Rabu, 11 Februari 2015

JT 110215 : Hari Gini Gak Punya Kapal Gede !



Bukan ngeledek tapi ini yang bisa dibilang di industri pelayaran dalam beberapa bulan terakhir. Heboh datangnya kapal-kapal gede sedang menjadi momok yang diperbincangkan pelayaran global, sampai timbul olok-olok diatas.

Hari gini gak punya kapal gede ? Ya pasti ada yang kurang setuju dan silahkan saja. Sah-sah aja koq mau ngomong apa. Cuma anggapan ini dikeluarkan oleh Drewry Maritime yang memang punya spesialisasi dibidangnya.

Apabila sebuah pelayaran ingin tetap hidup, harus berani melakukan lompatan drastis. Seperti cerita dalam sebuah filem masa lalu, “Quantum Leap”. Lompatan dahsyat tetapi penuh perhitungan. Gegabah dengan langkah yang ditempuh bisa langsung  bangkrut ato bakal terseok-seok.

Kapal gede disini maksudnya kapal berkapasitas 18.000 TEUs dan diatasnya, bahkan kini ancer-ancernya mendekati angka 20.000 TEUs. Artinya pelayaran yang memiliki kapal jenis ini mempunyai slot-cost yang kompetitif.

Tak hanya perkara slot-cost. Tekanan dari mitra pelayaran sesama anggota aliansi strategis kadang membuat pelayaran terkait senewen. Lha biaya untuk membangun kapal gede itu gak sedikit dan supaya sepadan, otomatis anggota harus punya kapal yang setara dunk.

Untuk jangka waktu tertentu, bisa saja pelayaran lain ikutan buying-slot tetapi untuk jangka waktu lama, otomatis pelayaran besar harus ikut membangun armada bersama ato berbagi tugas di saat membuka servis jarak jauh, semisal Asia – Eropa (AE). Gitu.

Setidaknya dibutuhkan 12 unit kapal 18.000 TEUs untuk bisa mendapatkan frekuensi mingguan namun minimal ada 2 (dua) anggota yang rela berbagi, itu sudah cukup aman. Contohnya, 2 anggota G6 (MOL dan OOCL) kabarnya tengah membangun masing-masing 2 x 18.-20.000 TEUs. Total jadi 12 unit.

Aliasni seperti ini secara umum lebih menghemat anggaran pelayaran bersangkutan. Bayangkan bilsa setiap pelayaran membangun armada AE dengan 12 unit ? Wooow bingitz deh ya. 2M (Maersk Line, MSC) serta Ocean 3 (CMA CGM, CSCL, UASC) berhasil membuktikan hal tersebut.

Saat ini saja, total order maupun kapal aktif untuk ukuran 18.000 TEUs dan diatasnya, sudah melewati angka 1 juta TEUs, pesanan terakhir datang dari Evergreen yang ngeborong 11 unit 20.000 TEUs. Hmmmm sadis nih !

Pelayaran lain hanya bisa bermain di rute lain ato mengoptimalkan slow speed. Opsi lain belum bisa direkomendasikan. Biarlah masing-masing pelayaran mencari solusinya. Konsultan khan memberikan ide yang mungkin saja. Porsi tidak mungkin tapi tetap ditempuh pelayaran lain, itu urusan berbeda.

Jadi, hari gini gak punya kapal gede alias ultra large containership / ULCS ? Intinya, di pasar bakal sulit bersaing. Itu aja sih. Karena aliansi strategus akan memainkan bidaknya, cepat ato lambat. Waspadalah !

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar