Sabtu, 03 September 2016

JT 030916 : Aset Hanjin Shipping Jadi Rebutan

Nasib rontoknya sebuah industri saat ini bisa tersebar dalam hitungan jam saja, bahkan menit untuk bisa menjelajah dunia maya. Setiap orang kebetulan membuka kata kunci Hanjin Shipping, kini bisa membaca secara jelas, status perusahaan asal Korea ini.

Hanjin Shipping (HJS) yang pernah begitu kokoh dan sangat kuat mendapat dukungan industri besar di negeri Ginseng, kini seolah terpuruk tak berdaya. Walaupun diberi se-drum ginseng, rasa2nya gak bakal pulih dalam waktu dekat ato tepar sekalian hik hik hik.

Pelabuhan besar di Amrik, sejak diberlakukannya Hanjin Shipping sebagai perusahaan pelayaran yang kolaps di akhir Agustus 2016, langsung menutup keran untuk ekspor maupun impor. Tujuannya menghindari kekisruhan yang bakal terjadi di kemudian hari.

Satu per satu kapal Hanjin pun di tahan. Semisal, Hanjin Rome (kapasitas 3.711 TEUs) ditahan di pelabuhan Singapura, atas permintaan sang pemilik kapal dan Hanjin Sooho (13.000 TEUs) dilarang masuk pelabuhan Shanghai, Tiongkok.

Ini masih blon seberapa. Masih panjang rentetannya dan masalah yang akan timbul masih seganbreng. Apalagi dengan strategi blokade yang diterapkan di Amrik, dimana Customer sebisa mungkin menghindari kontainer Hanjin untuk saat ini.

Anggota aliansi pun dibuat gerah karena keberadaan kapal dan kontainer mitra kerja pun ada di-slot kapal milik HJS. Seperti diketahui, saat ini HJS masih ikut serta di aliansi strategis CKYHE, namun seiring terjadi perubahan mendasar, HJS terbawa ke THE Alliance.

Apakah operasional THE Alliance bakal terganggu akibat disetopnya kapal2 HJS ? Yang pasti sih IYA. Cuma seberapa hebat dan berat dampaknya, untungny sedikit tertolong setelah Hapag-Lloyd (H-L) yang memimpin di THE Alliance, mengakuisisi UASC.

UASC di saat2 terakhirnya (2 tahun ke belakang) sangat ekspansif dan membangun armada kapal besar hingga mendekati kemampuan 20.000 TEUs. Akibat jor-2an itulah, didukung situasi pasar ancur2an sehingga sejumlah pelayaran melakukan merger dan akuisisi.

Kini, ikuti terus perkembangan terbaru atas bakal lenyapnya asset HJS karena diperebutkan oleh vendor dan kreditor, gak dimana-mana. Bila gak terkelola dengan baik, malah nombok disana-sini. Cobain aja.

Ikut prihatin ya.


Sumber : Dari Sana-sini.

1 komentar:

  1. mau tanya boss, jika kita sudah telanjur pake container hanjin dan mendadak operasional berhenti.
    Cost rework untuk ganti container agar berlanjut ke connecting vessel ditanggung shipper atau forwader ?
    karean biayanya cukup besar dan kebetulan penentuan gunakan Hanjin oleh Forwader

    BalasHapus