Virus ini beberapa tahun lalu sempat menghebohkan Afrika
dan sebagian belahan dunia. Namun sepertinya berhasil dipadamkan ato reda
dengan sendirinya ? Entahlah. Kini serangannya dikabarkan lebih dahsyat. Oo oh …
Virus ini menebar maut dikawasan Afrika Barat dan tak
luput pula sejumlah pelayaran menerapkan aturan tegas menghadapi wabah Ebola
yang menewaskan 2.500 orang warga Sierra Leona. Tak cuma itu,
pendapatan negara ini pun semakin tergerus secara perlahan.
Seperti diketahui, Sierra Leona baru saja pulih dan
sedang tumbuh dengan baik-baiknya, dengan prediksi pertumbuhan 12-13
persen per tahun. Seiring dengan datangnya wabah Ebola maka growth
negeri ini pun dipangkas menjadi 7-8 persen saja.
Itu aja masih lebih bagus dibanding negara-negara
tetangganya yang tak pernah habis dilanda peperangan ato kekeringan, selain
terorisme.Sejumlah perusahaan besar dan korporasi yang berinvestasi di Sierra
Leone mengurangi produksi.
Dampaknya, sektor ekonomi mendapat pukulan halus,
disamping lading-ladang jadi rusak parah akibat srangan wabah Ebola. Perkiraan FAO,
negeri di Afrika Barat membutuhkan dana sekitar USD 70 juta untuk
menyetop wabah yang terus menyebar kemana-mana.
Akhir pekan lalu, Afican Development Bank (AfDB) menyampaikan
akan menyumbangkan USD 150 juta untuk mengangkat keuangan publik negara-negara yang
terjangkit wabah ebola. AfDB mengestimasikan ekonomi Liberia, Guinea, dan Sierra
Leone tertekan hingga 3,5% akibat wabah tersebut.
Perseikatan
Bangsa Bangsa (PBB) berencana mendirikan pusat krisis Ebola
untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan penyebaran dari sini. Target utama negara-negara
di Afrika Barat. Target dalam 6-9 bulan ke depan.
Menurut Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyerukan
bantuan sebesar USD 600 juta untuk persediaan di Afrika Barat. Jumlah kasus
belakangan meningkat pesat dan cukup mengkhawatirkan. Sejumlah negara yang
sedang dan akan terjangkit yakni Guinea,
Liberia, Nigeria, Senegal dan Sierra Leone.
Dari mana sih awalnya virus Ebola ini ? menurut catatan
yang beredar, pertama kali ditemukan tahun 1976. Para ilmuwan percaya bahwa
kelelawar adalah penyebar virus ini, rujukannya hasil studi yang dipublikasikan
oleh Emerging
Infectious Disease.
Penularan terjadi ketika kera dan manusia memakan makanan
yang telah terkena air liur kelelawar. Bisa juga, kera atau manusia menyentuh
benda-benda yang telah terkena air liur atau kelelawar, dan kemudian menyentuh
mata dan mulut sendiri.
Semoga bisa segera diatasi dengan baik. Ikut prihatin dan
bersimpati dengan penderitaan saudara-saudara kita di bumi Afrika sana.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar