Senin, 10 Mei 2021

JT 100521 : Kru Kapal Waspada Tingkat Tinggi

 

Pandemi Coronavirus ato Covid-19 belum juga mereda tapi derita anak buah kapal (ABK) malah bertambah berat, terutama dengan meledaknya jumlah positif yang tiba2 melonjak tinggi di India akhir Maret lalu.

Varian terbaru yang muncul di anak benua India, cukup mengkhawatirkan karena bermutasi sedemikian rupa serta sangat mematikan. Hingga kini kabarnya menurut WHO sudah menyebar ke 44 negara.

Kekhawatiran inilah yang memicu pihak2 terkait terutama pos pengamanan di bandara ato otoritas pelabuhan setiap negara meningkatkan pengamanan agar bisa mencegah ato meminimalisir masuknya virus varian baru ini.

Info terkini, sebuah kapal kontainer milik Ocean Network Express (ONE), Athens Bridge kapasitas 4.300 TEUs yang melayani RRCina – Singapura – Malaysia – India harus meninggalkan Kattupali, India pada tgl 22/03/2021 menuju Port Kelang, Malaysia namun ditolak masuk

Bulletin Maritime yang berbasis di Kiev, menyatakan alasan penolakan karena kekhawatiran Covid-19 yang berkembang di India belakangan ini dan saat ini pun pemerintah Malaysia mengumumkan lockdown kembali - setelah sejumlah pasien diinformasikan terkena Covid-19.

Kapal berbendera Panama ini dan dioperasikan oleh Alfa Ship Managers Pte Ltd Singapore (EQUASIS), akhirnya diizinkan berlabuh di Teluk Manila, berkat kehadiran 21 awak berkebangsaan Filipina, 12 di antaranya dinyatakan positif, sementara dua dibawa ke rumah sakit dengan masalah gangguan pernapasan. dan dilaporkan dalam kondisi kritis.

Kapal tiba di Teluk Manila pada 06/05, dan tetap berlabuh, di karantina dan di bawah penjagaan keamanan maksimum. Sebagian besar kru untungnya dalam keadaan sehat. Pasalnya kini, seluruh otoritas kesehatan dunia mengharuskan mengecek semua orang yang masuk keluar India dengan sangat hati2.

Di India sendiri, sedang ada program vaksinasi massal dan peningkatan jumlah pelaut yang sakit / dirawat di rumah sakit / sekarat adalah akibat dari vaksinasi. Dampak selanjutnya, status ABK berkebangsaan India banyak diprioritaskan untuk dicek satu per satu.

Jika bersifat menularkan, bisa dipastikan nasib kru kapal seperti di kapal Ahens Bridge ditolak otoritas kepelabuhanan untuk bersandar. Kuuuuuy ... kita simak terus perkembangan yang ada ya.

Sumber : Dari Sana-sini / Foto : MarineTraffic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar