Senin, 20 September 2010

JT 200910 : Operator Terminal Didesak Tahu Pelanggannya

Masak sih pihak operator terminal dianggap ngga tahu menahu sama Pelanggannya ? Ngga segitunya kaliiii. Tapi yang mengadakan riset ini ngga main-main, Ocean Shipping Consultant alias OSC.

Menurut paparan laporannya, setipa operator terminal (khususnya kontainer) wajib mengetahui siapa pelanggannya, baik itu forwarders, pelayaran atau bahkan direct shipper (pemilik barang). Pasalnya apa ya ?

Container Terminal Management (dari perspektif setelah krisis global 2008-2009 tempo hari), memberikan kontribusi terhadap pemulihan si-kon pelayaran yang sudah nyaris 'mati suri' atau dalam kesulitan keuangan yang hebat.

Setidaknya, bisa melakukan penghematan biaya (cost saving) saja sudah merupakan kontribusi luar biasa. Selama masa krisis tahun 2009 lalu, contohnya, sejumlah operator terminal prihatin banget dan ngga bisa meminta kenaikan tarif.

Jumlah volume kontainer yang di-handle turun 10% dan ini bukan perkara yang mudah dipecahkan. Pelayaran meminta penurunan tarif, malah dan bila gagal memenuhinya berdampak turunnya market share. Mirip buah simalakama.

OSC menambahkan, dengan memahami semua aspek yang ada, termasuk tipikal Pelanggan, maka akan lebih memudahkan bagi port operator menetapkan tujuan dan di saat nego dengan pelayaran bisa mengambil jalan terbaik.

Semisal pelabuhan Hamburg, yang sempat ngotot karena posisi strategisnya dan menolak untuk bernegosiasi saat krisis terjadi, mengakibatkan pelabuhan Jerman ini kehilangan volume yang lumayan ke pihak rivalnya.

Antwerp dan Rotterdam menikmati sebagian limpahan kargo ex hamburg akibat ngotot ngga mau nurunin tarif. Untuk itu, langkah port operator harus bisa mengevaluasi setiap kemungkinan agar tidak kehilangan peluang seperti Hamburg.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar