Kamis, 11 Juni 2015

JT 110615 : Bantuan Nepal Terkendala Supir

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kita yang nun jauh dari Nepal ngerasa program bantuan yang selama ini dialirkan / dikirim ke warga Nepal sono, berlangsung aman-aman aja. Ternyata terkendala banyak hal, salah satunya keterbatasan supir.

Paket bantuan kemanusiaan yang diterima PBB kini menumpuk di bandara dan bila pun harus disalurkan kepada korban gempa bumi tempo hari, hanya bisa dikirim via traktor, jalan kaki ato helikopter. Medan yang ditempuh memang sangat sulit.

Sekitar 300.000 pengungsi sangat membutuhkan bantuan makanan dan selimut nun jauh diatas pegunungan. Nepal disrang gempa bumi berskala 7-8 Richter dan menghancurkan bangunan hamper rata dengan tanah.

Di desa bernama Chyama, sekitar 8 (delapan) jam perjalanan dengan berkendara, baru sempat terkirim 1 (satu) ton beras dari yang seharusnya. Di tempat ini, ada 800 keluarga yang tertimpa musibah gempa dahsyat dan kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Sebentar lagi, dari hitungan kalender warga setempat, musim penghujan akan segera tiba sementara tempat penampungan belum dibangun sama sekali dan bahan bangunan merangkak naik akibat terbatasnya stok material.

Program bantuan kabarnya terkendala birokrasi sehingga sejumlah LSM memotong kompas dan langsung menembus kantung-kantung pengungsian di pedalaman yang tidak semuanya bisa dicakup oleh pemerintah.

Jumlah bantuan pangan yang melewati tapal batas pun meningkat drastic. Gerbang yang biasa dipergunakan di India biasanya Kolkata dan di Nepal di perbatasan Raxual. Atas permintaan UN – World Food Program maka sejumlah titik diperbatasan diminta dibuka. Antara lain : Delhi, Lucknow , Varanasi, Patna, Kanpur dan Bagdodgra.

Ikut prihatin. Kabarnya, dalam 6 (enam) bulan kedepan, pos-pos bantuan ini akan melayani kepentingan warga yang tertimpa musibah. Semoga mancarli deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar