Gerak cepat pembangunan pelabuhan (ter)besar di Lamu
kelihatannya bakal terganggu akibat ulah para gerilyawan sehingga dalam waktu
lama bisa memupus harapan investor. Akibatnya, pelabuhan tetangga yang juga
tengah dibangun di Tanzania, jadi mendapat angin.
Menurut kantor berita “Reuters”, perbandingan pelabuhan
yang di bangun dan didukung Tiongkok di Tanzania bakal menghabiskan biaya USD
10 milyar sedangkan pelabuhan Lamu yang terletak di Kenya, bakal menghabiskan
dana USD 25,5 milyar. Makanya dibilang proyek ambisius !
Sejauh ini, beberapa serangan sporadic terjadi sekitar
240 km ke sebelah selatan, dekat Mombasa situ deh. Sejumlah investor
mengkhawatirkan gangguan keamanan bisa memporak-porandakan kepercayaan.
Lamu bakal menghubungkan sejumlah jalur pipa minyak di
Uganda dan Kenya, ke wilayah Samudera Hindia. Juga peruntukannya, menyalurkan
sejumlah barang dari Ethiopia ke terminal container di sepanjang wilayah utara
Kenya.
Di Lamu, direncanakan akan dibangun 32 dermaga, jalan
baru dan fasilitas infra-struktur yang diproyeksikan beroperasi tahun 2030
mendatang. Namun gangguan yang belakangan terjadi, sekali lagi bisa
menggagalkan proyek ambisius Kenya di masa datang.
Tahun lalu, ada sebuah perusahaan Tiongkok yang berniat
membenamkan investasi USD 484 juta, guna membangun 3 (tiga) dermaga anyar namun
hingga kini gak ada tanda-tanda pembangunan akan dimulai. Malah yang gencar ada
di Tanzania.
Wah, ada apa nih …. ?
Sumber : Dari Sana-sini / Kredit Foto : BBC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar