Rabu, 18 Juli 2012

JT 180712 : Perdagangan Suriah Turun 20 Persen

Akibat kemelut politik yang tak kunjung selesai di Suriah, dampak secara ekonomi terlihat jelas, yakni anjloknya volume kontainer yang masuk pelabuhan terbesar disana, Lattakia. Pergulatan elit politik senantiasa mengorbankan rakyat banyak. Pfffuih.

Thruput Lattakia, dari tahun ke tahun terus menurun. Sebut saja, mulai tahun 2009 : 621.377 TEUs, tahun 2010 : 586.283 TEUs dan tahun 2011 : 524.614 TEUs. Bahkan selama semester 1 - 2012 anjlok lagi, dari 293.111 TEUs tahun lalu, menjadi 217.386 TEUs.

Sebagaimana diketahui, masyarakat internasional pun akhirnya melakukan penekanan terhadap pemerintah yang kini dipimpin oleh putera almarhum sang ayah Hafez Assad, Presiden Bashar al Assad. Bahkan diputuskan pula sanksi internasional.

Suriah dikabarkan menderita cukup parah. Setidaknya pasok kebutuhan makanan dan gula sudah distop sementara Uni Eropa dan Amrik pun melarang ekspor barang mewah masuk pasar Suriah. Yang pasti Maersk Line masih melayani Lattakia namun pelabuhan kecil lainnya, seperti Tartous mulai di-stop.

Tercatat juga, Hamburg-Sud (H-S) melakukan hal serupa dengan Maersk Line, masuk ke Lattakia namun menghindari Tartous. Pelayaran CMA CGM masih melakukan calling terhadap 2 port di Suriah, sejauh ini.

Selain industri pelayaran yang terkena dampak, penilaian pihak asuransi atas sikon negeri Suriah pun melorot tajam sehingga menempatkan dengan status "high-risk ports for merchant vessel" sehingga meningkatkan biaya premi.

Bila tidak segera usai perselisihan di Suriah maka dipastikan peran pelabuhan terbesar di Suriah ini bakal tergusur oleh pelabuhan negeri tetangga dan bukan tidak mustahil bila volume semakin drop dan situasi semakin tidak menentu, perlahan-lahan pelayaran manapun bakal hengkang.

Semoga segera cepat pulih.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar