Petinggi maskapai penerbangan “Air France” tampaknya
masih galau dihantam pemogokan terbesar dan terlama dalam sejarah penerbangan Perancis.
Aksi pemogokan terakhir sudah berlangsung sejak 15/09 lalu.
Untungnya, berdasarkan info semalam, SNPL (serikat pekerja
Utama maskapai) memutuskan mengakhiri mogok kerja – sebagaimana disampaikan
oleh juru bicara serikat pilot Air France lainnya, SPAF.
Akibat aksi tersebut menyebabkan perusahaan merugi tidak
kurang dari USD 25 juta per hari karena setengah dari penerbangan ke dunia,
dibatalkan. Ini jelas berpengaruh terhadap citra maskapai penerbangan akibat
aksi tersebut.
Gak salah bila Perdana Menteri Perancis Manuel Valls
meminta semua pihak mengembalikan kepercayaan demi maskapai kesayangan
Perancis. Valls menekan pilot agar
menerima kesepakatan yang ditawarkan maskapai – pilot walau belum deal semua.
Kabarnya, negosiasi dengan para plot masih akan berlanjut
dan isunya mereka dipengaruhi juga oleh semangat serikat pilot Jerman yang tergabung dalam Vereinigung
Cockpit (VC), yang tahun ini saja sudah 4x melakukan pemogokan.
Tadinya, manajemen Air France berencana membenamkan
duitnya di low-cost carrier (LCC) Transavia dan membatasi anggaran di maskapai
induk. Dampak isu ini belum diketahui dalam jangka pendek. Jadi, bersabarlah.
Yang penting, semua jadual penerbangan harus normal
kembali klo mo pada gajian. Klo disesaki aksi mogok, lha gimana mo gajian ?
Kerja ngga, ehhh malah minta gaji. Ribez khan. Ikut prihatin deh dan gak
dimana-mana, semoga aspirasi karyawan bisa disampaikan ke manajemen tanpa harus
mengorbankan kepentingan bisnis secara luas.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar