Disaat dunia pelayaran tengah kelojotan dihantam isu kelebihan pasok ruang dan kapal-kapal segede gambreng beroperasi di east-west trade. Shipbroker malah berlomba memanfaatkan momentum dengan memesan kapal-kapal 18.000 TEUs.
Prediksi tersebut didasarkan pada kebutuhan mega-aliansi
yang merupakan kompetitor langsung P3 (Maersk, MSC, CMA CGM). Bila ingin
berhadapan langsung dengan P3 maka para pesaing harus memiliki kapal sejenis
untuk menghadapinya.
Artinya, skala ekonomis yang dibangun akan sama dan kembali
kepada servis yang ditawarkan masing-masing pelayaran kepada Pelanggannya. Mau yang
mana, tinggal pilih. Nah bagi anggota lain, pengadaan yang telat, menjadi celah
para shipbroker melakukan negosiasi.
Berdasarkan catatan, P3 memiliki keuntungan dengan stok
kapal 18.000 TEUs namun G6 maupun CKYHE belum sempat memikirkannya, keburu gendering
peperangan ditabuh. Kini anggota G6 maupun CKYHE memang mulai ancang-ancang
menyewa ato membangun.
Masalah waktu yang menjadi kendala. Karena bila dipesan
sekarang, kapal jadi setahun kemudian. Ada beberapa shipbroker yang jeli dan
kabarnya sudah memesan. Ada juga juragan kapal yang sudah menyetok kapal tipe
ini. Wah bakal untung gede nih he he he.
UASC dan CSCL merupakan 2 (dua) pelayaran selain P3 yang
memiliki kapal 18.000 TEUs. Kuartal 3 ini aja bakal menggelontor sejumlah kapal
18.000 TEUs. Pemiliknya siapa, ini yang masih tanda tanya.
Salah satu petinggi H-L, Ulrich Kranich mengatakan bahwa
setiap anggota aliansi idealnya memiliki kapal sekelas ini untuk menandingi
slot-cost P3. CFO CSAV Nicolas Burr yang merupakan mitra merger H-L, kedua
belah pihak sepakat berinvestasi membangun kapal gede ini.
Eksekutif MOL pun mengiyakan hal tersebut. Waaaah
benar-benar nih, shipbroker jeli melihat peluang he he he> just wait and see
yuuuuk.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar