Kamis, 22 September 2016

JT 220916 : K-Line Menyusul Hanjin Shipping ?

Beberapa hari lalu, Drewry Maritime Research pernah melontarkan bahwa selain Hanjin Shipping (HJS), bakal ada korban berikut di industri pelayaran global, karena terantuk situasi ekonomi terkini dan kesulitan likuiditas.

Ini bukan lomba balap kapal layar yang saling susul-menyusul untuk memenangkan perlombaan. Ini adalah isu sensitif karena masalah bangkrut ato ambruknya sebuah perusahaan pelayaran kharismatis, bisa merusak reputasi.

Perusahaan pelayaran Jepang, “K” Line disebut2 bakal mengikuti jejak pelayaran Korea yang bernasib sial karena gak didukung oleh pemerintah dan para kreditornya. Akhir Agustus lalu, menjadi momen yang yang sangat sakral bagi Hanjin Shipping karena dikabarkan bangkrut.

Walau masih dikabarkan, tetapi kenyataan di lapangan nasib Hanjin Shipping (HJS) seperti benar2 hancur luluh. Kreditor utama Korea Bank Development (KDB) serta para kreditor lainnya, ternyata udah angkat tangan alias menyerah.

Secara diplomatis, Kiyoshi Tokonami, general manager K Line’s IR & PR Group, menyangkal info diatas dan menyatakan berita tersebut gak benar dan gak ada dasarnya. Nah lho. Jadi siapa nih yang ngomporin dan meniup2 isu bangkrut ?

Isu ini rupanya bertiup dari daratan Tiongkok dan menghantam daratan negeri Sakura sehingga membuat petinggi “K” Line geram. Klo isunya bener sih, ya terima aja. Klo salah dan merugikan reputasi perusahaan khan berabe abiiiz.

Bukan tanpa alasan bila industri pelayaran tengah merana. Di Jepang aja, udah memakan korban 2 (dua) pelayaran besar : Sanko Steamship dan Daiichi Chuo yang memiliki profil bagus. Tapi sekarang ini profil bagus blon jadi jaminan dan bisa merontokkan bisnis.

Blon lagi diluaran sana. COSCO sampe harus dikawinkan dengan CSCL oleh pemerintah Tiongkok. CMA CGM sampe harus mengakuisisi APL serta Hapag-Lloyd (H-L) juga membeli UASC. Ini proses merger dan akuisisi di ranah pelayaran global dan gak bisa dihindari.

Awal bulan September ini, ada selentingan perusahaan pendanaan Jepang yang bergerak di Singapura, Effisimo bermaksud memperbesar sahamnya di perusahaan pelayaran tsb, malah nadanya rada serem lagi, mo mengambil-alih.

Kabarnya, secara perlahan, saham Effisimo di “K” Line terus meningkat dan kini di kisaran 37 persen. Lantas apakah langkah Effisimo mengakuisisi ato nambah modal di perusahaan pelayaran ke-3 terbesar di Jepang ini bisa maujud seiring dengan isu bangkrut ?

Siapa sih Effisimo itu ? Effissimo Capital Management, didirikan di Singapore oleh investor berkebangsaan Jepang juga, Yoshiaki Murakami, dan selain mengincar saham “K” Line, Effisimo menjadi salah satu penyandang dana di perusahaan Jepang seperti Ricoh.

Kita ikuti aja kelangsungan desas-desus ini karena yang erhak memberikan pernyataan resmi, ya hanya yang punya hajat. Kita mah apa atuh, cuma ngebaca dan nyebarin yang sekiranya berguna buat Pembaca. Lain tidak.


Sumber : Dari Sana-sini.

1 komentar: