Selasa, 15 Maret 2011

JT 150311 : Gempa Jepang 8,9 SR Pengaruhi Sektor Logistik

Gempa besar yang melanda Jepang hari Jumat (11/03) lalu dengan kekuatan 8,9 skala Richter, melumpuhkan sektor transportasi dan memporak-porandakan kehidupan sosial rakyat Jepang untuk beberapa saat.

Ngga terkecuali penutupan sejumlah bandar udara (bandara) dan pelabuhan laut sehingga dalam seminggu ini warga Jepang yang hidup dalam pengungsian, akan sedikit merana karena menghadapi distribusi pangan dan lain-lain yang sedikit banyak bakal tersendat.

Kalo cuma gempa, diyakini oleh hampir semua orang persiapan Jepang cukup memadai namun yang bikin ngga ku-ku itu hantaman gelombang tsunami yang volume airnya diatas rata-rata sehingga tanggul yang disiapkan pun jebol.

Gempa yang berlokasi 80 mil dekat kepulauan Honshu, di kedalaman 15 mil memicu timbulnya gelombang tsunami dahsyat serta melenyapkan dan menyengsarakan ribuan rakyat Jepang maupun kaum pendatang (termasuk Indonesia).

Sejumlah pelabuhan laut di utara Negeri Matahari Terbit ditutup sementara, diantaranya Kushiro, Hachinohe, Ishinomaki dan Kashima. Kebanyakan fasilitas umum dan pabrik, rusak bukan oleh gempa tetapi terjangan gelombang tsunami.

Hingga saat ini, terlalu dini mengatakan bahwa dampak tsunami bisa mempengaruhi sektor pertanian di Jepang – demikian diungkapkan oleh Tommy Hamamoto, direktur United States Grain Council (USGC) di Jepang.

Sektor logistik komersial pasti terpengaruh dan pemulihan kedepannya perlu waktu. Prefektur Miyagi dan Fukushima termasuk yang terparah. Ancaman nyata di depan mata adalah bocornya 4 (empat) reaktor nuklir yang terdeteksi hingga sekarang ini.

Yang belum terpantau, apakah kegiatan komersil di pelabuhan utama seperti Tokyo dan sekitarnya terpengaruh secara langsung ato ngga. Kita ikuti catatan selanjutnya ya. Semoga warga Indonesia yang ada di Jepang sehat dan selamat semua. Amin.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar