Sudah jadi bangkai pun sulit mendapat tempat. Itulah
perumpamaan yang patut disandingkan kepada kapal pesiar “Costa Concordia” yang
tenggelam setahun lalu. Menteri Perhubungan Italia, Maurizio Lupi mengkonfirmasi
pada tgl 30/05 bahwa tempat persemayaman terakhir di Italia.
Sebelumnya, sejumlah negara berlomba untuk mendapat Costa
untuk dijadikan rongsokan : Inggeris, Perancis, Norwegia dan Turki, disamping
Italia. Lupi sempat menyebut Genoa tetapi masih ada opsi pelabuhan lain.
Pemilik kapal memilih konsorsium Saipem (oil service
company) + Marioti & San Giorgio (perusahaan yang berbasis di Genoa)
untuk memindahkan kapal tersebut. Kapal ini akan ditarik sejauh 280km ke Genoa.
Pihak Costa Cruises sudah menghabiskan dana USD 1,1 milyar untuk
operasi pengangkatan Costa Concordia. Penarikan ke Genoa akan menambah biaya USD
100 juta lagi.
Jumlah yang bukan sedikit sehingga kini menimbulkan
masalah baru. Konsensus yang sudah dicanangkan oleh Lupi, apakah tetap akan
dijalankan ato menempuh opsi lain. Pejabat penanggulangan sikon darurat, Franco
Gabriellei menetapkan tgl 26/06 namun gagal.
Ketua Komisi Pekerjaan Umum, Altero Matteoli
menyarankan, kapal ditarik ke pelabuhan terdekat saja : Piombino. Pihak Costa
Cruises, pemerintah daerah Tuscany dan propinsi Grosetto belum sepakat
bila harus dibawa ke Genoa karena biaya dan waktu perjalanan seminggu bisa
dipengaruhi cuaca buruk.
Jadi, nunggu lagi nih …. Ya, ngambang sih ngambang, cuma mau
dibawa kemana juga ?
Sumber : SN-TR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar