Minggu, 06 Januari 2013

JT 060113 : Pelindo Hentikan Pengerukan Pelabuhan Panjang

Isu ini menyeruak seiring dengan diketemukannya ribuan ikan kerapu bebek (chromileptes altivelis) yang menggelepar di permukaan dan mati akibat kesulitan bernapas. Ikank-ikan ini dibudidayakan di keramba jaring apung di Ringgung Kabupaten Pesawaran, Propinsi Lampung.

Puluhan ribu ikan berbagai jenis dikabarkan mati di Teluk Lampung akibat fenomena pasang merah (red tide) ato meledaknya populasi fitoplankton dalam sepekan terakhir. Akibatnya, pebudidaya ikan dan Dinas Kelautan Perikanan meminta Pelindo II cabang lampung menghentikan kegiatan pengerukan alur pelabuhan Panjang.

Wakil Manajer Umum PT Pelindo II Cabang Panjang, Mustafa menjelaskan, penghentian sementara pengerukan dan pembuangan limbah lumpur ke Pulau Tegal itu dilakukan sambil menunggu uji laboratorium terkait.

Saat pertemuan dihadiri olehperwakilan pembudidaya ikan kerpau, manajemen PT Pelindo II Panjang dan konsultan proyek pengerukan Pelabuhan Panjang, Dinas Kelautan & Perikanan serta pengurus Forum Komunikasi Kerapu Lampung.

Dibutuhkan waktu sekitar 15 hari untuk bisa mendapatakan hasil kajian akademis terkait fenomena red tide dengan isu pembuangan (lumpur sedimen). Intinya, kejadian diluar perkiraan dan bukan hal yang disengaja.

Ya segerakan saja hasil kajiannya serta disosialisasikan dengan baik agar rakyat menyadari akibat yang ditimbulkan. Semoga lancar dan baik-baik saja ya.

Sumber : Kompas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar