120715 : Peran Yunani Di Industri Maritim Global

Seperti kita ketahui, Yunani minggu lalu menyatakan diri sebagai negara gagal ato bangkrut. Bank-bank dibekukan dan kalo pun ada, jumlah uang yang bisa ditarik dibatasi ketat. Hadeuuuh ada apa gerangan ya dan jangan sampe kita mengalami hal serupa deh.

Dalam industri pelayaran, selain nama Jerman sebagai pemilik kapal, ada juga nama-nama besar perusahaan asal Yunani yang fokus di industri maritim, sebut saja "Danaos" dan "Costamare". Untuk juragan kapal di masa lalu, kita pernah mendengar nama Onassis. 

Artinya, sebagai negara gagal, Yunani akan tetap diperhitungkan karena owner kapal-kapal komersil ini ada yang beroperasi di Amrik dan bahkan masuk ke bursa saham negeri Paman Sam. Yunani tetap diperhitungkan selaku "non-operating tonnage providers" (NOO) bagi pasar kapal kontainer, apalagi dalam 5 (lima) tahun terakhir terjadi perkembangan sangat pesat.

Apa sih uniknya ? Ini ‘loh datanya. Porsi Yunani sebagai penyedia jasa kapal kontainer di dunia sekitar 10 persen ato setara dengan 438 kapal (agregat kapal 1,9 juta TEUs), bandingkan dengan data 5,8 persen di tahun 2010 lalu (jumlah kapal 226 unit dengan total kapasitas 800.000 TEUs - demikian sebagaimana ditulis media riset "Alphaliner").


Bila menghitung aset kapal Yunani berlabel NOO tadi bakal lebih gede, kalo perusahaan pelayaran yang memiliki kapal sendiri dikeluarkan dari daftar. Angkanya bisa mencapai 20 persen, melonjak dibanding posisi tahun 2010 yang hanya mendominasi 11,3 persen.

Sebenarnya, angka ini relatif kecil bila dibandingkan dengan NOO Jerman yang saat ini menguasai sekitar 45 persen. Tapi bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, armada kapal Jerman yang semula 63 persen (data tahun 2010), boleh dibilang menurun cukup tajam. Berbanding terbalik dengan prestasi Yunani.

Costamare dan Danaos masih menjadi 2 (dua) NOO Yunani yang disegani di industri maritim dunia, dan aktifitas keduanya terus merangsek mendekati prestasi Jerman. Kini hadir 2 (dua) pendatang baru juga dari Amrik (Technomar) dan Inggeris (Lomar). Keduanya cukup agresif dan dipantau. Apakah bisa menjadi pesaing Costamare dan Danaos ? Siapa tahu. 

Ternyata, Yunani masih memiliki “berlian” alias potensi tersembunyi, hanya sayangnya bersinar di luar sana. Kalo sahamnya dijual untuk menalangi hutang pemerintah Yunani dan NOO-nya mendapat konsesi bisnis dinegaranya karena sudah menyelamatkan negara, apa bisa diterima ya ? Entahlah.

Salut dengan Yunani. Rakyatnya berani menolak mendapat bantuan Uni Eropa maupun lembaga keuangan dunia lainnya karena kabarnya konsesi yang diminta investor bisa merusak sendi perekonomian negaranya. Jadi sesuai hasil referendum, "NO"-way. Prihatin dulu deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar