Senin, 16 Februari 2015

JT 160215 : Yunani Batalkan Program Swastanisasi Pelabuhan

Inilah pukulan telak bagi bisnis yang tengah dikembangkan pelayaran raksasa asal Negeri Tirai Bambu, yang kebetulan memfokuskan untuk membangun hub-ports di kawasan Mediterania namun akan mengalami masa-masa cukup sulit untuk bisa memastikan investasi yang sudah dibenamkan, aman.

Pemerintah Yunani yang saat ini berkuasa yaitu dari kelompok sayap kiri (maaf, ini istilah di dunia politik dan sebenarnya malas untuk mengulas secara khusus karena njlimet hi hi hi) dan kabar terbaru, secara tegas pemerintah ingin menghentikan tindakan "jahat" menjual aset pelabuhan.

Kelompok berkuasa saat ini enggan memenuhi keinginan pemerintah Tiongkok, yang sempat memprotes tindakan tsb. Mau gak mau swastanisasi atas pelabuhan Piraeus dan Thessaloniki oleh pihak pemenang tender, yaitu Cosco Pacific akan mengalami hambatan serius.

Perdana Menteri (PM) Alexis Tsipras yang beraliran kiri ini, berinisiatif menunda dan menolak bantuan asing asing, apalagi sampe "menjual" aset negara yang strategis - demikian sebagaimana dilaporkan kantor berita "Reuters". Sangat sangat diharamkan. Kalo terjadi, itulah yang mereka sebut dengan tindakan "jahat".

Juru bicara pemerintah Gabriel Sakellaridis menyampaikan via televisi setempat, pihaknya enggan mendiskusikan lebih lanjut tentang isu swastanisasi dan sama sekali gak tertarik. Athena berdalih dan menjawab tidak menentang konsesi yang diberikan ke pihak Cosco Pacific namun menentang penjualan asset strategis. Gitu.

Seperti diketahui, tahun 2014 Cosco Pacific merupakan salah satu kandidat terkuat yang ingin melakukan privatisasi, dan membeli 67 persen saham pelabuhan Yunani tsb. Pemerintahan berganti, ternyata arah kebijakan privatisasi pun berubah total.

Kini, tinggal menunggu penyelesaian antara kedua belah pihak agar semuanya berjalan lancar dan tidak menimbulkan kekisruhan baru di Yunani. Semoga.

Info terkait sebelumnya, silahkan baca JT 310115 : RRCina Prihatin Pemerintahan Baru Yunani.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar