Selasa, 22 Maret 2011

JT 220311 : Setelah Libya, Giliran Logistik Bahrain Lumpuh

Rentetan gelombang demonstrasi besar-besaran belakangan ini menjadi tren di dunia Arab atau tepatnya Timur Tengah plus Afrika sebelah utara, untuk menjatuhkan rezim penguasa yang sudah terlalu lama keenakan duduk di kursi kekuasaan. Akibatnya rakyat muak dan inginkan perubahan.

Mulai dari Tunisia, Mesir hingga Libya yang tengah diobok-obok, hingga kini Bahrain, salah satu kesultanan di jazirah Arab, ikut digoyang. Ngga bisa dipungkiri sektor transportasi mampu melumpuhkan suatu negara. Setelah tempo hari semua kargo tujuan Libya terpaksan diturunkan di area Mediterania, hal serupa akan terjadi untuk kargo tujuan Bahrain.

Bila demo tak kunjung henti, Raja Hamad bin Isa al-Khalifa bisa ketar-ketir, bahkan kabarnya sudah meminta bantuan negara tetangga hingga negara Barat untuk mempertahankan kekuasaannya. Sekitar 1.000 tentara Arab Saudi dikabarkan memasuki Bahrain belum lama ini. Hmmm ...ngapain ya ?

Pasukan keamanan kesultanan Bahrain dilengkapi senjata berat dan helikopter serta gas air mata mewarnai kawasan Pearl Square, Bahrain. Tak pelak lagi, salah satu penyedia layanan logistik, Move One, mengalami keterlambatan hebat akibat ketidak-lancaran yang terjadi.

Bentrok antara pihak pemerintah dengan pihak pendemo (protester) mengakibatkan absennya sejumlah besar kuli dan staf pelabuhan sehingga kelancaran pengeluaran dan pemasukan kargo mengalami kendala (significant delays).  

APM Terminals (APMT) yang mengoperasikan Khalifa Bin Salman Port, menjelaskan pihaknya tetap beroperasi seperti biasa walau diakui banyak staf yang ngga masuk/absen. Laporan tertentu menyebutkan sekitar 20% saja pegawai yang masuk kantor dan ada kebijakan memulangkan karyawan lebih awal (sebelum senja menjelang).

Rasa-rasanya, sektor logistik tengah mengalami pasang surut terutama di dunia Arab dan sekitarnya. Ngga cuma akibat ulah penguasa yang punya prinsip "sudah duduk, lupa berdiri" tapi rakyat pastinya ogah sengsara.. Emangnya enak jadi rakyat yang hidup dalam kesusahan ? Kalo makmur, mana mungkin demo.

"Enak di loe, ngga enak di gue" - begitu deh kira-kira celoteh wong awam menangggapi aksi-aksi demo dimana-mana. Kita ikuti saja rentetan peristiwa yang tengah bergulir di kawasan Asia barat dan sekitar utara benua Afrika ini.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar