Selasa, 22 Juli 2014

JT 220714 : Petaka Di Udara, Jenazah Korban MH-17 Diangkut KA


Dunia masih berduka, gak cuma Malaysia si pemilik pesawat Boeing dengan nomor penerbangan MH-17. Untuk kali kedua, maskapai penerbangan negeri Jiran tengah diuji oleh masyarakat internasional, bagaimana solusi yang ditawarkan.

Sebelumnya, ada pesawat MAS MH-317 yang hingga hari ini masih misterius keberadaannya, ditambah lagi minggu lalu muncul berita duka berikutnya, pesawat MAS MH-17 dirudal oleh kelompok gerilyawan yang konon pro-Rusia.

Sulitnya, bila penerbangan berada di jalur konflik, siapa pun bisa menjadi korban, gak peduli sipil, militer, pejabat pemerintahan, orang baik ato jahat. Kini pemerintah Malaysia tengah berupaya untuk mencari bukti dan melakukan investigasi independen.


Masalahnya, itu daerah konlik. Jangankan investigasi, untuk evakuasi korban MH-17 pun sulitnya bukan main. Berdasarkan manifest penumpang yang dikeluarkan pihak MAS, lebih dari 20 keluarga langsung hilang.


Dua keluarga yang terdiri dari 6 orang, berasal dari Belanda dan Malaysia, tewas dalam kejadian ini. Sementara ada beberapa keluarga lainnya, kehilangan 3, 4 hingga 5 orang. Sebagian korban meninggal adalah anak-anak dan berusia dibawah 12 tahun. Astagfirullah al adzhiim.


Jinte Wals adalah anak berusia 15 tahun, dan akan pergi berlibur bersama keluarganya. Namun kenyataan berbicara lain, dia tewas bersama Jorgen (ayahnya), Nicole (ibunya), Brett (kakak laki-laki), Amel (adik Jinte, 12 tahun) serta Solenn (adik Jinte, 9 tahun). Keluarga Wals berasal dari kota kecil Neerkant di Belanda.


Tragis dan merupakan pekerjaan biadab dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mengorbankan nyawa orang tak berdosa untuk sebuah pertikaian ato kepentingan politik tertentu. Kini pemerintah Ukraina dan Rusia tengah berdebat, siapa yang sebenarnya menembak pesawat MH-17.


Belakangan, jenazah korban MH-17 dievakuasi menggunakan kereta api (KA). Sudah ditemukan 291 jenazah berikut perlengkapan yang mereka bawa dan sempat diselamatkan tim (lihat foto yang dirilis oleh kantor berita Reuters).


Tim monitor evakuasi berasal dari Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) dan tim anggota sempat memeriksa KA yang dilengkapi dengan alat pendingin yang digunakan untuk membawa jenazah korban insiden MAS MH-17.

Foto ini dirilis Reuters di kota Torez pada tgl 21/07 dan yang menyediakan KA ini adalah pemerintah Ukraina. Proses evaluasi ini dikawal ketat  oleh tentara pemberontak pro-Rusia, beberapa diantaranya menutup hidung karena bau menyengat dari korban MH-17.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca :  JT 180714 : Pesawat MAS MH-17 Dirudal Kaum Separatis dan JT 170714 : Pesawat MAS MH -17 Jatuh Ditembak.

Turut bersimpati dan berduka cita.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar