Sabtu, 26 April 2014

JT 260414 : Pelayaran Intra-Asia, Kerjasama Ato Bangkrut ?

Kelihatannya sadis tapi itulah adanya. Sejumlah pengamat meramalkan isu tersebut bakal jadi kenyataan seandainya pelayaran Intra-Asia terus bertempur dengan tarif rendah dan volume yang lagi memble begini.

Seperti diketahui, jangankan Intra-Asia yang pemainnya segambreng alias banayk, di rute jarak jauh dan menegah pun mulai pada kelojotan karena biaya produksi naik ehhh giliran harga merosot terus. Maaf-maaf kata, masa sih jualan nombok terus ? gitu.

Gak heran kalo chief executive MCC Transport, Tim Wickmann - afiliasi A.P Moller-Maersk yang bermarkas di Singapura – memprediksi juga, kalo harga gak naik-naik maka dalam waktu dekat bakal pelayaran Intra-Asia bangkrut.

Ada baiknya, semua pelayaran berkumpul bareng dan bekerjasama. Gak perlu nambah kontainer, kapasitas kapal tetapi bisa meningkatkan frekuensi dan nambah layanan servis ke manca negara, sebenarnya. Tapi terpulang kepada kebijakan masing-masing pelayaran.

Repotnya lagi, terkadang ada pelayaran yang terlalu baik sehingga ada kargo gratisan yang dimuat dan dibilang “charity”. Akibatnya muatan bisa penuh tai target setoran gak tercapai. Minta muarh gitu, mana mungkin untung. Tekor iya !

Saat gong P3, G6, CKYHE dan pelayaran global lainnya bertabuh di rute Asia-Eropa (AE) saat itulah tekanan terhdap muatan Intra-Asia akan terpengaruh di struktur harga. Limpahan kapal milik pelayaran besar akan memenuhi pasar Intra-Asia dan sudah menjadi tradisi.

Siapa yang bertahan dan siapa yang rontok ? Kita lihat saja ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar