Minggu, 18 Oktober 2015

JT 181015 : KA Cepat Digarap JV PSBI + China Railway

Akhirnya, republik ini bakal punya kereta cepat bauatan Tiongkok walau Jepang masih rada gak puas dan sebagian rakyat Indonesia pun masih setengah gak percaya. Bukannya anti produk Cina tetapi secara teknologi dan lain sebagainya, Jepang dianggap sebagai kiblat kereta cepat dunia.

Tapi sekarang mo didebat pun, wong sudah ditetapkan pemenangnya dari Tiongkok, nikmatin aja. Kalo bener jadi nantinya, ya khan tinggal menilai apa kelebihan dan kekurangannya. Semoga juga ini bukan semata isu politis tetapi sisi komersilnya dan negeri ini memang membutuhkannya.

Siapa aja yang bakal dukung proyek gede ini ? Kabarnya, baik Indonesia maupun Tiongkok mengajukan konsorsium karena besarnya duit yang harus dibelanjakan. Indonesia mengajukan konsorsium BUMN Indonesia sedangkan dari pihak Negeri Panda, China Railway International Co. Ltd.

Gimana bisa dapat duitnya buat balikin modalnya ? Kedua konsorsium sepakat akan mengandalkan pemasukan dari pengembangan kawasan dengan konsep pengembangan kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi (transit oriented development/TOD). Maksudnya dihubungkan dengan pengembangan kawasan hunian ato tempat tinggal.

Dirut PT Wijaya Karya Bintang Perbowo, menyampaikan hal tsb usai penandatanganan perjanjian usaha patungan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd, Jumat 16/10.

Saham PSBI terdiri dari PT Wika (38%) dan menjadi lead consortium, PT KAI (25%), PT Perkebunan Nusantara VIII (25%), dan PT Jasamarga (12%). PSBI memegang 60% saham perusahaan patungan yang diberi nama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC). Catet tuh nanti lupa lagi he he he.
.
Kabarnya nih, nilai investasi kereta cepat itu berkurang sekitar 5% dari hitungan awal USD 5,5 miliar menjadi USD 5,3 miliar karena penurunan spesifikasi kereta. Kecepatan kereta akan dirancang di kisaran 250 km/jam, lebih rendah dari rencana awal 300 km/jam, sehingga mengubah spesifikasi kereta.

Tarif kereta cepat akan dipatok berkisar Rp 200 ribu-225ribu/orang. Diharapkan kereta cepat ini mampu mengurai kepadatan jalan tol Jakarta-Bandung saat weekend ato libur panjang. Kereta ini akan beroperasi pada semester 1 tahun 2019.

Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pihaknya akan mengoperasikan KA cepat itu. Ia memprediksi, target penumpang kereta cepat itu mencapai sekitar 30.000 penumpang/hari ato jauh lebih besar dari kereta biasa yang hanya mampu membawa 5.000 penumpang/hari.

Jarak Jakarta-Bandung ini nantinya akan dilayani 4 (empat) stasiun saja yaitu Halim Perdanakusuma, Karawang, Walini, dan berakhir di Gede Bage. Penentuan jumlah stasiun ini berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Perhubungan.

Semoga bisa maujud.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar