Tanggal
28 bulan 9, bagi insan perkeretaapian memiliki makna
yang dalam dan akan berulang setiap tahun. Ibarat bayi yang terlanjur terlahir,
maka predikat ulang tahun akan selalu digenggam disaat tahun berganti tetapi di
tanggal yang sama. Kecuali bayi tersebut kemudian meninggal dan perusahaan
dinaksud tutup.
Tidak bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) ato PT
KAI. Memasuki usianya yang ke-69 mirip lagu Nicky Astria tempo
dulu, Tua tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya, bagi PT KAI harus
menjadi lebih baik dan bisa diakui oleh masyarakat luas, terutama pengguna
jasanya.
Kiprah perkeretaapian nasional sejak 5 (lima) tahun lalu mulai
menggeliat, saat Ignasius Jonan dipercaya menjadi pemangku jabatan tertinggi di
perusahaan pelat merah tersebut. Bila sebelumnya selalu merugi, ditangannya PT
KAI mampu memberikan sumbangsih nyata. Bisa membukukan keuntungan dan tidak
menjadi perusahaan parasit di republik tercinta.
Segenap kegiatan menjelang ulang tahun sudah dilaksanakan
dengan baik, mulai lomba-lomba ringan dan riang, momen olah raga, aksi sosial
donor darah, gerak jalan hingga do'a bersama serta menyantuni anak-anak panti
asuhan. Kesemuanya berjalan sinergis dan tanpa henti.
Kerja tanpa dibarengi kegiatan sosial, akan terasa
pincang. Karenanya manajemen PT KAI sangat menyadari hal tersebut dan terus
digalakkan agar khalayak ramai pun kini mengerti apa yang tengah dikerjakan dan
apa yang sudah dikerjakan.
Upacara puncak perayaan hari jadi ke-69 PT KAI
dilakukan serentak di Jawa dan Sumatera, melibatkan 9 Daop dan 3
Divre serta 5 anak perusahaan yang sedang dipupuk untuk menjadi profit
center di waktu-waktu mendatang. Lantas, hal apalagi yang perlu diketahui
publik supaya bisa lebih dekat mengenal PT KAI.
Bila tahun lalu ada maskot "Si Loko" maka
tahun
2014 PT KAI berhasil "membangun" kembali lok tua seri B5112
dan dinyatakan laik jalan oleh otoritas terkait. Plus ada peluncuran
buku anyar berjudul "Mengubah Indonesia Lewat Kereta Api" karya H.M Djuraid.
Dalam peringatan tahun ini nama Ir. H. Djuanda, Pahlawan
Nasional Indonesia, yang juga Kepala Pertama Djawatan Kereta Api (DKA), diresmikan
sebagai nama Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. KAI. Sebuah penghargaan dari
manajemen atas jasa-jasa tokoh pahlawan nasional yang langsung berkiprah di
perkeretaapian nasional. Top.
Maju terus perkeretaapian Tanah Air dan siapa tahu
bentangan rel-nya mampu merambah Nusantara, suatu hari. Tak ada yang tahu tapi
yang pasti harus tetap diusahakan !
Bagi yang berminat mengikuti perkembangan industri
perkeretaapian nasional, bisa di klik di website resmi PT KAI : www.kereta-api.co.id
ato blog KALOG Sumsel : www.kalogpalembang.blogspot.com.
Sumber : PT KAI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar