Selasa, 16 Januari 2018

JT 160118 : HMM Tolak Usulan SM Line



Tempo hari, manajemen pelayaran asal Korea Selatan yang tengah naik daun SM Line, berupaya menego kembali pakta kerjasama dengan pelayaran Hyundai Merchant Marine (HMM) untuk rute Trans Pasifik (TP) namun ternyata gagal.

Seperti diketahui, SM Line merupakan pendatang baru sepeninggal hancurnya Hanjin Shipping (HJS) di penghujung tahun 2016 dan dalam beberapa tahun kedepan berambisi menjadi operator 20 besar dunia.

Desember 2017 lalu, SM Line mengajukan usulan kerjasama dengan HMM untuk tujuan Amrik pantai timur (US Eact Coast), bahkan sesumbar di tahun ini juga SM Line tengah menyiapkan servis ke-2 untuk ke area US West Coast.

Juru bicara HMM cuma bilang, untuk saat ini blon mungkin bekerjasama dengan SM Line karena ada beberapa faktor yang sulit diprediksi dan juga pertimbangan reliabilitas SM Line blon teruji banyak.

Co-founder & chief investment officer di bank investasi SC Lowy, Soo Cheon Lee, menyampaikan bahwa SM Line butuh mitra kerja yang bagus agar SM Line bisa mempertahankan tingkat kompetisi yang cukup ketat sekarang ini.

Pangsa pasar HMM dan SM Line untuk kargo impor ke Amrik di tahun 2017 yakni 6,8 % dan 0,7 % menurut data statistik PIERS. HMM mengangkut 881.608 TEUs di tahun 2017 (ranking 8) dan SM Line 187.781 TEUs di peringkat 15.

Pengangkut terbesar ke Amrik diduduki CMA CGM / APL dengan porsi 14,6 %, diikuti Evergreen 10,9 % dan Cosco 10,8 %. Saat ini SM Line memiliki 10 servis tersebar di berbagai belahan dunia.

Empat servis di Intra-Asia, 2 servis slot-charter di rute Asia-India, 2 feeder service, 1 servis ke Timur Tengah dan 1 servis ke USWC. HMM sendiri dipandang sukses menggandeng 2 (dua) pemain besar di aliansi strategis 2M (Maersk Line + MSC) di sejumlah rute penting.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar