Rabu, 13 Februari 2019

JT 130219 : HMM Masih Merah Tapi Membaik


Pelayaran asal Korea Selatan yang disubsidi abiiiz pemerintahnya, Hyundai Merchant Marine (HMM) walau masih terseok-seok tapi masih bisa menghibur diri. Setidaknya net loss yang ditahun 2017 mencapai KRW 11,9 trilyun bisa ditekan hingga KRW 808 milyar (= USD 719 juta) di tahun 2018 lalu.

Walau bagaimana pun, gak disisni gak disini tetap dibutuhkan kambing hitam buat disalahkan he he he. HMM mensinyalir bahwa tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi kontributor kerugian. Ya alasan masuk akal ‘lah.

Harus diakui juga bahwa rute Amrik menyumbang cukup lumayan bagi HMM dengan adanya isu perang dagang antara Amrik dan RRCina. Secara bottom line, HMM terbebani oleh harga BBM yang 32 persen lebih mahal dibanding tahun 2017.

HMM berhasil mengangkut 4,46 juta TEUs dalam kurun waktu 12 bulan ato setara dengan kenaikan 10,6 persen, sebuah angka yang cukup spektakuler. Hal lain yang dikeluhkan adalah ihwal sanksi atas Iran + lemotnya adaptasi tarif global.

Selain optimisme yang tumbuh didalam organisasi HMM, manajemen yakin dengan masa depan industri pelayaran yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan pesanan kapal anyar sebanyak 20 (duapuluh) unit Bro’ en Sis’.

HMM harus bisa membuktikan konsistensinya supaya pada saat 20 unit kapal ramah lingkungan (eco-friendly mega containerships) jadi, target pasar yang disasar menjadi penentu keberhasilan HMM, jangan bernasib seperti sodaranya Hanjin Shipping (HJS) tempo hari.

Bulan Oktober 2018, HMM ngumumin bahwa perusahaan pelat merah Korsel, Korean Ocean Business Corporation (KOBC) membiayai misi HMM ngeborong kapal gede (ka-ge) senilai USD 5,4 milyar !

HMM membeli 12 x 23.000 TEUs + 8 x 14.000 TEUs yang akan dikirim mulai tahun 2020 mendatang. Spontan asosiasi perkapalan Eropa dan Jepang melayangkan protes atas subsidi diatas tapi kayaknya jalan terus tuh.

Walau diprotes karena dianggap ngga fair, HMM bakal maju terus pantang mundur apalagi pemerintah Korsel merasa bersalah juga membiarkan HJS tempo hari bangkrut sehingga Korsel gak punya pelayaran yang masuk 10 besar dunia.

Sangat dimaklumi bahwa terhitung mulai tahun 2020, HMM bakal berjalan sendiri ato nyari aliansi strategis lain ... entahlah. Selain putus hubungan dengan 2M  (Maersk Line + MSC) yang selama ini membantunya, HMM bakal jadi kekuatan waaah juga.

Menurut data Alphaliner, kapasitas terpasang HMM bila order ka-ge jadi nanti, akan menjadi 820.742 TEUs ato nyari dobel dari posisi saat ini yang hanya 424.742 TEUs dan bakal nyalip pelayaran Taiwan juga, Yang Ming (YML) di posisi ke-8.

Mari kita lihat kompetisi 1-2 tahun ke depan seperti apa. Bisa jadi juga akan ada perubahan aliansi strategis ato malah membentuk satu poros baru ? Just wait and see. Eng ing eng ...

Sumber : Dari Sana-sini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar