Setelah berjuang selama setahunan, akhirnya pihak
“European Commission” (EC) membolehkan beroperasinya aliansi strategis “P3”
maupun “G6” di wilayah yang berada dalam koordinasinya. Yang lainnya sejauh
inipun diijinkan "dengan catatan".
Artinya, pihak EC tetap akan melakukan kontrol atas
pelaksanaan mega-aliansi yang melibatkan beberapa perusahaan pelayaran global
dan berlaku hanya untuk sementara waktu. Jadi para anggota aliansi diberi
arahan untuk berhati-hati.
Juru bicara EC, Antoine Colombani, mengatakan pihaknya
tidak akan banyak mencampuri urusan kolaborasi ato apapun namanya, sepanjang
tidak melanggar kaidah-kaidah regulasi yang berlaku (EU competition law).
Selain pihak P3 (Maersk, MSC, CMA CGM), kelompok
aliansi lainnya seperti G6 mendapat penjabaran serupa. Aliansi ini mempunyai 6
(enam) anggota yakni : APL, MOL, HMM, OOCL, NYK dan Hapag-Lloyd (H-L).
Perubahan konstelasi mega-aliansi terjadi saat Juni tahun
lalu, 3 (tiga) pelayaran kelas dunia dan teratas menggagas vessel-sharing agreement
(VSA) dan spontan aliansi lain seperti Grand Alliance (G.A) serta The New World
Alliance (TNWA) akhirnya melebur diri menjadi G6.
Pemain lainnya, berkumpul di "CKYHE" yang merangkul COSCO, "K" Line, Yang Ming, Hanjin Shipping dan Evergreen. Dua pelayaran besar dan agresif yang tengah diplototi yakni United Arab Shipping Co. (UASC) dan China Shipping Container Lines (CSCL).
VSA lebih ke dalam arti operasional. Secara komersil,
masing-masing pelayaran tetap melakukan aktifitas sebagaimana mestinya dan independen.
Jadi beda juga dengan merger ato akuisisi. VSA gak lebih dari kerjasama
operasi. Bila kemudian ada indikasi merger ato akuisisi, itu sih ekses.
Good luck ya.
Sumber : Dari Sana-sini / Ilustrasi : Braemer Seascope.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar