Sabtu, 05 November 2011

JT 051111 : GCS Akhirnya Mundur Dari TP

Ambisi Grand China Shipping (GCS) untuk sementara waktu, harus dipendam dulu. Inginnya segera meraksasa dan penjadi pemain yang cukup diperhitungkan. Si-kon sekarang mengharuskan setiap pelayaran mawas diri, bila ngga ingin hancur lebur.

Seperti halnya pelayaran lain, penarikan kapal dari servis tertentu hingga penutupan servis itu sendiri, tengah menjadi tren. Terakhir, GCS dipaksa menutup rute Trans Pasifik (TP) dan membekukan Super Pacific Express (SPX).

GCS mengoperasikan 5 x 2.774 TEUs dengan rotasi Shenzen / Yantian - Xiamen - Ningbo - Shanghai - Long Beach. Mirip yang pernah dicoba TCC ya, itu loh The Containership Company yng dimotori John Fredriksen dan kini bangkrut.

GCS meluncurkan SPX sekitar 7 bulan lalu, hingga di bulan Agustus string ke-2 TP ditarik terlebih dulu. Mereka menyebutnya butterfly-loop, dilengkapi kapasitas mingguan sekitar 5.520 TEUs. Kedepannya GCS diprediksi akan bermain di Intra Asia.

Singkat cerita begini. GCS mengumumkan buka servis independen di bulan April, namanya Super Pacific Express (SPX), dilengkapi 5 kapal berkapasitas rata-rata 2.700 - 2.900 TEUs. Awalnya SPX menghubungkan Hong Kong - Shenzhen - Ningbo - Shanghai- Long Beach.

Di bulan Mei, servis ini dipecah menjadi 2 (dua), yakni yang fokus ke RRCina Tengah (SPX) dan sebelah selatan RRCina, yakni Pearl River Delta Pacific Express - PPX). Armadanya, 5 kapal berkapasitas rata-rata 2.500 - 2.700 TEUs.

Di bulan Juli, SPX dan PPX digabung lagi dengan konsep butterfly pattern, menghubungkan Xiamen - Hong Kong - Shenzhen / Yantian - Long Beach - Oakland - Qingdao - Ningbo - Shanghai - Busan - Long Beach - Oakland - Xiamen.

Butterfly mengoperasikan kapal 9 x 2.700 TEUs karena merupakan gabungan 2 loops SPXdan PPX namun bisa menghemat 1 kapal. Hingga menjelang akhir tahun 2011, GCS akhirnya harus merelakan diri, cabut dulu dari TP.

Begitulah kurang lebih gambaran kerasnya kompetisi di TP. Selain volume yang kurang atraktif, ditambah lagi lemahnya permintaan serta banyaknya pemain di TP yang mengakibatkan harga tidaklah cukup bagus.
Intinya, memasuki satu pasar baru, haruslah di saat yang tepat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar